Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin

KONTROVERSI FUZZIFIKASI EPISTEMOLOGI DALAM ISLAMISASI SAINS Nurkhalis Nurkhalis
Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin USHULUNA: JURNAL ILMU USHULUDDIN | VOL. 7 NO. 2 DECEMBER 2021
Publisher : Faculty of Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ushuluna.v7i2.23823

Abstract

Epistemologi akan mendorong kepada perkembangan pengetahuan pendekatan anything goes, aveything goes dan get-go. Fuzzifikasi epistemologi menjadikan sebuah kebenaran dalam tataran tipikal grade yang bersifat kajian phronesis, doxa, phronimos, eidos dan dikaiosune. Penelitian ini dikaji berdasarkan library research. Hasil studi ini menjelaskan bahwa fuzzifikasi epistemologi akan jatuh ke dalam kajian onto-epistemologi, semi-epistemologi, neo-epistemologi, etno-epistemologi, poor-epistemologi, dan semu-epistemologi. Sedangkan epistemologi Islam mengarah kepada epistemologi desiratum dengan perpaduan epistemologi bayani dan burhani serta sains dan manfaat praktis. Karena itu banyak para cendekiawan Muslim menggiring epistemologi Islam ke dalam kajian semi-epistemologi dengan mempertimbangkan aspek buruk kerusakan dan kepentingan modernitas. Kajian semi-epistemologi membuka epistemologi ke arah discovery dan inovatif.
KONTROVERSI FUZZIFIKASI EPISTEMOLOGI DALAM ISLAMISASI SAINS Nurkhalis, Nurkhalis
Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin | Vol. 7 No. 2 December 2021
Publisher : Faculty of Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ushuluna.v7i2.23823

Abstract

Epistemologi akan mendorong kepada perkembangan pengetahuan pendekatan anything goes, aveything goes dan get-go. Fuzzifikasi epistemologi menjadikan sebuah kebenaran dalam tataran tipikal grade yang bersifat kajian phronesis, doxa, phronimos, eidos dan dikaiosune. Penelitian ini dikaji berdasarkan library research. Hasil studi ini menjelaskan bahwa fuzzifikasi epistemologi akan jatuh ke dalam kajian onto-epistemologi, semi-epistemologi, neo-epistemologi, etno-epistemologi, poor-epistemologi, dan semu-epistemologi. Sedangkan epistemologi Islam mengarah kepada epistemologi desiratum dengan perpaduan epistemologi bayani dan burhani serta sains dan manfaat praktis. Karena itu banyak para cendekiawan Muslim menggiring epistemologi Islam ke dalam kajian semi-epistemologi dengan mempertimbangkan aspek buruk kerusakan dan kepentingan modernitas. Kajian semi-epistemologi membuka epistemologi ke arah discovery dan inovatif.