Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PERBEDAAN KEJADIAN PREEKLAMSIA ANTARA PEMERIKSAAN Roll Over Test (ROT) DENGAN PEMERIKSAAN KONVENSIONAL PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III TAHUN 2014 Sendy Firza Novilia Tono
Bahasa Indonesia Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preeklamsia-eklamsia masih merupakan salah satu penyebab mobiditas dan mortalitas pada ibu dan janin. Kejadian preeklamsia masih cukup tinggi mencapai 25,7 % sedangkan angka toleransi kejadian preeklamsia sebesar 5 % dengan acuan MDGS 2015. Terjadinya preeklamsia dapat di deteksi secara dini dengan memakai beberapa pemeriksaan yaitu Roll Over Test (ROT), pemeriksaan tekanan darah dan protein dalam urin (pemeriksaan konvensional), Mean Arterial Preasure (MAP), dan lain-lain. Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan kejadian antara pemeriksaan Roll Over Test (ROT) dengan pemeriksaan konvensional pada ibu hamil trimester II dan III di BPM Mien Hendro Sidoarjo Tahun 2014. Desain penelitian adalah analitik komparasi. Populasi penelitian ini seluruh ibu hamil trimester II dan III di BPM Mien Hendro Sidoarjo tahun 2014 berjumlah 44 orang dengan menggunakan total sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian preeklamsia dengan pemeriksaan roll over test (ROT) pada ibu hamil trimester II dan III di BPM Mien Hendro sebagian klecil 11(25%) dan kejadian preeklamsia dengan pemeriksaan konvensional pada ibu hamil Trimester II dan III di BPM Mien Hendro hampir setengah 17 (38,6%).Hasil penelitian dianalisa menggunakan uji Wilcoxon, dimana nilai p (0,014) < 0,05 yang berarti Ho ditolak. Ini disimpulkan ada perbedaan kejadian antara pemeriksaan Roll Over Test (ROT) dengan pemeriksaan konvensional pada ibu hamil trimester II dan III. Berdasarkan hasil penelitian di harapkan bagi lahan peneliti sebagai wacana agar dapat menggunakan pemeriksaan yang tepat dan efektif dalam melakukan skrining pada ibu hamil untuk mengetahui lebih dini komplikasi yang akan muncul dalam kehamilan sehingga morbiditas dan mortalitas ibu dan janin menurun.
PENGARUH SEDUH COKLAT DAN PIJAT COUNTEPRESSURE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN DAN KEMAJUAN DILATASI SERVIKS Sendy Firza Novilia Tono
Bahasa Indonesia Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v9i1.239

Abstract

Nyeri persalinan merupakan keadaan fisologis yang dialami ibu selama proses persalinan. Dampak nyeri persalinan adalah terjadinya pembengkakan serviks dan vagina yang membahayakan kondisi ibu dan janin. Seduh coklat dan pemberian pijatan Counterpressure merupakan tindakan komplementer untuk menciptakan kenyamanan.Tujuanmini riset iniuntukmengetahuiadakah pengaruh dari seduh coklat dan pemberian pijatan counterpressureterhadap penurunan nyeri persalinan dan kemajuan dilatasi serviks.Penelitian ini merupakan mini riset dengan desain penelitian studi kasus bentuk tunggal (One Shot Case Study) dengan jumlah sampel penelitian 6 orang bedasarkan kriteria yaitu primigravida inpartu kala 1 fase aktif yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dan kedua kelompok dinilai menggunakan Numerik Ratting Scale (NRS) untuk menilai perubahan nyeri persalinan dan melakukan pemerikasaan dalam untuk mengetahui ada atau tidaknya kemajuan persalinan.Hasil dari mini riset pada kelompok perlakuan mengalami kemajuan persalinan dengan durasi 3-5 jam pada kala 1 fase aktif dengan skala nyeri ringan dibandingkan kelompok kontrol dengan durasi pembukaan serviks lebih panjang 6-8 jam pada kala 1 fase aktif dengan nyeri sedang hingga berat sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruhpemberian seduh coklat dengan pijat counterpressur terhadap penurunan nyeri persalinan dan kemajuan dilatasi serviks pada kala 1 fase aktif.
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN DAN AROMATERAPHY LAVENDER TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATUR I KABUPATEN BANJARNEGARA Sendy Firza Novilia Tono
Bahasa Indonesia Vol 10 No 2 (2021): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v10i2.295

