Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Strategic Environment, Strategist, and Strategy Asep Kamaluddin Nashir; Yugolastarob Komeini; Hesti Rosdiana
Global Strategis Vol. 15 No. 1 (2021): Global Strategis
Publisher : Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Unair

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jgs.15.1.2021.103-126

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan irisan dan keterkaitan erat antara lingkungan strategis, strategist, dan strategi dalam perkembangan isu-isu keamanan internasional. Selain itu, faktor national will setiap negara memberikan pemahaman berbeda tentang perspektif strategis dan perumusan strategi yang dihasilkan. Hasil dari tulisan ini menjelaskan bahwa lingkungan strategis menjadi preferensi strategist atau para pengambil kebijakan dalam merumuskan kebijakan atau strategi, dengan mempertimbangkan national will untuk menghadapi perkembangan lingkungan strategis. Dengan kata lain, identifikasi lingkungan strategis bagi aktor negara menjadi sebuah keharusan untuk menjamin tercapainya kepentingan nasional. Identifikasi tersebut berkonsekuensi pada pemahaman strategist dalam menyusun strategi untuk mencapai kepentingan nasional sebuah negara.Kata-kata kunci: Lingkungan strategis, National Will, Natuna, Indo-Pasifik This paper aims to explain the links between the strategic, strategic, and strategic environments in the development of international security issues. Furthermore, we seek to explain why a countries national will provide a different understanding of the resulting strategic perspective and strategy formulation. The results of this paper explain that the strategic environment becomes the preference of strategists or policymakers in formulating policies or strategies, taking into account the national will, to adapt to the development of the strategic environment. In other words, identifying the strategic environment for state actors is a must to ensure the achievement of national interests. This identification has consequences on strategic understanding in formulating strategies to achieve the national interest of a country.Keywords: Strategic environment, National Will, Natuna, Indo-Pacific
Menyoal Konflik Armenia-Azerbaijan Hesti Rosdiana
Mandala: Jurnal Ilmu Hubungan Internasional Vol 4, No 1 (2021): Vol 4, No 1 (2021): Mandala: Jurnal Ilmu Hubungan Internasional
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik UPN"Veteran"Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33822/mjihi.v4i1.2157

Abstract

Armenia dan Azerbaijan merupakan kedua negara pecahan Soviet yang berada di regionak Kaukasus Selatan. Secara geografis, letak keduanya berdekatan namun hubungan keduanya tidak sedekat seperti letak geografisnya. Sejak awal keduanya memerdekan diri, hubungan keduanya diwarnai dengan lebih banyak konflik ketimbang kerja sama. Nagorno-Karabakh menjadi sebab utama bagi hubungan Armenia-Azerbaijan yang selalu berada dalam konflik. Konflik keduanya atas Nagorno-Karabakh kembali memanas dan menjadi lebih intens pada 27 September 2020 ini. Dengan konsep konflik dan eskalasi konflik, tulisan ini berupaya untuk menelaah sebab meletusnya perang antara Armenia-Azerbaijan di Nagorno-Karabakh pada September lalu. Berdasarkan konsep tersebut, pertempuran keduanya yang terjadi pada September lalu adalah puncak eskalasi konflik yang berada pada tahapan perang.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TERHADAP DAMPAK PEREDARAN NARKOTIKA DAN PERAN PEMUDA DALAM MEMINIMALISIR PEREDARAN NARKOTIKA DI KALANGAN REMAJA Laode Muhamad Fathun; Nurmasari Situmeang; Hesti Rosdiana
BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN Vol 2 No 4 (2019)
Publisher : LPPM (Institute for Research and Community Services) Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.945 KB) | DOI: 10.25077/bina.v2i4.157

