Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH ATTACHMENT BASED FAMIY THERAPY (ABFT) TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN PSIKOLOGIS ANAK YANG MENGALAMI KETERLANTARAN DI DESA CIKOLE KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT Mahatir Muhammad; Susilawati; Tuti Kartika
PAPATUNG: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, Pemerintahan dan Politik Vol 4 No 1 (2021): JURNAL PAPATUNG Volume 4 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : GoAcademica Research dan Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/japp.v4i1.355

Abstract

This study aims to examine the influence of Attachment Based FamilyTherapy (ABFT) therapy toward the Efforts to Increasing Fulfillment of children Psychological Needs Who unattended.Parent's activities to build attachments by praising, accompanying, and caressing are focus of intervention in this research. The research approach is quantitative research using Single Subjeck Design (SSD). The research model used is A-B-A which occurs from three phases of the other. Phase A1 (baseline), Phase b (Intervention), and phase A2 (result). The instrument used is the behavior observation quotation sheet. Data collection techniques such as observations, interviews, questionnaires, documentation studies and recording of permanent products. The data obtained were analyzed by way of graph making, descriptive statistics, and visual inpection analysis. Visual inspection analysis consists of analysis under conditions and inter conditions. The result of the research shows that Attachment Based Family Theapy (ABFT) application is effective to improve the attachment to the parents so that it is effective in improving fulfilling the psychological needs of the children feel they are getting the counseling, feel protected and feel accompanied. Keywords: Attachment Based Family Therapy (ABFT), praise, accompany the children. The recommendation of this research is directed to social work to deal with the problem of children less getting Atttacment from their parents. For advanced research, it is suggested to symbolize the more flexible and flexible attachment in increasing the needs of the children.
Aksi Pengubahan Perilaku Cegah Stunting di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat Dwi Yuliani; Ellya Susilowati; - Susilawati; Tuti Kartika; Mira Azzasyofia
Jurnal Tiarsie Vol 18 No 5 (2021): Jurnal TIARSIE 18.5 (edisi ekstra)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32816/tiarsie.v18i5.125

Abstract

Masalah stunting merupakan isu Nasional yang harus ditangani oleh berbagai pihak mulai dari pemerintah pusat sampai dengan masyarakat pada level bawah di tingkat Desa atau bahkan RT/RW. Politeknik Kesejahteraan Sosial dengan didukung penuh oleh Tanoto Foundation telah melakukan Aksi Pengubahan Perilaku Cegah Stunting (Aksi Hanting). Aksi ini dibangun dari hasil kajian tim dosen tentang strategi pengubahan perilaku masyarakat dalam pencegahan stunting di Kabupaten Garut. Hasil kajian menunjukan kurangnya pemahaman masyarakat dalam pencegahan stunting yterutama terkait aspek kesehatan diri dan lingkungan, pola makan, dan pengasuhan. Berdasarkan temuan kajian tersebut disusun strategi untuk mengatasi masalah stunting yang mencakup Tri Darma Perguruan Tinggi. Dibidang pengajaran telah disusun kurikulum yang memasukan materi Aksi Hanting ke dalam materi perkuliahan untuk mata kuliah kajian anak. Dibidang penelitian, temuan ini menjadi sumber gagasan dosen dan mahasiswa dalam melanjutkan penelitian tentang pencegahan stunting. Serta untuk bidang pengabdian masyarakat telah disusun modul pelatihan serta pedoman pengabdian masyarakat dalam pencegahan stunting
MODEL HOME VISITATION DALAM PENGUATAN PENGASUHAN KELUARGA: (Studi Tentang Pengubahan Komunitas Pada Keluarga Dampingan SOS Children’s Village Lembang) Giri Pamungkas; Ellya Susilowati; Tuti Kartika
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 3 No 1 (2021): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (932.036 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v3i1.385

Abstract

Home Visitation adalah kegiatan kunjungan rumah yang dilakukan oleh Educator FSP/ Pekerja Sosial untuk melakukan monitoring terhadap implementasi pengasuhan oleh keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) memperoleh gambaran kondisi awal home visitation pada keluarga dampingan SOS Children’s Village Lembang, 2) menyusun desain model home visitation dalam penguatan pengasuhan keluarga pada keluarga dampingan SOS Children’s Village Lembang, dan 3) menyempurnakan model home visitation dalam penguatan pengasuhan keluarga. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian sekunder (Metode Analisis Data Sekunder). Sumber data dalam penelitian menggunakan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif dan Expert Judgement. Gagasan desain yang diusulkan dalam penanganan anak terlantar di Desa Lembang diwujudkan melalui bentuk model home visitation dalam penguatan pengasuhan keluarga pada keluarga dampingan SOS Children’s Village Lembang. Sasaran dalam kegiatan Home Visitation bagi keluarga dampingan SOS Children’s Village Lembang adalah keluarga-keluarga (Orang tua/ Wali) yang menjadi dampingan SOS di Lembang. Pemberian penguatan pengasuhan keluarga dapat mencegah terjadinya penelantaran, perlakuan salah, dan keterpisahan anak dari keluarganya.
Design Model for the Development of Social Welfare Centres (Puskesos) in Solving Problems and Fulfilling the Development Needs of Puskesos in West Java Dwi Yuliani; Susilawati; Tuti Kartika
International Journal of Science and Society Vol 5 No 1 (2023): International Journal of Science and Society (IJSOC)
Publisher : GoAcademica Research & Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/ijsoc.v5i1.659

