Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Analisa Kemampuan Kerja Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima Megasuciati Wardani; Firman Firman; Muhammad Nur
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 6, No 2 (2019): Komunikasi Kearifan Lokal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.269 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Analisa Kemampuan Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima.” Masalah yang dijawab dalam penelitian ini adalah : 1) Bagaimana kemampuan kerja pegawai dalam upaya peningkatan pelayanan masyarakat pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima? Dan 2) Bagaimana kemampuan kerja pegawai dalam upaya peningkatan pelayanan masyarakat pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima? Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk mengetahui kemampuan kerja pegawai dalam upaya peningkatan pelayanan masyarakat pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima. Dan 2) Untuk mengetahui kemampuan kerja pegawai dalam upaya peningkatan pelayanan masyarakat pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima. Untuk membahas Penelitian ini penulis menggunakan Jenis Penelitian yaitu Deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu  wawancara, observasi dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala BKD sebanyak 1 orang dan seluruh pegawai sebanyak 33 orang. Jadi total populasi sebanyak 44 orang.  Berdasarkan pada kondisi populasi penelitian yang ada  dan sebaran populasinya berada dalam keterjangkauan, maka peneliti dalam penentuan sampel dengan menggunakan  purposive sampling atau pengambilan sampel dilakukan dengan sengaja terhadap populasi yang ada.  Sehingga jumlah sampel yang diambil sebagai keterwakilan dalam analisis kualitatif deskriptif  sebanyak 12 orang dan  sekaligus sebagai responden. Kemudian teknik analisis yang digunakan yaitu analisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis terhadap sejumlah variabel penelitian, maka hasil penelitian yang diperoleh yaitu : pertama, Analisis kemapuan kerja pegawai dari segi tingkat pendidikan, pengetahuan dan pengalaman kerja Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima pada dasarnya telah dilaksanakan dengan baik. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan para  responden atau informan mengenai (1) hubungan tingkat pendidikan seorang pegawai dengan  kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan  belum berjalan dengan lancar dan  belum efektif sepenuhnya, (2) Rata-rata tingkat pendidikan pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima masih rendah (95%) tamatan SMA, (3)  beban kerja atau volume pekerjaan yang   diterima oleh pegawai berdasarkan tingkat pendidikan yang dimiliki masih rendah atau terbatas serta (4) pelatihan yang pernah diikuti oleh pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan kerja cukup baik dan mendukung kinerja pegawai, serta (5) masa kerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima yang berpengaruh terhadap pengalaman kerja masih muda atau baru berkisar (kurang dari 10 tahun).  Dan Kedua, Kemampuan kerja pegawai dalam upaya peningkatan pelayanan masyarakat pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima pada dasarnya dilaksanakan dengan baik. Hal ini berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa orang responden/informan diperoleh hasil ; (1) Pelayanan yang diberikan oleh pegawai kepada masyarakat berjalan dengan lancar, hal ini sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat serta (2)  Ketersediaan fasilitas pendukung aktivitas perkantoran pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima ini masih kurang tersedia, hal ini sangat mempengaruhi kegiatan perkantoran dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Saran yang dapat diajukan : Pertama; Diharapkan kepada pimpinan dalam menganalisis kemampuan pegawai harus dilakukan secara obyektif sehingga hasilnya representative dan dapat dipercaya keabsahannya dan pimpinan harus berlaku adil dan tidak memandang bulu dalam memperlakukan para pegawai yang ada, sehingga pelayanan dapat berjalan dengan lancar, dan kedua; Diharapkan kepada Pemerintah atasan dalam hal ini Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima untuk memperhatikan fasilitas pendukung aktivitas perkantoran di Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima, sehingga akan memperlancar kegiatan administrasi dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS KOPI DAN KUALITAS PELA-YANAN DI KEDAI KOPI SOEHENDAR COFFE Leni Maha Putri; Megasuciati Wardani; Dwi Arini Nursansiwi
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 8, No 1 (2021): KOMUNIKASI DAN KEBUDAYAAN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mengkonsumsi minuman seperti kopi telah menjadi salah satu kebutuhan atau gaya hidup (life style) masyarakat saat ini. Kedai kopi menjadi tujuan yang diminati terutama kalangan muda untuk sekedar bersantai atau berkumpul dengan teman. Konsumen tidak hanya kalangan muda, orang tua dan kalangan pebisnis pun sering menghabiskan waktunya di kedai kopi untuk membahas rencana bisnisnya atau untuk bertemu dengan rekan kerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui Tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas kopi di Kafe Soehendar Coffe, dan 2) Tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan di Kafe Soehendar Coffe. Penelitian ini menggunakan desain ex post facto dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket/kuisioner. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Kafe Kopi Garasi. Ukuran sampel yang diambil sebanyak 102 orang (15% dari jumlah populasi) dengan tehnik insendential sampling. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah IPA (Importance-Performance Analysis). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Konsumen belum puas terhadap kinerja “kafe Soehendar Coffe” pada kualitas produk, Analisis dengan menggunakan metode IPA, atribut rasa, aftertaste, dan sweetnes menjadi prioritas utama, Sub variabel body dan aroma menjadi prioritas prestasi, Sub variabel keasaman menjadi prioritas rendah, 2) Konsumen belum puas terhadap kinerja “kafe Soehendar Coffe” pada kualitas pelayanan, hasil analisis dengan menggunakan metode IPA, sub variabelKeandalan (realbility) menjadi prioritas utama, Sub variabel bukti langsung, daya tangkap, dan jaminan menjadi prioritas prestasi, dan sub variabel empati menjadi prioritas redah.
Pendidikan Kritis tentang Teknik Audit Sosial terhadap Pelaksanaan Program Pembangunan Desa Rahmad Hidayat; Megasuciati Wardani; Dwi Arini Nursansiwi; Ariani Rosadi; Junaidin Junaidin
Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara Vol 6 No 1 (2022): Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/ja.v6i1.16731

