Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

IDENTIFIKASI CACING TANAH DAN INTERAKSINYA DENGAN LINGKUNGAN LAHAN BERKAPUR Sri Dwiastuti; Sri Widoretno; Puguh Karyanto
Biogenesis Vol 14, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.761 KB) | DOI: 10.31258/biogenesis.14.2.23-28

Abstract

ABSTRACTThe research aims to utilizing interaction earthworm with environment in the calcareous land. The research can be specified through a two-stage: the first year and second year. Results from our earlier studies aims: (1) to find out earthworm interaction with calcareous land, (2) identification of earthworm in calcareous land. Using three examples from different land: monoculture, polyculture, and agroforestry. The research data collected with 3 repetitions in every land. Measurement of micro climates include temperature, humidity, pH, and light intensity. Identification the type of earthworm consist of: the body shape, color, position and the form of klitelum, the prostomium, setae, and the position of genetal males and females. Identification using binocular microscopy at 10 to 40x magnification. Analysis correlation  were tested to figure out the relationships between variables. If the correlation of relationship between variable is very real or real continued test by STEPWISE REGRESSION to find out the most influential environmental factors on earthworms living. The result of the research are: (1) Earthworm had very significant most correlation (significant = 0,01) with air humidity (r= 0,855), light intensity (r = - 0,825), and soil humidity (r = 0,60). Other environmental factors had a significantly small influence  (pH, r =0,17; soil temperature, r = - 0,28; and temperature r = 0,03). Air humidity is the most influential environmental factors on earthworms living (2) identification of the types earthworm in different three land was found 2 species: Pontoscolex corethrurus and Metaphire javanica. In monoculture land is dominated by Metaphire javanica, whereas in Polikultur and Agroforestry land is dominated by Pontoscolex corethrurus. As a result, air humidity is the most influential environmental factors on the lives of earthworms and other environmental factors is relative small influence. On the calcareous land found two species of earthworm: Pontoscolex corethrurus and Metaphire javanica.     Keyword:Calcareous land environment, Identification earthworm, Pontoscolex corethrurus, Metaphire javanica
EKSISTENSI CACING TANAH PADA LINGKUNGAN BERBAGAI SISTEM BUDIDAYA TANAMAN Sri Dwiastuti; Suntoro Suntoro
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 8, No 1 (2011): Prosiding Seminar Nasional VIII Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini sebagai langkah awal untuk meneliti peran cacing tanah terhadap hara N dan C didaerah berkapur. Penelitian dilakukan pada musim penghujan dilahan berbagai system budidaya tanaman yang meliputi 13 SPL tanaman: (1) jati, (2) mahoni, (3) sengon, (4) akasia, (5) jati, akasia, (6) jati, jambumete, (7) mahoni, ketela pohon, (8)tebu, (9) kacang tanah, (10) jagung, (11) sawah irigasi, (12) sawah tadah hujan dan (13) lahan terlantar/semak. Lokasi penelitian pada lahan tanah berkapur dengan kemiringan 0- 15 %., Sampel cacing tanah diambil secara manual dengan menggunakan metode monolit (25 x 25 x 30 cm3). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan mengenai eksistensi cacing tanah ditinjau dari kepadatan dan biomasa cacing tanah pada lingkungan berbagai system budidaya tanaman dilahan berkapur. Kepadatan populasi cacing tanah yang tertinggi adalah 176 individu/m2 pada budidaya tanaman Kacang Tanah. Sedang kepadatan populasi cacing tanah terendah dari 13 SPL didapatkan pada budidaya tanaman Sengon yaitu 16 individu/ m2. Untuk biomasa tertinggi ada pada budidaya tanaman Akasia yaitu 112,32 gram/m2 dan yang terendah ada pada polikultur jati-akasia 4,64 gram/m2. Kesimpulan yang didapat pada hasil penelitian adalah: (1) ada perbedaan eksistensi cacing tanah pada berbagai sistem budidaya tanaman di lahan berkapur ditinjau dari kepadatan dan biomasa. (2) Perbedaan eksistensi cacing tanah pada berbagai system budidaya tanaman dilahan berkapur disebabkan oleh perbedaan iklim mikro dan kualitas seresah Kata kunci : Eksistensi cacng tanah, system budidaya tanaman
PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 7E TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI Wawan Sutrisno; Sri Dwiastuti; Puguh Karyanto
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model Learning Cycle 7E terhadap motivasi belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Banyudono tahun 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi experiment research). Desain penelitian adalah Posttest Only Control Design dengan menerapkan model Learning Cycle 7E pada kelompok eksperimen dan model pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Banyudono tahun pelajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel dengan Cluster Random Sampling. Teknik pengukuran data motivasi belajar siswa menggunakan angket. Teknik analisis data menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh nilai sig. (α) = 0,039. Oleh karena nilai sig. (α) < 0,05 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara signifikan penerapan model Learning Cycle 7E terhadap motivasi belajar siswa pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Banyudono tahun 2011/2012.   Kata Kunci: Learning Cycle 7E, motivasi belajar siswa
PENGARUH KEPADATAN CACING TANAH TERHADAP EMISI CO2 mesocosm PADA KONVERSI LAHAN HUTAN KE PERTANIAN Sri Dwiastuti; Sajidan Sajidan; Suntoro Suntoro; Prabang Setyono
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 10, No 1 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1)  pengaruh Sistem Penggunaan Lahan  terhadap kepadatan cacing tanah, (2)  pengaruh  kepadatan cacing tanah terhadap emisi CO2 mesocosm (3) kontribusi kepadatan cacing  terhadap emisi CO2  mesocosm.  Lokasi  penelitian Didaerah Gondangrejo dengan enam Sistem Penggunaan Lahan yaitu: (1) Hutan, (2) Agroforestri Kompleks, (3) Agroforestri Sederhana, (4) Monokultur Jati, (5) Polikultur Jati-Akasia dan (6) Tanaman semusim kacang tanah. Penelitian ini bersifat eksploratif-deskriptif-eksperimental. Inventori cacing tanah dilakukan dengan metode handsorting dengan monolit dari enam Sistim Penggunaan Lahan tersebut diatas. Data penelitian dianalisis secara kuantitatif  menggunakan metode statistik dengan   alat bantu  SPSS 0.16.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Sistem Penggunaan lahan berpengaruh signifikan (p<0,05) terhadap kepadatan cacing tanah musim penghujan dan berpengaruh sangat signifikan (sig<0.01) terhadap kepadatan cacing  tanah musim kemarau , (2) Kepadatan cacing tanah berpengaruh sangat signifikan (sig<0,01) terhadap emisi CO2mes vegetatif dan emisi CO2 mesocosm total, (3) Kontribusi kepadatan cacing tanah musim hujan memberikan kontribusi sangat kecil yaitu pada emisi CO2 mes vegetatip 1,8 % sedang pada emisi CO2mes  total 6,3 %, sedang kontribusi kepadatan cacing kemarau memberikan kontribusi lebih besar yaitu pada emisi CO2 mes veg 71,8 % dan pada emisi CO2 mes total 49,7 %    Keyword: cacing tanah,emisi CO2mesocosm.
PENERAPAN "EDUIKASI NET"' DALAM PEMBELAJARAN MATAKULIAH KEANEKARAGAMAN DAN KLASIFIKASI HEWAN VERTEBRATA (KKH II ) DI PRODI PBIOLOGI FKIP UNS Sri Dwiastuti
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 6, No 1 (2009): Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKMenekankan pada proses pembelajaran sangat penting menjadi perhatian kita sebagai salah satu penyebabmerosotnya kualitas pendidikan, oleh karena itu kita sebagai pendidik perlu melakukan upaya dan menyikapinya. Data empirik dalam pembelajaran KKH II menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran dan konseptualisasi pemahaman materi dikatakan belum optimal termasuk dalam penyampaian materi yang rnasih konvensional sehingga mahasiswa kurang responsive dalam kondisipembelajaran.Berpijak pada realita dilapangan maka perlu dilakukan suatu model penyampaian pembelajaran matakuliah KKH II yang inovatif yaitu Penerapan " Edukasi Net " yang bertujuan untuk (1) meningkatkan kualitas proses pembelajaran matakuliah KKH II dan (2) meningkatkan kebermaknaan pemahaman rnateri matakuliah KKH II.Sebagai subyek penelitian adalah mahasiswa semester IV peserta matakuliah KKH II. Data diperoleh dan dikumpulkan melalui berbagai sumber yaitu wawancara dengan mahasiswa dan dosen, observasi kegiatan pembelajaran, angket dan dokumen. Validitas data dilakukan dengan dengan teknik trianggulasi sumber dan analisis dilakukan secara kualitatif. Hasil analisis terdapat rerata dari angket informasi balikan mahasiswa dari penerapan Edukasi Net menunjukkan kualitas pembelajaran untuk pernyataan sangat tidak memuaskan 0,95 %, tidak memuaskan 6,85% cukup mernuaskan 26,47 %, memuaskan 52,19 % dan sangat memuaskan 13,65 %. Kemudian terdapat rerata peningkatan konseptualisasi pemahaman materi KKH II dari 59,99 % nrenjadi 95,90 %.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Terdapat peningkatan kualitas proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Edukasi Net dalam matakuliah KKH II, (2) Terdapat peningkatan konseptualisasi pemahaman materi dengan menggunakan model pembelajaran Edukasi Net dalam matakuliah KKH IIKata kunci : Edukasi Net, konseptualisasi
PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS VII SMP N 1 SUKOLILO Ratna Kumala Sari; Widha Sunarno; Sri Dwiastuti
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 8, No 2 (2019): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v8i2.37753

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik, keefektifan dan studi kelayakan untuk modul keterampilan proses sains yang terintegrasi dengan isu pencemaran lingkungan (SPSM-EP). Ini adalah penelitian dan pengembangan dengan studi kasus one-shot sebagai desain pra-eksperimental. Model Four-D (Thiagarajan, 1974) yang terdiri dari pendefinisian, perancangan, pengembangan dan diseminasi yang digunakan untuk pengembangan SPSM-EP. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Sukolilo dan data dikumpulkan dan dianalisis dengan deskripsi kualitatif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SPSM-EP memiliki kontribusi dan efektif untuk meningkatkan berpikir kritis siswa dan hasil belajar. Efektivitas SPSM-EP menunjukkan peningkatan berpikir kritis dan hasil belajar. Efektivitas SPSM-EP terhadap berpikir kritis siswa ditentukan oleh persentase siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal tes berpikir kritis. Pikiran kritis siswa meningkat relatif tinggi dalam setiap aktivitas belajar dengan 77,57%, 83,83%, 93,45%. Efektivitas SPSM-EP terhadap hasil belajar siswa ditentukan oleh persentase siswa yang mencapai nilai kognitif, psikomotor dan hasil afektif. Hasil belajar siswa meningkat cukup tinggi yaitu 83,60%, 88%, 92% untuk kognitif, 86%, 92%, 92,2% untuk psikomotor dan 89%, 93%, 96% untuk hasil belajar afektif. Para ahli, teman sejawat, mahasiswa, pascasarjana dan guru sarjana bertekad untuk melakukan studi kelayakan untuk SPSM-EP. Para ahli melakukan studi kelayakan untuk SPSM-EP berdasarkan konten, desain dan bahasa. Hasil studi kelayakan dari para ahli adalah 92,5% untuk materi, 92% untuk desain dan 100% untuk bahasa. Hasil studi kelayakan dari teman sejawat, mahasiswa, pascasarjana dan sarjana adalah 96%, 98%, 96% dan 88%. Hasil studi kelayakan menunjukkan bahwa SPSM-EP layak untuk digunakan bagi siswa.
PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS SAINTIFIK PADA MATERI INTERAKSI MAHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP Imega Syahlita Dewi; Widha Sunarno; Sri Dwiastuti
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 8, No 2 (2019): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v8i2.37757

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) karakteristik modul IPA berbasis saintifik pada materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan; 2) kelayakan modul IPA berbasis saintifik pada materi interaksi mahluk hidup dengan lingkungan yang telah dikembangkan dalam pembelajaran IPA;3) keefektifan modul IPA berbasis saintifik pada materi interaksi mahluk hidup dengan lingkungan. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan atau research and development (R&D). Model pengembangan yang digunakan adalah model Four-D yang diadaptasi dari Thiagarajan (1974) yang terdiri dari empat tahapan meliputi: pendefinisian (define),perancangan (design),pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Subyek uji coba terbatas dilakukan kepada 9 siswa kelas VII F di SMP Negeri 1 Weru dan uji coba skala luas dimplementasikan kepada 30 siswa di kelas VII D di SMP Negeri 1 Weru. Uji coba pemakaian dilakukan menggunakan pre- experimental design jenis One-Shot Case Study. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif-kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) karakteristik modul IPA berbasis saintifik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar pada materi interaksi makhluk  hidup dengan lingkungan telah berhasil dikembangkan menggunakan model pengembangan Four-D, 2)  hasil kelayakan modul yang divalidasi oleh validator ahli, praktisi pendidikan, teman sejawat, serta respon yang diberikan oleh guru dan siswa setelah pembelajaran menggunakan modul maka didapatkan hasil bahwa modul dengan kategori sangat baik dan layak digunakan dalam pembelajaran, 3)Keefektifan modul dapat dilihat dari tingkat keterbacaan yang tinggi serta sesuai dengan kemampuan atau penguasaan pemahaman siswa terhadap modul yang dikembangkan, dalam  penelitian ini yang diuji adalah keefektifan modul terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Keefektifan modul dapat dilihat dari rata-rata persentase kemampuan berpikir kritis siswa yang tinggi pada setiap kegiatan belajar yaituKB I 72,97% dengan kategori cukup, KB II mengalami peningkatan 85,72% dengan kategori baik, dan pada KB III meningkat 89,32% dengan kategori baik. Rata-rata hasil belajar siswa aspek pengetahuan pada KB I- KBIII meningkat dengan rincian pada KB I 80% siswa sudah mencapai KKM, KB II 83,34% siswa sudah mencapai KKM, KB III 96,64% siswa sudah mencapai KKM.Rata-rata hasil belajar siswa aspek sikap meningkat dari KB I– KB III berturut-turut menjadi 3,25; 3,36; 3,47 dengan kriteria baik. Rata-rata hasil belajar siswa aspek keterampilan meningkat dari KB I – KB III berturut-turut menjadi 3,07; 3,30; 3,45 dengan kriteria baik. Dapat disimpulkan bahwa modul IPA berbasis saintifik pada materi makhluk hidup dengan lingkungan efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ARTICULATE STORYLINE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEPUASAN BELAJAR Danita Kurnia Anfira; Sri Dwiastuti; Dewi Puspita Sari
PEDAGOGIA Vol 19, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v19i2.37188

Abstract

AbstrakPenelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran berbasis Articulate Storyline terhadap motivasi dan kepuasan belajar, serta efektivitasnya pada pembelajaran daring. Metode yang digunakan adalah Quasi-Experimental, desain penelitian Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group Design. Sampel penelitian siswa kelas XI MIPA 2 dan XI MIPA 6. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi, angket motivasi dan kepuasan belajar, tes kognitif. Uji hipotesis menggunakan Manova untuk mengetahui adanya pengaruh, uji regresi untuk mengetahui sejauh mana pengaruh, dan uji N-Gain untuk mengetahui efektivitas media. Hasil uji Manova menunjukkan nilai sig 0,00 0,05 sehingga H0 ditolak. Hasil uji regresi aspek motivasi belajar: hasrat mencapai keberhasilan (17,16%), dorongan dan kebutuhan belajar (15%), cita-cita masa depan (15,61%), penghargaan dalam proses belajar (12,65%), kegiatan yang menarik dalam belajar (21,68%), dan lingkungan belajar yang kondusif (17,92%) . Hasil uji regresi aspek kepuasan belajar: tangible (29,56%), assurance (16,33%), empathy (23,68%), reliability (24,37%), dan responsifeness (5,94%). Hasil N-Gain 68,44%. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh media terhadap aspek motivasi dan kepuasan belajar, serta efektivitas media pembelajaran berbasis Articulate Storyline berada di kategori cukup efektif (sedang) terhadap motivasi dan kepuasan belajar siswa.AbstractThis study aims to determine the effect of Articulate Storyline-based learning media on learning motivation and satisfaction, as well as its effectiveness in online learning. The method used is Quasi-Experimental, the research design is Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group Design. The sample was students of class XI MIPA 2 and XI MIPA 6. Collecting data through observation, interviews, documentation, questionnaires motivation and learning satisfaction, cognitive tests. Hypothesis testing using Manova to determine the effect, regression test to determine the extent of the effect, and N-Gain test to determine the effectiveness of the media. The results of the Manova test showed a sig value of 0.00 0.05 so that H0 was rejected. Regression test results of learning motivation aspects: desire to achieve success (17.16%), motivation and learning needs (15%), future aspirations (15.61%), appreciation in the learning process (12.65%), activities interesting in learning (21.68%), and a conducive learning environment (17.92%). The results of the regression test for learning satisfaction aspects: tangible (29.56%), assurance (16.33%), empathy (23.68%), reliability (24.37%), and responsiveness (5.94%). The N-Gain result is 68.44%. It can be concluded that there is an effect of media on aspects of motivation and learning satisfaction, and the effectiveness is in the category of being quite effective (medium) on motivation and learning satisfaction.
Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik di SMA Negeri 1 Karas Tahun Pelajaran 2017/2018 pada Mata Pelajaran Biologi Ditinjau dari Profil Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan dan Proses Pembelajaran Irwan Irwan; Maridi Maridi; Sri Dwiastuti
Prisma Sains : Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA IKIP Mataram Vol 6, No 1: June 2018
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.691 KB) | DOI: 10.33394/j-ps.v6i1.959

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar kognitif peserta didik pada mata pelajaran biologi ditinjau dari profil pemenuhan standar nasional pendidikan dan proses pembelajaran yang dilakukan di SMA Negeri 1 Karas tahun pelajaran 2017/2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui observasi, penyebaran angket, dan wawancara langsung dengan guru dan peserta didik. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan persentase pemenuhan 8 standar nasional pendidikan di SMA Negeri 1 Karas sebesar 81,48%. Hasil analisis Ujian Nasional selama tiga tahun terakhir pada mata pelajaran biologi menunjukkan bahwa terjadi penurunan nilai rerata penguasaan materi tingkat mata pelajaran biologi selama tiga tahun terakhir yaitu tahun 2015 sebesar 77,69 menurun di tahun 2016 menjadi sebesar 67,16 dan penurunan nilai rerata penguasaan materi biologi peserta didik berlanjut di tahun 2017 sebesar 56,04. Hasil angket proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah menurut guru telah mencapai 83,3% dan menurut peserta didik mencapai 65,7%. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah dilakukan sesuai dengan standar pelaksanaan kurikulum yang diterapkan di sekolah yaitu melalui pendekatan saintifik. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru menurut peserta didik sudah baik, namun perlu dikembangkan dan ditingkatkan agar hasil belajar kognitif peserta didik meningkat dan lebih bagus dari sebelumnya
Pengaruh Model Guided Inquiry terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada Pembelajaran Biologi Valent Sari Danisa; Sri Dwiastuti; S Suciati
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.798 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model guided inquiry terhadap kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran biologi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu. Desain penelitian adalah posttest only control design dengan menggunakan model guided inquiry pada kelas eksperimen dan model konvensional pada kelas kontrol. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Sampel penelitian ini terdapat dua kelas, yaitu kelas X.1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X.2 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan uji t (t-test) untuk menguji hipotesis. Hasil uji hipotesis pengaruh model guided inquiry terhadap kemampuan berpikir kritis diperoleh nilai sig sebesar 0,000. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh model guided inquiry terhadap kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran biologi siswa kelas X SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali.