Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PELATIHAN ANALISIS USAHA BUMDESA DESA BANJARSARI KABUPATEN PURWOREJO Dwi Irawati; Dyah Panuntun Utami; Fitri Rahmawati
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6546

Abstract

ABSTRAKBadan Usaha Milik Desa (BUMDesa) dibentuk dengan maksud dan tujuan meningkatkan perekonomian desa dengan cara mengelola potensi produkstif desa sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya. BUMDesa diharapkan mampu menjadi penggerak utama ekonomi desa sekaligus mempercepat pemerataan pembangunan di desa. Oleh sebab itu, upaya serius perlu dilakukan oleh pengurus BUMDesa dan Pemerintah Desa agar pengurusan BUMDesa berjalan dengan efektif, efisien, professional, dan mandiri. Melalui mekanisme self help dan member-based, BUMDesa membuka peluang partisipasi masyarakat desa secara keseluruhan dalam mendayagunakan potensi produktif desa.  Akan tetapi, pengurus bersama dengan Pemerintah Desa juga perlu menciptakan aturan main bersama dengan stakeholders lainnya agar usaha BUMDesa tidak dikuasai oleh kelompok tertentu di tingkat desa. Sebagai salah satu BUMDesa yang ada di Kabupaten Purworejo, BUMDesa Banjarsari baru mempunyai satu jenis usaha, yaitu penyewaan Gedung. Akan tetapi, pengurusan Gedung sebagai asset produktif milik BUMDesa belum dilakukan dengan baik sebab kemampuan manajerial pengurus BUMDesa Desa Banjarsari Kecamatan Purwodadi belum memadai. Pengurus BUMDesa belum melakukan analisis usaha maupun analisis keuangan dalam menjalankan usahanya tersebut. Kondisi tersebut memotivasiTim pengabdian masyarakaat untuk memberikan pelatihan analisis usaha serta penyusunan laporan keuangan agar usaha yang dikelola BUMDesa Desa Banjarsari dapat berjalan dengan baik, menghasilkan keuntungan, dan berkelanjutan. Pelatihan yang diberikan diharapkan memperkuat kapasitas kelembagaan BUMDesa Desa Banjarsari. Hasil kegiatan pelatihan menunjukkan bahwa pengurus BUMDesa sangat bersemangat dalam mengikuti pelatihan. Hal ini diketahui selama sesi diskusi dan tanya jawab. Peserta yang merupakan pengurus BUMDesa bahkan mengharapkan agar kegiatan pelatihan semacam ini diberikan secara terjadwal dan terprogram agar pengurus benar-benar paham dan kemudian percaya diri dalam mengelola usaha BUMDesanya. Kesimpulan yang diambil di akhir sesi pelatihan, BUMDesa Banjarsari perlu diberikan pendampingan, pelatihan, dan transfer Ipteks pengurusan BUMDesa secara berkesinambungan serta menjalin kemitraan dengan  pelaku bisnis lain agar bisnisnya lebih cepat berkembang. Kata kunci: BUMDesa; pengurusan badan usaha; analisis usaha; laporan keuangan ABSTRACTVillage-Owned Enterprises (VOEs) were formed to improve the village economy by managing the productive potential of the village by the needs of the community. Therefore, serious efforts need to be made by the VOEs administrators and the Village Government so that the administrators of VOEs run effectively, efficiently, professionally, and independently. Through self-help and member-based mechanisms, VOEs open opportunities for the participation of the village community as a whole in utilizing the productive potential of the village. However, the administrators along with the Village Government also need to create rules of the game together with other stakeholders so that the VOEs business is not controlled by certain groups at the village level. As one of the VOEs in Purworejo Regency, the VOEs Banjarsari just has one type of business, namely building rentals. However, the management of the building as a productive asset belonging to VOEs has not been carried out properly because the managerial capabilities of the VOEs administrators, Banjarsari Village, Purwodadi District are not yet adequate. The VOEs administrators have not conducted a business analysis or financial analysis in running the business. The condition motivates the community service team of Universitas Muhammadiyah Purworejo to provide training in business analysis and preparation of financial reports for the administrators so that they can run the business well, generate profits, and be sustainable. The training provided is expected to strengthen the institutional capacity of the Banjarsari village-owned enterprise. The results showed that they were very enthusiastic about participating in the training as well as they expect more that such training activities are provided on a scheduled and programmed basis so that they get better to understand and also be confident in managing the business. The findings show that administrators need to be provided with assistance, training, and transfer of science and technology to manage VOE on an ongoing basis and establish partnerships with other business actors so that the business will be able to grow faster. Keywords: village-owned enterprises; business entity management; business analysis; financial reports
PENGUATAN KEDAULATAN PANGAN DAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI ERA NEW NORMAL MELALUI AGRIPRENEURSHIP Dyah Panuntun Utami; Istiko Agus Wicaksono; Didik Widiyantono; Uswatun Hasanah; Isna Windani; Arta Kusumaningrum
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.5415

Abstract

ABSTRAKPertanian merupakan sektor yang memiliki potensi untuk dikembangkan karena sebagai penyangga kedaulatan pangan. Oleh karena itu perlu perubahan paradigma baru dalam pembangunan pertanian. Pengelolaan pertanian tidak melalui pendekatan usahatani tetapi berorientasi bisnis. Generasi muda yang familiar dengan teknologi digital merupakan harapan dalam regenerasi petani tua. Untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan maka petani muda yang dikenal dengan petani milenial perlu diberikan edukasi tentang agripreneurship. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah penyuluhan yang dimulai dengan pemaparan materi dan dilanjutkan diskusi. Kelompok sasaran pengabdian masyarakat adalah petani milenial desa Wonotulus yang tergabung dalam Karang Taruna. Jumlah peserta sebanyak 20 orang. Penyuluhan dilakukan secara daring menggunakan zoom meeting. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa peserta sangat antusias terkait dengan materi agripreneurship dan meminta jika penyuluhan tidak hanya teori tetapi juga ada kegiatan pendampingan sehingga petani betul-betul mengerti dan mampu menerapkan pengetahuan tersebut. Kata kunci: petani milenial; agripreneurship; kedaulatan pangan. ABSTRACTAgriculture is a sector that has the potential to be developed as a buffer for food sovereignty. Therefore it is necessaaary to change a new paradigm in agricultural development. Agricultural management is not through a farming approach but is business-oriented. The younger generation who are familiar with digital technology is the hope in regenerating old farmers. To support the realization of food security, young farmers known as millennial farmers need to be given education about agripreneurship. The community service method that is carried out is outreach which starts with the presentation of the material and continues with the discussion. The target group for community service are millennial farmers from Wonotulus village who are members of the Youth Organization. The number of participants was 20 people. Outreach is carried out online using a zoom meeting. The results of community service showed that the participants were very enthusiastic about the agripreneurship material and asked if counseling was not only theoretical but also mentoring activities so that farmers really understood and were able to apply this knowledge Keywords: millennial farmers; agripreneurship; food sovereignty
STRATEGI BRANDING UNTUK MEMBANGUN IMAGE POSITIF PANGAN LOKAL BAGI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH Dyah Panuntun Utami
Journal of Food Technology and Agroindustry Vol 3 No 1 (2021): Journal of Food Technology and Agroindustry
Publisher : Journal of Food Technology and Agroindustry dipublikasikan oleh Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/jfta.v3i1.1208

Abstract

Indonesia has many types of local food with their own uniqueness. This potential has not been matched by people's interest in consuming local food. This is due to the low level of food processing technology innovation to produce prestigious local food. Micro small and medium enterprises are also low in building product image. Building a positive image of local food requires a study to obtain the right branding concept. The study method uses a post positivistic paradigm and inductive thinking patterns. The result of this study is that the branding strategy is focused on product branding. Building a positive image of local food is done by improving the physical appearance of the product by processing innovation, improving packaging, labeling, and paying attention to consumer tastes, then communicating intensively to the public. The branding concept is made simple, hits the hearts of the public, and must be consistent in maintaining the value of the product. Micro, small and medium enterprises must be diligent and creative in finding ideas to maintain consumer loyalty.
