Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Produksi Karboksimetil Selulosa dari Nata De Coco dan Limbah Kertas Lukas Fernando Napitupulu; Jabosar Ronggur Hamonangan Panjaitan; Tiurmaida Gebryela Simanjuntak; Aldillah Herlambang; Reni Yuniarti; Dennis Farina Nury
Jurnal Tekno Insentif Vol 18 No 1 (2024): Jurnal Tekno Insentif
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36787/jti.v18i1.1388

Abstract

Abstrak Limbah kertas dan nata de coco merupakan material yang mengandung selulosa. Selulosa yang terdapat pada limbah kertas dan nata de coco dapat dimanfaatkan untuk memproduksi produk dengan nilai jual tinggi yaitu karboksimetil selulosa (CMC). Pada penelitian ini diteliti produksi CMC dari limbah kertas dan nata de coco serta membandingkan nilai derajat subsitusi (DS) yang dihasilkan nya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa CMC dari nata de coco memiliki derajat subsitusi tertinggi yaitu 0,661 dengan konsentrasi NaOH dan natrium monokloroasetat (NaMCA) yang digunakan sebesar 20% dan 16 gram. Sedangkan CMC dari bahan baku limbah kertas memiliki derajat subsitusi terendah yaitu 0,066 dengan konsentrasi NaOH dan NaMCA yang digunakan sebesar 10% dan 10 gram. Konsentrasi NaOH dan NaMCA mempengaruhi nilai DS CMC, dimana semakin tinggi konsentrasi NaOH dan NaMCA yang digunakan akan menghasilkan nilai DS CMC yang tinggi. Pada penelitian ini diperoleh nilai DS CMC nata de coco lebih tinggi dibandingkan dengan DS CMC limbah kertas. Nilai DS pada CMC dapat diperoleh maksimal dengan adanya proses pretreatment bahan baku dan optimasi jumlah NaOH dan NaMCA pada proses produksi CMC. Abstract Paper waste and nata de coco contain cellulose. The cellulose which found in paper waste and nata de coco can be used to produce products with high selling value, namely carboxymethyl cellulose (CMC). In this research, CMC production from paper waste and nata de coco was examined and the value of degree of substitution (DS) produced was compared. Based on research that has been carried out, it was found that CMC from nata de coco had the highest DS, namely 0.661 with NaOH and sodium monochloroacetate (NaMCA) concentration used were 20% and 16 grams. Meanwhile, CMC from paper waste raw had the lowest DS, namely 0.066 with NaOH and NaMCA concentration used were 10% and 10 grams. The concentration of NaOH and NaMCA affects the DS CMC value, where higher NaOH and NaMCA concentration used will produce higher DS CMC value. In this study, the DS CMC of nata de coco was higher than the DS CMC of paper waste. The maximum DS value in CMC can be obtained by raw materials pretreatment and optimizing the amount of NaOH and NaMCA in the CMC production process.
Kinetika Produksi Selulosa Bakteri dari Limbah Kulit Pisang Panjaitan, Jabosar Ronggur Hamonangan; Sitompul, Devi Monika
Eksergi Vol 21, No 1 (2024)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v21i1.10677

Abstract

Limbah kulit pisang dengan kandungan yang kaya akan nutrisi dan mineral memiliki potensi untuk dibuat selulosa bakteri. Pada penelitian ini akan diteliti kinetika reaksi pembuatan selulosa bakteri dari limbah kulit pisang. Model kinetika yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode kinetika fermentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa produksi selulosa bakteri berada pada tahap eksponensial dengan lama waktu fermentasi selama 14 hari. Waktu fermentasi mempengaruhi selulosa bakteri yang dihasilkan dimana semakin lama waktu fermentasi yang digunakan akan menghasilkan semakin besar massa selulosa bakteri. Kulit pisang sebagai bahan baku pada penelitian ini dapat memenuhi kebutuhan karbon untuk fermentasi selain glukosa. Parameter kinetika produksi selulosa bakteri dari limbah kulit pisang sesuai hasil optimasi antara data dan model kinetika diperoleh nilai parameter kinetika reaksi yaitu µmax (maximum specific growth rate), ks (konstanta monod), kd (konstanta laju kematian sel) dan m (konstanta sel maintanance). sebesar 0,297/hari, 2,059 g/L, 1,137/hari dan 1,325/hari.
Intensifikasi Pengolahan Limbah Cair Laboratorium Melalui Proses Koagulasi dan Adsorpsi Studi Pengolahan Limbah Cair Laboratorium dengan Metode Kombinasi Fisika-Kimia Sufra, Rifqi; Panjaitan, Jabosar R.H; Alhanif, Misbahudin; Mustafa, Mustafa; Yusupandi, Fauzi; Adriansyah, Endi; Rahmadini, Gustia; Raqin, M. Rayhan; Herawati, Peppy; Suzana, Asih
Jurnal Talenta Sipil Vol 7, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/talentasipil.v7i1.460

