Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Refleksi Pendidikan Pancasila, Dar al-Ahdi Wa al-Syahada, dan Islam Wasathiyah; Daya Laku (Agensi) dan Paradigma Orang Muda Yulianti Muthmainnah
MAARIF Vol 16 No 1 (2021): Muhammadiyah dan Moderasi Islam
Publisher : MAARIF Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47651/mrf.v16i1.137

Abstract

Muhammadiyah, organisasi keagamaan modern terbesar di Indonesia—dan dunia—berkontribusi besar dalam pembentukan negara bangsa Indonesia, termasuk perumusan Pancasila. Melalui konsep Dar al-Ahdi Wa al-Syahada, Muhammadiyah bersepakat pada ideologi Pancasila. Salah satu implementasi, penetrasi nilai-nilai Pancasila tercermin dalam mata kuliah Pendidikan Pancasila yang diintegrasikan dengan mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), salah satunya Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta. Penelitian ini mengkaji paradigma orang muda (mahasiswi/a) terhadap Pancasila, potensi mereka sebagai daya laku (agensi) untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang berperspektif Islam dan gender untuk moderasi beragama. Metode penelitian observasi selama pembelajaran, diskusi terfokus, dan narasi mahasiswi/a dari tugas individu. Hasil penelitian menunjukkan ketidaktahuan orang muda akan kontribusi Muhammadiyah dalam penyusunan Pancasila dan pembentukan negara bangsa Indonesia karena tidak disebutkan dalam buku-buku Pendidikan Pancasila. Mereka setuju Pancasila senafas dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam, serta kesiapan orang muda sebagai daya laku (agensi) nilai-nilai Pancasila, moderasi beragama untuk orang muda.
HeForShe Campaigner pada 16 Minggu Gerakan Zakat Nasional untuk Korban Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Yulianti Muthmainnah
MAARIF Vol 16 No 2 (2021): Islam, Kesetaraan Gender, dan Pemberdayaan Kaum Perempuan
Publisher : MAARIF Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47651/mrf.v16i2.145

Abstract

Pelibatan laki-laki untuk penghapusan segala bentuk diskriminasi berbasis jenis kelamin ataupun kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam berbagai bentuk seperti fisik, psikis, ataupun seksual dalam segala aspek kehidupan perempuan dan anak, telah mencapai momentum melalui kampanye tingkat global-dunia yang bernama ‘HeForShe’. Meminjam gerakan HeForShe, Pusat Studi Islam, Perempuan dan Pembangunan (PSIPP) Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta melakukan ’16 Minggu Gerakan Zakat Nasional (16MGZN); Mulai dari Muzzaki Perempuan untuk Mustahik Perempuan Korban Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak’ yang dimulai 27 Agustus–Desember 2021. Program ini telah menemukan para laki-laki, juru kampanye HeForShe, yang atas kesadaran penuhnya sedia mendukung 16MGZN dengan berbagai bentuk. Kegiatan ini bagian dari penyebaran informasi, peningkatan kesadaran, pemahaman publik atau masyarakatkan untuk penghapusan kekerasan seksual melalui diskusi berseri atau seminar nasional. Data primer berasal dari statemen dukungan mereka ketika kegiatan berlangsung, jumlah pembelian buku atau berzakat/berdonasi. Data sekunder didapatkan dari liputan media. Hasilnya dalam kegiatan 16MGZN, lebih banyak laki-laki yang memberikan statemen dukungan lebih kuat termasuk jumlah pembelian buku lebih banyak daripada perempuan.
The progressiveness of Quranic interpretation in the fatwa of Muhammadiyah on female circumcision Ilham Mundzir; Yulianti Muthmainnah
Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies Vol 12, No 2 (2022): Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies
Publisher : IAIN Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/ijims.v12i2.285-311

Abstract

The Indonesian Muslim community has been accustomed to requesting and carrying out religious Fatwas related to ibadah (worship) or mu’amalah (worldly dealings) in religious organizations that gave rise to various Fatwas, such as Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), and the Indonesian Ulama Council (MUI). This paper focuses on female circumcision, by comparing how the same Quranic verses and Hadith can have various interpretations and Fatwas. Although the source of producing the Fatwa is the same (al-Quran and Hadith), the Fatwa that emerges from three Islamic organization are completely different. Qualitative research methods include interviews and literature review, with Fatwas from religious organizations and interviews being the primary sources. This research concludes that Fatwa from Muhammadiyah is considered the most progressive and has a strong perspective on gender equality and justice by prohibiting female circumcision. On the other hand, the Fatwa from NU and MUI supports and allows female circumcision, even though it has negative impacts on women and baby girls, including the death of baby girls.
Pelatihan Pembuatan Cookies Kulit Jeruk pada Perempuan Kepala Keluarga Miskin; Alternatif Pendapatan Ekonomi Masa Pandemi Laila Azizah; Rohmatun Nisa’; Yuliani Lestari; Fikriyah Shofiah Mawaddah; Mohammad Nida' Alkhoir; Eli Komala Sari Hedrah; Yulianti Muthmainnah
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7 No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v7i1.10316

