Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Regulasi diri kesehatan dan welas diri sebagai prediktor perilaku pencegahan COVID-19 pada sampel Indonesia Dicky Sugianto; Jessica Amelia Anna; Sandra Handayani Sutanto
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 9 No 2 (2022)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu409

Abstract

The negligence of health protocols of COVID-19 prevention in Indonesia arises concerns in the mitigation of the pandemic. This study aims to examine health self-regulation and self-compassion as predictors of COVID-19 preventive behavior. A sample consisting of 366 participants in Indonesia recruited through non-probability sampling completed an online survey. Findings showed that health self-regulation and self-compassion predict COVID-19 preventive behavior. Age is also positively correlated with COVID-19 preventive behavior. The results indicate the importance of health self-regulation and self-compassion promotion to flatten the pandemic curve.
PELATIHAN BASIC PSYCHOLOGICAL FIRST AID BAGI PENATALAYANAN DI GKI GEJAYAN YOGYAKARTA Princen, Princen; Anna, Jessica Amelia; Sidjaja, Fransisca Febriana; Simanjuntak, Erni Julianti; Polii, Gishelle Grace Villaneuve
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2299

Abstract

Mental health is a vital component of individual well-being. With the prevalence of mental disorders in Indonesia reaching around 20% of the total population, there is an urgent need to address this problem. In the context of the Special Region of Yogyakarta (DIY), the rate of serious mental and emotional disorders is quite high, indicating the importance of special attention to mental health problems. The limited number of professional mental health workers in Indonesia exacerbates this situation, so counseling services are an effective solution, including peer counseling. Gereja Kristen Indonesia (GKI) Gejayan Yogyakarta has the potential to facilitate this counseling service through basic counseling training for existing health teams and visiting teams. The training activities designed by a team of lecturers from the Faculty of Psychology, Universitas Pelita Harapan (UPH). The training consists of online and face-to-face sessions in three separate sessions over a period of three weeks, which covered basic communication and counseling techniques, Psychological First Aid (PFA), as well as role-play. The evaluation showed positive feedback from participants regarding the relevance of the material, although there were obstacles related to implementation time and participant characteristics. Overall, this training succeeded in meeting the participants' expectations and needs, and increased their interest in participating in similar programs in the future.
PELATIHAN DASAR KONSELING BAGI TIM KOMISI ANAK DAN SCHOOL OF COUNSELING (SOC) DI GKI GEJAYAN, YOGYAKARTA Simanjuntak, Erni Julianti; Sidjaja, Fransisca Febriana; Anna, Jessica Amelia; Princen, Princen; Salendu, Gilby Immanuel
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2284

Abstract

Masalah kesehatan mental anak dan remaja Indonesia belum dapat diimbangi dengan ketersediaan tenaga profesional bidang kesehatan mental. Sehingga salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memberdayakan masyarakat dan komunitas untuk peduli terhadap kesehatan mental anak dan remaja. Pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan dasar konseling diberikan kepada pelayan tim komisi anak dan School of Counseling di GKI Gejayan Yogyakarta. Pelatihan dasar konseling bertujuan untuk memperlengkapi dalam memberikan pendampingan psikologis dan konseling kepada jemaat anak dan remaja secara khusus dan kepada masyarakat secara umum. Bentuk kegiatan diberikan dengan cara penyampaian materi berkaitan dengan tahap perkembangan anak dan remaja, masalah yang dihadapi oleh anak dan remaja, teori dan keterampilan dasar dalam melakukan pendampingan dan konseling kepada anak dan remaja. Evaluasi menunjukkan umpan balik positif dari peserta terkait relevansi materi dan kebermanfaatan kegiatan. Secara keseluruhan, pelatihan ini berhasil memenuhi harapan dan kebutuhan peserta, serta meningkatkan minat mereka untuk berpartisipasi dalam program serupa di masa mendatang.
WORKSHOP “AM I GOOD ENOUGH?” UNTUK PEREMPUAN EMERGING ADULTHOOD DI KOMUNITAS INDONESIAN WOMEN LEAGUE Indrawati, Grace; Helsa, Helsa; Anna, Jessica Amelia; Anggreany, Yuliana; Tasya, Mayrican Angelica; Ferbianto, Calista Priskila
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v4i1.2536

Abstract

Emerging adulthood merupakan masa peralihan antara remaja dan dewasa. Dalam periode ini individu mulai mencari dan menemukan siapa dirinya dan apa yang ingin dicapai. Di masa ini, proses identifikasi diri yang juga masih berlangsung dapat menciptakan ketegangan identitas seiring berlangsungnya proses transisi peran sebagai seorang remaja ke dewasa. Adanya ketegangan identitas ini terkadang memunculkan adanya keraguan diri/self-doubt akan kemampuan dan identitas diri, sehingga dibutuhkan adanya intervensi untuk meregulasi self-doubt. Indonesia Women League (IWL) merupakan komunitas yang memiliki visi untuk memberdayakan para wanita. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pemahaman mengenai self-doubt serta cara untuk mengelolanya. Penyampaian informasi dilakukan dalam bentuk workshop secara daring sebanyak empat sesi kepada anggota komunitas IWL. Dalam workshop ini terdapat data pretest dan posttest terkait gambaran self-doubt pada partisipan. Setelah mengikuti rangkaian sesi workshop didapatkan hasil data penurunan tingkat self-doubt pada partisipan. Umpan balik dari partisipan terhadap kegiatan ini dapat dikatakan positif, dimana mereka merasa senang dan puas dengan topik yang dibawakan karena relevan dengan kehidupan mereka. Selain itu partisipan juga menyampaikan bahwa mereka mendapatkan pemahaman terhadap diri dan strategi dalam menghadapi self-doubt
MEMBANGUN RELASI YANG SEHAT UNTUK SISWA SMP KASIH ANUGERAH Anna, Jessica Amelia; Santa Maya, Pramusita,; Komilie, Situmorang,; Shinta Ronauly, Siregar,; Maria Putri, Kristiani,; Gilby Immanuel, Salendu,; Ricky Christianlie, Rusly,; Mario Chrisnando, Hermawan,
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2285

Abstract

Masa Remaja merupakan masa seseorang banyak mengalami perubahan, baik dari peran sosial hingga fungsi biologisnya, termasuk dalam relasi sosialnya. Kegagalan dalam menjalin relasi yang sehat akan berdampak pada pengembangan kehidupan remaja di masa akan datang. Pada siswa SMP Kasih Anugerah, Bonang, Tangerang didapatkan bahwa kemajuan teknologi di masa sekarang menimbulkan adanya perubahan gaya hidup remaja yang berdampak pada perilaku pergaulan yang tidak sehat. Pelaksanaan kegiatan psikoedukasi dilakukan dengan diseminasi bidang psikologi yang tertuang dalam metode interaktif. Kegiatan dilaksakan dalam bentuk pemaparan materi, aktifitas individu dan kelompok, serta roleplay. Hasil dari evaluasi kegiatan ini membantu para siswa untuk mengenal dirinya dan menyadari pentingnya memiliki relasi yang sehat. Hal ini menjadi pembekalan yang positif bagi para siswa untuk menjalani dan menghadapi tantangan pergaulan di usia remajanya.