Abstract

Laboratory is one of the generators of hazardous liquid waste derived from chemicals used in practice and research. The waste is very dangerous when discharged into the environment because of the pollutants it contains. Therefore, it is necessary to treat the waste before it is disposed of to minimize the impact of pollution caused by the waste. The study aims to compare the effectiveness of zeolite adsorbents and activated carbon in reducing COD, TSS, and Cr heavy metals. Waste treatment is carried out by coagulation and adsorption methods. The adsorption process is performed using two types of adsorbents: zeolite and activated carbon. This study was carried out by variing the mass of the adsorbents at the time of complaining for 120 minutes in batches. Variations in the masses of the used 3, 5, 7, and 10 grams of adsorbenes. The results of the study showed that the more adsorbanes used, the higher the reduction of pollutant levels. The use of 10 grams of activated carbon adsorbents can reduce TSS pollutants levels of 92%, COD 95%, Cr 65%, and pH 5,0-6,38.
PENGARUH KOAGULAN DAN ANALISIS GROSS PROFIT MARGIN TERHADAP KADAR MUTU KARET REMAH SIR 20 Panjaitan, Jabosar Ronggur Hamonangan; Simbolon, Nur Indah; Pasaribu, Tulus Jaya
LUMBUNG Vol. 21 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.328 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v21i2.517

Abstract

Indonesia merupakan negara produsen karet kedua terbesar di dunia dan merupakan negara pengekspor karet. Salah satunya karet yang diekspor dari Indonesia adalah SIR 20. Rendahnya mutu bahan olah karet adalah permasalahan karet yang sering dijumpai di Indonesia. Hal ini biasanya disebabkan oleh koagulan yang dipakai. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis Plasticity Retention Index (PRI), kadar abu, kadar kotoran, kadar zat menguap serta analisis Gross Profit Margin (GPM) pada koagulasi karet dengan menggunakan koagulan asam format, asam sulfat dan tawas terhadap kadar mutu karet remah SIR 20. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai PRI koagulan asam sulfat adalah yang terbesar dengan nilai 77. Koagulan asam sulfat merupakan koagulan yang memiliki kadar abu dan kotoran terendah dibandingkan dengan asam format dan tawas yaitu sebesar 0,365% dan 0,025%. Kadar zat menguap pada koagulan tawas menunjukkan nilai terbesar yaitu 0,451%. Koagulan asam format memiliki nilai profit dan GPM terkecil dikarenakan harga yang lebih mahal dibandingkan asam sulfat dan tawas.
Pengaruh Variasi Sumber Nitrogen pada Produksi Selulosa Bakteri dari Limbah Kulit Pisang Panjaitan, Jabosar Ronggur Hamonangan; Wibowo, Adhitia
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 7 No. 2 (2022): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v7i2.793