Abstract

This activity aims to explain and disseminate the consequences and circulation of illegal narcotics circulation and the role of youth. This activity also explains the factors that cause massive illegal narcotics trafficking in Indonesia. This activity was carried out at the Cilandak Branch of the Aisyah Orphanage Foundation in South Jakarta from May to November 2019. This activity took the form of socialization and discussion with the orphanage children and orphanage administrators. This activity involves lecturers and practitioners. This research describes the consequences of narcotics' excessive trafficking from various scientific perspectives such as social, political, legal, cultural, and economic. The result obtained is that children from orphanages are vulnerable to illegal drug trafficking. Life experience before entering an orphanage is a vulnerability for them to be contaminated. Thus, the researchers provided the orphanage children with the knowledge and formed a unit of anti-narcotics officers who functioned as informants in the event of irregularities in the illegal distribution of narcotics. Hopefully, this program can be expanded and increase the knowledge of many people so that narcotics will no longer threaten Indonesian society's stability and security.
SOSIALISASI KAWASAN TANPA ROKOK DAN PERAN SERTA REMAJA DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI KTR DI YAYASAN BINA ANAK PERTIWI Hesti Rosdiana; Salsabila Fitrania Utami; Dian Tri Hapsari
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.243 KB) | DOI: 10.31949/jb.v2i2.870

Abstract

Kawasan Tanpa Rokok (KTR) merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan dalam rangka mengendalikan peningkatan jumlah perokok di Indonesia. KTR juga dibuat untuk melindungi masyarakat Indonesia dari dampak kesehatan yang ditimbulkan, baik untuk perokok aktif maupun perokok pasif. Beberapa provinsi telah mengadopsi kebijakan KTR ke dalam peraturan daerah masing-masing provinsi. Salah satunya Jakarta, yang mengadopsi kebijakan KTR melalui regulasi Kawasan bebas asap rokok. Akan tetapi, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang kebijakan KTR dan pengadopsian KTR di pemprov DKI. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Jakarta (khususnya para remaja) tentang kebijakan KTR di tingkat nasional dan local. Temuan dari kegiatan sosialisasi KTR dan peran serta remaja dalam mendukung implementasi KTR adalah dengan turut berperan aktif dalam menerapkan kebijakan tersebut di lingkungan Yayasan Bina Anak Pertiwi.
Penyuluhan E-Commerce sebagai Peluang Ekonomi Karang Taruna Desa Sukmajaya Kabupaten Bogor Hesti Rosdiana; Shanti Darmastuti; Andi Kurniawan
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 2, No 5 (2022): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v2i5.268

Abstract

In today's economic development, knowledge and information are developing into one of the main production factors that require technological improvement and innovation to create sustainable economic development. One of its forms is the presence of e-commerce as a means that can help economic activities run more easily and quickly. The improvement of information and technology in supporting e-commerce activities is important to be followed by the community today. In this regard, community service is focused on educating the understanding of e-commerce to increase the economic opportunity of Karang Taruna Sukmajaya Village. This activity was carried out based on the results of discussions with the management of Karang Taruna Sukmajaya Village who wanted to find out more about the economic opportunities of e-commerce. want to find out more about the economic opportunities of e-commerce. In addition, some karang Taruna administrators also have businesses such as in the field of workshops and fisheries, it's just that the marketing method is not based on digital technology. Through this activity, it is hoped that digital literacy related to e-commerce can be a provision in taking advantage of existing economic opportunities. In this case, at least the businesses that have been carried out by the Karang Taruna management can use digital technology to promote their business more broadly. The method used in this service is by providing counseling to the Sukmajaya Village Cadet Reef. The result of this activity is the increasing knowledge and understanding of partners about e-commerce as one of the applications in building the economy of its citizens.
Hambatan Keterwakilan Politik Perempuan Di Indonesia Lia Wulandari; Restu Rahmawati; Hesti Rosdiana
PARAPOLITIKA: Journal of Politics and Democracy Studies Vol. 4 No. 2 (2023): PARAPOLITIKA: Journal of Politics and Democracy Studies
Publisher : Prodi Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33822/jpds.v4i2.6039

Abstract

This study identifies the factors that prevent women in Indonesia from achieving elected office in the provincial level in Indonesia. The results showed that lack of access to financial resources, internal party politics, and women's marital status can be barriers to women achieving elected office. However, access to social and political networks that provide women with key resources, belonging to the dominant religion in your region, and age lead women to greater political success. These findings are based on the interpretation of statistical correlations and content analysis results from in-depth interviews and focus group discussions. The aim of this research is to provide evidence-based findings and recommendations, which can be used to increase the electability of women political candidates in elections.
Sharing-Knowledge Kekerasan Seksual Pada Remaja di PKBM Negeri 34 Cipayung Raden Maisa Yudono; Hesti Rosdiana; Lia Wulandari
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.5546

Abstract

Sexual violence is a crime that is in the spotlight of the world public, with adolescents as victims who are vulnerable to this crime. In Indonesia, sexual violence against adolescents is the highest case among other cases of violence. Lack of knowledge about sexual violence is one of the causes of high cases of sexual violence in adolescents in Indonesia. Therefore, briefing on sexual violence needs to be done to minimize sexual violence in adolescents. By carrying out 'Sharing-Knowledge of Sexual Violence in Adolescents', this community service activity aims to share knowledge and minimize sexual violence in adolescents, especially in the school environment. The method of lectures and watching films is the right choice in carrying out service activities. The result of this service activity is an increase in the understanding and awareness of adolescent students about sexual violence. In addition, the formation of the Task Force for the Prevention of Sexual Violence (STPTKS), is a concrete step that PKBM Negeri 34 students can take in the prevention and handling of sexual violence in adolescents, which can mainly be found in the school environment. Keywords: adolescent; sexual violence; sexual violence prevention Abstrak (Tahoma, 9pt Bold) Kekerasan seksual merupakan tindak kejahatan yang sedang menjadi sorotan publik dunia, dengan kaum remaja sebagai korban yang rentan akan tindak kejahatan ini. Di Indonesia, kekerasan seksual pada remaja merupakan kasus tertinggi diantara kasus kekerasan lainnya. Kurangnya pengetahuan tentang kekerasan seksual menjadi salah satu penyebab tingginya kasus kekerasan seksual pada remaja di Indonesia. Oleh karena itu, pembekalan tentang kekerasan seksual perlu dilakukan untuk meminimalisir kekerasan seksual pada remaja. Dengan melaksanakan ‘Sharing-Knowledge Kekerasan Seksual Pada Remaja’, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk berbagi ilmu dan meminimalisir tindak kekerasan seksual pada remaja, khususnya di lingkungan sekolah. Metode ceramah dan menonton film menjadi pilihan tepat dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian. Hasil dari kegiatan pengabdian ini ialah meningkatnya pemahaman dan kesadaran siswa/i usia remaja akan tindak kekerasan seksual. Selain itu, terbentuknya Satuan Tugas Pencegahan Tindak Kekerasan Seksual (STPTKS), merupakan langkah nyata yang dapat dilakukan siswa/i PKBM Negeri 34 dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual pada remaja, yang utamanya bisa saja ditemukan di lingkungan sekolah. Kata Kunci: remaja; kekerasan seksual; pencegahan kekerasan seksual
Peran Karang Taruna Dalam Pengembangan Ekonomi Desa Sukmajaya Melalui Platform Digital Hesti Rosdiana; Shanti Darmastuti; Andi Kurniawan
Jurnal Abdikom Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Ilmu Komputer (ABDIKOM)
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Sukmajaya di Kecamatan Tajurhalang memiliki produk potensial ekonomi yang khas di wilayahnya. Sayangnya, produk potensial ini masih belum terpasarkan dengan baik, sehingga diperlukan strategi pemasaran produk agar dapat meningkatkan dan mengembangkan ekonomi warga Desa Sukmjaya. Karang Taruna sebagai organisasi sosial yang memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan ekonomi desa, memiilki peran penting dalam hal ini. Dengan penggunaan platform digital berupa media sosial dan website desa, Karang Taruna dapat memasarkan produk potensial ekonomi guna peningkatan dan pengembangan keonomi Desa Sukmajaya. Pelatihan dan pendampingan penggunaan media sosial untuk memasarkan produk potensial ekonomi guna pengembangan dan peningkatan ekonomi Desa Sukmajaya menjadi tujuan utama kegiatan PKM ini diadakan. Hasil dari kegiatan PKM ini adalah peningkatan kemampuan pemasaran produk potensial ekonomi oleh Karang Taruna desa secara mandiri.  
Sharing-Knowledge Kekerasan Seksual Pada Remaja di PKBM Negeri 34 Cipayung Raden Maisa Yudono; Hesti Rosdiana; Lia Wulandari
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.5546