Abstract

Through the social audit, villagers can control, supervise, and evaluate certain development programs or activities that have been implemented by the village government, because social audit can be positioned as a variant of public participation oriented towards the realization of democratic governance. This critical learning facilitation was held in the context of social awareness to expand the understanding of villagers about social audit techniques based on principles, benefits, and ideal stages while at the same time fostering the commitment of the village government to apply the principles of transparency and accountability in development management, including providing access to information disclosure related to the village planning and budgeting documents so that it can be known by the citizens as a whole. This community service activity involved dozens of residents and the village government officials as participants and was carried out during March 2018 in the Rabakodo Village, Woha District, Bima Regency, West Nusa Tenggara Province by applying special learning methods in the form of various lectures to convey the conceptual substance of social audit that must be understood by program participants, as well as practices to demonstrate the social audit work process that can be directly observed and practised by them. These facilitation activities produce outputs in the form of recommendations from residents to the village government so that (1) public participation in the planning-budgeting process, including the activities in the field of village development, community building, and community empowerment must be provided in large portions by the village government for the sake of democratic and inclusive management of the village development; (2) The village government must act transparently and responsively to the needs of the residents, and prioritize a persuasive approach when facing their demands; and (3) villagers must always actively participate in all stages of the village development management, especially in planning, budgeting, implementing, and monitoring phases.
Pemilihan Kepala Desa Serentak 2019 di Indonesia: Implementasi dan Tantangan Sardjana Orba Manullang; Megasuciati Wardani; Sitti Nur Alam; Sri sudono Saliro
Legalitas: Jurnal Hukum Vol 12, No 2 (2020): Desember
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/legalitas.v12i2.211

Abstract

This study aims to analyze how the implementation of the 2019 simultaneous village head elections in Indonesia, and how the challenges of implementing the 2019 simultaneous village head elections in Indonesia. This research uses literature research method with deriftive approach of analysis. The conclusion of this paper is the implementation of simultaneous village head elections in 2019 in Indonesia there are still differences in administrative requirements, caused by differences in the rule of law at the district level, be it the regulation of the selection of village heads in district regulations and at the technical level of regent regulations on the technical implementation of regional head elections. In addition, the challenges in the implementation of village head elections are on voter data collection, regulation of dispute resolution of village head elections, and money politics.
Kebijakan dan Kinerja BPKAD dalam Meningkatkan Pendapatan Daerah Kota Bima Megasuciati Wardani; Dwi Arini Nursansiwi; Nike Ardiansyah
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.77 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.3492

