Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Branding UMKM Produk Kopi Bang Sahal melalui Desain Logo Muntazori, Ahmad Faiz; Listya, Ariefika
SENADA : Semangat Nasional Dalam Mengabdi Vol. 1 No. 3 (2021): SENADA: Semangat Nasional Dalam Mengabdi
Publisher : Perkumpulan Dosen Periset Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UMKM perlu melakukan branding agar bisnisnya dapat berkembang besar dan berdaya saing. Salah satu cara mem-branding dapat diwujudkan melalui desain logo. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pada bulan Oktober 2020 hingga Januari 2021 di Jakarta Selatan. Luaran yang dihasilkan berupa perancangan logo sebagai bagian dari branding bagi produk kopi Bang Sahal produksi UMKM sebagai mitra abdimas. Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan mendiskusikan permasalahan yang ada pada mitra terkait visual branding. Setelah permasalahan diidentifikasi, kemudian tim abdimas memutuskan untuk memberikan solusi berupa perancangan logo sebagai bagian dari branding serta strategi branding melalui komunikasi visual. Perancangan logo terdiri dari beberapa tahap yang mencakup riset, mindmapping, menentukan keyword, membuat moodboard, membuat sketsa kasar secara manual, membuat beberapa alternatif desain logo secara computerized, memilih dan menentukan desain logo yang paling tepat merepresentasikan brand Bang Sahal, dan membuat final logo yang lengkap dengan tagline. Perancangan logo oleh tim abdimas didasari oleh manfaat produk yang menjadi keunggulan dan keunikan Bang Sahal dibanding pesaing. Kegiatan abdimas diakhiri dengan penyerahan hasil desain logo kepada mitra yakni UMKM yang memproduksi kopi Bang Sahal bersamaan dengan pemberian saran untuk strategi branding khususnya komunikasi visual.
Islamic Memes as Media of Da'wah for Millennials Generations: Analysis of Visual Language On Islamic Memes With Illustration Style Winny Gunarti Widya Wardani; Ahmad Faiz Muntazori
Cultural Syndrome Vol 1, No 1 (2019): Cultural Syndrome
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (877.569 KB) | DOI: 10.30998/cs.v1i1.16

Abstract

Islam as a religion of da'wah has obliged every Muslim to play a role in spreading the truth of the Qur'an. In the era of information technology like today, the spread of Islamic teachings can be done in various ways, including through memes. For millennials who are proficient with technology, Islamic memes are an alternative media for da'wah. This is due to the power of memes in conveying messages through image visualization and humour-style text. Islamic memes are generally distributed via the internet and messaging applications on smartphones. Most Islamic memes are designed using illustration styles. To understand the visual language of memes, this study formulates the question: how to read visual signs in Islamic memes as da'wah media, because the types of da'wah in memes are not only in the form of written text but also in the form of images? This study uses a combination method, which combines quantitative and qualitative approaches. Quantitatively, this study collects data about the views of the millennial generation on the attractiveness of illustration-style Islamic memes. Whereas qualitatively, an analysis of samples of illustration-style Islamic memes uses semiotic theory to see the structure of design elements as the visual language of da’wah messages. The results of this study are expected to be a reference for the scientific field of visual communication design, as well as encourage the creation of more productive and communicative Islamic memes as da'wah media for millennial generations.
SIMBOL BINTANG DELAPAN SEBAGAI IDENTITAS MASYARAKAT MUSLIM Kajian Semiotika pada Simbol Bintang Delapan Ahmad Faiz Muntazori
Deiksis Vol 5, No 01 (2013): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.679 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v5i01.461

Abstract

Agama dan desain adalah dua hal yang berbeda, namun dalam konteks penciptaan karya visual kedua dimensi ini selalu berhubungan, terbukti dengan adanya karya-karya agama yang diwujudkan dalam bentuk visual seperti masjid, kaligrafi, lambang (simbol) dan ornamen. Salah satu contohnya adalah simbol Bintang Delapan yang merupakan pengejawantahan keilmuan desain (seni) dengan mengintegerasikan kebudayaan Islam di dalamnya. Di bawah ini penulis akan memaparkan tentang simbol Bintang Delapan yang digunakan sebagai alat identitas masyarakat Muslim, yang diaplikasikan pada Arsitektur, Sampul buku, ornamen dekoratif dan LambangKata kunci : simbol, bintang delapan, seni islam
Representasi Takwa dalam Banner Dakwah Ramadhan Ahmad Faiz Muntazori; Bambang Sunarto; Tommy Christomy
Human Narratives Vol 2, No 2 (2021): Human Narratives
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/hnr.v2i2.944

