Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Jurnal Kebidanan

PERBEDAAN KEJADIAN PREEKLAMSIA ANTARA PEMERIKSAAN Roll Over Test (ROT) DENGAN PEMERIKSAAN KONVENSIONAL PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III TAHUN 2014 Sendy Firza Novilia Tono
Bahasa Indonesia Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preeklamsia-eklamsia masih merupakan salah satu penyebab mobiditas dan mortalitas pada ibu dan janin. Kejadian preeklamsia masih cukup tinggi mencapai 25,7 % sedangkan angka toleransi kejadian preeklamsia sebesar 5 % dengan acuan MDGS 2015. Terjadinya preeklamsia dapat di deteksi secara dini dengan memakai beberapa pemeriksaan yaitu Roll Over Test (ROT), pemeriksaan tekanan darah dan protein dalam urin (pemeriksaan konvensional), Mean Arterial Preasure (MAP), dan lain-lain. Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan kejadian antara pemeriksaan Roll Over Test (ROT) dengan pemeriksaan konvensional pada ibu hamil trimester II dan III di BPM Mien Hendro Sidoarjo Tahun 2014. Desain penelitian adalah analitik komparasi. Populasi penelitian ini seluruh ibu hamil trimester II dan III di BPM Mien Hendro Sidoarjo tahun 2014 berjumlah 44 orang dengan menggunakan total sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian preeklamsia dengan pemeriksaan roll over test (ROT) pada ibu hamil trimester II dan III di BPM Mien Hendro sebagian klecil 11(25%) dan kejadian preeklamsia dengan pemeriksaan konvensional pada ibu hamil Trimester II dan III di BPM Mien Hendro hampir setengah 17 (38,6%).Hasil penelitian dianalisa menggunakan uji Wilcoxon, dimana nilai p (0,014) < 0,05 yang berarti Ho ditolak. Ini disimpulkan ada perbedaan kejadian antara pemeriksaan Roll Over Test (ROT) dengan pemeriksaan konvensional pada ibu hamil trimester II dan III. Berdasarkan hasil penelitian di harapkan bagi lahan peneliti sebagai wacana agar dapat menggunakan pemeriksaan yang tepat dan efektif dalam melakukan skrining pada ibu hamil untuk mengetahui lebih dini komplikasi yang akan muncul dalam kehamilan sehingga morbiditas dan mortalitas ibu dan janin menurun.
PENGARUH SEDUH COKLAT DAN PIJAT COUNTEPRESSURE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN DAN KEMAJUAN DILATASI SERVIKS Sendy Firza Novilia Tono
Bahasa Indonesia Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v9i1.239

Abstract

Nyeri persalinan merupakan keadaan fisologis yang dialami ibu selama proses persalinan. Dampak nyeri persalinan adalah terjadinya pembengkakan serviks dan vagina yang membahayakan kondisi ibu dan janin. Seduh coklat dan pemberian pijatan Counterpressure merupakan tindakan komplementer untuk menciptakan kenyamanan.Tujuanmini riset iniuntukmengetahuiadakah pengaruh dari seduh coklat dan pemberian pijatan counterpressureterhadap penurunan nyeri persalinan dan kemajuan dilatasi serviks.Penelitian ini merupakan mini riset dengan desain penelitian studi kasus bentuk tunggal (One Shot Case Study) dengan jumlah sampel penelitian 6 orang bedasarkan kriteria yaitu primigravida inpartu kala 1 fase aktif yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dan kedua kelompok dinilai menggunakan Numerik Ratting Scale (NRS) untuk menilai perubahan nyeri persalinan dan melakukan pemerikasaan dalam untuk mengetahui ada atau tidaknya kemajuan persalinan.Hasil dari mini riset pada kelompok perlakuan mengalami kemajuan persalinan dengan durasi 3-5 jam pada kala 1 fase aktif dengan skala nyeri ringan dibandingkan kelompok kontrol dengan durasi pembukaan serviks lebih panjang 6-8 jam pada kala 1 fase aktif dengan nyeri sedang hingga berat sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruhpemberian seduh coklat dengan pijat counterpressur terhadap penurunan nyeri persalinan dan kemajuan dilatasi serviks pada kala 1 fase aktif.
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN DAN AROMATERAPHY LAVENDER TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATUR I KABUPATEN BANJARNEGARA Sendy Firza Novilia Tono
Bahasa Indonesia Vol 10 No 2 (2021): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v10i2.295