Abstract

AbstrakKinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Pada dasarnya kinerja yang baik adalah kinerja yang mengikuti tata cara atau prosedur sesuai standar yang telah ditetapkan. Kinerja pegawai yang baik secara langsung akan mempengaruhi kinerja lembaga, dan untuk memperbaiki kinerja pegawai tentu merupakan suatu pekerjaan yang memakan waktu dan proses yang panjang. Kinerja pegawai negeri sipil merupakan suatu masalah yang cukup menarik untuk dibahas, karena akan sangat berguna bagi penegakan hukum yang juga bermanfaat baik bagi kepentingan individu, masyarakat, Bangsa dan Negara. Peran dan fungsi tersebut sudah jelas bahwa pegawai negeri sipil sangatlah penting. Namun tidak semua pegawai tersebut melakukan peran dan fungsinya dengan baik. Banyak pegawai yang bekerja semaunya sendiri, tidak memperhatikan hasil dari pekerjaan mereka. Untuk menciptakan pemerintahan yang baik, professional dan berwibawa, pengaruh kinerja pegawai negeri sipil yang baik akan menciptakan suasana yang aman dan nyaman karena hukum benar-benar dijadikan panglima.  Bidang Aset Daerah mempunyai tugas merencana, mengkoordinasi, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi bidang administrasi aset, bidang pengamanan aset dan bidang penilaian aset.Kata Kunci: Kinerja, BPKAD, Pendapatan Daerah AbstractPerformance is the result of work that has a strong relationship with the organization's strategic objectives, customer satisfaction, and contributes to the economy. Basically, good performance is performance that follows the procedures or procedures according to established standards. Good employee performance will directly affect the performance of the institution, and to improve employee performance is certainly a time-consuming and long process. The performance of civil servants is an issue that is quite interesting to discuss, because it will be very useful for law enforcement which is also beneficial for the interests of individuals, society, the nation and the state. The roles and functions are clear that civil servants are very important. However, not all of these employees perform their roles and functions properly. Many employees work at their own pace, not paying attention to the results of their work. To create a good, professional and authoritative government, the influence of good civil servant performance will create a safe and comfortable atmosphere because the law is really made the commander. The Regional Asset Sector has the task of planning, coordinating, fostering, supervising and controlling and evaluating the asset administration sector, asset security sector and asset valuation sector.Keywords: Performance, BPKAD, Regional Income
Analisa Kemampuan Kerja Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima Megasuciati Wardani; Firman
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 6 No. 2 (2019): November: Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Analisa Kemampuan Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima.” Masalah yang dijawab dalam penelitian ini adalah : 1) Bagaimana kemampuan kerja pegawai dalam upaya peningkatan pelayanan masyarakat pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima? Dan 2) Bagaimana kemampuan kerja pegawai dalam upaya peningkatan pelayanan masyarakat pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima? Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk mengetahui kemampuan kerja pegawai dalam upaya peningkatan pelayanan masyarakat pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima. Dan 2) Untuk mengetahui kemampuan kerja pegawai dalam upaya peningkatan pelayanan masyarakat pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima. Untuk membahas Penelitian ini penulis menggunakan Jenis Penelitian yaitu Deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala BKD sebanyak 1 orang dan seluruh pegawai sebanyak 33 orang. Jadi total populasi sebanyak 44 orang. Berdasarkan pada kondisi populasi penelitian yang ada dan sebaran populasinya berada dalam keterjangkauan, maka peneliti dalam penentuan sampel dengan menggunakan purposive sampling atau pengambilan sampel dilakukan dengan sengaja terhadap populasi yang ada. Sehingga jumlah sampel yang diambil sebagai keterwakilan dalam analisis kualitatif deskriptif sebanyak 12 orang dan sekaligus sebagai responden. Kemudian teknik analisis yang digunakan yaitu analisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis terhadap sejumlah variabel penelitian, maka hasil penelitian yang diperoleh yaitu : pertama, Analisis kemapuan kerja pegawai dari segi tingkat pendidikan, pengetahuan dan pengalaman kerja Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima pada dasarnya telah dilaksanakan dengan baik. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan para responden atau informan mengenai (1) hubungan tingkat pendidikan seorang pegawai dengan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan belum berjalan dengan lancar dan belum efektif sepenuhnya, (2) Rata-rata tingkat pendidikan pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima masih rendah (95%) tamatan SMA, (3) beban kerja atau volume pekerjaan yang diterima oleh pegawai berdasarkan tingkat pendidikan yang dimiliki masih rendah atau terbatas serta (4) pelatihan yang pernah diikuti oleh pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan kerja cukup baik dan mendukung kinerja pegawai, serta (5) masa kerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima yang berpengaruh terhadap pengalaman kerja masih muda atau baru berkisar (kurang dari 10 tahun). Dan Kedua, Kemampuan kerja pegawai dalam upaya peningkatan pelayanan masyarakat pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima pada dasarnya dilaksanakan dengan baik. Hal ini berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa orang responden/informan diperoleh hasil ; (1) Pelayanan yang diberikan oleh pegawai kepada masyarakat berjalan dengan lancar, hal ini sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat serta (2) Ketersediaan fasilitas pendukung aktivitas perkantoran pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima ini masih kurang tersedia, hal ini sangat mempengaruhi kegiatan perkantoran dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Saran yang dapat diajukan : Pertama; Diharapkan kepada pimpinan dalam menganalisis kemampuan pegawai harus dilakukan secara obyektif sehingga hasilnya representative dan dapat dipercaya keabsahannya dan pimpinan harus berlaku adil dan tidak memandang bulu dalam memperlakukan para pegawai yang ada, sehingga pelayanan dapat berjalan dengan lancar, dan kedua; Diharapkan kepada Pemerintah atasan dalam hal ini Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima untuk memperhatikan fasilitas pendukung aktivitas perkantoran di Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima, sehingga akan memperlancar kegiatan administrasi dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Bima Megasuciati Wardani; Dwi Arini Nursansiwi
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 7 No. 1 (2020): Mei : Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bima”. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yakni untuk mengetahui upaya meningkatkan kepatuhan wajib pajak pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bima. Untuk membahas Penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informannya adalah kepala dan staf pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bima, serta masyarakat wajib pajak. Penentuan informan dalam penelitin ini penulis menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis secara deskriptif kualitatif, yang dimulai dari reduksi data, display data, dan verifikasi dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitiannya yakni: pertama, berdasarkan sosialisasi/penyuluhan dalam upaya meningkatkan kepatuhan wajib pajak pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bima, maka hasilnya sudah cukup efektif. Kedua, berdasarkan upaya pemberian pelayanan dalam upaya meningkatkan kepatuhan wajib pajak pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bima, maka hasilnya sudah cukup efektif. Ketiga, berdasarkan kegiatan pengendalian dalam upaya meningkatkan kepatuhan wajib pajak pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bima, hasil sudah cukup baik dan telah meningkatkan target pemasukan Pendapatan Asli Daerah. Keempat, terdapat sedikitnya tujuh alasan dari rendahnya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak, yaitu: masyarakat tidak taat pada Undang-Undang perpajakan; kurang percaya pada aparat pajak; ada masyarakat yang masih mencoba-coba, bayar pajak; uang pajak dipakai untuk apa dan banyak masyarakat belum paham; karena adanya sistem bebas pajak dari beberapa Negara; dan karena masih sulitnya untuk melakukan pelaporan perpajakan. Kelima, faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesadaran dan kepedulian sukarela wajib pajak, di antaranya: faktor- faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan. Faktor yang cukup menonjol adalah kepemimpinan, kualitas pelayanan, dan motivasi. Selanjutnya, faktor ekonomi /tingkat pendapatan. Masyarakat tidak akan menemui kesulitan dalam memenuhi kewajiban membayar pajaknya kalau nilai yang harus dibayar itu masih di bawah penghasilan yang sebenarnya mereka peroleh secara rutin. Faktor ekonomi merupakan hal yang sangat fundamental dalam hal melaksanakan kewajiban.
TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS KOPI DAN KUALITAS PELA- YANAN DI KEDAI KOPI SOEHENDAR COFFE Leni Maha Putri; Megasuciati Wardani; Dwi Arini Nursansiwi
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 8 No. 1 (2021): Mei : Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59050/jkk.v8i1.78