Abstract

Berdakwah melalui media visual adalah metode baru dalam berdakwah yang berkembang saat ini. Penelitian ini mengkaji media dakwah visual yang dibuat oleh Muslim Designer Community (MDC), yaitu Banner Dakwah Ramadhan (BANDARA) yang dibuat khusus untuk konten Ramadan. Fokus bahasan pada artikel ini adalah BANDARA 1441. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce. Analisis data diawali dengan melakukan identifikasi setiap elemen desain, kemudian membangun konstuksi pemaknaannya dengan menggunakan relasi antar-elemen desain yang menjadi pembentuk makna utama pada gambar. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara semiosis proposisi yang dibentuk oleh tanda visual mengacu pada objeknya secara indeksikal, mengikuti pola induksi proposisi -> indeksikal -> legisign
Perancangan Film Dokumenter Tari Lengger Lanang Banyumas Riyan Januadikara; Ahmad Faiz Muntazori; Puri Kurniasih
Cipta Vol 1, No 2 (2022): Cipta
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.415 KB) | DOI: 10.30998/cipta.v1i2.1630

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merancang film dokumenter berjudul “Tari Lengger Lanang”. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, studi literatur dan wawancara. Berdasarkan data yang terkumpul, peneliti mendapatkan penjelasan universal mengenai sejarah dan perkembangan tari Lengger Lanang di Banyumas, serta pertunjukan tari Lengger Lanang diiringi alunan calung, sehingga peneliti dapat mencapai target pasar di berbagai kalangan usia. Penelitian ini menghasilkan film dokumenter tentang sejarah, perkembangan, serta sistem pertunjukan tari Lengger Lanang. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah pemahaman akan sejarah Lengger dapat meluruskan stigma negatif yang menempel pada penari Lengger Lanang, bahwasanya laki-laki yang memiliki anugerah tubuh yang pandai menari tidak perlu mendapat stigma negatif.Aprilia, R. (2021). Eksistensi Lengger Lanang Langgeng Sari Banyumas. Imaji: Jurnal Seni Dan Pendidikan Seni, 19(1).Ayawaila, G. R. (2008). Dokumenter: dari Ide sampai Produksi. FFTV-IKJ.Effendy, O. U. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Citra Aditya Bakti.Gunawan, I. (2022). Metode Penelitian Kualitatif: teori dan praktik. Bumi Aksara.Hartanto, S. I. (2019). Perspektif Gender pada Lengger Lanang Banyumas. Pantun, 1, 145–153.Irianto, A. M. (2017). Kesenian Tradisional sebagai Sarana Strategi Kebudayaan di Tengah Determinasi Teknologi Komunikasi. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 12(1), 90–100.Jati, R. P. (2021). Film Dokumenter sebagai Metode Alternatif Penelitian Komunikasi. Avant Garde, 9(2), 141–155.Kusumastuti, E. (2009). Ekspresi Estetis dan Makna Simbolis Kesenian Laesan. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 9(1).Lawrence, E., & Kurniawan, D. (2014). Perancangan Film Dokumenter Seni Pertunjukan Topeng Malang. Jurnal DKV Adiwarna, 1(4).Lengger Banyumas, S. P. T. (n.d.). Lengger Banyumas sebagai Seni Pertunjukan Tradisi: Perekat Sosial Masyarakat dan Pemertahanan Ekologi Lingkungan.Nugrahani, F. (2014). Metode penelitian kualitatif. Solo: Cakra Books, 1(1), 3–4.Nugroho, S. (2019). Teknik Dasar Videografi.Pratiwi, E. (2018). Dinamika Kesenian lengger Banyumas pada Tahun 1965-1998. Risalah, 5(4).Priyadi, S. (2003). Beberapa Karakter Orang Banyumas. Bahasa Dan Seni, 31(1), 14–35.Priyanto, W. P. (2010). Representasi Indhang dalam Kesenian Lengger di Banyumas. Imaji, 8(1).Raco, J. (2018). Metode penelitian kualitatif: jenis, karakteristik dan keunggulannya.Raharjo, T. A., Rahardjo, T., & Widagdo, M. B. (2022). Negosiasi Identitas Penari Cross Gender pada Lengger Lanang. Interaksi Online, 10(3), 68–83.Septianingsih, E. (2012). Eksploitasi Ekonomi dan Seksual Para Penari Lengger. Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture, 4(2).Suraji, R. (2010). Religiusitas Tari Lengger Desa Gerduren Kecamatan Purwojati Banyumas. Media Aplikom, 1(2), 123–139.Utami, C. D. (2010). Film Dokumenter sebagai Media Pelestari Tradisi. Acintya, 2(1).Wati, M. S., & Jati, R. P. (2021). Visualisasi pada Dokumenter “Lengger.” Pantarei, 5(2). 
Perancangan Film Dokumenter Es Selendang Mayang sebagai Jajanan Kuliner Betawi Irae Fiqi Risnanda; Ahmad Faiz Muntazori; Ahmad Alberd
Cipta Vol 1, No 3 (2023): Cipta
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/cipta.v1i3.1802

Abstract

Es Selendang Mayang merupakan minuman khas Betawi yang menyegarkan. Di kalangan masyarakat Betawi minuman ini biasanya disajikan pada saat acara tertentu, seperti acara lebaran dan acara keluarga lainnya. Namun seiring perkembangan saat ini, es selendang mayang mulai tenggelam dan sudah jarang ditemui, karena banyak yang menganggap minuman ini merupakan minuman lawas atau kuno dan sudah jarang ditemukan pedaang yang menjual jajanan ini. Penelitian ini bertujuan untuk merancang film dokumenter tentang jajanan khas Betawi berjudul Es Selendang Mayang agar jajanan ini dapat diperkenalkan kembali sekaligus melestarikan jajanan tersebut. Hasil yang dicapai dari film dokumenter ini adalah sebagai media tontonan yang menarik dengan maksud dan tujuan untuk memperkenalkan kuliner atau jajanan khas Betawi es selendang mayang kepada masyarakat. Dengan dibuatnya perancangan film dokumenter ini diharapkan mampu memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami oleh masyarakat bahwa jajanan zaman dulu harus dilestarikan kembali serta diperkenalkan kepada anak cucunya agar tidak terlupakan, sehingga bisa tetap eksis bersaing dengan jajanan kekinian yang sedang ramai disukai di era sekarang ini.
Program Penyuluhan Dakwah Komunikasi Visual di MAS Terpadu Tunas Cendikia Cirebon Wirawan Sukarwo; Ahmad Faiz Muntazori; Abu Maskur
Jurnal PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 6, No 4 (2023): Jurnal PkM: Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v6i4.19286

Abstract

Menurunnya jumlah penerimaan siswa baru terus dihadapi oleh MAS Tunas Cendikian yang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang tertua di kawasan Cirebon. Berdasarkan kompetensi yang dimiliki oleh tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat, diselenggarakanlah penyuluhan mengenai dakwah komunikasi visual. Kegiatan dilaksanakan secara luring dengan melibatkan guru dan siswa untuk memperoleh pemahaman awal mengenai dakwah komunikasi visual. Tujuan dari kegiatan penyuluhan ini adalah untuk membentuk kesadaran mengenai pentingnya penguasaan ilmu desain visual yang bisa digunakan dalam beragam platform digital. Dari kegiatan yang dilaksanakan, diharapkan mitra bisa membentuk tim khusus untuk mengelola konten media sosial dengan desain visual yang baik. Konten dakwah dan informasi yang dikemas secara baik, akan memunculkan atensi dan apresiasi publik secara lebih luas. Hal tersebut nantinya diharapkan berimbas secara positif pada kenaikan jumlah siswa yang mendaftar.
Branding UMKM Produk Kopi Bang Sahal melalui Desain Logo Ahmad Faiz Muntazori; Ariefika Listya
SENADA : Semangat Nasional Dalam Mengabdi Vol. 1 No. 3 (2021): SENADA: Semangat Nasional Dalam Mengabdi
Publisher : Politeknik Bina Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56881/senada.v1i3.66

Abstract

UMKM perlu melakukan branding agar bisnisnya dapat berkembang besar dan berdaya saing. Salah satu cara mem-branding dapat diwujudkan melalui desain logo. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pada bulan Oktober 2020 hingga Januari 2021 di Jakarta Selatan. Luaran yang dihasilkan berupa perancangan logo sebagai bagian dari branding bagi produk kopi Bang Sahal produksi UMKM sebagai mitra abdimas. Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan mendiskusikan permasalahan yang ada pada mitra terkait visual branding. Setelah permasalahan diidentifikasi, kemudian tim abdimas memutuskan untuk memberikan solusi berupa perancangan logo sebagai bagian dari branding serta strategi branding melalui komunikasi visual. Perancangan logo terdiri dari beberapa tahap yang mencakup riset, mindmapping, menentukan keyword, membuat moodboard, membuat sketsa kasar secara manual, membuat beberapa alternatif desain logo secara computerized, memilih dan menentukan desain logo yang paling tepat merepresentasikan brand Bang Sahal, dan membuat final logo yang lengkap dengan tagline. Perancangan logo oleh tim abdimas didasari oleh manfaat produk yang menjadi keunggulan dan keunikan Bang Sahal dibanding pesaing. Kegiatan abdimas diakhiri dengan penyerahan hasil desain logo kepada mitra yakni UMKM yang memproduksi kopi Bang Sahal bersamaan dengan pemberian saran untuk strategi branding khususnya komunikasi visual.
The representation of qurban in muslim designer community da’wah posters eid-al-adha theme Ahmad Faiz Muntazori; Bambang Sunarto; Tommy Christomy
International Journal of Visual and Performing Arts Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : ASSOCIATION FOR SCIENTIFIC COMPUTING ELECTRICAL AND ENGINEERING (ASCEE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31763/viperarts.v6i1.1267

Abstract

Muslim Designer Community (MDC) is a forum for Muslim designers to actively conduct da’wah activities through visual media, especially in the form of posters. In this article, however, the theme that was chosen to be discussed is da’wah posters on Eid al-Adha. Eid al-Adha has an important value in Muslims because it concerns many things in Muslim life, both the vertical relationship between servants and their God, and the horizontal relationship between humans and humans and the social environment. This research focuses on the initial step in understanding MDC's da'wah posters, especially the posters related to Eid-Al-Adha as a multifaceted ritual in Islamic celebratory holy day, by dissecting the structure of da'wah posters posted by MDC through their social media account. This research uses a qualitative method. Data analysis was carried out using Roland Barthes' semiotics, namely by revealing visual markers as signifiers in da'wah posters. The result shows that the Eid al-Adha theme posters discussed above represent Qurban as the main message conveyed in the da'wah media using design elements in the form of artwork, visualizing the commands in the Qur'an and Hadith. Title and Image have a dominant role in conveying the message in the da'wah poster. The implication of this study shows that Da'wah posters are the implementation of religious values into the field of visual communication design, resulting in a new strategy of preaching using visual media. The combination of visual communication design and religious ideology has an important role in providing stimulus about religious messages to the audience.
Desain Elemen Branding dan Implementasi Digital Marketing sebagai Penguatan Daya Tarik Wisata Unggulan Pulau Kemaro Palembang Pratama, Arief Rahman; Pratama, Dendi; Muntazori, Ahmad Faiz
Jurnal Desain Vol 9, No 3 (2022): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jd.v9i3.10120

Abstract

Pulau Kemaro memiliki keunikan tersendiri, berbeda dengan pulau lainnya jika dibandingkan dengan tempat wisata alam yang ada di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Pulau Kemaro merupakan satu-satunya pulau yang menjadi tempat wisata di Kota Palembang. Pulau ini juga memiliki nama yang cukup menarik yaitu Pulau Kemaro yang memiliki arti pulau yang tidak pernah tergenang atau tidak tergenang air bahkan pada saat musim hujan. Pengamatan dilakukan pada 10 Desember, bertempat di Pulau Kemaro, 11 Desember bertempat di Benteng Kuto Besak, dermaga penyeberangan menuju Pulau Kemaro, 12-13 Desember, terletak di seberang Pulau Kemaro untuk melihat kehidupan sekitarnya. masyarakat yang bergantung di Pulau Kemaro. Setelah melakukan observasi langsung dengan mengunjungi Pulau Kemaro, Kota Palembang dan melakukan wawancara langsung dengan Pak Burhan, ditemukan beberapa peluang untuk meningkatkan kunjungan dan juga menjadikan Pulau Kemaro sebagai objek wisata unggulan. Dan salah satu aspek yang pertama harus dilakukan adalah melakukan visual branding identity tentang Pulau Kemaro itu sendiri. Berdasarkan permasalahan tersebut, praktisi membuat logo dan tagline untuk mendeskripsikan identitas Pulau Kemaro, Palembang, sehingga masyarakat sekitar atau masyarakat di luar Kota Palembang dapat dengan mudah mengenalinya. Desain logo Pulau Kemaro mengandung makna dan filosofi yang terdapat pada elemen yang terdapat pada logo tersebut.