Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANCARAN PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM Devi Aprilia; Amalia Mega Krisnawati
Bahasa Indonesia Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa nifas (puerperium) adalah masa yang di mulai setelah plasenta ke luar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna baik secara kualitas maupun kuantitas. Manfaat ASI bagi bayi yaitu agar dapat memulai kehidupannya dengan baik, mengandung antibody, ASI mengandung komposisi yang tepat, Memberi rasa aman dan nyaman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi, Terhindar darialergi, ASI meningkatkan kecerdasan bagi bayi. Metodologi yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu diskriptif. Menurut hasil pengambilan data ibu post partum yang ASI keluar dengan lancar berjumlah 22 responden dari 28 responden yang telah ditentukan dengan presentase 79%. Faktor- faktor yang mempengaruhi yaitu faktor makanan, penggunan alat kontrasepsi, perawatan payudara, pola istirahat, faktor hisapan bayi dan frekuensi pemberian. Perawatan yang dimulai sejak masa kehamilan untuk mengurangi insiden ASI tidak keluar saat setelah melahirkan. Sehingga dapat mengurangi bayi dalam pemberian susu formula, serta meningkatkan kesejahteraan bayi mendapatkan ASI.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL TRIMESTER III AKHIR TIDAK MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL Angela Merici Ndoang; Devi Aprilia
Bahasa Indonesia Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehamilan merupakan pertemuan antara sel ovum dan spermatozoa yang lamanya 280 hari. Kehamilan menimbulkan perubahan fisik maupun psikis yang dapat mempengaruhi kehidupan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil trimester III akhirtidak melakukan hubungan seksual di BPS Ny. Arifin S., jalan Wonorejo IV/33 Surabaya. Variabel penelitian adalah variabel tunggal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil trimester III akhir tidak melakukan hubungan seksual. Desain penelitian ini mengunakan rancangan deskriptif dengan kriteria ibu hamil trimester III akhir dan mau menjadi responden dengan jumlah populasi 29 orang dan sampel 27 orang dengan menggunakan consecutive sampling. Pengumpulan data dari responden menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul ditabulasikan secara manual. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa semua faktor sosial budaya yang mempengaruhi ibu hamil trimester III akhir tidak melakukan hubungan seksual, yaitu 19 orang (70,4%). Faktorkeadaan fisik mempengaruhi ibu hamil trimester III akhir tidak melakukan hubungan seksual yaitu 20 orang (74,1%). Faktor keadaan psikologis mempengaruhi ibu hamil trimester III akhir tidak melakukan hubungan seksual yaitu 16 orang (59,3%). Hal ini dapat simpulkan karena anggapan ibu-ibu terhadap hubungan seksual disaat hamil yang kurang nyaman, menentang anggapan masyarakat yang jika melakukan hubungan seksual saat hamil bisa menyakiti bayi. Dengan demikian penelitian ini dilakukan supaya meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat dan meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya tentang hubungan seksual saat hamil.
Edukasi Ibu Hamil Dalam Mempersiapkan Generasi Bebas Stunting Di Kelurahan Pakis Sendy Firza Novilia Tono; Dianita Primi Hastuti; Shinta Wurdiana Romadona; Intiyaswati Intiyaswati; Devi Aprilia
Pelita Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2021): November 2021
Publisher : Pelita Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background : WHO states that stunting is an index of PB/U or TB/U with a limit value (z-score) less than -2 Standard Deviation. The causes of stunting are divided into 2 periods, namely the antenatal period and the postnatal period. Stunting begins in utero and continues for at least the first 2 years of the postnatal period. Basic Health Research Data (Riskesdas) shows that the prevalence of stunting in Indonesia in 2018 was 30.8%. Judging from these data, it is necessary to increase maternal knowledge about stunting so that children are not at risk of stunting. Stunting can cause growth and development disorders and increase the risk of morbidity and mortality. Types of Activities by conducting counseling methods so that groups of pregnant women in the region produce a generation free from stunting. Method : The location of this Community Service Activity is located in Pakis Village with the target being 30 pregnant women. The stages of the Community Partnership Program activities are divided into three stages, namely preparation, implementation, and monitoring stages. Results : Based on the community service that has been carried out, it is found that there is an increase in knowledge of pregnant women about stunting. This activity is expected to help make the 1000 HPK program a success so that it is not too late to prevent problems. Conclusion : The results of counseling to groups of pregnant women in the region increase knowledge about stunting prevention
PERBEDAAN RISIKO KEJADIAN STUNTING BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN Devi Aprilia
Bahasa Indonesia Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v11i2.393

