Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Eksistensi Pasraman Dalam Menanamkan Nilai Moral Bagi Umat Hindu I Putu Suarnaya
Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/cetta.v3i2.450

Abstract

Bali Island as a foreign tourist destination, aware or not possible to be affected by the interaction with tourists who come to Bali and cause acculturation of foreign culture with local culture. Acculturation of positive culture enriches local culture while the influence of negative foreign culture can damage, mencedrai and even shift the existence of local culture, for that the necessary antidote to negative foreign culture through education in pasraman. The aim of this study. describe the existence of pasraman Brahma Vidya Samgraha Penarungan Village, Buleleng Regency; Describe the implementation of education in Pasraman Brahma Vidya Samgraha; Penarungan Village, Buleleng Regency; Describing the planting of moral education in the Brahma Vidya Samgraha Penarungan Village, Buleleng Regency. This research uses descriptive-qualitative method with a phenomenological approach. The findings in this study of the existence of Pasraman Brahma Vidya Samgraha are an acculturation of the education system that is the traditional education system and the modern or contemporary education system. The implementation of ceremonies (rituals) through the routine of making ceremonial facilities carried out in pasraman. Conclusion: Pasraman Brahma Vidya Samgraha is a type of non-formal education acculturated with the education system of Color Dormitory Dharma with the transformation of the upanisad learning model based on vedic culture; Pasraman Brahma Vidya Samgraha conducts adult learning (andragogy) with teaching programs in accordance with the level of basic education, middle level education and primary level of education, by applying a varied upanisad learning model; Pasraman Brahma Vidya Samgraha implements moral values ​​in Pasraman as a spiritual commitment through the mutual assistance activities of the sisya in the process of making ceremonies and conducting ceremonies in Pasraman.
MODEL ACTIVE LEARNING SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN MAHASISWA PENERANGAN AGAMA HINDU I Putu Suarnaya
Jurnal PASUPATI Vol 7, No 1 (2020): MODEL, STRATEGI DAN MANAGEMEN PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37428/pspt.v7i1.186

Abstract

The purpose of this research is to provide an active learning and learning scenario based on Contextual Teaching and Learning to improve the quality of basic natural sciences students lighting and enhance the learning quality of basic natural sciences students with learning models of active learning based on Contextual Teaching and Learning. The design of this research is the study of action research class room with the subject of his research student amounted to 30 people. Data collection techniques with observations, interviews and end-of-cycle conducted test of learning results. For observation data and interviews are analyzed in a quantitative basis. While the test results are learned using performance indicators with graduation with a value of 7.5. Based on the results of analysis of actions that have been carried out, application of active learning based engagement model Contextual Teaching and Learning can improve the quality of learning basic natural Sciences in the description of 62.96% in cycle I To 85.19% in cycle II or an increase of 25.93%.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SELF-DIRECTED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUKASADA I Putu Suarnaya
Jurnal Pasupati Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37428/pspt.v8i2.255

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model only posttest group desaign. Tempat penelitian ini di SMA Negeri 1 Sukasada. Populasi penelitian yaitu jumlah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Sukasada sebanyak 42 orang. Subjek penelitian berjumlah 21 orang terdiri dari 13 laki-laki dan 8 perempuan pada kelas eksperimen dan 21 orang terdiri dari 13 laki-laki dan 8 perempuan pada kelas kontrol. Metode pengumpulan data yang digunakan antara lain: observasi, tes, kuesioner, wawancara. Metode analisis data yang digunakan antara lain: deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif  dimaksudkan untuk mendeskripsikan data dengan memberi pemaknaan terhadap data yang diperoleh. Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.Berdasarkan analisis data yang diperoleh maka menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan penerapan model pembelajaran Self-Directed Learning terhadap aktivitas dan prestasi belajar pendidikan Agama Hindu antara kelas eksperimen (X2) dan kelas kelas kontrol (X1) SMA Negeri 1 Sukasada.         
MODEL MODERASI BERAGAMA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA PEGAYAMAN KABUPATEN BULELENG I PUTU SUARNAYA
Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : STKIP AGAMA HINDU SINGARAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.763 KB) | DOI: 10.36663/wspah.v4i1.239