Abstract

To achieve prosperity, every citizen has the right to receive the services they need. The government then increases people’s access to these services through the Integrated Service and Referral System (SLRT) at the district/city level and networks with the Social Welfare Center (PUSKESOS) at the village/sub-district level. However, unfortunately, many residents still find it difficult to access the basic services they need. This research then aims to develop an engineering model that can solve and meet the needs of the development of Social Health Centers in West Java. This research will be carried out using a descriptive qualitative approach. The data analysis method used is R&D. Then, the data used in this study came from various research results and interviews. The results of this study then produced a referral service model through Puskesos in Indonesia. This model focuses more on strengthening the capacity of social volunteers as Puskesos officers. Through this model, it is hoped that various problems and needs in developing Puskesos in West Java can be resolved.
SELF-HEALING FOR WOMEN WITH UNWANTED PREGNANCIES AT YAYASAN RUMAH TUMBUH HARAPAN BANDUNG Tuti Kartika; Arini Dwi Deswanti; Muhammad Ananta Firdaus; Mira Azzasyofia; Vrinsca Paulus
EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 12, No 1 (2023): Empati Edisi Juni 2023
Publisher : Social Welfare Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/empati.v12i1.31791

Abstract

Abstract. Women who experience unwanted pregnancies (PKTD) face very complex problems: being left behind by the man who impregnated them, being expelled by their families, being stigmatized by society, feeling deep shame and guilt, and losing their future. This study aims to examine the problem of unwanted pregnancy and its solution by RUTH Foundation. The research method is descriptive qualitative with data collection techniques of in-depth interviews, documentation study, observation, and Focus Group Discussion. The results of the study illustrate that the PKTD have problems of shame and fear, loss of future, and being left by the man who impregnated them. This research also succeeded in identifying self-healing services provided by the RUTH Foundation, namely healing carried out by the KTD women themselves with assistance from RUTH Foundation officers. The media used are sewing, knitting, painting, baking, flower arranging, going to nature, and other entertainment media. Self-healing is carried out continuously by emphasizing the willingness and ability of KTD women. The conclusion of this study is that self-healing by the RUTH Foundation has succeeded in leading women with domestic violence to forgive themselves and accept the situation they are in. Forgiving themselves and accepting the conditions experienced has opened up space for women with domestic violence to foster self-motivation and build a fighting spirit to continue a better life. The most important thing is that the Ruth Foundation has saved two generations, namely the CVC herself as a mother and the fetus in her mother's womb. Keywords: Women, unwanted pregnancy, self-healing. Abstrak. Perempuan yang mengalami kehamilan tidak diinginkan (PKTD) menghadapi permasalahan sangat kompleks: ditinggal lelaki yang menghamilinya, diusir keluarga, mendapatkan stigma masyarakat, rasa malu dan bersalah yang mendalam, serta kehilangan masa depan. Studi ini bertujuan mengkaji permasalahan PKTD dan solusinya oleh Yayasan RUTH. Metode penelitian berbentuk deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, studi dokumentasi, observasi, dan Focus Group Discussion. Hasil penelitian menggambarkan bahwa PKTD memiliki masalah rasa malu dan takut, kehilangan masa depan, dan ditinggal lelaki yang menghamilinya. Penelitian ini juga berhasil mengidentifikasi pelayanan self healing yang diberikan oleh Yayasan RUTH yakni penyembuhan yang dilakukan oleh perempuan KTD itu sendiri dengan pendampingan dari petugas Yayasan RUTH. Media yang digunakannya adalah menjahit, merajut, melukis, membuat kue, merangkai bunga, pergi ke alam terbuka, dan media hiburan lainnya. Self healing dilakukan secara terus menerus dengan menekankan pada kemauan dan kemampuan perempuan KTD. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa self healing oleh Yayasan RUTH berhasil mengantar perempuan KTD memaafkan dirinya dan menerima situasi yang dialaminya. Memaafkan diri sendiri dan menerima kondisi yang dialami telah membuka ruang bagi perempuan KTD untuk menumbuhkan motivasi diri dan membangun semangat juang melanjutkan kehidupan yang lebih baik. Hal paling penting adalah Yayasan Ruth telah menyelamatkan dua generasi, yaitu PKTD itu sendiri sebagai seorang ibu dan janin dalam kandungan ibunya.  Kata kunci: Perempuan, kehamilan tidak diinginkan, self-healing.