Karya tugas akhir ini berjudul “Visualisasi Thantophobia Seorang dalam Fotografi Ekspresi” dilatarbelakangi oleh pengalaman pribadi pengkarya sebagai anak dari keluarga dengan orang tua tunggal (single parent), yaitu ibu. Kehilangan sosok ayah sejak usia remaja menimbulkan kekosongan emosional yang dalam, dan memperkuat keterikatan pengkarya dengan ibu. Ibu dalam kehidupan pengkarya merupakan pusat kekuatan, tempat berpulang, sekaligus figur utama dalam pendidikan, ekonomi, dan arah hidup. Ketergantungan emosional ini menimbulkan rasa cemas yang mendalam akan kemungkinan kehilangan ibu di masa depan. Kecemasan tersebut dalam psikologi disebut sebagai thantophobia, yaitu ketakutan yang berlebihan terhadap kematian atau kehilangan sosok terdekat. Ketakutan melahirkan dorongan kuat dalam diri pengkarya untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni fotografi serta bertujuan untuk memvisualisasikan thantophobia melalui pendekatan fotografi ekspresi. Metode atau proses pendekatan yang digunakan dalam karya ini adalah fotografi ekspresi yang digabungkan dengan gaya visual surealisme serta analisis semiotika Roland Barthes. Proses visualisasi melalui serangkaian foto surealisme yang dibangun dengan penggabungan objek simbolik seperti telur, tali, rumah, kuas, mata, manusia, dan tangan. Setiap foto menyimpan makna emosional tentang trauma, ketergantungan, kehilangan, dan perjuangan ibu sebagai single parent. Harapannya, karya ini dapat menjadi media refleksi, ruang dialog, serta pengingat pentingnya peran ibu dalam kehidupan dan dampak psikologis yang ditimbulkan dari rasa kehilangan. Fotografi tidak hanya sebagai ekspresi personal, namun juga sebagai bentuk komunikasi emosional dan sosial.