Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

ABSURDISME PELUKIS DAN WANITA KARYA ADHYRA IRIANTO lusi Handayani; Sahrul N; Roza Muliati
Grenek: Jurnal Seni Musik Vol 9, No 2 (2020): Grenek: Jurnal Seni Musik
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/grenek.v9i2.19585

Abstract

This study aims to reveal the absurdism value contained in the show Pelukis dan Wanita by Adhyra Irianto. This study uses a descriptive analysis approach with qualitative research methods. The theoretical framework chosen to answer the research questions is the concept of dramatic structure and the concept of absurdism. Several conclusions resulted from this research, namely, Pelukis dan Wanita by Adhyra Irianto has an indication of absurdism from play texts to performance texts. Painters and Women have plots that are not circular or circular, conflicts without certainty, unbalanced characters and unresolved ending. The indications of absurdism depicted in this work are irregularity, uncertainty and imbalance.
TARI BALEGA DI TANAH MANANG KARYA SUSAS RITA LORAVIANTI DALAM KAJIAN DRAMATURGI TARI Mentari Varianda; Sahrul Nazar; Roza Muliati
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 2 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i2.27465

Abstract

Balega di Tanah Manang is an attempt to express the situation and condition of Minangkabau society in a matrilineal setting. This study discusses the practice of dance dramaturgy in the creation of Balega di Tanah Manang by Susas Rita Loravianti. The work of creation through the birth of dramaturgical forms and concepts seen in dramaturgical practice. The pattern of work in the creation process through the views of the choreographer and dramaturg in their work. The practice of dialogue between the choreographer and dramaturg is carried out. The research method uses a dramaturgical approach, which is an approach that focuses on the circle of work patterns carried out in the creative process of dance creation and production by dramaturg and a choreographic approach in seeing the form of the work by the choreographer.Keywords: balega di tanah manang, dramaturgy.AbstrakTari Balega di Tanah Manang merupakan upaya mengekspresikan situasi dan kondisi masyarakat Minangkabau dalam tatanan matrilinial Penelitian ini membahas praktik dramaturgi tari dalam penciptaan Balega di Tanah Manang karya Susas Rita Loravianti. Kerja penciptaan melalui pelahiran bentuk dan konsep dramaturgi yang dilihat dalam praktik dramaturgi. Pola kerja dalam proses penciptaan melalui pandangan koreografer dan dramaturg dalam tugasnya. Adanya praktik dialog antara koreografer dan dramaturg yang dilakukan. Metode penelitian menggunakan pendekatan dramaturgi, yaitu pendekatan yang terpusat pada lingkaran pola kerja yang dilakukan dalam proses kreatif penciptaan dan produksi tari oleh dramaturg dan pendekatan koreografi dalam melihat bentuk karya oleh koreografi.       Kata Kunci: balega di tanah manang, dramaturgi. Authors: Mentari Varianda : Institut Seni Indonesia PadangpanjangSahrul Nazar : Institut Seni Indonesia PadangpanjangRoza Muliati : Institut Seni Indonesia Padangpanjang References:Denzi, Norman K Dan Yvonna S. Lincoln (Eds). (2009). Handbook Of  Qualitative Research. Terj. Dariyatno Dkk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Hansen, Pil Dan Darcey Callison. (2015). Dance Dramaturgy: Modes Of Agency, Awareness And Engagement. United Kingdom: Palgrave Macmillan.Loravianti, Susas Rita. (2003).  Karya Tari Perempuan Dalam Kaba.  Laporan Karya. Padangpanjang : Isi Padangpanjang.Loravianti, Susas Rita. (2014). Tari Garak Nagari Perempuan. Laporan Karya. Surakarta: Isi Surakarta.Loravianti. (2020). “Dramaturgi”. Hasil Wawancara Pribadi: 23 Oktober 2020, Guguak Malintang.Luckhurts, Mary. (2005). Dramaturgy: A Revolution In Theatre. New York: Cambrige University Press.Mulyadi Seto, Dkk. (2019). Metode Penelitian Kualitatif Dan Mixed Method. Depok: PT. Rajagrafindo Persada.Murgiyanto, Sal. (2016). Kritik Pertunjukan dan Pengalaman Keindahan. Jakarta: Penerbit Pascasarjana–Ikj (Institut Kesenian Jakarta).Raihan. (2018). “Gerak Dinamika”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 09 Juli 2018, Studio Tari ISI Padangpanjang.Simatupang, Lono. (2013). Pergelaran : Sebuah Mozaik Penelitian Seni – Budaya. Yogyakarta : Jalasutra.Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabet.Wulan, Sari Renee. (2019).  Dramaturgi : Sesuatu Yang Dekat. https://gelaran.id/dramaturgi-tari-sesuatu-yang-dekat (diakses 30 Desember 2019).Yudiaryani, dkk. .(2017). Karya Cipta Seni Pertunjukan. Yogyakarta: JB Puplisher Bekerjasama Dengan Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
PERFORMATIVITAS PERTUNJUKAN TARI RABBANI WAHID MEUGROUP DI SAMALANGA-ACEH Virawati Virawati; Rustim Rustim; Roza Muliati
Melayu Arts and Performance Journal Vol 4, No 2 (2021): Melayu Art and Performance Journal
Publisher : Pascasarjana Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/mapj.v4i2.1694

