Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pelatihan Penyusunan Dimensi-Indikator Kinerja Pegawai di Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Pemerintah Kota Kupang Jefirstson Richset Riwukore; Fellyanus Habaora
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2022): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i3.844

Abstract

Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun konsep dimensi kinerja ASN berdasarkan kebutuhan organisasi. Ragamnya indikator kinerja yang ada selama ini mempengaruhi penentuan dimensi kinerja organisasi yang kadangkala tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi. Untuk hal tersebut maka diperlukan sebuah pelatihan penyusunan konsep dimensi organisasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi atau kemampuan organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara maksimal. Permasalahan mitra tersebut menjadi dasar dilakukannya pelatihan penyusunan konsep dimensi indikator kinerja berdasarkan kemampuan manajerial sumber daya manusia. Metode pelaksanaan pengabdian dilakukan menggunakan focus group discussion (FGD) mengikut sertakan seluruh ASN yang berada di Kantor Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Kupang yang berjumlah 39 ASN. Setiap peserta diminta untuk menginventarisir prediktor (faktor) yang menjadi dimensi dan indikator yang mempengaruhi kinerja berdasarkan persepsi. Berdasarkan hal tersebut, diperoleh 30 faktor yang dianggap sesuai dengan kinerja organisasi. Setelah itu, diuji SPSS menggunakan analisis faktorial untuk menentukan determinasi dari ragam faktor yang ada. Hasilnya, mitra mampu menentukan dimensi dan indikator kinerja yang sesuai dengan lingkungan kerjanya yang terdiri atas 12, yaitu (1) fisibilitas; (2) komprehensif; (3) ekonomi; (4) perhatian; (5) relevansi; (6) efisiensi; (7) kontrolabilitas; (8) produktivitas; (9) akuntabilitas; (10) ketangguhan; (11) responsibilitas; dan (12) sarana prasarana. Training on the Compilation of Employee Performance Dimensions at National Unity Agency, Politics and Community Protection Kupang City Government Abstract The purpose of this training is to improve the ability of the State Civil Apparatus (Acronym in Indonesia: ASN) in identifying, analyzing, and drafting the concept of ASN performance dimensions based on organizational needs. The variety of performance indicators that exist so far affect the determination of organizational performance dimensions and indicators which are sometimes not in accordance with the needs of the organization. For this reason, training in the preparation of the concept of organizational dimensions is needed in accordance with the needs of the organization or the ability of the organization to achieve organizational goals to the fullest. The partner's problems became the basis for training on the drafting of the concept of performance indicator dimensions based on the managerial ability of human resources. The method of service implementation is carried out using focus group discussions (FGD) involving all ASN in the Office of the Badan Kesatuan Bangsa, Politik and Perlindungan Masyarakat of Kupang City, totaling 39 ASN. Each participant was asked to make an inventory of the predictors (factors) that became the dimensions and indicators that affect performance based on perceptions. Based on this, obtained 30 factors are considered in organizational performance. After that, SPSS was tested using factorial analysis to determine the determination of the various existing factors. As a result, partners can determine dimensions and performance indicators that are to their work environment which consists of 12, namely (1) feasibility; (2) comprehensive; (3) economy; (4) attention; (5) relevance; (6) efficiency; (7) controllability; (8) productivity; (9) accountability; (10) toughness; (11) responsibility; and (12) infrastructure.
Organizational Commitment Based on Contribution from WFH, Organizational Culture, and Work Motivation at the Badan Keuangan and Aset Daerah Kota Kupang Luis Marnisah; Rosina Ravenska Mbuik; Jefirstson Richset Riwukore
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 5, No 1 (2022): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), August
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1041.578 KB) | DOI: 10.34007/jehss.v5i1.1283

