Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGUATAN KEDAULATAN PANGAN DAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI ERA NEW NORMAL MELALUI AGRIPRENEURSHIP Dyah Panuntun Utami; Istiko Agus Wicaksono; Didik Widiyantono; Uswatun Hasanah; Isna Windani; Arta Kusumaningrum
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.5415

Abstract

ABSTRAKPertanian merupakan sektor yang memiliki potensi untuk dikembangkan karena sebagai penyangga kedaulatan pangan. Oleh karena itu perlu perubahan paradigma baru dalam pembangunan pertanian. Pengelolaan pertanian tidak melalui pendekatan usahatani tetapi berorientasi bisnis. Generasi muda yang familiar dengan teknologi digital merupakan harapan dalam regenerasi petani tua. Untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan maka petani muda yang dikenal dengan petani milenial perlu diberikan edukasi tentang agripreneurship. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah penyuluhan yang dimulai dengan pemaparan materi dan dilanjutkan diskusi. Kelompok sasaran pengabdian masyarakat adalah petani milenial desa Wonotulus yang tergabung dalam Karang Taruna. Jumlah peserta sebanyak 20 orang. Penyuluhan dilakukan secara daring menggunakan zoom meeting. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa peserta sangat antusias terkait dengan materi agripreneurship dan meminta jika penyuluhan tidak hanya teori tetapi juga ada kegiatan pendampingan sehingga petani betul-betul mengerti dan mampu menerapkan pengetahuan tersebut. Kata kunci: petani milenial; agripreneurship; kedaulatan pangan. ABSTRACTAgriculture is a sector that has the potential to be developed as a buffer for food sovereignty. Therefore it is necessaaary to change a new paradigm in agricultural development. Agricultural management is not through a farming approach but is business-oriented. The younger generation who are familiar with digital technology is the hope in regenerating old farmers. To support the realization of food security, young farmers known as millennial farmers need to be given education about agripreneurship. The community service method that is carried out is outreach which starts with the presentation of the material and continues with the discussion. The target group for community service are millennial farmers from Wonotulus village who are members of the Youth Organization. The number of participants was 20 people. Outreach is carried out online using a zoom meeting. The results of community service showed that the participants were very enthusiastic about the agripreneurship material and asked if counseling was not only theoretical but also mentoring activities so that farmers really understood and were able to apply this knowledge Keywords: millennial farmers; agripreneurship; food sovereignty
PENGEMBANGAN DESA SENTRA ORGANIC FARMING DI DESA RENDENG, GEBANG, PURWOREJO Budi Setiawan; Zulfanita Zulfanita; Didik Widiyantono; Sugeng Eko Putro Widoyoko
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.389 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.2998

Abstract

ABSTRAKKesadaran petani akan dampak dari penggunaan pupuk atau pestisida kimia dalam pertanian konvensional sangat rendah. Penurunan kualitas lingkungan seperti berkurangnya serangga, penurunan kesuburan tanah, penurunan kualitas air, udara dan polusi tanah disebabkan oleh penggunaan bahan kimia dalam pertanian konvensional. Salah satu yang dapat dijadikan solusi untuk mengatasi kondisi ini adalah pengembangan pertanian organik (organic farming). Program Pengabdian Masyarakat dilaksanakan di desa Rendeng, kecamatan Gebang, kabupaten Purworejo bertujuan untuk menjadikan desa Rendeng sebagai kawasan pertanian, peternakan dan perikanan berbasis organic farming. Mitra dalam pelaksanan pengabdian masyarakat ini adalah kelompok tani Ngudi Makmur dengan anggota 30 orang.  Metode yang digunakan adalah Education for Sustainable Development (EfSD) merupakan salah satu metode pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada penyelesaian masalah pada lingkungan masyarakat. Metode EfSD menekankan pada 3 pilar yaitu ekonomi, ekologi atau lingkungan dan sosial. Program kegiatan yang dilaksanakan secara garis besar meliputi, 1) pemberdayaan masyarakat melalui penguatan kelembagaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia,2) Penumbuhan dan pengembangan budidaya pertanian, dan perikanan berbasis organic farming, 3) peningkatan produksi, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian dan perikanan. Hasil pengabdian masyarakat ini berupa penguatan kelembagaan Kelompok Tani  Ngudi Makmur beraktifitas dengan aktif, adanya program kegiatan dan sosialisasi serta pelatihan serta pembinaan         pengetahuan dan pengalaman  kelompok  tani dalam pengembangan pertanian dan perikanan organik. Kata kunci : organic farming; pertanian; perikanan; education for sustainable development. ABSTRACTFarmers' awareness of the impact of using chemical fertilizers or pesticides in conventional agriculture is very low. Environmental quality degradation such as reduced DR, decreased air quality, air pollution is caused by the use of chemicals in conventional agriculture. One of the solutions to overcome this condition is the development of organic agriculture (organic farming). The Community Service Program implemented in Rendeng village, Gebang District, Purworejo Regency aims to make Rendeng village an organic agriculture-based agricultural, livestock and fishery area. Partners in implementing this community service are the Ngudi Makmur farmer group with 30 members. The method used is Education for Sustainable Development (EfSD), which is a community service method that is oriented towards solving problems in the community environment. The EfSD method emphasizes 3 pillars, namely economic, ecological or environmental and social. The program of activities carried out in outline includes, 1) community empowerment through institutional strengthening and improvement of the quality of human resources, 2) cultivation and development of agricultural and fisheries based on organic agriculture, 3) increasing production, processing and marketing of agricultural and fishery products. The results of this community service are in the form of institutional strengthening of the Ngudi Makmur Farmer Group to be actively active, the existence of a program of activities and outreach as well as training as well as fostering knowledge and experience of farmer groups in developing organic agriculture and fisheries. Keywords : organic farming; agriculture; fishery; education for sustainable development.
PENGUATAN MINAT WIRAUSAHA MAHASISWA MELALUI PENDAMPINGAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA-KEWIRAUSAHAAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO Dyah Panuntun Utami; Uswatun Hasanah; Isna Windani; Istiko Agus Wicaksono; Didik Widiyantono; Zulfanita Zulfanita
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.8787

Abstract

ABSTRAKPerguruan tinggi memiliki tanggungjawab dalam mendidik, memberikan kemampuan wirausaha serta memotivasi mahasiswa berani berkarir sebagai wirausaha. Oleh karena itu perguruan tinggi perlu menerapkan pola pembelajaran yang dapat mendorong semangat berwirausaha pada mahasiswa. Kebijakan Belmawa Kemdikbud dalam upaya menghasilkan wirausaha muda di lingkungan kampus adalah Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K). Permasalahan yang dihadapi mahasiswa adalah kurangnya kemampuan menyusun proposal PKM-K sehingga banyak proposal yang tidak lolos seleksi administrasi. Berdasarkan hal tersebut  Program Studi Agribisnis Universitas Muhammmadiyah Purworejo melakukan pendampingan dalam penyusunan proposal PKM-K. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan skill, ketrampilan dan kemampuan mahasiswa dalam penulisan  proposal. Metode pelaksanaan kegiatan adalah pendampingan  dengan tahapan kegiatan sosialisasi kegiatan, workshop sosialisasi Program Kreativitas Mahasiswa, presentasi, dan pendampingan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mahasiswa antusias mengikuti pelatihan dan pendampingan. Mahasiswa sangat intensif dalam proses pembimbingan. Karena waktu pendampingan terlalu singkat sehingga banyak proposal yang belum maksimal dan harus dikirim ke simbelmawa. Program Studi Agribisnis sebaiknya lebih dini melakukan workshop dan meningkatkan suasana akademik yang kondusif untuk mendukung kegiatan wirausaha di lingkungan kampus agar ide-ide kreatif mahasiswa dapat disalurkan secara maksimal. Kata kunci: minat wirausaha; pendampingan; program kreativitas mahasiswa kewirausahaan. ABSTRACTUniversities have a responsibility to educate, provide entrepreneurial skills and motivate students to dare to have a career as entrepreneurs. Therefore, universities need to apply learning patterns that can encourage the entrepreneurial spirit in students. Belmawa Kemdikbud's policy in an effort to produce young entrepreneurs in the campus environment is the Student Creativity-Entrepreneurship Program (PKM-K. The problem faced by students is the lack of ability to prepare PKM-K proposals so that many proposals do not pass the administrative selection. Based on this, the Agribusiness Study Program at the University of Muhammmadiyah Purworejo provided assistance in the preparation of the PKM-K proposal. The purpose of the activity is to improve the skills, skills and innovation ability of students in writing proposals. The method of implementing the activity is mentoring with the stages of activity being socialization of activities, workshops on socializing the Student Creativity Program, presentations, and mentoring. The results of the activity showed that students were enthusiastic about participating in the training and mentoring. Students are very intensive in the mentoring process. Because the mentoring time was too short, many proposals were not maximized and had to be sent to Simbelmawa. The Agribusiness Study Program should conduct workshops earlier and improve a conducive academic atmosphere to support entrepreneurial activities in the campus environment so that students' creative ideas can be maximally channeled. Keywords: entrepreneurial interest; mentoring; entrepreneurship student creativity program.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI LAHAN KERING MELALUI BUDI DAYA JAHE MERAH Zulfanita Zulfanita; Didik Widiyantono; Budi Setiawan; Muhamad Taufik; Rofiq Nurhadi; Agung Nusantoro; Sugeng Eko Putro Widoyoko; Agus Budi Santoso
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.8762

Abstract

ABSTRAKDi era mileneal saat ini dibutuhkan pemberdayaan masyarakat petani dalam berbagai aspek. Kelompok tani banyak didominasi oleh penduduk usia muda, sehingga dibutuhkan pemberdayaan sejak awal meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, kelembagaan dan jaringan pemasaran. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan upaya pemberdayaan di berbagai aspek berupa menambah pengetahuan dan skill, memperkuat kelembagaan, dan memberikan pendampingan dalam rangka ekspansi jaringan pasar khususnya dalam budidaya jahe merah. Metode program ini adalah dengan pola penyuluhan, motivasi, pelatihan dan pendampingan pada kelompok tani sehingga tujuan dari program ini tercapai. Hasil dari program ini bahwa ada peningkatan pengetahun dan skill dengan metode penyuluhan dan pelatihan walaupun belum maksimal, pemberdayaan kelembagaan sudah dipahami dan dilaksanaan melalui penguatan kelompok kelompok tani, sedangkan penguatan kelembagaan dalam bentuk badan hukum baru tahap persiapan.  Kata kunci: budidaya jahe; jahe merah; pemberdayaan masyarakat; kelompok petani. ABSTRACTIn the current millennial era, empowerment of farming communities is needed in various aspects. Many farmer groups are dominated by young people, so empowerment is needed from the start covering aspects of knowledge, skills, institutions and marketing networks. This community service program aims to provide empowerment efforts in various aspects in the form of increasing knowledge and skills, strengthening institutions, and providing assistance in the context of expanding market networks, especially in red ginger cultivation. The method of this program is a pattern of counseling, motivation, training and assistance to farmer groups so that the objectives of this program are achieved. The results of this program are that there is an increase in knowledge and skills with extension and training methods, although not maximal, institutional empowerment has been understood and implemented through strengthening farmer groups, while institutional strengthening in the form of legal entities is only in the preparatory stage. Keywords: ginger cultivation; red ginger; community empowerment; farmer groups.
Peran Penyuluh Pertanian Lapang (Ppl) Terhadap Gabungan Kelompok Tani Catur Manunggal Desa Karangrejo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo Fuad Dzulfadhil Azhiim; Arta Kusumaningrum; Didik Widiyantono
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui Karakteristik petani di Gapoktan Catur Manunggal, 2) Mengetahui peran Penyuluh Pertanian Lapang dalam pengembangan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Catur Manunggal di desa Karangrejo Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, 3) Mengetahui peran Penyuluh Pertanian Lapang di Gapoktan Catur Manunggal di desa Karangrejo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo. Penelitian ini dianalisis menggunakan analisis Deskriptif dan Skala Likert dengan jumlah sampel sebanyak 40 orangpetani. Hasil analisis diketahui bahwa karakteristik petani berumur produktif yakni umur 15-64 tahun, rata-rata anggota keluarga petani yaitu 1-3 orang, semua petani berjenis kelamin laki-laki,petani sampel mempunyai pengalaman bertani 5-10 tahun,semua petani sampel memiliki lahan sendiri, dan lahan yang petani miliki rata-rata berluas sedang. Peran penyuluh pertanian lapang dalam pengambangan Gapoktan Catur Manunggal berperan yang berarti PPL dalam melakukan kegiatan penyuluhan kepada petani berarti memiliki kategori berperan dimana kegiatan penyuluhan sudah memberikan hasil terhadap perkembangan Gapoktan Catur Manunggal. Peran PPL terhadap peningkatan hasil panen masuk dalam kategori sangat berperan yang berarti PPL dalam melakukan kegiatan penyuluh sangat membantu petani dalam peningkatan hasil panen pertaniannya sehingga mampu mengubah kebiasaan petani dalam melakukan usahataninya yang lebih baik. Kata Kunci: peran penyuluh pertanian lapang, gapoktan catur manunggal
Pemberdayaan Perempuan Melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Banyuasin Separe Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo Hermawan Hermawan; Didik Widiyantono; Arta Kusumaningrum
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Untuk Mengetahui pemberdayaan perempuan melalui kelompok wanita tani (KWT) di Desa Banyuasin Separe Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo, 2) Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan perempuan melalui kelompok wanita tani (KWT) di Desa Banyuasin Separe Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo. Penelitian di laksanakan di Desa Banyuasin Separe Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah pengurus, petugas PPL dan anggota KWT Desa Banyuasin Separe. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi sumber. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang sudah dilakukan KWT antara lain pertemuan rutin bulanan yang di antaranya membahas tentang kegiatan-kegiatan KWT kedepan, kemajuan KWT, sosialisasi dari PPL yang berisi mengenai pengembangan program pertanian. Pengembangan program pertanian bersama PPL telah berhasil membuat KWT bisa membuat sebuah perencanaan secara tepat agar tujuan yang diharapkan bisa tercapai dengan maksimal. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa faktor pendukung kegiatan KWT yaitu umur produktif, keaktifan anggota, tersedianya fasilitas yang cukup mendukung di Desa Banyuasi Separe, adanya kerjasama yang baik dari berbagi instansi terkait khususnya dibidang pertanian, dan dukungan dari masyarakat sekitar cukup baik. Faktor pengambat dalam pelaksanaan kegiatan KWT adalah sedikitnya perhatian pemerintah terkait pada pemberian bantuan yang terbatas, selain itu SDM wanita tani belum dikembangkan secara maksimal. Kata Kunci: pemberdayaan perempuan, kelompok wanita tani (KWT)
Persepsi Petani dalam Budidaya Tanaman Kapulaga di Desa Watuduwur Kecamatan Bruno Kabupaten Purworejo Ika Susanti; Arta Kusumaningrum; Didik Widiyantono
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) karakteristik petani kapulaga di esa Watuduwur Kkecamatan Bruno kabupaten Purworejo; (2) persepsi petani dalam budidaya kapulaga di desa Watuduwur kecamatan Bruno kabupaten Purworejo; dan (3) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persepsi petani dalam melakukan budidaya kapulaga. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Pengambilan sampel daerah penelitian dilakukan secara sengaja atau purposive sampling dengan pertimbangan penghasil kapulaga tertinggi di kabupaten Purworejo. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan skala likert. Jumlah responden yang dijadikan sampel dalam penelitian adalah 63 petani dari seluruh jumlah total petani di desa Watuduwur sebanyak 169 petani. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa (1) karakteristik petani tanaman kapulaga sebagian besar berumur produktif antara 41-50 tahun (46%), tingkat pendidikan formal hanya sampai tingkat Sekolah Dasar dan tergolong rendah tingkat. Pendidikan formal SD-SMP, pengalaman usahatani kapulaga sedang diantara 6 - 15 tahun, serta panennya 1 bulan panen 1 kali. (2) persepsi petani kapulaga terhadap budidaya tanaman kapulaga di Desa Watuduwur Kecamatan Bruno baik. (3) faktor-faktor yang berpengaruh siqnifikan terhadap persepsi petani dalam budidaya tanaman kapulaga desa Watuduwur adalah kemudahan budidaya, dan jumlah produksi kapulaga. Kata Kunci: budidaya tanaman kapulaga, persepsi
Peran Kelompok Tani dalam Meningkatkan Produktivitas Petani Padi di Desa Jatipurus Kecamatan Poncowarno Kabupaten Kebumen Muhamad Khoirul Umam; Didik Widiyantono; Arta Kusumaningrum
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberdayaan masyarakat tani diperlukan dalam pembangunan pertanian. Salah satu cara untuk mewujudkanya dengan membentuk kelompok tani di pedesaan. Fungsi kelompok tani sebagai (1) Wahana Belajar (2) Wahana Kerjasama (3) Unit Produksi berperan penting dalam pembangunan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran kelompok tani dalam meningkatkan produktivitas petani padi dan mengetahui hubungan antara peran kelompok tani dalam meningkatkan produktivitas petani padi di Desa Jatipurus Kecamatan Poncowarno Kabupaten Kebumen. Metode penelitian yang di gunakana adalah survey terhadap anggota kelompok tani di Desa Jatipurus Kecamatan Poncowarno Kabupaten Kebumen dengan teknik pengambilan sampel Random Purposive Sampling dengan total sampel 35 responden dari 94 populasi petani. Analisis yang di gunakan untuk mengetahui hubungan antara peran kelompok tani dalam meningkatkan produktivitas petani di gunakan uji korelasi Rank Spearman dengan tingkat hubungan yang kuat signifikan dan Hasil interval kelas yaitu skor keseluruhan 1.350 dengan rata rata keseluruhan 64,2 penelitian menunjukan bahwa peran kelompok tani memiliki kategori sangat berperan dan memiliki hubungan yang sangat kuat. Kata Kunci: peran, kelompok tani, wahana belajar, wahana kerjasama, unit produksi
Peran Kelompok Tani dalam meningkatkan Produktivitas Tanaman Ubi Kayu (Manihot Esculenta) di Desa Sokogelap Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo Rifky Muhammad Fadhil; Didik Widiyantono; Arta Kusumaningrum
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) mengetahui karakteristik kelompok tani ubi kayu di desa Sokogelap kecamatan Kemiri kabupaten Purworejo. 2) mengetahui peran kelompok tani dalam meningkatkan produktivitas petani ubi kayu di desa Wanurojo kecamatan Kemiri kabupaten Purworejo. 3) mengetahui hubungan peran kelompok tani dengan produktivitas Tanaman ubi kayu di Desa Sokogelap Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode survey. Populasi penelitian semua petani ubi kayu yang tergabung dalam kelompok tani di desa Sokogelap kecamatan Kemiri kabupaten Purworejo berjumlah 102 petani. Sampel responden yang diteliti berjumlah 50 petani ubi kayu yang ditentukan menggunakan metode Proportional Random Sampling. Instrument pengumpulan data menggunakan kuesioner, analisis data menggunakan Microsoft Excel dan Korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik petani ubi kayu yang dipilih didasarkan atas beberapa identitas yaitu umur petani sebesar 42% petani termasuk kategori umur produktif, luas lahan petani 0,05 – 0,15 ha 64% dikategorikan petani skala sedang. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan skala likert, bahwa peran keseluruhan kelompok tani terhadap produktifitas ubi kayu diperoleh 6% yang berarti masuk kategori rendah. Hasil analisis dengan korelasi rank spearman, diketahui bahwa hubungan antara peran kelompok tani dengan produktivitas tanaman ubi kayu di desa Sokogelap kecamatan Kemiri kabupaten Purworejo sangat lemah. Kata Kunci : peran, kelompok tani, produktivitas, ubi kayu
Strategi Pengembangan Usaha Brokoli di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang (Studi Kasus di SOGA Farm Indonesia Kabupaten Magelang) Arizqi Intan Pertiwi; Didik Widiyantono; Istiko Agus Wicaksono
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengidentifikasi faktor-faktor internal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi pengembangan usaha brokoli di SOGA Farm Indonesia, 2) Mengidentifikasi faktor-faktor eksternal apa saja yang menjadi peluang dan ancaman bagi pengembangan usaha brokoli di SOGA Farm Indonesia, 3) Merumuskan alternatif strategi yang memungkinkan untuk diterapkan dalam pengembangan usaha di SOGA Farm Indonesia, 4) Menentukan prioritas strategi apa yang dapat diterapkan untuk mengembangkan usaha brokoli di SOGA Farm Indonesia. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif. Penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian dengan metode pendekatan studi kasus (case study). Pengambilan sampel penelitian ditentukan dengan berdasarkan purposive sampling. Sampel penelitian ini adalah brokoli di SOGA Farm Indonesia. Sampel yang diambil 3 informan kunci 7 informan biasa. Hasil perumusan prioritas strategi yang bisa diterapkan pada usaha brokoli di SOGA Farm Indonesia yaitu dengan 1) menambah legalitas memperluas jejaring dengan investor SOGA Farm Indonesia agar lebih banyak dikenal masyarakat 2) menjalin kerjasama dengan cara penerapan flat price dengan mitra yang lebih banyak, 3) meningkatkan pemasaran melalui media sosial marketing seperti Facebook, LinkedIn, dan YouTube chanel , 4) melakukan branding dalam membangun image perusahaan dan produk dari SOGA Farm Indonesia dengan media sosial yang dimiliki, 5) meningkatkan ketrampilan tenaga kerja dengan mengirimkan tenaga kerja untuk mengikuti pelatihan dari dinas pertanian. Kelima prioritas strategi ini diperoleh dari informan SOGA Farm Indonesia dan disesuaikan dengan kebutuhan yang saat ini perlu dilakukan. Kata Kunci: Brokoli, SOGA farm Indonesia, Strategi SWOT