Abstract

Mengkonsumsi minuman seperti kopi telah menjadi salah satu kebutuhan atau gaya hidup (life style) masyarakat saat ini. Kedai kopi menjadi tujuan yang diminati terutama kalangan muda untuk sekedar bersantai atau berkumpul dengan teman. Konsumen tidak hanya kalangan muda, orang tua dan kalangan pebisnis pun sering menghabiskan waktunya di kedai kopi untuk membahas rencana bisnisnya atau untuk bertemu dengan rekan kerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui Tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas kopi di Kafe Soehendar Coffe, dan 2) Tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan di Kafe Soehendar Coffe. Penelitian ini menggunakan desain ex post facto dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket/kuisioner. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Kafe Kopi Gar- asi. Ukuran sampel yang diambil sebanyak 102 orang (15% dari jumlah populasi) dengan tehnik in- sendential sampling. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah IPA (Im- portance-Performance Analysis). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Kon- sumen belum puas terhadap kinerja “kafe Soehendar Coffe” pada kualitas produk, Analisis dengan menggunakan metode IPA, atribut rasa, aftertaste, dan sweetnes menjadi prioritas utama, Sub var- iabel body dan aroma menjadi prioritas prestasi, Sub variabel keasaman menjadi prioritas rendah, 2) Konsumen belum puas terhadap kinerja “kafe Soehendar Coffe” pada kualitas pelayanan, hasil analisis dengan menggunakan metode IPA, sub variabelKeandalan (realbility) menjadi prioritas utama, Sub variabel bukti langsung, daya tangkap, dan jaminan menjadi prioritas prestasi, dan sub variabel empati menjadi prioritas redah.
ANALISIS KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT BELO KABUPATEN BIMA Megasuciati Wardani
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 5 No. 1 (2018): Mei : Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul: “Analisis Kenerja Pegawai (Studi Kasus Pada Kantor Camat Belo Kabupaten Bima) Program Studi Ilmu Adminitrasi Negara STISIP Mbojo Bima ini dapat diselesaikan walau diinsyafi bahwa di sana sini terdapat ketidak sempurnaan”, dengan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah: Bagaimana kinerja pegawai pada Kantor Camat Belo Kabupaten Bima dan Penelitian ini bertujuan: Untuk Mengetahui kinerja pegawai pada Kantor Camat Belo Kabupaten Bima. Dalam pembahasan penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian yaitu diskriptif, dengan tehnik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, pengamatan (observasi), dan dokumentasi. Penentuan sampel menggunakan tehnik purposive sampling (sampel sengaja) dengan jumlah responden sebanyak 9 orang. Kemudian tehnik analisis data menggunakan tehnik kualitatif deskriptif yang didahului dengan penyajian hasil wawancara. Berdasarkan analisis terhadap sejumlah variabel dalam penelitian, maka hasil penelitian yang diperoleh yaitu: Kinerja pegawai Kantor Camat Belo sangat bisa diandalkan dan bisa dianggap sebagai pegawai yang mampu bertanggung jawab dalam menjalankan tugas masing-masing sehingga para pegawai yang ada di Kantor Camat Belo ini pantas dijadikan contoh oleh pegawai-pegawai kantor camat lainnya. Yang terpenting adala mereka selalu mentaati aturan sehingga dapat membuat bapak camat bangga dan memberikan apresiasi yang sangata tinggi terhadap pegawainya. Adapun saran dalam penelitian ini adalah 1). Kedepannya pihak kantor Camat Belo mampu mempertahankan dan mampu untuk lebih meningkatkan kinerja pegawainya dalam melaksanakan tugas. 2). Dibutuhkan adanya pembinaan dan pengawasan pegawai yang intens untuk mendukung terciptanya aparat yang professional dan bertanggung jawab serta memiliki kepekaan sosial dan mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
PENGARUH SOCIAL MEDIA, WORD OF MOUTH (WOM) DAN LIFESTYLE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TOKO ONLINE YUIKA SHOP Megasuciati Wardani
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 9 No. 2 (2022): November : Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.293 KB) | DOI: 10.59050/jkk.v9i2.227

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beberapa hal yaitu: pengaruh Social Media Marketing terhadap keputusan pembelian, pengaruh word of mouth terhadap keputusan pembelian, pengaruh Lifestyle terhadap keputusan pembelian, pengaruh electronic word of, Social Media Marketing dan Lifestyle terhadap keputusan pembelian di Oline Yuika Shop di Kota Bima. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif dengan sampel sebanyak 96 responden yang merupakan Masyarakat Kota Bima. Teknik pengumpulan data menggunakan daftar pertanyaan seperti kuesioner dan teknik analisis data teknik analisis data menggunakan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) untuk menguji empat hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menujunjukkan bahwa: (1) Word of Mouth secara persial berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian; (2) Social Media Marketing secara persial berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian; (3) Lifestyle secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian; (4) Word of Mouth, Social Media Marketing, dan Lifestyle berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian.