Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MENABUNG SISWA SEKOLAH DASAR Dian Kusuma Wardani; Umi Kulsum Nur Qomariah
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Vol 2 No 1 (2019): Volume 2 No 1 Tahun 2019 (On Proses)
Publisher : KH. A. Wahab Hasbullah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan menabung adalah agar anak memiliki perencanaan keuangan untuk masa depan. Belajar menabung membantu anak belajar disiplin. Anak akan memiliki kebanggaan jika bisa mengumpulkan uang yang cukup banyak dalam waktu yang lama. Anak akan bangga jika bisa membeli sesuatu menggunakan uang hasil tabungan sendiri. Analisis Jalur merupakan metode untuk mempelajari pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, pengaruh tak teranalisis dan pengaruh semu diantara variabel eksogen dan variabel endogen. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi menabung siswa sekolah dasar di Kabupaten Jombang. Dari seperangkat variabel penyebab (variabel eksogen) yaitu variabel pengaruh orang tua, guru, kebutuhan siswa dan program menabung sekolah terhadap seperangkat variabel akibat (variabel endogen) yaitu variabel pemahaman siswa tentang uang dan menabung dan motivasi menabung siswa. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yaitu data hasil kuesioner. Teknik sampling yang digunakan Simple Random Sampling. Perhitungan ukuran sampel menggunakan rumus Issac Michael. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada model struktural 1, variabel orang tua dan guru memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel pemahaman siswa tentang uang dan menabung sedangkan pada model struktural 2, variabel program menabung sekolah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel motivasi siswa menabung. . Kata kunci: eksogen, endogen, jalur, simpel, sampling.
PROPAGASI Dendrobium stratiotes Rchb.f. DENGAN BENZILADENIN SECARA IN VITRO Umi Kulsum Nur Qomariah; Endang Semiarti
AGROSAINTIFIKA Vol 1 No 1 (2018): November
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.175 KB) | DOI: 10.32764/agrosaintifika.v1i1.316

Abstract

Tanaman Anggrek Dendrobium stratiotes Rchb.f. merupakan salah satu jenis angggrek alam indonesia. Populasi Dendrobium stratiotes Rchb.f. menurun bahkan terancam punah jika perdagangan terus berlanjut tanpa ada regulasi yang baik. Perbanyakan Dendrobium stratiotes Rchb.f. sangat diperlukan untuk konservasi dan menjaga plasma nutfah.Penelitian ini bertujuan untuk melakukan propagasi Dendrobium stratiotes Rchb.f. dengan BA secara in vitro. Metode penelitian diawali dengan polinasi secara selfing pada bunga Dendrobium stratiotes Rchb.f. Biji Dendrobium stratiotes Rchb.f. umur 4 bulan hasil polinasi ditumbuhkan secara in vitro selama 6 bulan sampai menjadi tuas yang diap diinduksi dengan kriteria memiliki 2-3 daun dan 1-2 akar. Induksi dilakukan pada media ½ KC dan ½ MS yang masing-masing diberi perlakuan BA 1 PPM, 5 PPM dan 9 PPM. Kultur diinkubasi pada suhu 25±20C dengan fotoperiodisasi 16 jam terang dan 8 jam gelap. Parameter yang diamati meliputi warna daun, jumlah tunas, jumlah daun, panjang daun, jumlah akar dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan BA 9 PPM pada media ½ MS menghasilkan jumlah tunas adventif terbanyak dibandingkan semua perlakuan dan berbeda nyata. Analisis Uji F pada α 0,05 menunjukkan pengaruh BA terhadap jumlah tunas adventif, berbanding lurus terhadap taraf konsentrasi BA. Kombinasi perlakuan BA pada media ½ MSmenghasilkan multiplikasi jumlah tunas adventif plantlet Dendrobium stratiotes Rchb.f. terbanyak dibanding kombinasi perlakuan lainnya. Dengan demikian maka propagasi dalam rangka konservasi Dendrobium stratiotes Rchb.f. dapat dilakukan melalui aplikasi BA pada media ½ MS secara in vitro yang ditunjukkan dengan terbentuknya tunas adventif.
Strategi Pengembangan Kawasan Agribisnis Tanaman Hortikultura di Asri Organik-Sehat Tambakrejo Jombang ima alimah alimah; Umi Kulsum Nur Qomariah; Mis Suhartini
AGROSAINTIFIKA Vol 2 No 1 (2019): November
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/agrosaintifika.v2i1.646