Abstract

The purpose of this study was to analyze and prove the effect of WFH, organizational culture and work motivation on employee organizational commitment. This research was carried out for 5 months (January-May 2022) at the Office of the Badan Keuangan and Aset Daerah Kota Kupang. This research is classified as a quantitative study using a confirmative verification (associative) survey method. The research population was 103 employees whose sample was determined based on the census technique (saturated sample) so the sample was 103 respondents. The type of research data consists of primary data and secondary data. Techniques to obtain data using questionnaires (Likert scale), interviews, and documentation. Data analysis used multiple linear regression analysis (partial test and simultaneous test). The results showed that the variables of WFH, organizational culture, and work motivation had a positive and significant effect on organizational commitment, either partially or simultaneously. This is because the entire t-count value obtained by each variable is greater than the t-table and also the F-count is greater than the F-table with a significance value less than 0.05. The results of this study also show the contribution of the WFH variable to an organizational commitment by 82.1%, organizational culture to an organizational commitment by 33.0%, and work motivation to an organizational commitment by 66.1%. Simultaneously, the contribution of WFH, organizational culture, and work motivation to organizational commitment is 83.3%.
Mengukur Kinerja Pegawai Pemerintahan di Masa Krisis: Konstruksi Instrumen Kinerja Pegawai Dinas Sosial Kota Kupang Saat Masa Pandemi Covid-19 Jefirstson Richset Riwukore; Tien Yustini; Fellyanus Habaora
Jurnal Kawistara Vol 13, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.73481

Abstract

Indikator kinerja biasanya dirancang untuk berlaku dalam satu kondisi. Ketika lembaga menghadapi masa krisis, seperti dalam masa pandemi Covid-19, maka perlu ada perubahan mekanisme pengukuran kinerja pegawai sebagai bentuk adaptasi terhadap situasi yang terjadi. Untuk itu penelitian ini dilakukan dalam rangka mengevaluasi indikator kinerja pegawai agar sesuai dengan situasi tersebut. Penelitian ini berlangsung di Dinas Sosial Kota Kupang. Pendekatan penelitian secara eksplanatif pada populasi penelitian sebanyak 77 pegawai, dan pendekatan sampel penelitian secara sensus atau seluruh pegawai menjadi subjek penelitian. Jenis data terdiri dari data primer dan sekunder yang diperoleh dengan teknik observasi, wawancara kuisioner, dan dokumentasi. Analisis data secara exploratory factor analysis (EFA). Hasilnya, diketahui indikator kinerja pegawai yang sesuai dengan kondisi Covid-19 terdiri dari 9 komponen, yaitu: profesional, target, kredibel, tim kerja, fokus, kapabilitas, inovatif, infrastruktur, dan perfeksionis. Kemampuan indikator kinerja tersebut menjelaskan konstruk sebesar 74,04% yang menunjukkan hasil penelitian ini eksisten terhadap situasi tidak normal, seperti di masa pandemi Covid-19.
Mengukur Kinerja Pegawai Pemerintahan di Masa Krisis: Konstruksi Instrumen Kinerja Pegawai Dinas Sosial Kota Kupang Saat Masa Pandemi Covid-19 Jefirstson Richset Riwukore; Tien Yustini; Fellyanus Habaora
Jurnal Kawistara Vol 13, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.73481

Abstract

Indikator kinerja biasanya dirancang untuk berlaku dalam satu kondisi. Ketika lembaga menghadapi masa krisis, seperti dalam masa pandemi Covid-19, maka perlu ada perubahan mekanisme pengukuran kinerja pegawai sebagai bentuk adaptasi terhadap situasi yang terjadi. Untuk itu penelitian ini dilakukan dalam rangka mengevaluasi indikator kinerja pegawai agar sesuai dengan situasi tersebut. Penelitian ini berlangsung di Dinas Sosial Kota Kupang. Pendekatan penelitian secara eksplanatif pada populasi penelitian sebanyak 77 pegawai, dan pendekatan sampel penelitian secara sensus atau seluruh pegawai menjadi subjek penelitian. Jenis data terdiri dari data primer dan sekunder yang diperoleh dengan teknik observasi, wawancara kuisioner, dan dokumentasi. Analisis data secara exploratory factor analysis (EFA). Hasilnya, diketahui indikator kinerja pegawai yang sesuai dengan kondisi Covid-19 terdiri dari 9 komponen, yaitu: profesional, target, kredibel, tim kerja, fokus, kapabilitas, inovatif, infrastruktur, dan perfeksionis. Kemampuan indikator kinerja tersebut menjelaskan konstruk sebesar 74,04% yang menunjukkan hasil penelitian ini eksisten terhadap situasi tidak normal, seperti di masa pandemi Covid-19.
Pelatihan Penyusunan Konsep Strategi Pencegahan Korupsi Berbasis Sumber Daya Manusia Untuk ASN Pemerintah Kota Kupang Jefirstson Richset Riwukore
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 4 No. 4: November 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v4i4.910

Abstract

Korupsi di Indonesia sudah mengkawatirkan dan berimplikasi pada seluruh sendi kehidupan. Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan salah satu oknum tertinggi pelaku korupsi, khususnya yang terjadi di Pemerintah Kota Kupang, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk itu, pelatihan ini dilakukan untuk memberi pengetahuan dan ketrampilan kepada ASN di Pemerintah Kota Kupang terkait pencegahan korupsi. Peserta dalam kegiatan ini berjumlah 178 ASN yang ditentukan secara kuota sampling jumlah populasi peserta sebanyak 5.789 ASN yang ditentukan secara purposive sampling. Metode pelatihan dilakukan dengan cara focus group discussion (FGD) untuk sharing informasi dan interaksi dalam rangka memberi pengetahuan dan pendidikan, selanjutnya dilakukan workshop untuk diajari atau dilatih menyusun strategi pencegahan korupsi menggunakan analisis SWOT. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa perserta mampu menyusun konsep strategi pencegahan korupsi, yaitu: perkuat kerjasama melalui Memorandum of Understanding (MoU), pemberlakuan transaksi keuangan berbasis elektronik, membentuk gugus tugas pemberantasan pungutan liar, pemberlakuan pencatatan laporan keuangan dan aset ASN, memberlakukan efisiensi dan efektivitas keuangan daerah, membuka partisipasi publik secara daring, dan memberlakukan konsekuensi pakta integritas.
Peningkatan Sumber Daya Manusia Melalui Literasi Media Sosial Dalam Menghadapi Hoaks Jefirstson Richset Riwukore
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 5 No. 3 (2023): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v5i3.1336

Abstract

Tujuan dari kegiatan ini adalah peningkatan sumber daya manusia melalui literasi media sosial dalam perspektif share information dan ketrampilan dalam menangkal penyebaran hoaks. Mitra dari kegiatan ini adalah 1 (satu) mitra, yaitu masyarakat binaan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Sanggar Seni Budaya “Petra Cilik” Kupang. Metode yang digunakan dalam menyuluh dan melatih peserta adalah workshop. Peserta kegiatan sebanyak 49 orang yang ditentukan menggunakan teknik Slovin pada probabilitas 10% dari total populasi masyarakat binaan LKP Petra Cilik (mitra kegiatan) sebanyak 98 orang. Hasil pengabdian menunjukkan sebagian besar peserta, yakni 46 peserta (93,88%) telah mampu menggunakan media sosial, menganalisis, dan mengkritisi pesan informasi yang bersifat hoaks. Sementara sebesar 3 (tiga) peserta (6,12%) telah mampu menggunakan media sosial dan menganalisis pesan informasi yang ada. Dengan demikian, pelatihan ini menghasilkan peningkatan pengetahuan dan kemampuan ketrampilan individu dalam menangkal hoaks, yaitu cerdas dan konstruktif dalam menanggapi-menerima-menyebarluaskan informasi yang diterima dan mampu menghindari penyebaran hoaks. Implikasinya, individu mampu meminimalisir penyebaran hoaks dan dampak negatifnya di masyarakat. HR Improvement Through Social Media Literacy in Dealing with Hoaxes  The purpose of this activity is to increase human resources through social media literacy in the perspective of sharing information and skills in preventing the spread of hoaxes. The partners of this activity are 1 (one) partner, namely the community assisted by the Course and Training Institute (LKP) of the “Petra Cilik” Kupang Cultural Arts Studio. The method used in educating and training the participants is a workshop. There were 49 activity participants who were determined using the Slovin technique at a probability of 10% of the total population of LKP Petra Cilik (activity partners) of 98 people. The results of the training showed that most of the participants, namely 46 participants (93.88%) were able to use social media, analyze and criticize information messages that were hoaxes. Meanwhile, 3 (three) participants (6.12%) were able to use social media and analyze existing information messages. Thus, this training resulted in an increase in individual knowledge and skills in counteracting hoaxes, namely being smart and constructive in responding-receiving-distributing information received and being able to avoid the spread of hoaxes. The implication is that individuals are able to minimize the spread of hoaxes and their negative impact on society.