Abstract

Pisang merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia sehingga mengakibatkan meningkatnya limbah kulit pisang. Limbah kulit pisang memiliki banyak kandungan yang masih belum dimanfaatkan. Salah satu produk yang dapat diproduksi dengan bahan baku limbah kulit pisang adalah selulosa bakteri atau nata. Pada penelitian ini akan diteliti pengaruh pemberian bahan alami yang mengandung nitrogen seperti tauge, santan kelapa dan urea dalam pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum untuk menghasilkan bakteri selulosa dari bahan baku kulit pisang. Dari hasil penelitian diperoleh urea sebagai sumber nitrogen alami memberikan hasil produksi nata yang paling tinggi pada waktu fermentasi 10 hari dengan nilai rendemen 46,90%, kadar air 17,38%, dan berat natanya 190,18 gram. Sedangkan sumber nitrogen alami dari santan kelapa dengan waktu fermentasi 5 hari memberikan hasil nata yang paling rendah dengan nilai rendemen 6,53%, kadar air 51,72%, dan berat natanya 5,57 gram. Fermentasi selulosa bakteri selama 10 hari menghasilkan selulosa yang paling tinggi dibandingkan dengan 5 hari.
Comparison of Paper Waste Hydrolysis Using Potassium Hydroxide From Empty Palm Fruit Bunch Ash and Commercial Potassium Hydroxide Panjaitan, Jabosar Ronggur Hamonangan; Riziq, Annisa Zahara; Fadhila, Syalsa; Sanjaya, Andri; Alhanif, Misbahudin
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 9 No. 2 (2024): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jcpe.v9i2.1225

Abstract

Paper waste is one type of waste that is quite abundant. Effective processing of paper waste can be done using hydrolysis process because this process can decompose lignocellulose compounds in paper waste into simpler compound such as glucose and other derivative products. Hydrolysis process was generally carried out using chemical catalysts such as acids, bases and enzymes. In this study, paper waste hydrolysis was investigated using base catalysts such as potassium hydroxide (KOH) from palm oil empty fruit bunches (POEFB) ash and commercial KOH. The research stages began with the preparation of POEFB ash, KOH production from POEFB ash, paper waste preparation, and the hydrolysis process of paper waste using KOH from POEFB ash and commercial KOH. This study uses variations in hydrolysis time were carried out to evaluate the hydrolysis conversion. Based on the research, it was showed that KOH catalyst from POEFB ash contain potassium compounds in the form of 5.87% potassium oxide (K2O) and 31.45% potassium carbonate (K2CO3). Comparison of catalyst performance between KOH catalyst from POEFB ash and commercial KOH catalyst showed that commercial KOH catalyst was better than KOH catalyst from POEFB ash. The effect of hydrolysis reaction time was directly proportional to the conversion value that the highest conversion was 12.11% at 90 minutes using commercial KOH catalyst.
Produksi Selulosa Bakteri Berbasis Limbah Kulit Pisang dan Limbah Kulit Pepaya dengan Penambahan Etanol Panjaitan, Jabosar Ronggur Hamonangan; Purnomo, Agus
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 10, No 1 (2025): February 2025
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v10i1.8706

Abstract

Limbah kulit pisang dan limbah kulit pepaya merupakan limbah buah hasil konsumsi yang cukup banyak dihasilkan di Indonesia. Potensi kandungan mineral dan gula yang terdapat di dalam kedua limbah ini dapat digunakan sebagai media fermentasi untuk memproduksi biomaterial salah satunya adalah selulosa bakteri atau nata. Pada penelitian ini akan diteliti perbandingan produksi selulosa bakteri dari bahan baku limbah kulit pisang dan limbah kulit pepaya yang disertai pengaruh produksi selulosa bakteri terhadap penambahan etanol. Penelitian ini menunjukkan bahwa kulit pisang dan kulit pepaya dapat digunakan sebagai bahan baku dalam produksi selulosa bakteri dengan yield tertinggi sebesar 9,33% diperoleh dari media limbah kulit pepaya tanpa adanya penambahan etanol. Sedangkan yield terendah nata sebesar 1,33% diperoleh dari media fermentasi kulit pepaya dengan penambahan 3% etanol. Penambahan etanol pada penelitian ini menghambat proses fermentasi dikarenakan tingginya konsentrasi etanol yang digunakan. Etanol yang semula pada penelitian ini diharapkan sebagai sumber karbon berubah menjadi senyawa toksik bagi pertumbuhan Acetobacter xylinum.
EVALUASI PENYERAPAN CL2 MENGGUNAKAN LARUTAN NaOH PADA H2 SCRUBBER Panjaitan, Jabosar Ronggur Hamonangan
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 6, No 1 (2025): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/cjce.v6i1.5375