Abstract

Latar belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi bagi bayi yang penting terlebih di bulan pertama kehidupan ASI merupakan sumber gizi yang ideal dengan kandungannya yang sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi baik secara kualitas maupun kuantitas. ASI juga merupakan makanan tunggal yang cukup memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi normal sampai usia empat sampai enam bulan. Di Indonesia ASI eksklusif masih sangat memprihatinkan dan masih perlu banyak mendapat perhatian dari semua pihak. Masalah ini dipengaruhi oleh beberapa masalah seperti berkurangnya rangsangan hormone oksitosin. Teori mengatakan kondisi psikologis ibu sangat mempengaruhi produktifitas ASI, Karena itu adanya persiapan persalinan hingga melahirkan merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi keberhasilan menyusui, stress, rasa khawatir yang berlebihan kesedihan sangat berperan dalam keberhasilan menyusui sehingga dengan metode pijat oksitosin dan aromatherapy lavender merupakan salah satu bentuk terapi komplementer untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu post partum. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui adakah pengaruh pijat oksitosin dan aromatherapy Lavender untuk peningkatan prmoduksi ASI pada ibu post partum. Metode penelitian ini menggunakan Jenis penelitian Quasi Eksperimen dengan desain penelitan pre dan post test desain. Hasil penelitian diperoleh nilai p value 0,109 dimana nilai p value > nilai α (0.05) yang berarti bahwa tidak ada pengaruh pemberian pijat oksitosin dengan aromatherapy lavender pada ibu postpartum 4 hari. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa pijat oksitosin dan aromatherapy lavender untuk meningkatkan produksi ASI tidak ada pengaruh dari hasil uji Wilcoxon tersebut, dikarenakan keterbatasan durasi waktu penelitian terlalu cepat.
Edukasi Ibu Hamil Dalam Mempersiapkan Generasi Bebas Stunting Di Kelurahan Pakis Sendy Firza Novilia Tono; Dianita Primi Hastuti; Shinta Wurdiana Romadona; Intiyaswati Intiyaswati; Devi Aprilia
Pelita Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2021): November 2021
Publisher : Pelita Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background : WHO states that stunting is an index of PB/U or TB/U with a limit value (z-score) less than -2 Standard Deviation. The causes of stunting are divided into 2 periods, namely the antenatal period and the postnatal period. Stunting begins in utero and continues for at least the first 2 years of the postnatal period. Basic Health Research Data (Riskesdas) shows that the prevalence of stunting in Indonesia in 2018 was 30.8%. Judging from these data, it is necessary to increase maternal knowledge about stunting so that children are not at risk of stunting. Stunting can cause growth and development disorders and increase the risk of morbidity and mortality. Types of Activities by conducting counseling methods so that groups of pregnant women in the region produce a generation free from stunting. Method : The location of this Community Service Activity is located in Pakis Village with the target being 30 pregnant women. The stages of the Community Partnership Program activities are divided into three stages, namely preparation, implementation, and monitoring stages. Results : Based on the community service that has been carried out, it is found that there is an increase in knowledge of pregnant women about stunting. This activity is expected to help make the 1000 HPK program a success so that it is not too late to prevent problems. Conclusion : The results of counseling to groups of pregnant women in the region increase knowledge about stunting prevention
PENGARUH YOGA TERHADAP NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL TM III Sendy Firza Novilia Tono
Bahasa Indonesia Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v11i1.343