Abstract

Latar belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi bagi bayi yang penting terlebih di bulan pertama kehidupan ASI merupakan sumber gizi yang ideal dengan kandungannya yang sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi baik secara kualitas maupun kuantitas. ASI juga merupakan makanan tunggal yang cukup memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi normal sampai usia empat sampai enam bulan. Di Indonesia ASI eksklusif masih sangat memprihatinkan dan masih perlu banyak mendapat perhatian dari semua pihak. Masalah ini dipengaruhi oleh beberapa masalah seperti berkurangnya rangsangan hormone oksitosin. Teori mengatakan kondisi psikologis ibu sangat mempengaruhi produktifitas ASI, Karena itu adanya persiapan persalinan hingga melahirkan merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi keberhasilan menyusui, stress, rasa khawatir yang berlebihan kesedihan sangat berperan dalam keberhasilan menyusui sehingga dengan metode pijat oksitosin dan aromatherapy lavender merupakan salah satu bentuk terapi komplementer untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu post partum. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui adakah pengaruh pijat oksitosin dan aromatherapy Lavender untuk peningkatan prmoduksi ASI pada ibu post partum. Metode penelitian ini menggunakan Jenis penelitian Quasi Eksperimen dengan desain penelitan pre dan post test desain. Hasil penelitian diperoleh nilai p value 0,109 dimana nilai p value > nilai α (0.05) yang berarti bahwa tidak ada pengaruh pemberian pijat oksitosin dengan aromatherapy lavender pada ibu postpartum 4 hari. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa pijat oksitosin dan aromatherapy lavender untuk meningkatkan produksi ASI tidak ada pengaruh dari hasil uji Wilcoxon tersebut, dikarenakan keterbatasan durasi waktu penelitian terlalu cepat.
PENGARUH YOGA TERHADAP NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL TM III Sendy Firza Novilia Tono
Bahasa Indonesia Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v11i1.343

Abstract

Perubahan fisik yang dialami ibu hamil TM III salah satunya adalah bentuk punggung yang semakin lordosis yang mengakibatkan ibu hamil TM III akan mengalami sakit punggung dan jika tidak ditangani dengan baik dapat mempengaruhi kondisi ibu dan janin sehingga dapat menimbulkan komplikasi. Melakukan eksercise selama kehamilan adalah metode nonfarmakologis yang efektif untuk mengatasi nyeri punggung selama kehamilan. Senam yoga merupakan salah satu pilihan manajemen untuk mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh yoga terhadap intensitas nyeri punggung pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental pre post control group design. Sebanyak 40 peserta dibagi rata menjadi 2 kelompok, untuk 20 responden per kelompok. Kelompok 1 mendapat intervensi senam yoga, sedangkan kelompok 2 sebagai kelompok kontrol. Perbedaan tingkat nyeri punggung dinilai dengan menggunakan uji-U Mann-Whitney. Rata-rata tingkat nyeri punggung yang dengan skala pengukuran NRS setelah diberikan intevensi adalah 2,35 ± 0,67 (nyeri ringan), sedangkan kelompok kontrol adalah 4,1 ± 0,78 (nyeri sedang). Sedangkan rata-rata tingkat nyeri punggung yang dengan menggunakan skala pengukuran VAS setelah intervensi adalah 23,5 ± 6,70 (nyeri ringan), sedangkan kelompok kontrol adalah 41 ± 7,88 (nyeri sedang). Hasil uji beda nyeri punggung menggunakan uji Mann-Whithney diperoleh nilai p = 0,000. Itu artinya yoga berpengaruh dalam mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil TM III.
MINI RISET : PEMBERIAN TERONG BELANDA DAN TABLET FE TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL Sendy Firza Novilia Tono
Bahasa Indonesia Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v11i2.383