Abstract

Klorin adalah senyawa halogen yang dalam konsentrasi tinggi dapat mencemari lingkungan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi klorin dari lingkungan adalah dengan proses absorpsi menggunakan larutan alkali sodium hidroksida (NaOH). Pada penelitian ini akan diteliti penyerapan gas Cl2 skala industri dengan menggunakan larutan NaOH pada alat H2 Scrubber. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan nilai excess OH yang tinggi menghasilkan efisiensi Scrubber yang tinggi. Beberapa faktor dapat mempengaruhi efisiensi H2 scrubber antara lain penggunaan umur packing dan tray, berkurangnya performa pompa, scalling pada pipa, hangusnya larutan alkali akibat banyaknya aliran Cl2, perubahan rate produksi, dan ClO2 plant tripped. Selain itu, analisis efisiensi pompa menunjukkan bahwa pada laju alir 10 m3/h menghasilkan nilai efisiensi pompa yang paling besar yaitu 34,49%. Hal ini menandakan meningkatnya laju alir membuat efisiensi pompa semakin naik. Faktor lain seperti kuat arus dan daya yang besar juga membuat efisiensi pompa yang dihasilkan akan semakin besar.
Rancang Bangun Perangkat Instrumentasi dan Kontrol Bioreaktor Cascara Berbasis Raspberry Pi Hariyanto, Duwi; Miranto, Afit; Naufal, Daffa; Rafif, Muhammad Nur; Hernanda, Muhammad Pramudhitya; Marvie, Ilham; Panjaitan, Jabosar Ronggur Hamonangan
Jurnal Teknik Elektro dan Komputasi (ELKOM) Vol 7, No 1 (2025): ELKOM
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/elkom.v7i1.23858

Abstract

Kemajuan teknologi saat ini mendorong pengembangan perangkat yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas berbagai proses produksi, termasuk dalam industri fermentasi. Salah satu produk bernilai tinggi yang dapat dihasilkan dari kulit kopi (cascara) adalah asam cuka, yang tidak hanya memperpanjang masa simpan cascara tetapi juga meningkatkan nilai ekonomisnya. Penelitian ini berfokus pada perancangan perangkat instrumentasi dan kontrol bioreaktor berbasis mini komputer Raspberry Pi yang didukung mikrokontroler Arduino Nano secara serial. Sistem ini dirancang untuk memantau dan mengendalikan parameter kritis fermentasi, seperti suhu, pH, dan kadar oksigen. Perangkat ini menggunakan sensor DS18B20 untuk mendeteksi suhu, sensor pH SKU: SEN0169 dari DF Robot untuk mengukur tingkat keasaman, serta sensor oksigen SKU: SEN0322 dari DF Robot untuk memantau tingkat oksigen. Raspberry Pi berfungsi sebagai pusat pemrosesan data, kontrol perangkat keras, dan antarmuka pengguna, sementara Arduino Nano berfungsi dalam menangani pembacaan sensor. Pemrograman mikrokontroler dilakukan melalui Arduino Integrated Development Environment (IDE). Hasil memberikan bahwa karakteristik sensor-sensor tersebut sesuai untuk digunakan dalam monitoring dan pegendalian proses produksi asam cuka dari kulit kopi di bioreaktor.
EVALUATION OF ECONOMIZER HEAT TRANSFER IN BOILER RECOVERY UNITS IN PULP FACTORY Panjaitan, Jabosar Ronggur Hamonangan; Manurung, Anggun Theresia; Galingging, Vanisa Helena; Purba, Sasro Arif
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol. 26 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v26i1.3494

Abstract

A boiler generates steam by principally exchanging heat. The economizer helps heat the feed water as part of a boiler system. Economizer and boiler functions predictably can improve heat transfer efficiency. Specifically, this study's research method for heat transfer and economizer efficiency of the boiler is in the pulp production plant unit. The heat transfer coefficient and efficiency were calculated based on water temperature and flue gas entering and exiting the economizer. Based on this research, it was found that during the second to fourth-day evaluation, the heat transfer effectiveness and heat transfer coefficient were low. The lowest economizer heat transfer effectiveness on the second day was 72%. Meanwhile, the lowest economizer heat transfer coefficient on the fourth day was 925 W/m2K. The low value of the heat transfer effectiveness and heat transfer coefficient can be caused by scaling in the economizer, so heat transfer was not optimal. The higher the value of heat transfer effectiveness in the economizer, the more flue gas heat will be extracted. Maximum heat transfer can be reached by the economizer cleaning process to remove the scaling, so heat transfer between flue gas and water occurs maximally.