Abstract

Rabbani Wahid dance is one of the arts of the Sufi community originally from Sangso Village, Samalanga sub-district, Bireuen Aceh Province. This dance based on poem (dzikr) as a dance accompaniment. The research to discuss applocationof interteks conection poem that affect motion in performative, the conection to able building the flow of dancers in the show on performance. The method using the performance centered approach that is approach centered on performance. Result of research that showing The most important part in Rabbani Wahid dance is Meugrop which means jumping and stomping in a position standing accompanied by remembrance. Rabbani Wahid dance performance with the power influence dzikr as a subconscious show.Keywords: Rabbani Wahid Dance, Performativity, Flow performance.AbstrakTari Rabbani Wahid merupakan salah satu kesenian masyarakat sufi yang berasal dari Desa Sangso, kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen Aceh, tarian ini berangkat dari syair (zikir) sebagai pengiring tari. Penelitian ini membahas penerapan hubungan interteksi syair yang mempengaruhi gerak secara performatif, hubungan ini mampu membangun kehanyutan (flow) penari dalam pertunjukannya. Metode penelitian menggunakan pendekatan performance centered approach, yaitu pendekatan yang terpusat pada pergelaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagian terpenting dalam tari Rabbani Wahid adalah Meugrop yaitu melompat dan menghentakkan kaki dengan posisi berdiri disertai zikir. Tari Rabbani Wahid dipertunjukkan dengan kekuatan pengaruh zikir sebagai bagian pertunjukan alam bawah sadar.Kata kunci : Tari Rabbani Wahid; Performativitas;Sufi; flow; Aceh  
Tubuh yang Mencipta Momen: Praktik Negosiasi Tubuh dalam Tari Wajah Karya Hartati Roza Muliati; Wening Udasmoro; Sal Murgiyanto
Jurnal Kajian Seni Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Kajian Seni Vol 4 No 1 November 2017
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.17 KB) | DOI: 10.22146/jksks.44428

Abstract

The practice of the body in contemporary dance is always marked by novelty and invention. For Indonesian choreographers, contemporary dance is a practice of negotiation that brings the influence of tradition from the past into contemporary body. This paper is intended to reveal the practice of body negotiation in Wajah (2013), a dance work of Hartati, an Indonesian choreographer of Minangkabau descent who is known for her progressive dance works. It is one of Hartati’s dance work which reflect her background as a choreographer embodied two different traditions, namely the Minangkabau tradition and the urban Jakarta. The non-linear experience of the body became the foundation of Hartati’s creativity in the creation of his contemporary works. Therefore, Wajah is an experimental dance, a result of negotiation which bring together the influence of Minangkabau dance tradition based on silat with another influences like balet and daily movements into contemporary bodies. By applying the perspective of embodiment, this paper analysed the performative text as well as the negotiation practice in the making process of dance. This practice has resulted an extra daily technique with moment making orientation.
PERLAWANAN PEREMPUAN DALAM KARYA DUA KOREOGRAFER: HARTATI DAN SUSASRITA LORAVIANTI Roza Muliati
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 13, No 1 (2011): Ekspresi Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (870.407 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v13i1.213

Abstract

Hartati and Susasrita Loravianti are both Minangkabau female leading choreographers nowadays, who have been known for their consistency, quality, and their sensibility toward the issue of gender.  This article aims to reveal the ideology presented in the works of both choreographers and to show the critical dimension of both choreographers toward the factual problem of women today which is remain opposing traditional rules. This article is a textual study of women opponent which is reflected in the works of both choreographers, namely: Hari Ini and Ritus Diri  by Hartati; and Perempuan dalam Kaba, and Meja, Kursi, dan Segelas Jus yang Tumpah by Susasrita Loravianti.
RE-READING THE HISTORY OF BODY IN MENITI JEJAK TUBUH BY SHERLI NOVALINDA Roza Muliati; Wahida Wahyuni; Saaduddin Saaduddin
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 24, No 1 (2022): Edisi Januari-Juni 2022
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.158 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v24i1.1350

Abstract

This paper explains how the body narrates its own history in a dance work Meniti Jejak Tubuh by Sherli Novalinda. The reading of the history of the body aims to explain how does the choreographer rereads the body in creating a new and different bodily practices. This paper is a result of an artistic research by using an embodiment approach and aesthetics of experience perspective. Data was collected through interviews and textual analysis methods. The results of the analysis reveal that Sherli Novalinda in her dance work Meniti Jejak Tubuh presents a rereading of her body history through an experimental creation process. The choreographer narrated the history of her body as a women inheritated Kerinci culture by borrowing another body in an experimentative process, cross-culture and gender, in order to create a new body narrative, the body in between.Keywords: Body History; Dance; Sherli Novalinda MEMBACA ULANG SEJARAH TUBUH DALAM PENCIPTAAN TARI MENITI JEJAK TUBUH KARYA SHERLI NOVALINDAAbstrakTulisan ini menjelaskan bagaimana tubuh menarasikan sejarahnya sendiri dalam tari Meniti Jejak Tubuh karya Sherli Novalinda. Pembacaan terhadap sejarah tubuh dalam karya tari ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana koreografer membaca kembali tubuhnya dalam menciptakan praktik ketubuhan yang baru dan berbeda. Tulisan ini merupakan hasil dari sebuah riset artistik dengan menggunakan pendekatan ketubuhan (embodiment) dan perspektif estetika pengalaman (aesthetics of experience). Pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara dan analisis tekstual. Hasil analisis menunjukkan bahwa Sherli Novalinda dalam karya Meniti Jejak Tubuh menghadirkan pembacaan terhadap sejarah tubuhnya melalui proses penciptaan yang eksperimentatif. Koreografer menarasikan sejarah tubuhnya sebagai perempuan yang mewarisi budaya Kerinci dengan meminjam tubuh orang lain dalam proses eksperimentasi yang lintas budaya dan gender hingga menciptakan sebuah narasi tubuh yang baru, tubuh in-between. Kata kunci: Sejarah Tubuh; Dance; Sherli Novalinda 
Workshop Foto Produk untuk Pengembangan UKM di Kota Padangpanjang Roza Muliati; Dira Herawati; Rosta Minawati; Cindi Adelia Putri Emas
Jurnal Pengabdian Seni Vol 3, No 1 (2022): MEI 2022
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jps.v3i1.7067

Abstract

Padangpanjang merupakan kota kecil tempat berkembangnya berbagai Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang menjadi salah satu sektor industri unggulan. Permasalahan yang dihadapi oleh UKM di kota Padangpanjang adalah kurangnya strategi dalam membranding produk ke dalam kemasan visual yang menarik sehingga produk UKM menjadi kurang menarik dan belum dapat menarik dan menjangkau pasar yang lebih luas melalui platform online seperti pemanfaatan media sosial. Tulisan ini menjelaskan workshop foto produk  untuk UKM di kota Padangpanjang sebagai solusi dalam mengembangkan pemasaran produk melalui media sosial. Kesadaran akan foto produk yang bagus merupakan upaya untuk mengembangkan daya tarik produk-produk UKM agar bernilai komersil. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini bekerjasama dengan Dinas Koperindag Kota Padangpanjang dan komunitas seni Ruang Tumbuh Padangpanjang. Workshop dilakukan dengan melibatkan delapan UKM dengan luaran berupa keterampilan pelaku UKM dalam membuat foto produk sendiri, mengedit foto produk menggunakan aplikasi, serta mempublikasikannya di media sosial.
PANDEMI DI RUANG PUBLIK DALAM STREET PHOTOGRAPHY Richard Vans; Roza Muliati
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 3, No 1 (2022): ARTCHIVE : Indonesia Journal of Visual Art and Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v3i1.2600

Abstract

Pandemi Covid-19 adalah sebuah bencana kemanusiaan yang turut mengubah tatanan social dan cara manusia berinteraksi. Fenomena interaksi manusia yang terjadi di ruang publik dalam masa pandemic inilah yang diangkat ke dalam penciptaan karya street photography dengan judul “Pandemi di Ruang Publik dalam Street Photography.” Karya ini secara khusus menyoroti fenomena pandemic di ruang public yang terjadi di kota Bukittinggi sebagai salah satu kota wisata di Sumatera Barat yang sebelum masa pandemi selalu ramai dikunjungi wisatawan domestic dan mancanegara. Penciptaan karya foto ini menggunakan pendekatan street photography dengan teknik jukstaposisi yaitu penempatan objek foto secara berdampingan untuk menciptakan situasi yang kontras atau memberi perbandingan. Dalam proses penciptaan, ada beberapa tahapan yang dilakukan yaitu persiapan gagasan, perwujudan, dan editing. Hasil dari penciptaan karya yang semuanya dilakukan di masa pandemi menunjukkan kegagapan masyarakat dalam beradaptasi di tengah situasi pandemic yang ditampilkan dalam sebuah pameran dengan konsep frame hitam minimalis. Kata kunci: Pandemi, Ruang Public, Street Photography, Jukstaposisi. ABSTRACT The phenomenon of a pandemic in the public sphere is an exciting issue to be documented. This paper aims to explain the creation of a photographic work entitled Pandemic in the Public Space in Street Photography, which responds to a pandemic situation that creates a new order of interaction patterns in public spaces. The phenomenon of interaction that occurs in public areas during this pandemic was brought up in the creation of street photography works. This work explicitly highlights the pandemic phenomenon in public spaces that happened in the city of Bukittinggi, one of the tourist cities in West Sumatra. This photo creation uses a street photography approach with a juxtaposition approach, namely the placement of photo objects side by side. In the creation process, there are several stages, namely the preparation of ideas, embodiment, and editing. The results of the creation of works that were all done during the pandemic show the stuttering of the community in adapting in the midst of a pandemic situation which was displayed in an exhibition with a minimalist black frame concept.
MENUJU PADANGPANJANG SEBAGAI KOTA LITERATUR DUNIA: PKM PENYUSUNAN DOSSIER UNESCO CITY OF LITERATURE Saaduddin, Saaduddin; Pramayoza, Dede; H, Afrizal; Muliati, Roza; HR, Hafif; Sena, Alvi; Aldo, Yoni
Batoboh Vol 7, No 1 (2022): BATOBOH : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v7i1.1707

Abstract

Borang Dossier UNESCO merupakan satu borang pengajuan untuk mendapatkan status kota sebagai predikat yang diusulkan sesuai kompetensi kota dan skim pengajuan. Borang ini sudah direncanakan dari tahun 2017 semenjak gerakan literasi kota dicanangkan oleh Pemerintahan Daerah. Namun, baru pada tahun 2021 pembuatan ini dapat dilaksanakan dan diselesaikan. Pengajuan ini diusulkan berdasarkan penilaian strategis bahwa pengusulan, terlepas dari lulus atau tidak lulus boring pengajuan sudah terwujud dan ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam penataan ekosistem kota baik dalam bidang literature ataupun bidang kebudayaan. Pelaksanaan  Program Kemitraan Masyarakat (PkM) Penyusunan Borang Dossier UNESCO City Of Literature Kota Padangpanjang dilaksanakan di Kota Padangpanjang. Tempat yang digunakan antara lain; Ruang VIP Balaikota Padangpanjang, Rumah Gadang Gajah Maaram PDIKM Padangpanjang, dan Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padangpanjang. Metode yang digunakan dalam penyusunan ini adalah melakukan komparasi terhadap borang Dossier yang telah didapatkan, dan borang Dossier dari kota Literature dunia. Menggunakan data kualitatif dan kuantitatif yang didapatkan selama pengumpulan data, artikel ini diuraikan sebagai pemadatan dari boring yang telah disusun
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLBN 1 LIMA KAUM DALAM FOTOGRAFI DOKUMENTER Agenta, Brenden; Muliati, Roza; Multi Albar, Yuli Hendra
Matalensa: Journal of Photography and Media Vol 3, No 2 (2023): Matalensa: Journal Of Photography and Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/matalensa.v3i2.4012

Abstract

Objek penciptaan karya Tugas Akhir ini membahas tentang Anak anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar. Penciptaan karya ini didasari oleh pengalaman pribadi terhadap ketertarikan mengetahui lebih dalam bagaimana anak-anak berkebutuhan khusus belajar di sekolah mereka. Serta untuk mengabadikan aktivitas keseharian mereka saat di sekolah melalui karya fotografi dokumenter. Dengan diciptakan karya ini, diharapkan masyarakat dapat melihat sebuah realita yang ada. Penciptaan karya foto ini menggunakan teori fotografi dokumenter. Fotografi dokumenter merupakan gambaran dunia nyata yang divisualisasikan oleh fotografer dengan maksud untuk menyampaikan sesuatu yang penting sehingga dapat dipahami oleh kalayak umum. Sedangkan metode pengambilan karya yang digunakan adalah metode edfat. diantaranya ada Entire, Detail Frame Angle, dan Time. Hasil karya ini berupa 21 karya yang menceritakan kehidupan anak-anak berkebutuhan khusus di SLBN 1 Lima Kaum, yang merujuk pada judul Anak Berkebutuhan Khusus di SLBN 1 Lima Kaum dalam Fotografi Dokumenter pada Fotografi Dokumenter.