Abstract

Stunting merupkan bayi yang memiliki parameter TB/U dengan nilai z-score <-2SD yang dikategorikan pendek dan nilai z-score <-3SD yang dikategorikan sangat pendek. Prevalensi stunting dapat mengakibatkan anak mengalami keterlambatan proses perkembangan motorik dan mental, penurunan produktivitas dan kecerdasan, peningkatan kemungkinan terkena penyakit degeneratif bahkan kematian, kelebihan berat badan dan peningkatan risiko terkena berbagai penyakit infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara umur dan jenis kelamin dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas Kenjeran Surabaya. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 102 balita menggunakan laporan hasil timbang bulan Desember 2021. Variable independent dalam penelitian ini adalah jenis kelamin dan umur balita, variable dependent adalah kejadian stunting. Teknik analisa data yang digunakan adalah Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 36-48 bulan sejumlah 57.8%, sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki sejumlah 55.9%, dan responden yang sangat pendek dan pendek sejumlah 16.6%. Hasil cross tabulasi antara umur dengan kejadian stunting menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur balita dengan kejadian stunting dengan nilai p-value sebesar 0.000 dan ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian stunting dengan nilai p-value sebesar 0.003. Pencegahan stunting sebaiknya dilakukan sejak masa prakonsepsi dan selama kehamilan guna mencegah status gizi kurang sejak masa kehamilan dan prakonsepsi, pendampingan tentang ASI eksklusif, asupan gizi anak, asupan gizi ibu menyusui dan kegiatan posyandu rutin.
PENGARUH STATUS IMUNISASI DASAR TERHADAP KEJADIAN STUNTING DAN GANGGUAN PERKEMBANGAN BALITA Devi Aprilia; Sendy Firza Novilia Tono
Bahasa Indonesia Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v12i1.496

Abstract

Stunting merupkan bayi yang memiliki parameter TB/U dengan nilai z-score <-2SD yang dikategorikan pendek dan nilai z-score <-3SD yang dikategorikan sangat pendek. Tumbuh kembang balita dapat optimal bila sebagai orang tua dan tenaga kesehatan, dapat meningkatkan faktor-faktor yang membuat tumbuh kembang balita menjadi optimal salah satunya adalah mengurangi kerentanan terhadap penyakit dengan memberikan imunisasi. Pemberian imunisasi dasar sangat berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang bayi. Apabila anak memiliki status kesehatan kurang maka anak akan mengalami perlambatan tumbuh kembang. Anak yang mengalami penyakit kronis akan menyebabkan berkurangnya kemampuan anak untuk berkembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh status imunisasi dasar terhadap kejadian stunting dan gangguan perkembangan balita di wilayah kerja Puskesmas Putat Jaya Surabaya. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 107 balita. Variable independent dalam penelitian ini adalah status imunisasi dasar, variable dependent adalah kejadian stunting dan gangguan perkembangan balita. Instrumen dalam penelitian ini adalah Kartu Menuju Sehat (KMS), lembar kuesioner, dan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Teknik analisa data yang digunakan adalah uji path analysis. Hasil penelitian menunjukkan status imunisasi dasar tidak lengkap dapat meningkatkan gangguan perkembangan melalui kejadian stunting pada balita di Puskesmas Putat Jaya Surabaya, hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji bahwa pengaruh tidak langsung (-0,022) lebih besar dari pengaruh langsung (-0,117). Sedangkan status imunisasi dasar tidak lengkap tidak meningkatkan kejadian stunting melalui gangguan perkembangan pada balita di Puskesmas Putat Jaya Surabaya, hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji bahwa pengaruh tidak langsung (0.038) lebih kecil dari pengaruh langsung (0.067). Upaya meningkatkan cakupan status imunisasi dasar lengkap perlunya peningkatan kembali program untuk memperkuat keterlibatan dan partisipasi aktif masyarakat dalam mekanisme pemantauan imunisasi melakukan imunisasi dasar sesuai dengan anjuran pemerintah dan diharapkan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan berbagai variabel baik dari faktor penyebab langsung dan tidak langsung pada stunting.
PENGARUH BUAH JERUK MANIS KEPROK (CITRUS RETICULATA) TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL Intiyaswati, Intiyaswati; Primihastuti, Dianita; Tono, Sendy Firza Novilia; Aprilia, Devi
Bahasa Indonesia Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v12i2.534

Abstract

Salah satu adaptasi fisiologis kehamilan trismester III terjadi peningkatan plasma yang relatif lebih cepat sehingga menyebabkan terjadinya hemodilusi fisiologi yang mengakibatkan perubahan kadar hemoglobin. Studi pendahuluan di TPMB Any Iswahyuni pada 16 ibu hamil trimester III menunjukkkan 2 ibu hamil dengan kadar Hb 8 gr % , 8 ibu hamil dengan kadar Hb 9,9 gr %, dan 6 ibu hamil memiliki 11,5 gr %, yang menandakan bahwa ibu hamil trismester III tersebut mengalami anemia ringan. Salah satu kandungan buah jeruk adalah vitamin C yang berfungsi membantu penyerapan zat besi. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jeruk manis keprok (citrus reticulata) terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil trismester III di TPMB Any Iswahyuni tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimen dengan tujuan analitik. Populasi yang diteliti adalah ibu hamil yang berjumlah 18 responden yang diambil dari teknik accidental sampling. Data dianalisis menggunakan uji normalitas shapiro wilk dihasilkan ρ > α (α =0,05 ) yaitu ρ =0,020 dan 0,006 maka distribusi nilainya adalah tidak normal sehingga uji yang digunakan adalah uji statistik wilcoxon di dapatkan hasil ρ =0,027 dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) yang artinya ρ value < α yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima maka ada pengaruh pemberian Buah Jeruk Manis Keprok (citrus reticulata) terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III di TPMB Any Iswahyuni Surabaya tahun 2023. Hasil ada pengaruh pemberian Buah Jeruk Manis Keprok (citrus reticulata) terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III di TPMB Any Iswahyuni Surabaya tahun 2023. Disarankan ibu hamil trismester III mengkonsumsi tablet fe disertai buah jeruk karena terbukti dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi pada tubuh sehingga dapat meningkatkan kadar hemoglobin
EFEKTIVITAS YOGA RESTORATIF TERHADAP HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN Tono, Sendy Firza Novilia; Suryanti, Yuli; Aprilia, Devi
Bahasa Indonesia Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v13i1.593

Abstract

Latar Belakang : Hipertensi dalam kehamilan merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan janin. Penanganan hipertensi selama ini dilakukan dengan pemberian farmakologis namun dapat mengakibatkan efek samping. Yoga restorative adalah terapi non farmakologis yang bermanfaat melancarkan sirkulasi darah ke ibu dan janin. Tujuan : Membuktikan bahwa yoga restorative dapat menurunkan tekanan darah ibu hamil dengan hipertensi. Metode : Quasy Experiment dengan rancangan pretest and posttest with control group design. Sampel berjumlah 32 orang yang terbagi menjadi kelompok intervensi dan kontrol. Pada kelompok intervensi diberikan antenatal care dan Yoga restorative selama 14 hari dan pada kelompok kontrol diberi antenatal care saja. Pengukuran tekanan darah dilakukan setiap hari selama penelitian. Hasil : Terdapat perbedaan signifikan tekanan darah sistolik antar kelompok intervensi dan kontrol dengan p value 0,000 dan diastolik p value 0,000. Pada kelompok intervensi mengalami penurunan sistolik sebesar 16,8 mmHg dan diastolik sebesar 17,1 mmHg. Penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik mulai pada hari ke 5 dengan nilai 0,000. Kesimpulan : yoga restorative selama 14 hari efektif untuk menurunkan tekanan darah ibu hamil dengan hipertensi gestasional ringan.
EMPOWERMENT OF GREAT PARENTS IN THE IMPORTANCE OF MAINTAINING THE HEALTH OF EARLY CHILDHOOD AS A STRATEGY TOWARDS ZERO STUNTING Devi Aprilia; Lina Mahayaty; Martha Lowrani Siagian; Sendy Firza Novilia Tono
Community Development Journal Vol 7 No 3 (2023): Community Development Journal
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/cdj.v7i3.5291