Abstract

Kulit jeruk bisa dijadikan cemilan berupa cookies bila dikelola dengan baik. Sekaligus menjadi aternatif pendapatan ekonomi perempuan miskin kepala keluarga di masa pandemi. Seperti pembuatan ‘Cookies Kulit Jeruk (C-Trust)’. Metodenya: kajian kulit jeruk yang tepat dijadikan cookies; uji coba pembuatan cookies dari kulit jeruk; perhitungan nilai investasi, keuntungan penjualan cookies; dan perhitungan zakat usaha cookies. Hasilnya disebarluaskan melalui pelatihan untuk perempuan kepala keluarga (mayoritas kelompok mustadhafin) dampingan organisasi perempuan melalui zoom. Hasilnya: hanya kulit jeruk sunkist yang lebih tepat dibuat cookies dari segi rasa, aroma, dan warna; pembuatan cookies yang mudah, bahan-bahan yang murah dan tidak membutuhkan waktu lama; cukup efektif berkontribusi menurunkan sampah kulit jeruk; dan subyek utama penerima manfaat dari pengabdian masyarakat ini para perempuan kepala keluarga miskin, karena mereka memiliki keahlian mengkreasikan pembuatan makanan dan kemampuan mengelola jual beli atau berdagang di komunitasnya sebagai alternatif pendapatan ekonomi mereka di masa covid-19.
Teologi Al-Ma’un Berperspektif Feminisme: : Studi Kasus Perempuan Kepala Keluarga Miskin Kota Di Depok, Jakarta, Dan Tangerang Selatan Yulianti Muthmainnah
Musãwa Jurnal Studi Gender dan Islam Vol. 20 No. 2 (2021)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University & The Asia Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/musawa.2021.202.203-215

Abstract

Kemajuan ekonomi Indonesia ditopang oleh perempuan yang berada di garda depan. Termasuk pajak yang dibayarkan perempuan lebih besar dari laki-laki. Angka kemiskinan perempuan kepala keluarga di Indonesia lebih tinggi daripada keluarga yang dikepalai laki-laki. Tetapi, perempuan miskin kota jarang mendapatkan akses, bantuan, untuk pemberdayaan ekonomi mereka karena tidak terdata sebagai kepala keluarga. Melalui ‘Teologi al-Ma’un Berperspektif Feminisme (TABF)’, filantropi berbasis observasi keluarga miskin (duafa) yang dikepalai perempuan dengan 30 indikator, peta desa berperspektif feminisme, penggalangan dana, dan penyaluran bantuan tanpa dana tunai, dengan pelibatan mahasiswi/a untuk menumbuhkan empati dan kewirausahaan mahasiswi/a yang dikembangkan sejak 2017, berhasil menciptakan usaha baru, pemberdayaan ekonomi perempuan kepala keluarga. Tulisan ini meneliti tahapan TABF, keberlanjutan dan kebertahanan TABF terutama di masa covid-19 dengan tiga contoh: Kebayoran Lama-Jakarta, Ciputat-Tangerang Selatan, dan Parung-Bogor melalui metode kualitatif. Penelitian ini menyumbang upaya menurunkan kemiskinan perempuan yang dilakukan lembaga pendidikan dan membuktikan pekerjaan sebagai pekerja rumah tangga (PRT) harus diadvokasi secara lebih serius.   [Indonesia's economic progress is supported by women who are in the vanguard. Including taxes paid by women are greater than men. However, urban poor women rarely get access to assistance for their economic empowerment because they are not recorded as the head of the family. The poverty rate for female heads of household in Indonesia is higher than for families headed by men. The research is based on 'Theology al-Ma'un with Feminist Perspective', philanthropy based on observations of poor families (duafa) headed by women with 30 indicators, village maps with a feminist perspective, fundraising, and distribution without cash assistance, with the involvement of students to foster empathy and entrepreneurship. It has been developed since 2017 and has succeeded in creating new businesses, empowering the economy of women heads of families. This paper examines the stages of al-Ma'un Theology, the sustainability and endurance of al-Ma'un Theology with Feminist Perspective, especially during the Covid-19 period with three case studies: Kebayoran Lama-Jakarta, Ciputat-Tangerang Selatan, and Parung-Bogor through qualitative methods. This research contributes to efforts to reduce poverty for women carried out by educational institutions and proves that employment as domestic workers (PRT) should be advocated more seriously.]
RATU SEMUT (NAMLAH) DALAM AL-QUR'AN: ANALISIS TAFSIR ATAS REPRESENTASI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN Muthmainnah, Yulianti
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir Vol 9 No 2 (2024): Al-Bayan : Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Quranic and Tafsir studies Programme at Ushuluddin Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-bayan.v9i2.35188

Abstract

Al-Qur’an menceritakan banyak kisah binatang, salah satunya semut, sebagaimana termuat dalam QS. al-Naml ayat 18-19 dengan kalimat qālat namlatun (قَالَتْ نَمْلَةٌ). Dalam ilmu nahwu, kata qālat (قَالَتْ) dikenal sebagai ḍamīr mufrad mu’annath, merujuk jenis kelamin perempuan, betina. Demikian pula kata namlatun (نَمْلَةٌ), artinya semut betina, dengan tā’ marbūṭah. Merujuk myrmecology, semut merupakan hewan unik, spesies yang sangat beragam, dan dipimpin seekor semut betina, ratu. Tergabung dalam Ordo Hymenoptera, lama hidup sang ratu ada yang mencapai 30 tahun, terlama dari umur semut lainnya yang rata-rata 1-4 minggu.Penelitian ini mengkaji kalimat qālat namlatun (قَالَتْ نَمْلَةٌ) dan kata qālat menurut beberapa mufassir seperti Fakhruddin al-Rāzī, Ibnu Katsīr, al-Ṭabarī, al-Qurṭubī, dan Jalālain. Dalam terjemahan tafsir atau Al-Qur’an di Indonesia, kata namlatun tidak diartikan ratu semut. Tujuan penelitian membandingkan atau studi komparatif lima kitab tafsir, perspektif sains, dan nilai-nilai kepemimpinan semut yang menunjukkan kepemimpinan perempuan. Pertanyaan penelitian apakah kelima tafsir asli (bukan terjemahan) menyebutkan ratu semut atau tidak? Penelitian ini adalah kualitatif (kajian pustaka). Teorinya evaluatif-rekonstruktif dan hermeneutika-negosiatif menuntun kemungkinan alasan ada atau tidaknya penyebutan ratu semut dalam tafsir.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tafsir karya Fakhruddin al-Rāzī, Ibnu Katsīr, dan Jalāluddīn al-Maḥallī menyebut namlatun (نَمْلَةٌ) sebagai ratu semut. Sedangkan al-Ṭabarī dan al-Qurṭubī tidak. Penelitian ini memberikan informasi, sains membuktikan kebenaran Al-Qur’an 14 abad lalu, semut dipimpin seekor ratu. Rekomendasi yakni mengkaji produk tafsir secara komparatif agar dapat memahami makna ayat Al-Qur’an secara komprehensif. Temuan ini bermanfaat mendorong perubahan terjemahan tafsir atau terjemahan Al-Qur’an agar benar-benar sesuai dengan kata atau kalimat asli dalam Al-Qur’an.
Pelatihan Digitalisasi Marketing dan Teknologi Informasi untuk Santri Muhammadiyah Ki Bagus Hadikusumo Pratama, Rizki; Dania, Icha Afri; Azzahra, Aulia; Yusolina, Rizqy; Arafah, Mutiara; Wandira, Siti Ayu; Alfarizki, Allan; Arifudin, Ahmad Wahyu Rijal; Mukti, Ari Trisna; Thoriq, Hakim; Muthmainnah, Yulianti; Musharianto, Adi
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8 No 2 (2025): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v8i2.25317

Abstract

Transformasi digital menjadi kebutuhan mendesak di berbagai sektor, termasuk pendidikan berbasis agama seperti pesantren. Namun, banyak pesantren menghadapi hambatan seperti rendahnya literasi digital, keterbatasan sumber daya teknologi, dan kurangnya motivasi santri terhadap karier di bidang teknologi. Pesantren bernama Muhammadiyah Boarding School (MBS) 2 Ki Bagus Hadikusumo di Jampang, Jawa Barat, menjadi contoh nyata tantangan tersebut. Untuk menjawab permasalahan ini, program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Inspiratif dari Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta menghadirkan solusi melalui sosialisasi digital marketing, pelatihan desain grafis menggunakan Canva, motivasi karier di bidang teknologi, serta edukasi pencegahan kekerasan seksual. Tujuan dari program ini adalah memberdayakan santri melalui peningkatan keterampilan digital, membangun kepercayaan diri dalam pemanfaatan teknologi, serta memperluas wawasan tentang peluang ekonomi digital. Melalui pendekatan ini, diharapkan santri menjadi pribadi adaptif, kompetitif, dan inovatif dalam menghadapi era digital. Selain itu, program ini mendorong pesantren menjadi motor penggerak transformasi digital di masyarakat desa, sejalan dengan kebijakan pemerintah. Program ini juga menjadi model pengabdian masyarakat berbasis pesantren yang terintegrasi dan berkelanjutan, sebagai model lanjutan dari KKN Plus yang memilih mitra pesantren. 
OPTIMALISASI BANK SAMPAH, KELOMPOK WANITA TANI, DAN POS PEMBINAAN TERPADU DENGAN PERSPEKTIF AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN Soleha, Maratus; Maeda, Serly; Fitriyani, Fitriyani; Asy-Syifa, Zahwa Zia; Nurhidayati, Aulia; Putri, Dhea Ananda; Rahman, Ibadu; Mardani, Muhammad; Muthmainnah, Yulianti; Hastomo, Widi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29739