PENGUATAN MINAT WIRAUSAHA MAHASISWA MELALUI PENDAMPINGAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA-KEWIRAUSAHAAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO Dyah Panuntun Utami; Uswatun Hasanah; Isna Windani; Istiko Agus Wicaksono; Didik Widiyantono; Zulfanita Zulfanita
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.8787

Abstract

ABSTRAKPerguruan tinggi memiliki tanggungjawab dalam mendidik, memberikan kemampuan wirausaha serta memotivasi mahasiswa berani berkarir sebagai wirausaha. Oleh karena itu perguruan tinggi perlu menerapkan pola pembelajaran yang dapat mendorong semangat berwirausaha pada mahasiswa. Kebijakan Belmawa Kemdikbud dalam upaya menghasilkan wirausaha muda di lingkungan kampus adalah Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K). Permasalahan yang dihadapi mahasiswa adalah kurangnya kemampuan menyusun proposal PKM-K sehingga banyak proposal yang tidak lolos seleksi administrasi. Berdasarkan hal tersebut  Program Studi Agribisnis Universitas Muhammmadiyah Purworejo melakukan pendampingan dalam penyusunan proposal PKM-K. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan skill, ketrampilan dan kemampuan mahasiswa dalam penulisan  proposal. Metode pelaksanaan kegiatan adalah pendampingan  dengan tahapan kegiatan sosialisasi kegiatan, workshop sosialisasi Program Kreativitas Mahasiswa, presentasi, dan pendampingan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mahasiswa antusias mengikuti pelatihan dan pendampingan. Mahasiswa sangat intensif dalam proses pembimbingan. Karena waktu pendampingan terlalu singkat sehingga banyak proposal yang belum maksimal dan harus dikirim ke simbelmawa. Program Studi Agribisnis sebaiknya lebih dini melakukan workshop dan meningkatkan suasana akademik yang kondusif untuk mendukung kegiatan wirausaha di lingkungan kampus agar ide-ide kreatif mahasiswa dapat disalurkan secara maksimal. Kata kunci: minat wirausaha; pendampingan; program kreativitas mahasiswa kewirausahaan. ABSTRACTUniversities have a responsibility to educate, provide entrepreneurial skills and motivate students to dare to have a career as entrepreneurs. Therefore, universities need to apply learning patterns that can encourage the entrepreneurial spirit in students. Belmawa Kemdikbud's policy in an effort to produce young entrepreneurs in the campus environment is the Student Creativity-Entrepreneurship Program (PKM-K. The problem faced by students is the lack of ability to prepare PKM-K proposals so that many proposals do not pass the administrative selection. Based on this, the Agribusiness Study Program at the University of Muhammmadiyah Purworejo provided assistance in the preparation of the PKM-K proposal. The purpose of the activity is to improve the skills, skills and innovation ability of students in writing proposals. The method of implementing the activity is mentoring with the stages of activity being socialization of activities, workshops on socializing the Student Creativity Program, presentations, and mentoring. The results of the activity showed that students were enthusiastic about participating in the training and mentoring. Students are very intensive in the mentoring process. Because the mentoring time was too short, many proposals were not maximized and had to be sent to Simbelmawa. The Agribusiness Study Program should conduct workshops earlier and improve a conducive academic atmosphere to support entrepreneurial activities in the campus environment so that students' creative ideas can be maximally channeled. Keywords: entrepreneurial interest; mentoring; entrepreneurship student creativity program.
Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan Melalui Usahatani Sayuran di Desa Babadsari Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen Arif Pramudibyo; Zulfanita Zulfanita; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine: (1) the pattern of farming yard (2) the cost, revenue, profitability and feasibility of each commodity vegetable farming, (3) the feasibility of each commodity, (4) comparison of the feasibility of each commodity vegetables to household incomes of farmers, (5) contribution to total revenues of all vegetable crops against household income of farmers. The method used in this research is a survey. The study population was 76 farmers, and a sample of 43 farmers was taken with an error rate of 10%. Sampling using proportional random sampling method. Data analysis used descriptive analysis, farming analysis, farming feasibility, and contribution. The results of the analysis show that: (1) The cropping pattern used is crop rotation, (2) The costs incurred for cultivating pulled spinach Rp. 1,034,073.66, income Rp. 7,471,120, 97 and profit Rp. 6,934,693.78. Costs incurred for green mustard cultivation amounted to Rp. 1,041,226.26, income Rp. 6,598,702.20 and profit Rp. 6,042,122.58. Costs incurred for cultivating kale Rp. 958,295.61; income Rp. 4,001,934.82 and profit Rp. 3,468,797.41, (3) Farming all types of vegetables in the yard in Babadsari Village is feasible to cultivate, (4) The contribution value obtained from the cultivation of spinach is 93.62%, the contribution value obtained from cultivation green mustard is 82.69%, while the contribution value obtained from kale cultivation is 50.20% and (5) The contribution value obtained by Babadasari Village farmers from yard land cultivation is 56.70%, so the contribution of home garden farming is categorized as high. Keywords: optimization, contribution, land yard, farm vegetables
Efisiensi Pemasaran Melon (Cucumis melo L) di Desa Wonosari Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo Arif Setyadi; Dyah Panuntun Utami; Istiko Agus Wicaksono
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui saluran pemasaran melon, 2) mengetahui besar biaya dan margin pemasaran melon, 3) mengetahui farmer’s share yang diterima petani melon, 4) mengetahui efisiensi pemasaran melon. Penelitian dilaksanakan di Desa Wonosari Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo. Metode penelitian adalah metode survey. Analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk menjelaskan saluran pemasaran, biaya pemasaran dan bagian harga yang diterima petani. Sampel petani dipilih dengan metode sampel jenuh sejumlah 22 petani. Sampel pedagang ditentukan dengan menggunakan metode snowball sampling. Jumlah sanpel pedagang 62 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pemasaran melon terdiri dari petani – pedagang pengepul pedagang besar – pedagang pengecer – konsumen. Biaya pemasaran terbesar dikeluarkan oleh pedagang pengecer yaitu, Rp 637,16/kg. Margin pemasaran sebesar Rp 11424,89. Farmer’s share sebesar 24,42%. Hal ini menunjukkan bahwa pemasaran melon di Desa Wonosari Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo tidak efisien, karena farmer’s share kurang dari 50%. Kata Kunci: pemasaran, efisiensi pemasaran, melon
Strategi Pengembangan Pasar Produk Kopi Arabika Bowongso Berbasis Business Model Canvas (Studi Kasus di Kelompok Tani Bina Sejahtera Desa Bowongso Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo) Dian Kusumaning Ratri; Istiko Agus Wicaksono; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Merumuskan penerapan model bisnis yang dijalankan kopi Bowongso berbasis analisis BMC, 2) Merumuskan hasil analisis SWOT Kopi Bowongso berdasarkan analisis BMC, 3) Merumuskan strategi pengembangan pasar Kopi Bowongso, 4) Merumuskan alternatif strategi pengembangan pasar Kopi Bowongso melalui analisis QSPM. Metode dasar yang digunakan menggunakan analisis BMC, SWOT, dan QSPM. Pengambilan sampel penelitian ditentukan dengan berdasarkan purposive sampling. Sampel penelitian ini adalah Kopi Bowongso yang diproduksi oleh kelompok tani Bina Sejahtera. Sampel yang diambil yaitu 3 informan kunci, perwakilan kelompok tani Bina Sejahtera meliputi ketua, penasehat, bidang pemasaran, dan 9 informan pendukung, meliputi 3 petani kopi, 3 reseller toko, dan 3 reseller kedai. Hasil penelitian ini, prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam usaha Kopi Bowongso adalah 1) Memaksimalkan produktivitas kopi dengan memberikan wawasan supaya rutin dalam perawatan tanaman kopi, 2) Mengedukasi konsumen Quality Control Kopi Bowongso dan brand knowledge baik dari mulut ke mulut maupun media sosial, dan 3) Meningkatkan kepercayaan pemuda desa akan pertanian dan budidaya kopi melalui event Kopi Bowongso. Kata Kunci : Kopi Bowongso, BMC, SWOT, QSPM
Strategi Pengembangan Produk Teh Kapulaga di Desa Sukowuwuh Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo (Studi Kasus Kelompok Tani Suko Makaryo Desa Sukowuwuh) Yuni Astuti; Istiko Agus Wicaksono; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam pengembangan produk teh kapulaga di desa Sukowuwuh kecamatan Bener kabupaten Purworejo 2) mengetahui faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman dalam pengembangan produk teh kapulaga di desa Sukowuwuh kecamatan Bener kabupaten Purworejo 3) mengetahui alternatif strategi yang dapat diterapkan untuk pengembangan produk teh kapulaga di desa Sukowuwuh kecamatan Bener kabupaten Purworejo. Metode dasar yang digunakan adalah studi kasus. Lokasi Penelitian dilakukan di Kelompok Tani Suko Makaryo Desa Sukowuwuh Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo. Jumlah Sampel terdiri dari 5 orang yang terdiri dari 3 informan kunci dan 2 informan biasa. Metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT dan QSPM. Hasil perumusan alternatif strategi yang bisa diterapkan dalam usaha teh kapulaga di kelompok tani Suko Makaryo desa Sukowuwuh ini adalah dengan melakukan perizinan legalitas usaha, melakukan branding di media sosial secara intensif untuk meningkatkan kepercayaan konsumen, memperbaiki kemasan produk dengan desain yang menarik dengan, menambah informasi produk dengan legalitas dan manfaat fungsional teh kapulaga, meningkatkan promosi melalui media sosial facebook simbok kapul untuk memberikan informasi manfaat teh kapulaga dan menarik minat konsumen, melakukan peningkatan produksi teh kapulaga dengan meggunakan alat produksi yang lebih modern, melakukan pengeringan menggunakan alat bantu oven, memperluas distribusi produk,dan melakukan penyimpanan bahan baku kapulaga kering di gudang produksi. Kata Kunci : teh, kapulaga, kekuatan, kelemahan, ancaman, peluang
Analisis Penjualan Bibit Tanaman CV Agro Karya Mandiri di Desa Kemiri Lor Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo Dipo Supatmo; Dyah Panuntun Utami; Uswatun Hasanah
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) Mengetahui harga jual bibit tanaman yang dijual CV Agro Karya Mandiri Kemiri Lor Kabupaten Purworejo; 2) Mengetahui daerah penjualan bibit tanaman CV Agro Karya Mandiri Kemiri Lor Kabupaten Purworejo; dan 3) Mengetahui volume penjualan bibit tanaman di CV Agro Karya Mandiri desa Kemiri Lor Kabupaten Purworejo. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Pemilihan lokasi penelitian purposive sampling dengan pertimbangan CV Agro Karya Mandiri memproduksi bibit yang sudah bersertifikat. Komoditas yang ditelitil adalah bibit kopi, cengkeh, pala, jambu dan alpukat. Responden yang diteliti yaitu informan kunci dan informan biasa. Informan kunci yang dijadikan Sampel yaitu pemilik CV. Sedangkan informan biasa adalah manager penjualan dan manajer produksi, dan karyawan pengirman barang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi fluktuasi harga jual bibit tanaman di CV Agro Karya Mandiri. Harga jual bibit yang relatif stabil adalah harga bibit cengkeh. Harga jual bibit jambu biji, alpukat dan pala pada tahun 2021 mengalami kenaikan karena adanya permintaan yang meningkat. Kata kunci: analisis penjualan, bibit, hortikultura
Analisis Break Even Point Sebagai Alat Perencanaan Laba (Studi Kasus: P-IRT Tempe Syafira Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo) Yulinda Yulinda; Uswatun Hasanah; Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui besarnya Break Even Point di IRT Tempe Syafira, 2) Mengetahui berapa persen tingkat Margin Of Safety di IRT Tempe Syafira, 3) Mengetahui Perencanaan Laba di IRT Tempe Syafira. Metode penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Industri Rumah Tangga Tempe Syafira Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo. Penentuan daerah penelitian secara purposive (sengaja). Sampel industri ditentukan dengan teknik samping purposive. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan break even point. Hasil penelitian bahwa Break Even Point unit dan Break Even Point sales selama 10 bulan terhitung dari bulan Agustus tahun 2021 hingga bulan Mei tahun 2022 mengalami fluktuatif. Break Even Point unit tertinggi pada bulan Mei yaitu 11.817 dan terendah bulan Januari yaitu 7.689 dengan rata-rata 98.405 unit. Break Even Point sales tertinggi pada bulan Mei yaitu Rp 75.680.373 dan terendah pada bulan Januari yaitu Rp 31.491.045 dengan rata-rata Rp 414.209.417. Perhitungan Margin Of Safety tertinggi pada bulan Januari yaitu 77% dan terendah pada bulan Mei yaitu 36% sedangkan rata-rata dalam 10 bulan yaitu 66%. Perencanan laba tertinggi pada bulan Januari sebesar Rp 88.947.896,00 dan terendah pada bulan Mei yaitu Rp 28.679.422,00 sedangkan rata-rata selama 10 bulan yaitu Rp 66.180.974,00. Berdasarkan hasil analisis break even point membuktikan bahwa Industri Rumah Tangga Tempe Syafira dinyatakan telah mencapai titik impas atau hasil produksi dan hasil penjualan melebihi break even point unit dan break even point sales. Kata Kunci: BEP, Margin Of Safety, Perencanaan Laba