Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGUATAN KEDAULATAN PANGAN DAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI ERA NEW NORMAL MELALUI AGRIPRENEURSHIP Dyah Panuntun Utami; Istiko Agus Wicaksono; Didik Widiyantono; Uswatun Hasanah; Isna Windani; Arta Kusumaningrum
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.5415

Abstract

ABSTRAKPertanian merupakan sektor yang memiliki potensi untuk dikembangkan karena sebagai penyangga kedaulatan pangan. Oleh karena itu perlu perubahan paradigma baru dalam pembangunan pertanian. Pengelolaan pertanian tidak melalui pendekatan usahatani tetapi berorientasi bisnis. Generasi muda yang familiar dengan teknologi digital merupakan harapan dalam regenerasi petani tua. Untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan maka petani muda yang dikenal dengan petani milenial perlu diberikan edukasi tentang agripreneurship. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah penyuluhan yang dimulai dengan pemaparan materi dan dilanjutkan diskusi. Kelompok sasaran pengabdian masyarakat adalah petani milenial desa Wonotulus yang tergabung dalam Karang Taruna. Jumlah peserta sebanyak 20 orang. Penyuluhan dilakukan secara daring menggunakan zoom meeting. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa peserta sangat antusias terkait dengan materi agripreneurship dan meminta jika penyuluhan tidak hanya teori tetapi juga ada kegiatan pendampingan sehingga petani betul-betul mengerti dan mampu menerapkan pengetahuan tersebut. Kata kunci: petani milenial; agripreneurship; kedaulatan pangan. ABSTRACTAgriculture is a sector that has the potential to be developed as a buffer for food sovereignty. Therefore it is necessaaary to change a new paradigm in agricultural development. Agricultural management is not through a farming approach but is business-oriented. The younger generation who are familiar with digital technology is the hope in regenerating old farmers. To support the realization of food security, young farmers known as millennial farmers need to be given education about agripreneurship. The community service method that is carried out is outreach which starts with the presentation of the material and continues with the discussion. The target group for community service are millennial farmers from Wonotulus village who are members of the Youth Organization. The number of participants was 20 people. Outreach is carried out online using a zoom meeting. The results of community service showed that the participants were very enthusiastic about the agripreneurship material and asked if counseling was not only theoretical but also mentoring activities so that farmers really understood and were able to apply this knowledge Keywords: millennial farmers; agripreneurship; food sovereignty
PENGUATAN MINAT WIRAUSAHA MAHASISWA MELALUI PENDAMPINGAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA-KEWIRAUSAHAAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO Dyah Panuntun Utami; Uswatun Hasanah; Isna Windani; Istiko Agus Wicaksono; Didik Widiyantono; Zulfanita Zulfanita
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.8787

Abstract

ABSTRAKPerguruan tinggi memiliki tanggungjawab dalam mendidik, memberikan kemampuan wirausaha serta memotivasi mahasiswa berani berkarir sebagai wirausaha. Oleh karena itu perguruan tinggi perlu menerapkan pola pembelajaran yang dapat mendorong semangat berwirausaha pada mahasiswa. Kebijakan Belmawa Kemdikbud dalam upaya menghasilkan wirausaha muda di lingkungan kampus adalah Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K). Permasalahan yang dihadapi mahasiswa adalah kurangnya kemampuan menyusun proposal PKM-K sehingga banyak proposal yang tidak lolos seleksi administrasi. Berdasarkan hal tersebut  Program Studi Agribisnis Universitas Muhammmadiyah Purworejo melakukan pendampingan dalam penyusunan proposal PKM-K. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan skill, ketrampilan dan kemampuan mahasiswa dalam penulisan  proposal. Metode pelaksanaan kegiatan adalah pendampingan  dengan tahapan kegiatan sosialisasi kegiatan, workshop sosialisasi Program Kreativitas Mahasiswa, presentasi, dan pendampingan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mahasiswa antusias mengikuti pelatihan dan pendampingan. Mahasiswa sangat intensif dalam proses pembimbingan. Karena waktu pendampingan terlalu singkat sehingga banyak proposal yang belum maksimal dan harus dikirim ke simbelmawa. Program Studi Agribisnis sebaiknya lebih dini melakukan workshop dan meningkatkan suasana akademik yang kondusif untuk mendukung kegiatan wirausaha di lingkungan kampus agar ide-ide kreatif mahasiswa dapat disalurkan secara maksimal. Kata kunci: minat wirausaha; pendampingan; program kreativitas mahasiswa kewirausahaan. ABSTRACTUniversities have a responsibility to educate, provide entrepreneurial skills and motivate students to dare to have a career as entrepreneurs. Therefore, universities need to apply learning patterns that can encourage the entrepreneurial spirit in students. Belmawa Kemdikbud's policy in an effort to produce young entrepreneurs in the campus environment is the Student Creativity-Entrepreneurship Program (PKM-K. The problem faced by students is the lack of ability to prepare PKM-K proposals so that many proposals do not pass the administrative selection. Based on this, the Agribusiness Study Program at the University of Muhammmadiyah Purworejo provided assistance in the preparation of the PKM-K proposal. The purpose of the activity is to improve the skills, skills and innovation ability of students in writing proposals. The method of implementing the activity is mentoring with the stages of activity being socialization of activities, workshops on socializing the Student Creativity Program, presentations, and mentoring. The results of the activity showed that students were enthusiastic about participating in the training and mentoring. Students are very intensive in the mentoring process. Because the mentoring time was too short, many proposals were not maximized and had to be sent to Simbelmawa. The Agribusiness Study Program should conduct workshops earlier and improve a conducive academic atmosphere to support entrepreneurial activities in the campus environment so that students' creative ideas can be maximally channeled. Keywords: entrepreneurial interest; mentoring; entrepreneurship student creativity program.
Faktor-faktor yang Mempegaruhi Produksi Tempe di Desa Purbowangi Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen Anisa Dewi Safitri; Isna Windani; Uswatun Hasanah
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui proses pembuatan tempe di desa Purbowangi kecamatan Buayan kabupaten Kebumen. (2) Mengetahui besarnya biaya, penerimaan, pendapatan, dan keuntungan, kelayakan produksi tempe, dan analisis sensitivitas di desa Purbowangi kecamatan Buayan kabupaten Kebumen. (3) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tempe di desa Purbowangi kecamatan Buayan kabupaten Kebumen. Sampel penelitian pengrajin tempe berjumlah 65 pengrajin yang ditentukan dengan rumus Yamane dengan presisi 10%. Pengambilan sampel daerah menggunakan purposive sampling dengan mempertimbangkan desa tersebut memiliki industri tempe terbanyak. Teknik pengambilan sampel industri menggunakan proportional random sampling. Metode analisis fungsi produksi Cobb Douglas, analisis biaya, analisis kelayakan dan analisis sensitivitas. Hasil penelitian diketahui bahwa ada 6 tahapan proses produksi tempe yaitu pebersihan, perebusan, perendaman, pemecahan, penirisan dan inokulasi, pembungkusan dan inkubasi. Biaya rata-rata produksi tempe sebesar Rp. 16.765.849/bulan, penerimaan sebesar Rp. 20.267.720/bulan, pendapatan sebesar Rp. 5.610.910/bulam, dan keuntungan sebesar Rp. 4.676.612/bulan. Usaha tempe di desa Purbowangi layak diusahakan dengan nilai R/C sebesar 1,35 dan nilai p/C sebesar 35/bulan. Analisis sensitivitas dihitung Berdasarkan BEP harga jual produk. Harga saat BEP sebesar Rp. 1.044 dan jika terjadi penurunan harga melebihi 17,25% industtri tempe akan mengalami kerugian. Berdasrkan uji F dipengaruhi secara bersama-sama oleh modal, kedelai, ragi, TKDK, lama usaha dan jenis kemasan. Sedangkan Berdasarkan uji T dari 6 variabel terdapat 2 variabel yang tidak berpengaruh yaitu ragi dan TKDK, sedangkan 4 variabel berpengaruh yaitu modal, kedelai, lama usaha dan jenis kemasan. Kata Kunci: faktor produksi, tempe, kelayakan, sensitivitas
Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Petani Karet di Desa Guruh Baru Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi Eko Prasetyo; Uswatun Hasanah; Isna Windani
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Biaya penerimaan, pendapatan dan keuntungan petani karet di desa Guruh Baru, kecamatan Mandiangin, kabupaten Sarolangun, 2) Mengetahui tingkat produktivitas tenaga kerja petani karet di desa Guruh Baru, kecamatan Mandiangin, kabupaten Sarolangun 3) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja petani karet. Sampel penelitian berjumlah 84 petani yang ditentukan dengan mengaplikasikan rumus Yamane, pengambilan sampel di desa Guruh Baru dilakukan dengan sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan alasan sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis usaha dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya biaya rata – ratayang dikeluarkan oleh kegiatan usaha tani desa Guruh Baru kecamatan Mandiangin kabupaten Sarolangun adalah sebesar 350.132,46 dengan rata – rata penerimaan sebesar Rp.787.442, pendapatan sebesar Rp. 437.309,54, sehingga ,keuntungan yang didapatkan oleh petani karet desa Guruh Baru kecamatan Mandiangin kabupaten Sarolangun sebesar Rp. 437.289,54. Tingkat produktivitas tenaga kerja usaha tani karet desa guruh baru kecamatan Mandiangin kabupaten Sarolangun adalah tinggi. Faktor faktor yang berpengaruh secara signifikan mempengaruhi tingkat produktivitas tenaga kerja yaitu upah, jumlah pohon, harga jual, pengalaman kerja dan lateks, sedamgkan factor yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah umur, bibit, curahan waktu kerja dan jumlah anggota keluarga yang ikut bekerja. Kata kunci: analisis usaha, karet, produktivitas, tenaga kerja
Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga Pada Usaha Industri Emping Melinjo dalam Peningkatan Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Gondanglegi Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen) Agil Wahyu Gestian; Uswatun Hasanah; Isna Windani
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Mengetahui tahapan proses produksi emping melinjo di desa Gondanglegi kecamatan Ambal kabupaten Kebumen. 2). Mengetahui besarnya biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan dari usaha industri rumah tangga emping melinjo di desa Gondanglegi kecamatan Ambal kabupaten Kebumen. 3). Mengetahui sumber pendapatan keluarga pengrajin emping melinjo desa Gondanglegi kecamatan Ambal kabupaten Kebumen. 4). Mengetahui kontribusi pendapatan ibu rumah tangga pada usaha industri emping melinjo di desa Gondanglegi kecamatan Ambal kabupaten Kebumen dalam peningkatan pendapatan keluarga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel daerah penelitian dilakukan secara purposive sampling. Sampel yang diambil adalah Ibu Rumah Tangga pengrajin dan pemilik usaha industri emping melinjo di desa Gondanglegi kecamatan Ambal kabupaten Kebumen berjumlah 83. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan proses produksi emping melinjo dimulai dari biji melinjo klatak, penyangraian biji melinjo, pengupasan kulit keras biji melinjo, pemipihan melinjo, pengeringan (penjemuran) dan pembungkusan. Rata-rata biaya produksi dalam satu bulan sebesar Rp 3.477.368, rata-rata pendapatan sebesar Rp 1.941.249, dan keuntungan sebesar Rp 1.075.554. Jumlah pendapatan keluarga pengrajin emping melinjo dalam satu bulan sebesar Rp 3.758.651 pendapatan tersebut berasal dari pendapatan suami pengrajin yang berbeda-beda profesi yaitu sebagai petani, karyawan swasta, dan pedagang sebesar Rp 1.817.402, dan pendapatan ibu rumah tangga dari usaha emping melinjo sebesar Rp 1.941.249. Kontribusi pendapatan ibu rumah tangga pada industri emping melinjo dalam peningkatan pendapatan keluarga pengrajin emping melinjo desa Gondanglegi kecamatan Ambal kabupaten Kebumen adalah 51,64%. Kata Kunci: Emping Melinjo, Industri Rumah Tangga, Kontribusi
Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pendapatan Usahatani Jagung di Desa Kedungmulyo Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo Ayu Rachmawati Ridwan; Isna Windani; Uswatun Hasanah
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Karakteristik sosial ekonomi petani jagung. 2) Biaya, produksi, penerimaan, pendapatan, keuntungan dan kelayakan usahatani jagung. 3) Pengaruh biaya benih, biaya pupuk urea, biaya tenaga kerja dalam keluarga, harga jagung dan jumlah produksi jagung terhadap pendapatan usahatani jagung. Sampel penelitian berjumlah 55 petani, pengambilan sampel di Desa Kedungmulyo dilakukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan sesuai tujuan penelitian. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling dengan semua anggota populasi dijadikan sampel (sampel jenuh). Analisis data dilakukan dengan menggunakan tabulasi data karateristik, biaya, produksi, penerimaan, pendapatan, keuntungan, kelayakan usahatani dan faktor-fakor yang berpengaruh terhadap pendapatan usahatani. Hasil analisis diketahui bahwa petani jagung di desa Kedungmulyo kecamatan Butuh kabupaten Purworejo, rata-rata umur petani antara 46-55 tahun termasuk dalam usia produktif, rata-rata tingkat pendidikan setara jenjang SMP, pengalaman bertani rata-rata 16-20 tahun, luas lahan rata-rata 1.100-2.000 m², jumlah anggota keluarga rata-rata 3-4 orang, dengan status kepemilikan lahan sebagian besar lahan milik sendiri dan pekerjaan utama adalah petani. Rata-rata biaya total yang dikeluarkan dalam usahatani jagung sebesar Rp. 2.278.823,43/MT, rata-rata penerimaan sebesar Rp. 3.649.958,55/MT, rata-rata pendapatan sebesar Rp. 2.442.809,92/MT, rata-rata keuntungan sebesar Rp. 1.371.135,12/MT. Nilai R/C Ratio sebesar 1,6 yang berarti usahatani jagung di Desa Kedungmulyo layak untuk diusahakan. Faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan usahatani jagung secara individual yaitu biaya pupuk urea, biaya tenaga kerja dalam keluarga (TKDK), harga jagung dan jumlah produksi jagung sedangkan yang tidak berpengaruh secara individu yaitu biaya benih. Kata Kunci: Pendapatan, Usahatani, Jagung, Fungsi Produksi Cobb-Douglas
Manajemen Persediaan Bahan Baku Tiwul Instan di Industri Rumah Tangga Oemah Tiwul Cahaya Desa Tanggulangin Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen Esti Rahmaningsih; Uswatun Hasanah; Isna Windani
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis sistem manajemen persediaan bahan baku tiwul pada IRT Oemah Tiwul Cahaya. 2) Menganalisis jumlah pemesanan bahan baku yang ekonomis (Economic Order Quantity) di IRT Oemah Tiwul Cahaya. 3) Mengetahui lamanya waktu untuk melakukan pemesanan kembali (Reorder Point) bahan baku di IRT Oemah Tiwul Cahaya. 4) Menganalisis total biaya persediaan bahan baku (Total Inventory Cost) di IRT Oemah Tiwul Cahaya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan lokasi penelitian pada IRT Oemah Tiwul Cahaya di Desa Tanggulangin kabupaten Kebumen. Teknik Pengambilan sampel daerah penelitian dilakukan secara purposive sampling. Sampel yang diambil adalah informan kunci yaitu owner, dan karyawan pada Oemah Tiwul Cahaya sebanyak 4 orang dan informan biasa yaitu supplier singkong sebanyak 4 orang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui kuantitas pemesanan menurut perhitungan industri sebesar 165 kg sekali pesan, menurut metode EOQ sebesar 850 kg. Frekuensi pemesanan singkong menurut industri sebanyak 107 kali dan menurut metode EOQ sebanyak 21 kali. Total inventory Cost (TIC) menurut perhitungan industri sebesar Rp. 56.175.853 dan menurut metode EOQ sebesar Rp. 21.036.108 selama 1 tahun, terdapat selisis biaya sebesar Rp 35.139.745 dalam 1 tahun. Kata Kunci: Tiwul Instan, Bahan Baku, Economical Order Quantity
Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Produktivitas Usahatani Padi di Desa Butuh Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo Murni Setiya Utami; Isna Windani; Uswatun Hasanah
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Produktivitas usahatani padi sebelum dan saat pandemi Covid-19 di desa Butuh, kecamatan Butuh, kabupaten Purworejo. 2) Biaya produksi usahatani padi sebelum dan saat pandemi Covid-19 di desa Butuh, kecamatan Butuh, kabupaten Purworejo. 3) Pendapatan usahatani padi sebelum dan saat pandemi Covid-19 di desa Butuh, kecamatan Butuh, kabupaten Purworejo. 4) Keuntungan usahatani padi sebelum dan saat pandemi Covid-19 di desa Butuh, kecamatan Butuh, kabupaten Purworejo. 5) Dampak pandemi Covid-19 terhadap produktivitas usahatani padi di desa Butuh, kecamatan Butuh, kabupaten Purworejo. Penelitian ini dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan sample paired t-test. Pengambilan sampel di desa Butuh dilakukan dengan metode simple random sampling. Sampel penelitian berjumlah 82 petani padi. Hasil analisis menggunakan sample paired t-test diperoleh bahwa produktivitas usahatani padi menunjukkan nilai sig. 2 (tailed) adalah sebesar 0,000 dimana nilai ini lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Biaya produksi usahatani padi nilai menunjukkan sig. 2 (tailed) adalah sebesar 0,121 dimana nilai ini lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Pendapatan usahatani padi menunjukkan nilai sig. 2 (tailed) adalah 0,000 dimana nilai ini lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Keuntungan usahatani padi menunjukkan nilai sig. 2 (tailed) adalah 0,000 dimana nilai ini lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dampak pandemi covid-19 terhadap produktivitas usahatani padi yaitu Dampak pandemi covid-19 terhadap produktivitas usahatani padi yaitu menurunnya produktivitas tenaga kerja pertanian, pendapatan usahatani padi menurun, menurunnya harga jual padi, meningkatnya harga dan berkurangnya jumlah pupuk. Kata Kunci: Pandemi Covid-19, Usahatani Padi, Produktivitas
Strategi Pengembangan Produksi Gula Semut Industri Rumah Tangga Manggar Agung di Desa Sokoagung Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Monica Nanda Tuzzahra; Istiko Agus Wicaksono; Isna Windani
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 12 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui faktor internal yang mempengaruhi pengembangan produksi gula semut industri rumah tangga di Desa Sokoagung kecamatan Bagelen kabupaten Purworejo, 2) Mengetahui faktor eksternal yang mempengaruhi pengembangan produksi gula semut industri rumah tangga di Desa Sokoagung kecamatan bagelen kabupaten Purworejo, 3) Mengetahui alternatif strategi pengembnagan gula semut di Manggar Agung, 4) Mengetahui prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan produksi gula semut industri rumah tangga di Desa Sokoagung kecamatan Bagelen kabupaten Purworejo. Metode dasar yang digunakan menggunakan Matriks IFAS, Matriks EFAS, Matriks IE, Analisis SWOT dan Matriks QSPM. Pengambilan sampel penelitian ditentukan dengan berdasarkan purposive sampling. Sampel penelitian ini adalah Gula Semut yang diproduksi oleh Manggar Agung di Desa Sokoagung kecamatan Bagelen kabupaten Purworejo. Sampel yang diambil yaitu 3 informan kunci yaitu, pemilik Manggar Agung, Dinas Koperasi dan UMKM kabupaten Purworejo dan 2 informan biasa yaitu Reseller 1 dan Reseller 2. Hasil penelitian ini, prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam produksi gula semut adalah 1) Mengembangkan produk gula semut melalui inovasi produk 2) Menjalin kerjasama dengan pemasok bahan baku 3) Menggunakan peralatan produksi yang lebih modern yaitu alat penggerus gula sehingga dapat mempercepat proses produksi gula semut. Kata Kunci : gula semut, matriks ifas, matriks efas, matriks ie, analisis swot, matriks qspm