Abstract

Abstrak: Pengelolaan sampah dan ketahanan pangan berbasis komunitas masih menghadapi tantangan seperti rendahnya kesadaran masyarakat, minimnya pemanfaatan teknologi, serta kurangnya integrasi nilai-nilai Islam dalam praktik lingkungan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam mengelola sampah serta pertanian berkelanjutan melalui pendekatan berbasis Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Metode yang digunakan yaitu Participatory Action Research, serta implementasi sistem digital pada bank sampah dan Kelompok Wanita Tani (KWT). Program ini melibatkan 85 peserta dari RW 08 Cirendeu, Ciputat Timur, yang terdiri dari pengurus bank sampah dan anggota KWT. Evaluasi keberhasilan dilakukan melalui survei pre-test dan post-test, wawancara mendalam, serta Focus Group Discussion (FGD). Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat sebesar 70%, peningkatan pendapatan anggota KWT sebesar 25%, serta penurunan volume sampah tidak terkelola sebesar 35%. Selain itu, 80% anggota KWT mulai menggunakan pupuk organik dan 75% peserta memahami konsep AIK dalam pengelolaan lingkungan. Dengan strategi keberlanjutan yang mencakup kemitraan dengan lembaga Muhammadiyah dan sistem insentif digital, program ini diharapkan dapat terus berjalan secara mandiri dan memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyaraka.Abstract: Community-based waste management and food security continue to face challenges such as low public awareness, limited use of technology, and lack of integration of Islamic values into environmental practices. This program aims to enhance community understanding and skills in waste management and sustainable agriculture through an Al-Islam and Kemuhammadiyahan (AIK)-based approach. The methodology employed is Participatory Action Research (PAR), combined with the implementation of a digital system for the waste bank and Women's Farming Group (KWT). The program involved 85 participants from RW 08 Cirendeu, Ciputat Timur, including waste bank administrators and KWT members. Success was evaluated through pre-test and post-test surveys, in-depth interviews, and Focus Group Discussions (FGD). The evaluation results showed a 70% increase in community awareness and participation, a 25% rise in KWT members' income, and a 35% reduction in unmanaged waste volume. Additionally, 80% of KWT members adopted organic fertilizers, and 75% of participants gained a deeper understanding of AIK concepts in environmental management. With sustainability strategies that include partnerships with Muhammadiyah institutions and a digital incentive system, this program is expected to continue independently and create a lasting positive impact on the community.
Pelatihan Pembuatan Cookies Kulit Jeruk pada Perempuan Kepala Keluarga Miskin; Alternatif Pendapatan Ekonomi Masa Pandemi Azizah, Laila; Nisa’, Rohmatun; Lestari, Yuliani; Mawaddah, Fikriyah Shofiah; Alkhoir, Mohammad Nida'; Hedrah, Eli Komala Sari; Muthmainnah, Yulianti
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7 No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v7i1.10316

Abstract

Kulit jeruk bisa dijadikan cemilan berupa cookies bila dikelola dengan baik. Sekaligus menjadi aternatif pendapatan ekonomi perempuan miskin kepala keluarga di masa pandemi. Seperti pembuatan ‘Cookies Kulit Jeruk (C-Trust)’. Metodenya: kajian kulit jeruk yang tepat dijadikan cookies; uji coba pembuatan cookies dari kulit jeruk; perhitungan nilai investasi, keuntungan penjualan cookies; dan perhitungan zakat usaha cookies. Hasilnya disebarluaskan melalui pelatihan untuk perempuan kepala keluarga (mayoritas kelompok mustadhafin) dampingan organisasi perempuan melalui zoom. Hasilnya: hanya kulit jeruk sunkist yang lebih tepat dibuat cookies dari segi rasa, aroma, dan warna; pembuatan cookies yang mudah, bahan-bahan yang murah dan tidak membutuhkan waktu lama; cukup efektif berkontribusi menurunkan sampah kulit jeruk; dan subyek utama penerima manfaat dari pengabdian masyarakat ini para perempuan kepala keluarga miskin, karena mereka memiliki keahlian mengkreasikan pembuatan makanan dan kemampuan mengelola jual beli atau berdagang di komunitasnya sebagai alternatif pendapatan ekonomi mereka di masa covid-19.