Abstract

Kebutuhan zat besi ibu hamil selama kehamilan semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan asupan zat besi pada ibu hamil digunakan untuk menambah volume sel darah merah (eritrosit) baik untuk janin, plasenta, dan persiapan kehilangan zat besi saat melahirkan, sehingga kebutuhan zat besi ibu hamil lebih tinggi dibandingkan ibu tidak hamil. Pada saat kehamilan Trimester I terjadi penurunan kebutuhan zat besi karena tidak adanya menstruasi, tetapi terjadi peningkatan kebutuhan saat setelahnya dengan perkiraan kebutuhan meningkat sekitar 1000 mg selama kehamilan, sehingga kebutuhan harian besi menjadi sekitar 0,8 mg Fe pada trimester pertama, 4 sampai 5 mg pada trimester 2, dan >6 mg pada trimester 3. Mini riset ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh dari pemberian jus terong belanda terhadap peningkatan kadar HB pada ibu hamil. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan mengobservasi kadar hemoglobin sebelum dan sesudah diberikan minuman terong belanda dan tablet fe secara teratur. Hasil mini riset diperoleh terdapat peningkatan kadar HB pada ibu hamil sebelum dan setelah diberikan perlakuan dari katagori anemia ringan menjadi normal sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh minuman jus terong belanda terhadap peningkatan kadar HB pada ibu hamil.
PENGARUH STATUS IMUNISASI DASAR TERHADAP KEJADIAN STUNTING DAN GANGGUAN PERKEMBANGAN BALITA Devi Aprilia; Sendy Firza Novilia Tono
Bahasa Indonesia Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v12i1.496

Abstract

Stunting merupkan bayi yang memiliki parameter TB/U dengan nilai z-score <-2SD yang dikategorikan pendek dan nilai z-score <-3SD yang dikategorikan sangat pendek. Tumbuh kembang balita dapat optimal bila sebagai orang tua dan tenaga kesehatan, dapat meningkatkan faktor-faktor yang membuat tumbuh kembang balita menjadi optimal salah satunya adalah mengurangi kerentanan terhadap penyakit dengan memberikan imunisasi. Pemberian imunisasi dasar sangat berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang bayi. Apabila anak memiliki status kesehatan kurang maka anak akan mengalami perlambatan tumbuh kembang. Anak yang mengalami penyakit kronis akan menyebabkan berkurangnya kemampuan anak untuk berkembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh status imunisasi dasar terhadap kejadian stunting dan gangguan perkembangan balita di wilayah kerja Puskesmas Putat Jaya Surabaya. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 107 balita. Variable independent dalam penelitian ini adalah status imunisasi dasar, variable dependent adalah kejadian stunting dan gangguan perkembangan balita. Instrumen dalam penelitian ini adalah Kartu Menuju Sehat (KMS), lembar kuesioner, dan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Teknik analisa data yang digunakan adalah uji path analysis. Hasil penelitian menunjukkan status imunisasi dasar tidak lengkap dapat meningkatkan gangguan perkembangan melalui kejadian stunting pada balita di Puskesmas Putat Jaya Surabaya, hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji bahwa pengaruh tidak langsung (-0,022) lebih besar dari pengaruh langsung (-0,117). Sedangkan status imunisasi dasar tidak lengkap tidak meningkatkan kejadian stunting melalui gangguan perkembangan pada balita di Puskesmas Putat Jaya Surabaya, hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji bahwa pengaruh tidak langsung (0.038) lebih kecil dari pengaruh langsung (0.067). Upaya meningkatkan cakupan status imunisasi dasar lengkap perlunya peningkatan kembali program untuk memperkuat keterlibatan dan partisipasi aktif masyarakat dalam mekanisme pemantauan imunisasi melakukan imunisasi dasar sesuai dengan anjuran pemerintah dan diharapkan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan berbagai variabel baik dari faktor penyebab langsung dan tidak langsung pada stunting.
MODEL PENANGGULANGAN MUAL MUNTAH IBU HAMIL TM I DENGAN ACUYOGA DAN AROMA TERAPI KAPULAGA Tono, Sendy Firza Novilia; Intiyaswati, Intiyaswati
Bahasa Indonesia Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v12i2.516