Abstract

Sexual violence is a crime that is in the spotlight of the world public, with adolescents as victims who are vulnerable to this crime. In Indonesia, sexual violence against adolescents is the highest case among other cases of violence. Lack of knowledge about sexual violence is one of the causes of high cases of sexual violence in adolescents in Indonesia. Therefore, briefing on sexual violence needs to be done to minimize sexual violence in adolescents. By carrying out 'Sharing-Knowledge of Sexual Violence in Adolescents', this community service activity aims to share knowledge and minimize sexual violence in adolescents, especially in the school environment. The method of lectures and watching films is the right choice in carrying out service activities. The result of this service activity is an increase in the understanding and awareness of adolescent students about sexual violence. In addition, the formation of the Task Force for the Prevention of Sexual Violence (STPTKS), is a concrete step that PKBM Negeri 34 students can take in the prevention and handling of sexual violence in adolescents, which can mainly be found in the school environment. Keywords: adolescent; sexual violence; sexual violence prevention Abstrak (Tahoma, 9pt Bold) Kekerasan seksual merupakan tindak kejahatan yang sedang menjadi sorotan publik dunia, dengan kaum remaja sebagai korban yang rentan akan tindak kejahatan ini. Di Indonesia, kekerasan seksual pada remaja merupakan kasus tertinggi diantara kasus kekerasan lainnya. Kurangnya pengetahuan tentang kekerasan seksual menjadi salah satu penyebab tingginya kasus kekerasan seksual pada remaja di Indonesia. Oleh karena itu, pembekalan tentang kekerasan seksual perlu dilakukan untuk meminimalisir kekerasan seksual pada remaja. Dengan melaksanakan ‘Sharing-Knowledge Kekerasan Seksual Pada Remaja’, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk berbagi ilmu dan meminimalisir tindak kekerasan seksual pada remaja, khususnya di lingkungan sekolah. Metode ceramah dan menonton film menjadi pilihan tepat dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian. Hasil dari kegiatan pengabdian ini ialah meningkatnya pemahaman dan kesadaran siswa/i usia remaja akan tindak kekerasan seksual. Selain itu, terbentuknya Satuan Tugas Pencegahan Tindak Kekerasan Seksual (STPTKS), merupakan langkah nyata yang dapat dilakukan siswa/i PKBM Negeri 34 dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual pada remaja, yang utamanya bisa saja ditemukan di lingkungan sekolah. Kata Kunci: remaja; kekerasan seksual; pencegahan kekerasan seksual
Kerja Sama Taiwan-Amerika Serikat Dalam Menghadapi Ancaman China Periode 2016-2020 Hesti Rosdiana; Aisyah Saharani
SOSIAL : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPS Vol 2 No 2 (2024): Juni : SOSIAL : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPS
Publisher : Asosiasi Peneliti Dan Pengajar Ilmu Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/sosial.v2i2.367

Abstract

Taiwan is considered as a renegade province by China. Taiwan, however, disagrees and trying to raise public awareness that it is a sovereign nation. Tensions have increased since the election of Tsai Ing-wen as president of Taiwan in 2016. China's military activity has increased since then, marked by warplane flights around Taiwan to military exercises in the border area. The final results of this study show that Taiwan sees China's increased military activity as a threat and tries to balance the threat through military cooperation and diplomacy. Taiwan made an alliance with the US through the US-ROC Mutual Defense Treaty which later became the Taiwan Relations Act in 1979 due to the birth of the One China Policy. Taiwan tried to maintain the Status Quo with China while gathering support and recognition from other countries through military cooperation and diplomacy.