Abstract

Perubahan fisik yang dialami ibu hamil TM III salah satunya adalah bentuk punggung yang semakin lordosis yang mengakibatkan ibu hamil TM III akan mengalami sakit punggung dan jika tidak ditangani dengan baik dapat mempengaruhi kondisi ibu dan janin sehingga dapat menimbulkan komplikasi. Melakukan eksercise selama kehamilan adalah metode nonfarmakologis yang efektif untuk mengatasi nyeri punggung selama kehamilan. Senam yoga merupakan salah satu pilihan manajemen untuk mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh yoga terhadap intensitas nyeri punggung pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental pre post control group design. Sebanyak 40 peserta dibagi rata menjadi 2 kelompok, untuk 20 responden per kelompok. Kelompok 1 mendapat intervensi senam yoga, sedangkan kelompok 2 sebagai kelompok kontrol. Perbedaan tingkat nyeri punggung dinilai dengan menggunakan uji-U Mann-Whitney. Rata-rata tingkat nyeri punggung yang dengan skala pengukuran NRS setelah diberikan intevensi adalah 2,35 ± 0,67 (nyeri ringan), sedangkan kelompok kontrol adalah 4,1 ± 0,78 (nyeri sedang). Sedangkan rata-rata tingkat nyeri punggung yang dengan menggunakan skala pengukuran VAS setelah intervensi adalah 23,5 ± 6,70 (nyeri ringan), sedangkan kelompok kontrol adalah 41 ± 7,88 (nyeri sedang). Hasil uji beda nyeri punggung menggunakan uji Mann-Whithney diperoleh nilai p = 0,000. Itu artinya yoga berpengaruh dalam mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil TM III.
MINI RISET : PEMBERIAN TERONG BELANDA DAN TABLET FE TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL Sendy Firza Novilia Tono
Bahasa Indonesia Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v11i2.383

Abstract

Kebutuhan zat besi ibu hamil selama kehamilan semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan asupan zat besi pada ibu hamil digunakan untuk menambah volume sel darah merah (eritrosit) baik untuk janin, plasenta, dan persiapan kehilangan zat besi saat melahirkan, sehingga kebutuhan zat besi ibu hamil lebih tinggi dibandingkan ibu tidak hamil. Pada saat kehamilan Trimester I terjadi penurunan kebutuhan zat besi karena tidak adanya menstruasi, tetapi terjadi peningkatan kebutuhan saat setelahnya dengan perkiraan kebutuhan meningkat sekitar 1000 mg selama kehamilan, sehingga kebutuhan harian besi menjadi sekitar 0,8 mg Fe pada trimester pertama, 4 sampai 5 mg pada trimester 2, dan >6 mg pada trimester 3. Mini riset ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh dari pemberian jus terong belanda terhadap peningkatan kadar HB pada ibu hamil. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan mengobservasi kadar hemoglobin sebelum dan sesudah diberikan minuman terong belanda dan tablet fe secara teratur. Hasil mini riset diperoleh terdapat peningkatan kadar HB pada ibu hamil sebelum dan setelah diberikan perlakuan dari katagori anemia ringan menjadi normal sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh minuman jus terong belanda terhadap peningkatan kadar HB pada ibu hamil.
PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA LANSIA Sendy Firza Novilia Tono; Herisa Dinarsi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v3i2.399

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini untuk memberikan edukasi tentang Teknik melakukan relaksasi otot progesif dalam masalah kesehatan yang dialami lansia. Sasaran dari kegiatan ini adalah bapak/ibu lanjut usia (LANSIA). Target peserta dari kegiatan ini sejumlah 15 orang lansia dengan masalah kesehatan. Metode kegiatannya adalah ceramah, diskusi dan Praktik melalui video edukasi. Langkah- langkah kegiatan yang dilakukan meliputi persiapan, dan pelaksanaan. Indikator keberhasilan ini ada dua yaitu lebih dari 75 % peserta memahami dan dapat melakukan secara mandiri relaksasi otot progresif. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan pendidikan kesehatan yang berupa ceramah, diskusi diikuti oleh 15 peserta sesuai dengan target awal. Sedangkan hasil pre test dan post test tentang pemahaman menunjukkan adanya peningkatan. Ini berarti kriteria yang ditetapkan tercapai, karena persentase penguasaan materi lebih dari 75%. Dan dari hasil pendidikan kesehatan peserta telah mampu menyampaikan tentang pengertian, penyebab, pencegahan hingga mempraktikkan. Berdasarkan hal tersebut maka kegiatan penerapan teknik relaksasi otot progresif ini telah berhasil mencapai tujuan yaitu terpenuhinya dua indikator keberhasilan di atas. Secara khusus kegiatan ini mampu mendorong para lansia untuk menyampaikan pengetahuan yang telah mereka dapat kepada masyarakat lain yang belum bisa hadir dalam acara tersebut di sekitar rumah mereka. Adanya empati yang tinggi dari peserta dan timbul kepedulian dari pemerintah desa terhadap kegiatan ini.
PENGARUH STATUS IMUNISASI DASAR TERHADAP KEJADIAN STUNTING DAN GANGGUAN PERKEMBANGAN BALITA Devi Aprilia; Sendy Firza Novilia Tono
Bahasa Indonesia Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v12i1.496

Abstract

Stunting merupkan bayi yang memiliki parameter TB/U dengan nilai z-score <-2SD yang dikategorikan pendek dan nilai z-score <-3SD yang dikategorikan sangat pendek. Tumbuh kembang balita dapat optimal bila sebagai orang tua dan tenaga kesehatan, dapat meningkatkan faktor-faktor yang membuat tumbuh kembang balita menjadi optimal salah satunya adalah mengurangi kerentanan terhadap penyakit dengan memberikan imunisasi. Pemberian imunisasi dasar sangat berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang bayi. Apabila anak memiliki status kesehatan kurang maka anak akan mengalami perlambatan tumbuh kembang. Anak yang mengalami penyakit kronis akan menyebabkan berkurangnya kemampuan anak untuk berkembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh status imunisasi dasar terhadap kejadian stunting dan gangguan perkembangan balita di wilayah kerja Puskesmas Putat Jaya Surabaya. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 107 balita. Variable independent dalam penelitian ini adalah status imunisasi dasar, variable dependent adalah kejadian stunting dan gangguan perkembangan balita. Instrumen dalam penelitian ini adalah Kartu Menuju Sehat (KMS), lembar kuesioner, dan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Teknik analisa data yang digunakan adalah uji path analysis. Hasil penelitian menunjukkan status imunisasi dasar tidak lengkap dapat meningkatkan gangguan perkembangan melalui kejadian stunting pada balita di Puskesmas Putat Jaya Surabaya, hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji bahwa pengaruh tidak langsung (-0,022) lebih besar dari pengaruh langsung (-0,117). Sedangkan status imunisasi dasar tidak lengkap tidak meningkatkan kejadian stunting melalui gangguan perkembangan pada balita di Puskesmas Putat Jaya Surabaya, hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji bahwa pengaruh tidak langsung (0.038) lebih kecil dari pengaruh langsung (0.067). Upaya meningkatkan cakupan status imunisasi dasar lengkap perlunya peningkatan kembali program untuk memperkuat keterlibatan dan partisipasi aktif masyarakat dalam mekanisme pemantauan imunisasi melakukan imunisasi dasar sesuai dengan anjuran pemerintah dan diharapkan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan berbagai variabel baik dari faktor penyebab langsung dan tidak langsung pada stunting.
PENGARUH BUAH JERUK MANIS KEPROK (CITRUS RETICULATA) TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL Intiyaswati, Intiyaswati; Primihastuti, Dianita; Tono, Sendy Firza Novilia; Aprilia, Devi
Bahasa Indonesia Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v12i2.534

