Kemajuan ekonomi Indonesia ditopang oleh perempuan yang berada di garda depan. Termasuk pajak yang dibayarkan perempuan lebih besar dari laki-laki. Angka kemiskinan perempuan kepala keluarga di Indonesia lebih tinggi daripada keluarga yang dikepalai laki-laki. Tetapi, perempuan miskin kota jarang mendapatkan akses, bantuan, untuk pemberdayaan ekonomi mereka karena tidak terdata sebagai kepala keluarga. Melalui ‘Teologi al-Ma’un Berperspektif Feminisme (TABF)’, filantropi berbasis observasi keluarga miskin (duafa) yang dikepalai perempuan dengan 30 indikator, peta desa berperspektif feminisme, penggalangan dana, dan penyaluran bantuan tanpa dana tunai, dengan pelibatan mahasiswi/a untuk menumbuhkan empati dan kewirausahaan mahasiswi/a yang dikembangkan sejak 2017, berhasil menciptakan usaha baru, pemberdayaan ekonomi perempuan kepala keluarga. Tulisan ini meneliti tahapan TABF, keberlanjutan dan kebertahanan TABF terutama di masa covid-19 dengan tiga contoh: Kebayoran Lama-Jakarta, Ciputat-Tangerang Selatan, dan Parung-Bogor melalui metode kualitatif. Penelitian ini menyumbang upaya menurunkan kemiskinan perempuan yang dilakukan lembaga pendidikan dan membuktikan pekerjaan sebagai pekerja rumah tangga (PRT) harus diadvokasi secara lebih serius. [Indonesia's economic progress is supported by women who are in the vanguard. Including taxes paid by women are greater than men. However, urban poor women rarely get access to assistance for their economic empowerment because they are not recorded as the head of the family. The poverty rate for female heads of household in Indonesia is higher than for families headed by men. The research is based on 'Theology al-Ma'un with Feminist Perspective', philanthropy based on observations of poor families (duafa) headed by women with 30 indicators, village maps with a feminist perspective, fundraising, and distribution without cash assistance, with the involvement of students to foster empathy and entrepreneurship. It has been developed since 2017 and has succeeded in creating new businesses, empowering the economy of women heads of families. This paper examines the stages of al-Ma'un Theology, the sustainability and endurance of al-Ma'un Theology with Feminist Perspective, especially during the Covid-19 period with three case studies: Kebayoran Lama-Jakarta, Ciputat-Tangerang Selatan, and Parung-Bogor through qualitative methods. This research contributes to efforts to reduce poverty for women carried out by educational institutions and proves that employment as domestic workers (PRT) should be advocated more seriously.]