Abstract

The number of stunting incidents is still found in the city of Surabaya. Stunting is a concern that needs to be addressed immediately because it concerns the quality of human resources. Stunting, apart from the risk of low physical growth and susceptibility to disease, also causes disrupted to cognitive development which will affect children's intelligence and productivity levels in the future. The causative factors are lack of nutritional intake, infectious diseases, mothers' lack of knowledge about stunting, false parenting patterns, poor sanitation and hygiene and poor health services as well as a lack of public awareness of children with stunting because they thought children still carry out normal activities. Method : from these phenomenon, health workers keep doing collaboration with the government are expected to continue to support Great Parents School (SOTH) activities with an emphasis on empowering parents as participants, health education which aims to provide knowledge and information to parents so they can prevent and overcome the problem of stunting towards zero stunting. The results and discussion : of the activities of this great parent empowerment program can be implemented and all participants' level of knowledge has increased, as indicated by: participants have knowledge about: (a) routine activities carried out by parents to maintain health during pregnancy, when the child is still a baby and when the child is already big; (b) types of diseases that often occur in early childhood, and (c) how to treat diseases in early childhood. Conclusion : this community service activity is of course carried out because of support from various parties, and received a positive response from the community, of course it has a very big influence in increasing public awareness in preventing stunting towards zero stunting.
UPAYA DETEKSI DINI RISIKO KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI KELURAHAN PUTAT JAYA SURABAYA Aprilia, Devi; Novilia Tono, Sendy Firza; Rhomadona, Shinta Wurdiana
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v5i1.610

Abstract

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seorang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu dan membentuk tindakan seseorang. Pengetahuan tentang deteksi dini risiko kehamilan sangat penting dimiliki ibu hamil supaya mendapatkan informasi yang baik mengenai kehamilan sehingga dapat menentukan sikap dalam menjaga kesehatan ibu dan jann selama kehamilannya. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Kelurahan Putat Jaya didapatkan bahwa terdapat 15 ibu hamil yang usia kehamilan rata-rata ibu hamil yaitu 12- 33 minggu, dari 15 ibu hamil terdapat 1 ibu hamil mengalami KEK, 1 ibu hamil dengan usia dibawah 20 tahun dengan salah satunya mengalami KEK, dan 4 ibu hamil dengan usia diatas 35 tahun. Pengabdian masyarakat yang dilakukan bertujuan memberikan pemahaman tentang deteksi dini risiko kehamilan. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 15 orang, diberi kuesioner pre test sebelum diberikan penyuluhan dan setelah penyuluhan diberikan kuesioner post test serta kegiatan pemberian makanan tambahan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara pre test dan post test yang artinya ada peningkatan pengetahuan secara signifikan setelah diberikan penyuluhan, dari hasil yang didapatkan diharapkan kegiatan promosi kesehatan melalui kelas ibu hamil dapat rutin diterapkan di fasilitas kesehatan tentang deteksi dini risiko kehamilan.
PENGARUH POLA ASUH TERHADAP PERKEMBANGAN BALITA Aprilia, Devi; Novilia Tono, Sendy Firza
Bahasa Indonesia Vol 13 No 2 (2024): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v13i2.658

Abstract

Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Ketika orang tua secara konsisten menunjukkan kasih sayang melalui pelukan, ciuman, dan pujian, serta mengarahkan emosi dan mengatur perilaku, anak akan merasa diperhatikan dan mengembangkan rasa percaya diri yang lebih besar, sehingga terbentuklah kepribadian yang positif. Lingkungan pengasuhan ini memiliki dampak yang mendalam pada perkembangan anak usia dini, meliputi keterampilan sosial, penguasaan bahasa, kemampuan motorik halus, dan keterampilan motorik kasar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh pola asuh terhadap perkembangan balita di wilayah kerja puskesmas Kenjeran Surabaya. Desain penelitian ini retrospective menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 102 balita dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan KMS, lembar kuesioner, dan KPSP. Sedangkan analisa data dengan menggunakan uji Korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pola asuh cukup (42.2%), perkembangan balita yang meragukan (30.4%), dan penyimpangan (16.7%). Hasil uji Korelasi Pearson didapatkan hasil p-value sebesar 0.000, yang menunjukkan ada pengaruh pola asuh terhadap perkembangan balita. Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi tenaga kesehatan untuk meningkatkan upaya mereka dalam membekali orang tua dengan sumber daya yang terkait dengan stimulasi perkembangan balita, deteksi dini masalah perkembangan, dan pelaksanaan pemeriksaan KPSP secara teratur untuk balita.