Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM TRAINING HEARTIST DAN KOMUNIKASI VERBAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA NOVOTEL BALI NUSA DUA BADUNG BALI) Anak Agung Ayu Mirah Kencanawati; I Komang Mahayana Putra; Ni Wayan Sukartini; I Made Sarjana
Forum Manajemen STIMI Handayani Denpasar Vol 19 No 2 (2021): Jurnal STIMI Vol. 19 No. 2 - 2021
Publisher : Forum Manajemen STIMI Handayani Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Research aims to analyze the effectiveness of the Heartist Training Program and Verbal communication towards employee performance at Novotel Bali Nusa Dua. Using the simple random sampling technique through the formula Slovin got respondents as many as 72 employees of Novotel Bali Nusa Dua. The analytical techniques used are descriptive statistical analyses. Based on the results of this study is that the minimum value of a variable training program heartist (X1) is 26 and a maximum value of 37, with an average value of 31.95 and a standard deviation of 2.89. The communication variable (X2) has a minimum value of 15 and a maximum value of 23, with an average value of 19.62 and a standard deviation of 2.23. The employee (Y) performance variable has a minimum value of 25 and a maximum value of 33, with an average value of 29.26 and a standard deviation of 2.52. This suggests that training and verbal communication programs are important factors in improving employee performance. The effectiveness of both factors became an effort in the company.
PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN (PPK) DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI BALI Wayan Suryathi; I Gede Nyoman Suta Waisnawa; I Komang Mahayana Putra; Ni Ketut Sukasih
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 4 No 2 (2018): November 2018
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.639 KB) | DOI: 10.31940/bp.v4i2.1014

Abstract

Adapun tujuan jangka panjang pengabdian masyarakat ini dalam skema Pengembangan Kewirausahaan ini adalah:1) terwujudnya pusat pendidikan dan pelatihan mahasiswa yang dapat mengcover potensi , bakat dan minat entrepreneurship secara berkesinambungan, 2) adanya wadah pendidikan dan pelatihan bisnis dengan struktur pembinaan dan pengelolaan yang mandiri, 3) mengembangkan berbagai kreativitas, ide, gagasan inovatif sebagai pintu awal memperoleh peluang bisnis yang profitabilitas. Tujuan jangka pendek adalah: 1) merekrut tenant minimal sebanyak 20 mahasiswa, 2) melaksanakan pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan jiwa dan karakter entrepreneurship, ketrampilan manajerial dan ketrampilan teknis, 3) menghasilkan 5 wirausaha baru dengan produk/jasa berbasis IPTEK Adapun rencana jangka pendek dalam pengabdian ini adalah : Menyediakan tempat dan ruang yang terkoordinir bagi wirausaha mahasiswa sebagai unit informasi dan layanan jasa dan produk, Memberikan sarana prasarana penunjang yang diperlukan dalam pelatihan fungsi-fungsi perusahaan bagi mahasiswa sesuai potensi dan bakat wirausaha muda, baik yang telah memiliki usaha maupun mahasiswa yang baru akan mendirikan usaha, Menyediakan narasumber dari berbagai para ahli, pakar praktisi, pakar bahasa, pakar pengembangan kepribadian, dosen, teknisi untuk membimbing dan melatih peningkatan ketrampilan manajerial, ketrampilan teknis dan karakter entrepreneurship dibidang kelompok bisnis yang telah dibentuk, Menjalin kerjasama dengan lembaga bisnis dan keuangan, perusahaan tekhnologi dan informasi serta media massa sebagai mitra usaha. Sedangkan target khususnya adalah pemberdayaan potensi,bakat dan minat kewirausahaan mahasiswa melalui, sehingga dapat memperkenalkan, melaunching dan menjual produk/jasa. Selanjutnya dapat memiliki pelanggan untuk mengembangkan usaha yang telah dirintis. Metode yang akan dipergunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah: Mengadakan sosialisasi kepada mahasiswa dan dosen diJurusan administrasi Niaga Membentuk tim pembina dan pelaksana penyaringan potensi, minat dan bakat mahasiswa calon tenant Pembentukan kelompok bidang bisnis yang terbagi menjadi kelompok usaha jasa/service dan kelompok usaha produksi, Mengadakan pelatihan dan pembimbingan peningkatan karakter kewirausahaan, ketrampilan manajerial dan ketrampilan teknis dalam menghasilakan wirausaha baru ( minimal 5 orang) Pemberian bantuan sarana prasarana praktek atau permodalan usaha Membuat buku panduan pelatihan dan praktek kerja mahasiswa, Mengadakan kemungkinan memorandum of understanding (MOU) dengan pihak industri sebagai pendamping dan tempat magang Melakukan evaluasi pembinaan dan pengembangan kewirausahaan setiap tahun
Management model of tourism village based green tourism through a holistic approach in Blimbingsari Tourism Village, Melaya District Jembrana Regency I Nyoman Meirejeki; I Ketut Suarta; I Komang Mahayana Putra; Anak Agung Putu Swabawa; Putu Dana Pariawan Salain
Journal of Applied Sciences in Travel and Hospitality Vol. 5 No. 2 (2022): JASTH: Journal of Applied Sciences in Travel and Hospitality
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/jasth.v5i2.65-75

Abstract

This study aims to design a tourism village management model in empowering the potential of tourism attractions and communities based on green tourism in Blimbingsari Village by using a holistic approach effectively. Data collection using survey methods, interviews, and Focus Group Discussion with judgment sampling method. Data analysis used descriptive methods based on input from selected people such as village heads, hamlet heads, youth association leader, tourism awareness groups and tourism actors in Blimbingsari village. Based on the results of the analysis, it shows a tourism village management model based on green tourism with a holistic approach seen from two aspects. In general, the management model related to the management of personal and communal tourism products goes through two stages, namely: 1) determining the unit according to operational demands, 2) making fair policies and rules in creating stability in operations. From the component aspect, management is carried out by involving all stakeholders who contribute to the development of the Blimbingsari tourism village, namely: government, private sector, community and managers. A holistic approach is applied when making fair policies that can meet the interests of the village and tourism product providers in Blimbingsari village. Its application also involves all stakeholders, because it can help develop a comprehensive tourism village that can create an integrated tourism village. So that the tourism village management model through a holistic approach will be able to create harmony in the community and be able to maintain environmental sustainability in the context of green tourism.
Penguatan Sumber Daya Manusia dan Penataan Jalur Trekking Untuk Mendukung Pengembangan Wisata Tirta di Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana I Nyoman Meirejeki; I Gede N Suta Waisnawa; I Ketut Suarta; I Komang Mahayana Putra
Madaniya Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.548

Abstract

Dalam pengembangan pariwisata perlu memperhatikan potensi dan daya tarik wisata di desa yang bersangkutan. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memperdayakan potensi dan daya tarik wisata yang ada di desa Batuagung dalam mendukung pengembangan wisata Tirta melalui berbagai penguatan yang terkaitan dengan: penataan jalur trekking, pelatihan kuliner, pelatihan etika profesi dan dengan pendampingan manajemen. Metode pelaksanaannya terdiri atas: observasi dan diskusi pembuatan disain jalur trekking, papan petunjuk arah, serta memberikan pelatihan kuliner dan etika profesi. Berdasarkan observasi awal ada beberapa potensi dan daya tarik wisata di desa Batuagung yang belum ditangani dengan baik seperti: 1) puncak JR (Jumpa Remaja); 2) monumen perjuangan yang bersejarah; 3) pemandangan alam yang indah dan hijau; 4) Sungai Tukadaya dengan air yang bening dan bersih arus yang cukup deras dengan batu yang besar-besar; dan 5) kurangnya kualitas sumber daya manusia yang berkaitan dengan penyediaan dan pelayanaan produk wisata kuliner. Dalam pemberdayaan potensi dan daya tarik wisata yang ada di desa Batuagung yang dilakukan melalui berbagai penguatan, ada beberapa kegiatan yang dilakukan, meliputi: 1) rapat persiapan kelengkapan perjalanan seperti surat tugas, absensi, pembagian tugas dan jadwal yang disepakati untuk terjun kelapangan; 2) penataan jalur trekking, menentukan titik signage membuat dan memasang signage; 3) pelatihan etika profesi kepada pedagang dan pengelola pariwisata; dan 4) pelatihan kuliner dengan bahan baku lokal kepada pedagang dan ibu-ibu anggota PKK. Dengan adanya berbagai penguatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan dan popularitas wisata tirta serta meningkatkan pendapatan masyarakat Batuagung.
ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM TRAINING HEARTIST DAN KOMUNIKASI VERBAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA NOVOTEL BALI NUSA DUA BADUNG BALI) Anak Agung Ayu Mirah Kencanawati; I Komang Mahayana Putra; Ni Wayan Sukartini; I Made Sarjana
Forum Manajemen Vol 19 No 2 (2021): Jurnal STIMI Vol. 19 No. 2 - 2021
Publisher : STIMI Handayani Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61938/fm.v19i2.429

Abstract

The Research aims to analyze the effectiveness of the Heartist Training Program and Verbal communication towards employee performance at Novotel Bali Nusa Dua. Using the simple random sampling technique through the formula Slovin got respondents as many as 72 employees of Novotel Bali Nusa Dua. The analytical techniques used are descriptive statistical analyses. Based on the results of this study is that the minimum value of a variable training program heartist (X1) is 26 and a maximum value of 37, with an average value of 31.95 and a standard deviation of 2.89. The communication variable (X2) has a minimum value of 15 and a maximum value of 23, with an average value of 19.62 and a standard deviation of 2.23. The employee (Y) performance variable has a minimum value of 25 and a maximum value of 33, with an average value of 29.26 and a standard deviation of 2.52. This suggests that training and verbal communication programs are important factors in improving employee performance. The effectiveness of both factors became an effort in the company.
Management model of tourism village based green tourism through a holistic approach in Blimbingsari Tourism Village, Melaya District Jembrana Regency I Nyoman Meirejeki; I Ketut Suarta; I Komang Mahayana Putra; Anak Agung Putu Swabawa; Putu Dana Pariawan Salain
Journal of Applied Sciences in Travel and Hospitality Vol. 5 No. 2 (2022): JASTH: Journal of Applied Sciences in Travel and Hospitality
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/jasth.v5i2.65-75

Abstract

This study aims to design a tourism village management model in empowering the potential of tourism attractions and communities based on green tourism in Blimbingsari Village by using a holistic approach effectively. Data collection using survey methods, interviews, and Focus Group Discussion with judgment sampling method. Data analysis used descriptive methods based on input from selected people such as village heads, hamlet heads, youth association leader, tourism awareness groups and tourism actors in Blimbingsari village. Based on the results of the analysis, it shows a tourism village management model based on green tourism with a holistic approach seen from two aspects. In general, the management model related to the management of personal and communal tourism products goes through two stages, namely: 1) determining the unit according to operational demands, 2) making fair policies and rules in creating stability in operations. From the component aspect, management is carried out by involving all stakeholders who contribute to the development of the Blimbingsari tourism village, namely: government, private sector, community and managers. A holistic approach is applied when making fair policies that can meet the interests of the village and tourism product providers in Blimbingsari village. Its application also involves all stakeholders, because it can help develop a comprehensive tourism village that can create an integrated tourism village. So that the tourism village management model through a holistic approach will be able to create harmony in the community and be able to maintain environmental sustainability in the context of green tourism.
PELATIHAN PEMANDU WISATA DAN KULINER TRADISIONAL DI DESA WISATA BATUAGUNG I Nyoman Meirejeki; I Ketut Suarta; I Komang Mahayana Putra; Solihin Solihin; I Putu Budiarta
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.34727

Abstract

Desa Batuagung, berlokasi di pusat Kota Negara, dekat jalan provinsi penghubung Denpasar dan Gilimanuk, menjadikan desa ini mudah diakses oleh para wisatawan. Kemudahan akses ini membuka gerbang bagi pengunjung untuk menjelajahi berbagai objek wisata yang memikat di Desa Batuagung. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan, untuk membantu para pengelola desa wisata, dalam mengembangkan potensi wisata di desa mereka. Berdasarkan kesepakatan dengan tokoh masyarakat, kegiatan prioritas yang akan dilakukan adalah, melatih para pemandu wisata dalam memandu wisatawan yang berkunjung, membuat buku saku. Bagi ibu-ibu, diberikan pelatihan dalam membuat kuliner tradisional yang memanfaatkan produk pertanian desa setempat. Pelatihan secara resmi dibuka oleh Bapak Kepala Desa. diikuti oleh 10 orang pemandu wisata dan 10 orang Ibu PKK dan para pedagang. Pendekatan pelatihan dalam kegiatan ini dilakukan dengan tiga langkah: Pertama, instruktur memberikan materi pelatihan kepada para peserta. Kedua, instruktur akan memberikan penjelasan singkat untuk membantu memahami materi. Tahap akhir, peserta diminta untuk mempraktekan materi yang telah diberikan. Dari Pelatihan yan dilakukan peserta pelatihan sangat puas terhadap pelatihan yang dilakukan. Hasil nyata dari pelatihan ini adalah buku saku dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebanyak 17 buku dan 5 jenis kuliner tradisional yang siap dijual kepada para pengunjung