Abstract

Salah satu adaptasi fisiologis kehamilan trismester III terjadi peningkatan plasma yang relatif lebih cepat sehingga menyebabkan terjadinya hemodilusi fisiologi yang mengakibatkan perubahan kadar hemoglobin. Studi pendahuluan di TPMB Any Iswahyuni pada 16 ibu hamil trimester III menunjukkkan 2 ibu hamil dengan kadar Hb 8 gr % , 8 ibu hamil dengan kadar Hb 9,9 gr %, dan 6 ibu hamil memiliki 11,5 gr %, yang menandakan bahwa ibu hamil trismester III tersebut mengalami anemia ringan. Salah satu kandungan buah jeruk adalah vitamin C yang berfungsi membantu penyerapan zat besi. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jeruk manis keprok (citrus reticulata) terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil trismester III di TPMB Any Iswahyuni tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimen dengan tujuan analitik. Populasi yang diteliti adalah ibu hamil yang berjumlah 18 responden yang diambil dari teknik accidental sampling. Data dianalisis menggunakan uji normalitas shapiro wilk dihasilkan ρ > α (α =0,05 ) yaitu ρ =0,020 dan 0,006 maka distribusi nilainya adalah tidak normal sehingga uji yang digunakan adalah uji statistik wilcoxon di dapatkan hasil ρ =0,027 dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) yang artinya ρ value < α yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima maka ada pengaruh pemberian Buah Jeruk Manis Keprok (citrus reticulata) terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III di TPMB Any Iswahyuni Surabaya tahun 2023. Hasil ada pengaruh pemberian Buah Jeruk Manis Keprok (citrus reticulata) terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III di TPMB Any Iswahyuni Surabaya tahun 2023. Disarankan ibu hamil trismester III mengkonsumsi tablet fe disertai buah jeruk karena terbukti dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi pada tubuh sehingga dapat meningkatkan kadar hemoglobin
MODEL PENANGGULANGAN MUAL MUNTAH IBU HAMIL TM I DENGAN ACUYOGA DAN AROMA TERAPI KAPULAGA Tono, Sendy Firza Novilia; Intiyaswati, Intiyaswati
Bahasa Indonesia Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v12i2.516

Abstract

Mual muntah merupakan suatu tanda kehamilan yang sering di alami oleh ibu hamil trimester 1 dimana 70-85% wanita mengalami mual muntah.1 Sebagian besar ibu hamil mengalami mual muntah dengan mulai derajat ringan hingga berat dan 13 % berkembang menjadi HEG (Hiper Emesis Gravidarum) hal ini berdampak buruk bagi kualitas hidup ibu hamil, deficit nutrisi yang dihantarkan ke janin yang akan menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim dan mengakibatkan bayi terlahir dengan berat badan rendah hingga meninggal. Upaya non farmakologi yang dapat diberikan adalah Acuyoga dan Aromaterapi kapulaga yang merupakan kombinasi sistem latihan yang mengintegrasikan gerakan antara yoga dan tekanan titik-titik meridian serta aromatic yang mempu mengurangi gas dalam perut yang menimbulkan efek mual hingga muntah selain itu aromatic kapulaga mampu menimbulkan efek rileks dan memfokuskankan pikiran yang bisa menghilangkan kelelahan, ketegangan pikiran. Desain penelitian yang digunakan adalah quasy experiment (two group pre-post test design) dan teknik purposive sampling sebanyak 40 responden yang dibagi menjadi 2 group perlakuan dan kontrol. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner PQUE SCORE. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan yang bermakna antara sebelum dan setelah dilakukan intervensi Acuyoga aromaterapi essensial oil kapulaga (cardamom) dalam mengatasi intensitas mual muntah pada ibu hamil TM I dengan nilai pvalue 0,001 dan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan kontrol p value 0,000. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu pengobatan alternatif bagi ibu hamil yang mengalami mual muntah untuk menurunkan sensasi mual dengan acuyoga dan aromaterapi kapulaga.