Abstract

Mual muntah merupakan suatu tanda kehamilan yang sering di alami oleh ibu hamil trimester 1 dimana 70-85% wanita mengalami mual muntah.1 Sebagian besar ibu hamil mengalami mual muntah dengan mulai derajat ringan hingga berat dan 13 % berkembang menjadi HEG (Hiper Emesis Gravidarum) hal ini berdampak buruk bagi kualitas hidup ibu hamil, deficit nutrisi yang dihantarkan ke janin yang akan menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim dan mengakibatkan bayi terlahir dengan berat badan rendah hingga meninggal. Upaya non farmakologi yang dapat diberikan adalah Acuyoga dan Aromaterapi kapulaga yang merupakan kombinasi sistem latihan yang mengintegrasikan gerakan antara yoga dan tekanan titik-titik meridian serta aromatic yang mempu mengurangi gas dalam perut yang menimbulkan efek mual hingga muntah selain itu aromatic kapulaga mampu menimbulkan efek rileks dan memfokuskankan pikiran yang bisa menghilangkan kelelahan, ketegangan pikiran. Desain penelitian yang digunakan adalah quasy experiment (two group pre-post test design) dan teknik purposive sampling sebanyak 40 responden yang dibagi menjadi 2 group perlakuan dan kontrol. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner PQUE SCORE. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan yang bermakna antara sebelum dan setelah dilakukan intervensi Acuyoga aromaterapi essensial oil kapulaga (cardamom) dalam mengatasi intensitas mual muntah pada ibu hamil TM I dengan nilai pvalue 0,001 dan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan kontrol p value 0,000. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu pengobatan alternatif bagi ibu hamil yang mengalami mual muntah untuk menurunkan sensasi mual dengan acuyoga dan aromaterapi kapulaga.
EFEKTIFITAS PELVIC ROCKING EXERCISE DENGAN GYM BALL TERHADAP KEMAJUAN PERSALINAN PADA PRIMIGRAVIDA Intiyaswati, Intiyaswati; Tono, Sendy Firza Novilia
Bahasa Indonesia Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v12i2.517

Abstract

Persalinan merupakan kejadian yang fisiologis. Pada kala 1 Persalinan inilah fase dimana terjadi penurunan bagian terbawah janin. Penurunan bagian terbawah janin merupakan hal yang sangat penting dalam menilai kemajuan persalinan. Pembukaan pada kala I persalinan merupakan hal yang diharapkan, untuk itu perlu diperhatikan Salah satu penelitian tentang Gerakan Pelvic Rocking dengan Gym Penggunaan Gerakan Pelvic Rocking dengan Gym Ball memungkinkan perempuan melahirkan dalam posisi yang optimal dan memanfaatkan gaya gravitasi sehingga mempercepat penurunan janin serta mendorong gerakan ritmis yang dapat meningkatkan posisi bersalin yang optimal. Secara keseluruhan sebagai ukuran kenyamanan nonfarmakologis dalam persalinan maka posisi jongkok atau goyang, fasilitasi rotasi dan keseluruhan posisi pada penggunaan Gerakan Pelvic Rocking dengan Gym Ball berkontribusi bagi kenyamanan dan kemajuan persalinan Berdasarkan hal tersebut dalam penelitian ini peneliti mencoba menggunakan Gerakan Pelvic Rocking dengan Gym Ball sebagai salah satu upaya mempercepat pembukaan cervik dan mempercepat penurunan kepala janin pada ibu bersalin Kala I. Desain penelitian yang digunakan adalah quasy experiment (post test only design). Kelompok kontrol tidak diberikan intervensi sedangkan kelompok perlakuan diberikan intervensi yaitu dengan menggunakan Gerakan Pelvic Rocking dengan Gym Ball . Proses pengamatan hanya dilakukan sebanyak 1 kali saja (post test). Penelitian dilakukan selama 2-3 bulan dari bulan Juni 2023 - Agustus 2023. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 30 responden. Yang dibagi menjadi 2 group perlakuan dan kontrol Secara lengkap tahapan penelitian tergambar sebagai berikut ini: (1) Populasi dalam penelitian adalah Semua Orang ibu bersalin Primigravida di TPMB, (2) Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling untuk menentukan besaran kelompok perlakuan yang diberi intervensi, (3) Kelompok perlakuan diberikan peanut ball sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan Gerakan Pelvic Rocking dengan Gym Ball , (4) Masing-masing kelompok diukur dengan menggunakan kuesioner, lembar observasi (partograf), (5) Melakukan analisis data dengan Mann Whitney, (6) Hasil analisis data menunjukkan bahwa pembukaan cervik pada ibu bersalin kala I fase aktif yang menggunakan Gerakan Pelvic Rocking dengan Gym Ball lebih efektif dari pada ibu bersalin yang tidak menggunakan peanut ball dengan nilai α =0.000 atau α <0.05. Hasil analisis data penurunan kepala janin menunjukkan terdapat perbedaan signifikan penurunan kepala janin antara Ibu bersalin yang menggunakan Gerakan Pelvic Rocking dengan Gym Ball dan yang tidak menggunakan peanut ball dengan nilai α =0,000 atau α <0,05. Kata kunci : Pelvic Rocking; Gym Ball; Penurunan kepala ; Lama Persalinan
EFEKTIVITAS YOGA RESTORATIF TERHADAP HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN Tono, Sendy Firza Novilia; Suryanti, Yuli; Aprilia, Devi
Bahasa Indonesia Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v13i1.593

Abstract

Latar Belakang : Hipertensi dalam kehamilan merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan janin. Penanganan hipertensi selama ini dilakukan dengan pemberian farmakologis namun dapat mengakibatkan efek samping. Yoga restorative adalah terapi non farmakologis yang bermanfaat melancarkan sirkulasi darah ke ibu dan janin. Tujuan : Membuktikan bahwa yoga restorative dapat menurunkan tekanan darah ibu hamil dengan hipertensi. Metode : Quasy Experiment dengan rancangan pretest and posttest with control group design. Sampel berjumlah 32 orang yang terbagi menjadi kelompok intervensi dan kontrol. Pada kelompok intervensi diberikan antenatal care dan Yoga restorative selama 14 hari dan pada kelompok kontrol diberi antenatal care saja. Pengukuran tekanan darah dilakukan setiap hari selama penelitian. Hasil : Terdapat perbedaan signifikan tekanan darah sistolik antar kelompok intervensi dan kontrol dengan p value 0,000 dan diastolik p value 0,000. Pada kelompok intervensi mengalami penurunan sistolik sebesar 16,8 mmHg dan diastolik sebesar 17,1 mmHg. Penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik mulai pada hari ke 5 dengan nilai 0,000. Kesimpulan : yoga restorative selama 14 hari efektif untuk menurunkan tekanan darah ibu hamil dengan hipertensi gestasional ringan.
PENGARUH POLA ASUH TERHADAP PERKEMBANGAN BALITA Aprilia, Devi; Novilia Tono, Sendy Firza
Bahasa Indonesia Vol 13 No 2 (2024): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v13i2.658

Abstract

Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Ketika orang tua secara konsisten menunjukkan kasih sayang melalui pelukan, ciuman, dan pujian, serta mengarahkan emosi dan mengatur perilaku, anak akan merasa diperhatikan dan mengembangkan rasa percaya diri yang lebih besar, sehingga terbentuklah kepribadian yang positif. Lingkungan pengasuhan ini memiliki dampak yang mendalam pada perkembangan anak usia dini, meliputi keterampilan sosial, penguasaan bahasa, kemampuan motorik halus, dan keterampilan motorik kasar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh pola asuh terhadap perkembangan balita di wilayah kerja puskesmas Kenjeran Surabaya. Desain penelitian ini retrospective menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 102 balita dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan KMS, lembar kuesioner, dan KPSP. Sedangkan analisa data dengan menggunakan uji Korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pola asuh cukup (42.2%), perkembangan balita yang meragukan (30.4%), dan penyimpangan (16.7%). Hasil uji Korelasi Pearson didapatkan hasil p-value sebesar 0.000, yang menunjukkan ada pengaruh pola asuh terhadap perkembangan balita. Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi tenaga kesehatan untuk meningkatkan upaya mereka dalam membekali orang tua dengan sumber daya yang terkait dengan stimulasi perkembangan balita, deteksi dini masalah perkembangan, dan pelaksanaan pemeriksaan KPSP secara teratur untuk balita.