Abstract

Penelitian ini bertujuan Mengidentifikasi Model Moderasi Beragama Berbasis Kearifan Lokal Di Desa Pegayaman Kabupaten Buleleng? Subyek penelitian ini adalah masyarakat Desa Pegayaman, teknik pengambilan sampel digunakan dalam penelitian ini adalah purposive snowball sampling. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Sejarah desa Pegayaman tidak bisa lepas dari pemimpin Raja Buleleng bernama Anglurah Kibarak Panji Sakti. Nama Pegayaman diambil dari pohon gatep (gayam) atau diambil dari nama sebilah keris yaitu gayaman yang ada pada jaman kerajaan Mataram.Terkait dengan analisis yang berhubungan dengan identifikasi model moderasi keagamaan berbasis kearifan lokal di Desa Pegayaman terimplementasi dengan baik pada delapan aspek aktivitas masyarakat yaitu: 1) pemerintahan desa, 2) kepemimpinan, 3) upacara persembahan, 4) keyakinan, 5) budaya berkomunikasi, 6) personal, 7) budaya dan seni, 8) tradisi ngejot semuanya merupakan akulturasi budaya Hindu-Islam yang terproses ratusan tahun silam dari jaman kerajaan Ki Barak Panji Sakti tanpa henti sampai sekarang. Moderasi beragama dan budaya Hindu-Islam perlu diimplementasikan secara kontinyu berkesimbangungan untuk dapat menjalin kesatuan dan persatuan masyarakat menuju masyarakat aman, damai, sejahtera dan harmonis.
Upacara Mesangih Perorangan Sesuai Otonan Di Desa Adat Tigawasa, Kecamatan Banjar, Kabuapten Buleleng I Kadek Ardi Pratama; I Putu Suarnaya; Ni Nyoman Suastini
Prabha Vidya Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Prabha Vidya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.367 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui prosesi atau tahap-tahap upacara mesangih perorangan sesuai otonan di Desa Tigawasa, untuk mengetahui bentuk, fungsi, makna dari upakara atau banten mesangih perorangan sesuai otonan di Desa Tigawasa. untuk membedah pelaksanaan dari upacara mesangih perorangan sesuai otonan di Desa Tigawasa, landasan teori yang digunakan ialah teori strukturalisme, teori simbol, teori sistem religi, teori sistem ritual, teori komunikasi budaya hindu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode penentuan informan dengan teknik purpusive sampling dan snowball sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif Milles dan Huberman. Dari kajian diatas maka dapat dinyatakan mengenai prosesi pelaksanaan upacara mesangih perorangan sesuai otonan di Desa Tigawasa yaitu Nanceb Asagan, Mepiuning, Negteg Baas, Penyajaan, Penapean, Penampahan, Metanding, Mesangih, Ngelebar. dimana bentuk bebantenan yang digunakan memiliki fungsi sebagai sarana persembahan dan makna untuk memohon ijin dan keselamatan dalam pelaksanaan upacara. pelaksanaan upacara mesangih perorangan sesuai otonan di Desa Tigawasa dikaji dengan komunikasi budaya hindu Laswell yang menjadi sumber informasi ialah keluarga inti, Jero Balian, Jero Sangging, Jero Dalang. Isi pesan adalah kegiatan upacara mesangih dengan menggunakan media pesaha atau mantra yang ditujukan kepada leluhur dengan dampak tumbuhnya keyakinan pelaksanaan upacara secara berkelanjutan.
MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DAN DECISION MAKING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI Kadek Dwijana Putra; I Putu Ari Sudiada; I Putu Suarnaya
Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : STKIP AGAMA HINDU SINGARAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Inquiry dan Decision Making dapat meningkatkan sikap dan prestasi belajar Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti siswa kelas XI Akuntansi SMK TI Bali Global Singaraja. Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas menggunakan sistem siklus yang terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, evaluasi-observasi dan analisis, serta refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan testing untuk data prestasi belajar, kuesioner untuk data sikap terhadap pembelajaran, wawancara dan observasi sebagai metode pelengkap. Metode analisis data digunakan analisis deskriptif kualitatif. Dari hasil analisis ditemukan sebagai berikut siklus rata-rata terhadap pembelajaran sebesar 69%, sedangkan prestasi belajar diperoleh rata-rata kelas 65,6 daya serap 65,5% dan ketuntasan belajar 59,26% secara keseluruhan siklus satu belum berhasil. Pada siklus II diperoleh sikap siswa terhadap pembelajaran rata-rata sebesar 84,3%, sedangkan prestasi belajar diperoleh rata-rata kelas 81,67 daya serap 81,67% dan ketuntasan belajar sebesar 100%. Hasil penelitian pada siklus II telah mencapai target yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. Jadi penerapan model pembelajaran Inquiry dan Decision Making ternyata dapat meningkatkan sikap dan prestasi belajar pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti siswa kelas XI Akuntansi SMK TI Bali Global Singaraja tahun pelajaran 2021/2022. Hasil penelitian yang direkomendasikan kepada para guru khususnya guru Agama Hindu untuk menerapkan model pembelajaran Inquiry dikombinasikan dengan Pengambilan Keputusan untuk dilaksanakan dengan tepat dan benar dalam upaya meningkatkan sikap dan prestasi belajar siswa.
Metode Sad Dharma Dalam Penyuluhan Agama Hindu Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buleleng I Putu Suarnaya; Wahyanti Wahyanti
Pasupati Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37428/pasupati.v9i1.325

Abstract

This study aims to describe the Sad Dharma method, which is most widely used in Hinduism counseling at the Ministry of Religion of Buleleng Regency, to find out the obstacles faced by Hindu Religion extension workers in the field at the Ministry of Religion of Buleleng Regency, to find out the supporting facilities used by religious instructors Hindus at the Office of the Ministry of Religion of Buleleng Regency. This research is a qualitative descriptive study whose population consists of 55 people consisting of civil servant and non-PNS extension workers at the office of the Ministry of Religion, Buleleng Regency. The technique of determining informants and collecting data is by using quota sampling technique. Data collection was carried out by interviews, library research and document recording methods. And the method of data analysis uses descriptive qualitative techniques accompanied by quantitative data as a reinforcement of the results statement. Based on the results of the research, the following results were obtained: a) an effective method widely used by extension agents of the Ministry of Religion was the dharmawacana method, b) several obstacles were encountered in counseling, namely: a) heterogeneous audiences, b) unfavorable weather, c) facilities and infrastructure such as a sound system is inadequate, d) little space for religious activities to be carried out, e) most of the instructors who are still young lack confidence, f) senior audiences are sometimes selfish and testful, g) training programs are still minimal, h) coaching funds limited number of people have not even been budgeted for, c) Supporting facilities in counseling include religious books and other supporting books and a sound system.
Penerapan Metode Pembelajaran Jigsaw Dikombinasikan dengan Media Power Point untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Damayanti, Putu Mega; Mastiningsih, Ni Nyoman; Suarnaya, I Putu
Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu Vol 6 No 1 (2023)
Publisher : STKIP AGAMA HINDU SINGARAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The problem studied in this study is the low activity and learning achievement of Hinduism and Moral Education in class XI Multimedia SMK TI Bali Global Singaraja Academic Year 2022/2023. The purpose of this study is to examine the application of the Jigsaw Learning model combined with Powerpoint media to increase learning activities and achievement in class XI Multimedia at SMK TI Bali Global Singaraja for the 2022/2023 academic year. In order to achieve the above objectives, several theories are used, including: The Jigsaw learning method, Powerpoint media and relevant research results. The research was designed using the Classroom Action Research method with 15 research subjects consisting of 11 male students and 4 female students at SMK TI Bali Global Singaraja. The research procedure uses a cycle system consisting of 2 cycles, where each cycle consists of 4 (four) stages, namely: planning, action implementation, observation evaluation analysis, and reflection. The data collection method used tests for academic knowledge data, then observations for student activity data on learning Hindu Religious Education and Character. The results of the research can be explained as follows: in the implementation of the first cycle, the average student attitude towards