Abstract

Asri Organik-Sehat merupakan salah satu tempat yang berpotensi dalam pencapaian pengembangan kawasan agribisnis tanaman hortikultura.Hortikultura merupakan kelompok komoditas yang sangat banyak ragamnya.Komuditas hortikultura telah tumbuh menjadi salah satu komoditas pertanian yang cukup diminati.Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan, yang secara eksplisit menentukan tujuan jangka panjang, sasaran organisasi, program kerja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan, dan alokasi sumberdaya yang diperlukan suatu perusahaan ataupun organisasi terkait.Penelitian terdiri dari data primer dan sekunder yang mencakup kondisi fisik, sarana dan prasarana Asri Organik Sehat.Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana hambatan yang dihadapi dan strategi pengembangan kawasan agribisnis tanaman hortikultura di Asri Organik-Sehat.Metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT, yaitu untuk menentukan arah dan strategi pengembangan kawasan agribisnis tanaman hortikultura. Hasil penelitian menunjukkan alternatif strategi yang dapat di gunakan adalah memanfaatkan lahan tanam dengan mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada, pengolahan tanaman hortikultura guna meningkatkan nilai produk dengan melakukan inovasi produk tanaman hortikutura, menjalin kemitraan, dan melakukan pendekatan serta sosialisasi pada masyarakat tentunya dengan peranan pemerintah. Hambatan yang dihadapi dalam pengembangan yaitu: kurangnya pemahaman, kurangnya kesadaran masyarakat, produk tidak tahan lama, dan sulitnya modal.
Analysis Morphological Character and Relationship of Suweg (Amorphophallus campanulatus) Plant in Jombang District Muhammad Ega Saputro; Umi Kulsum Nur Qomariah; Mazidatul Faizah
AGARICUS: Advances Agriculture Science & Farming Vol 1 No 3 (2022): February
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/agaricus.v1i3.2469

Abstract

Suweg is one of the tuber-producing plants in Jombang. Suweg plants in Jombang have not been cultivated regularly, but actually, suweg tubers have great potential to be used as food diversification material in the future. The development of suweg plants, for example assembling varieties has not been done much. The first step in assembling varieties that must be done is germplasm exploration. This study aims to obtain information on the suweg plant in Jombang, to find out the differences in plant characteristics and the kinship relationship of the suweg plant in the same sub-district or in different sub-districts. The research was carried out in Jombang district, covering the Districts of Wonosalam, Kesamben, Ngusikan, Together, Kudu and Plandaan. The location selection is determined based on the results of the preliminary survey. The research was conducted from April to June 2020. The data analysis used a descriptive method, namely simplifying and organizing the data to obtain an overall picture of the object being observed. In addition to the use of descriptive analysis, kinship analysis was carried out using cluster data analysis. In the kinship analysis, the similarity matrix was calculated manually, while the dendrogram was made using NTSys software. The results obtained 9 plant samples from 6 locations. Two samples from Wonosalam location 1 and Wonosalam location 2 , One sample from Kesamben location 1 , One sample from Ngusikan location 1 , Three samples from joint location 1 , Together with location 2 , Together with location 3 , One sample from Kudu location 1 and one sample from Location plan 1 . Kinship analysis showed various relationships with a similarity matrix value of 0.52 – 1.00, this indicates that the diversity of suweg plants in Jombang is very high.
DEWASAREJO (Desa Wisata Salak Jatirejo): Peningkatan Potensi Tanaman Salak Sebagai Peluang Usaha Baru di Jatirejo Diwek Jombang Umi Kulsum Nur Qomariah; Moh Faridl Darmawan; Mochammad Syafiuddin Shobirin; Nanda Risky Ardiana
Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2019): Desember
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (963.796 KB) | DOI: 10.32503/cendekia.v1i2.609

Abstract

Desa Jatirejo Diwek Jombang memiliki kelimpahan tanaman salak (Salacca zalacca) yang tersebar di hampir setiap rumah penduduk terutama di dusun Jatirejo. Produktivitas tanaman salak kini semakin menurun karena dibiarkan tumbuh begitu saja di alam tanpa perawatan yang baik. Lahan produktif salak mulai berkurang, beralih fungsi menjadi pemukiman seiring dengan pertumbuhan penduduk. Tanaman salak yang sudah dibudidayakan masyarakat Jatirejo, sesungguhnya dapat dioptimalkan manfaatnya agar bernilai ekonomi lebih. Kelimpahan tanaman salak di Jatirejo berpotensi untuk dijadikan sebagai objek Agrowisata Salak atau Desa Wisata Salak di Desa Jatirejo. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menginisiasi pembentukan Desa Wisata salak Jatirejo (Dewasarejo). Metode pelaksanaan meliputi, observasi, identifikasi, pembuatan kebun salak, festival salak, promosi dan pengoperasian Pasar Jajan Ngisor Wit Salak. Hasil pengabdian kemitraan masyarakat ini menunjukkan bahwa keberadaan Dewasarejo telah meningkatkan potensi tanaman salak sebagai peluang usaha baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat Jatirejo terutama di setiap akhir pekan melalui aktivitas Pasar Jajan Ngisor Wit Salak di dalam Dewasarejo.
PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PEMBUATAN TEH CELUP KULIT JERUK SEBAGAI DIVERSIVIKASI PRODUK PERTANIAN Umi Kulsum Nur Qomariah; Anggun Wulandari
Jurnal Agriovet Vol. 2 No. 2 (2020): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi pasca panen komoditas jeruk selama ini hanya berfokus pada buah jeruk, sementara kulit buah jeruk dibuang dan belum dimanfaatkan dengan baik oleh para petani jeruk. Kulit jeruk sesungguhnya memiliki kandungan yang bermanfaat sebagai obat dan ini dapat menjadi hasil samping bagi petani serta meningkatkan nilai ekonomi jeruk. Perlu dilakukan penerapan teknologi tepat guna terhadap kulit jeruk. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan obat herbal instan dalam bentuk teh celup sebagai satu bentuk diversivikasi produk pertanian jeruk. Metode penelitian yaitu deskriptif eksperimental. Sampel bahan tumbuhan berkhasiat obat ada dua jenis yaitu cortice citrus dan folium camelia sinensis kemudian dibuat menjadi simplisia melalui proses pengeringan, selanjutnya dijadikan serbuk dan dikemas dalam tea bag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi 50:50 cortice citrus : Camellia sinensis menghasilkan kualitas teh celup terbaik, dan penerapan teknologi tepat guna pembuatan sediaan obat herbal instan sebagai teh celup dapat diterima dan diterapkan oleh masyarakat sasaran. Kata Kunci : Teknologi tepat guna, pasca panen, teh celup, cortice citrus, produk pertanian
Gadung Chips Business Development Strategy (Dioscorea hispida L.) With SWOT Analysis Surya Andre Ferdian Causa; Umi Kulsum Nur Qomariah; Siti Nur Qomariyah
AGARICUS: Advances Agriculture Science & Farming Vol. 2 No. 2 (2022): October
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze Business Development Strategy in the Home Industry of Gadung Chips (Dioscorea Hispida L.) Dua Putra Jaya in Jombang Regencyusing SWOT, EFAS, IFAS and Grand Strategy Matrix analysis methods. Sampling is done purposively or selected. This study uses primary and secondary data. Primary data obtained by observation and interviews with owners, employees Home Industry Gadung Chips (Dioscorea Hispida L.) Dua Putra Jaya and the Made Village apparatus, while secondary data were obtained from existing sources. The analysis used in determining the business development strategy of the Gadung Chips Home Industry includes evaluation of internal factors (IFAS), evaluation of external factors (EFAS), SWOT matrix and Grand Strategy matrix. The results of this study based on a SWOT analysis of internal and external factors indicate that the home industry for making Gadung chips is in quadrant type 1, which is a very profitable position oriented to aggressive growth (Growth Oriented Strategy). Keywords: Home Industry, SWOT Analysis, IFAS, EFAS, Grand Strategy Matrix.
Teknologi Akuaponik sebagai Home Farm untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan di Desa Tampingmojo Umi Kulsum Nur Qomariah; Mazidatul Faizah; SIti Aminatuz Zuhria; Moh Andrik Robil Alamsyah; Sindi Yulia Anggraini; M Arsyad Amrullah
Jumat Pertanian: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/abdimasper.v3i2.2871

Abstract

Agriculture is an important foundation in the fulfillment of food commodities. Meeting household food needs is an important foundation for achieving food security. However, not all people in Tampingmojo Village, Tembelang District, Jombang Regency have agricultural land to be able to meet their food needs, especially agricultural land in Tampingmojo Village has decreased since the construction of the Mojokerto - Kertosono toll road, so that the supply of food commodities such as vegetables and fish depends on supplies from outside the village. Tampingmojo. Aquaponics is a solution for food security for the Tampingmojo village community. This community service purpose to introduce Aquaponics Technology to the Tampingmojo village community by utilizing available local resources. The targeted community for this activity is a group of PKK women and Karang Taruna youth in the village of Tampingmojo. The method used is Participatory Action Research (PAR) which is carried out in 3 stages, there are preparation, implementation and evaluation. The results of the evaluation showed that 80% of the post-test questions could be answered by participants and the delivery of simple aquaponic technology materials was well received and could be applied with the available resources in Tampingmojo village.
Ekspresi Warna Ecoprint Daun Jati (Tectona grandis) Pada Katun Primissima dengan Mordan Tawas, Tunjung dan Kapur UMI KULSUM NUR QOMARIAH; Vina Ainul Bashiroh; Miftachul Chusna
AGROSAINTIFIKA Vol. 5 No. 1 (2022): November
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/agrosaintifika.v5i1.2972

Abstract

The availability of abundant natural materials in Indonesia strongly supports the development of textile products, one of which is natural coloring which can be obtained from natural materials such as teak leaves. Teak leaves contain natural anthocyanin pigments that can be used as environmentally friendly textile dyes. Transfer of pigment to the fabric can be done using the ecoprint technique, which requires a mordant for the color binding process to prevent it from being easily separated from the fabric. The purpose of the research to determine the color expression of teak leaf ecoprints with mordant alum, tunjung and calcium dioxide on primissima cotton fabric and to determine the effect of variations in boiling time during mordanting on the color expression of teak leaf ecoprints. The research was carried out experimentally using the ecoprint steam technique to transfer colors and motifs into the fabric. This study used three types of mordant substances, there are: alum, tunjung and calcium dioxide with each concentration of 50g/l with variations in boiling time for mordanting: 20 minutes, 40 minutes and 60 minutes and three replications in each treatment. The ecoprint technique applied is steaming for 80 minutes. The results showed that the color expression produced by the alum mordant was dominated by yellow, the color produced from the tunjung mordant was dominated by black and the dye produced by quicklime was dominated by brown. The natural motif of teak leaves can be printed well on primissima cotton. The variation of boiling time during mordanting in this study did not produce differences in color expression because there was no variation in the concentration of the mordant substance.
MENGOPTIMALKAN PERTANIAN BERKELANJUTAN: PELATIHAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI BAHAN RUMAH TANGGA BAGI KELOMPOK TANI SUMBERNONGKO JOMBANG Suci Prihatiningtyas; Umi Kulsum Nur Qomariah; Mar’atul Fahimah; . Winarko; Latifatul Ulla; Sri Bayuputra Iwana Iksan
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 5, No 1 (2023): Fifth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertanian berkelanjutan menjadi isu yang semakin penting di Indonesia, terutama di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang menghadapi pertumbuhan populasi yang terus meningkat. Salah satu solusi yang relevan adalah penggunaan pupuk organik cair dari bahan rumah tangga, yang memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas pertanian sambil meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Namun, pengetahuan dan keterampilan terkait penggunaan pupuk organik cair masih terbatas di kalangan petani, khususnya Kelompok Tani (Poktan) Sumbernongko.Tujuan kegiatan pengabdian untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam pembuatan dan penggunaan pupuk organik cair. Metode pelaksanaan mencakup identifikasi kebutuhan, pengembangan materi pelatihan, pemilihan metode sosialisasi, persiapan lokasi dan peserta, pelaksanaan pelatihan, latihan praktik, evaluasi, tindak lanjut, dan pemantauan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelatihan ini memberikan dampak positif yang signifikan. Mayoritas peserta pelatihan memahami dan memiliki keterampilan yang baik dalam pembuatan dan penggunaan pupuk organik cair. Terdapat peningkatan kualitas tanaman, efisiensi penggunaan sumber daya, serta peningkatan kuantitas hasil pertanian. Selain itu, upaya dalam meningkatkan kesehatan dan lingkungan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta kesejahteraan petani juga mendapat penilaian positif