learning was 55.8% and the average academic knowledge of the class (M) was 76.7, the classical absorption (DS) was 76.7% and the mastery learning (KB) 40% Low category. Then the implementation of cycle II The average student attitude towards learning was 85.8% and the average academic knowledge of class was 88, classical absorption (DS) 88%, and classical learning mastery (KB) 100% High category. The results of the research are recommended to teachers, especially Hindu Religion teachers, to apply the Jigsaw Learning method combined with Powerpoint media correctly and correctly in an effort to increase student activity and achievement.
Peran Media Sosial dalam Menyebarluaskan Nilai-Nilai Sosial Budaya Hindu pada Generasi Muda Banjar Paketan, Buleleng, Bali Putra Yasa, Putu Novantara; Suarnaya, I Putu; Suastini, Ni Nyoman
Prabha Vidya Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Prabha Vidya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul “Peran Media Sosial dalam Menyebarluaskan Nilai-Nilai Sosial Budaya Hindu merupakan penelitian yang menggunakan rancangan penelitian korelasional. Dalam Penelitian ini variabel yang diteliti sebagai Objek penelitian adalah media sosial dan nilai nilai sosial budaya Hindu. Subyek penelitian ini adalah Generasi Muda dalam hal ini adalah Siswa atau Siswi SMA/SMK negeri ataupun swasta yang beragama Hindu dan berdomisili di Banjar Paketan. Dalam menentukan populasi, peneliti menggunakan teknik sampling jenuh dimana seluruh populasi diberikan kesempatan menjadi responden dalam penelitian ini, dimana jumlah respondenya berjumlah 30 orang Generasi Muda Hindu yang berstatus sebagai pelajar atau siswa atau siswi SMA/SMK negeri atau swasta. Kuisioner merupakan instrument yang dipergunakan dalam pegumpulan data penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kusioner dan analisis data menggunan korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa variabel peran media sosial (X) dengan variabel penyebarluasan nilai nilai sosial budaya Hindu (Y) nilai signifikansinya adalah 0.001 < dari 0.05, yang artinya ada hubungan signifikan antara peran media sosial dengan nilai-nilai sosial budaya Hindu. Nilai koefisien korelatifnya sebesar 0.635.
Nilai Pendidikan Agama Hindu Dalam Pementasan Tari Sang Hyang Dedari Sumertayasa, Kadek Yogi; Nerawati, Ni Gusti Ayu Agung; Ariasa Giri, I Made; Setyaningsih, Farida; Suarnaya, I Putu
Metta : Jurnal Ilmu Multidisiplin Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/metta.v3i1.1806

Abstract

Balinese life cannot be separated from art, because it is attached to religion. This is evident in the performance of dance which has a function closely related to Hindu religious ceremonies. One of these sacred dances is the Sang Hyang Dedari dance. The purpose of this study is to describe the value of Hindu religious education through the Sang Hyang Dedari Dance Performance. The research method used is qualitative research. The results showed that the educational values of Hinduism contained in the staging of the Sang Hyang Dedari Dance were the values of tattwa/philosophical education, the values of ethics/sincere education of sincerity, the values of ceremonial or ceremonial education, the values of love, and the values of peace. The community believes that every performance of the Sang Hyang Dedari Dance is able to provide welfare and protect residents from danger.