Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA TEH HITAM HERBAL DAUN JAMBU BIJI YANG DITAMBAHKAN DENGAN SARI JERUK NIPIS DAN Eucalyptus globulus [PHYSICOCHEMICAL CHARACTERISTICS OF GUAVA LEAF HERBAL TEA WITH ADDED LIME JUICE AND Eucalyptus globulus] Yuniwaty Halim; Fellia Evelyn; Dela Rosa
FaST - Jurnal Sains dan Teknologi (Journal of Science and Technology) Vol 5, No 2 (2021): NOVEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guava leaves can be utilized as herbal tea because it contains bioactive compounds. In this research, guava leaf herbal tea was prepared according to black tea making process. Guava leaf herbal tea tends to have an astringent taste, therefore lime juice and Eucalyptus globulus were added to improve the sensory characteristics. The purpose of this study was to determine the best brewing temperature and time, and the effect of lime juice concentration and E. globulus essential oil on physicochemical and sensory properties of guava leaf herbal tea. In the first stage research, guava leaf herbal tea was brewed at different temperature (70, 80, 90oC) and time (5, 10, 15 minutes). The selected brewing temperature and time was 90oC for 10 minutes, with antioxidant activity (IC50) of 4372.22±54.71 ppm, total phenolic of 292.88±8.35 mg GAE/L, total flavonoids of 80.83±1.61 mg QE/L, and condensed tannin of 543.10 ±38.68 mg CE/L. In the second research stage, guava leaf herbal tea was prepared with the addition of lime (1, 2, 3%) and E. globulus (0,05, 0,10, 0,15%). When compared to herbal teas without the addition of lime and E. globulus, guava leaf herbal tea with addition of 3% lime and 0,15% E. globulus has lower antioxidant activity (IC50) of 10199.18±289.35 ppm, total phenolic of 303.12±19.70 mg GAE/L, total flavonoids of 78.20±3.52 mg QE/L, and condensed tannins of 362.40±12.40 mg CE/L. However, addition of lime and E. globulus to the guava leaf herbal tea increased the panelists' preference in terms of color and astringency.BAHASA INDONESIA ABSTRAK:Daun jambu biji dapat dimanfaatkan menjadi teh herbal dikarenakan memiliki kandungan senyawa bioaktif. Pembuatan teh herbal daun jambu biji pada penelitian ini menggunakan proses pembuatan teh hitam. Teh herbal daun jambu biji cenderung memiliki rasa sepat sehingga ditambahkan sari jeruk nipis dan Eucalyptus globulus untuk meningkatkan karakteristik sensorinya. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan perlakuan suhu dan waktu penyeduhan terpilih, serta pengaruh penambahan konsentrasi sari jeruk nipis dan minyak esensial E. globulus terhadap karakteristik fisikokimia serta sensori teh herbal daun jambu biji. Penelitian tahap I dilakukan pembuatan daun teh jambu biji kering dan penyeduhan teh herbal daun jambu biji pada suhu (70, 80, 90oC) dan waktu penyeduhan (5, 10, 15 menit). Suhu dan waktu penyeduhan terpilih adalah suhu 90oC selama 10 menit, yang memiliki aktivitas antioksidan (IC50) sebesar 4372,22±54,71 ppm, total fenolik 292,88±8,35 mg GAE/L, total flavonoid 80,83±1,61 mg QE/L, dan kandungan tanin terkondensasi 543,10±38,68 mg CE/L. Pada penelitian tahap II, dilakukan pembuatan teh herbal daun jambu biji dengan penambahan konsentrasi jeruk nipis (1, 2, 3%) dan E. globulus (0,05, 0,10, 0,15%). Jika dibandingkan dengan teh herbal tanpa penambahan E. globulus dan jeruk nipis, teh herbal daun jambu biji dengan penambahan jeruk nipis 3% dan E. globulus 0,15% memiliki aktivitas antioksidan (IC50) yang lebih rendah, yaitu sebesar 10199,18±289,35 ppm, total fenolik 303,12±19,70 mg GAE/L, total flavonoid 78,20±3,52 mg QE/L, dan kandungan tanin terkondensasi 362,40±12,40 mg CE/L. Namun, penambahan jeruk nipis dan E. globulus pada teh herbal daun jambu biji meningkatkan tingkat kesukaan panelis terhadap warna dan rasa sepat.  
Pemanfaatan Sari Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) dalam Pembuatan Es Krim Susu Kedelai [Utilization of Red Dragon Fruit (Hylocereus polyrhizus) Juice in Soy Ice Cream Making] Yuniwaty Halim
FaST - Jurnal Sains dan Teknologi (Journal of Science and Technology) Vol 6, No 1 (2022): MAY
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jstfast.v6i1.5209

Abstract

Red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) contains betalains which can be used as a natural colorant with antioxidant properties. Low acceptance of soy ice cream that is usually caused by beany flavor can be reduced by addition of antioxidant in red dragon fruit juice. This research was aimed to determine the effect of red dragon fruit juice addition and different types and concentration of stabilizers on soy ice cream characteristics. In the first research stage, soy ice cream was made with different red dragon fruit juice concentrations (0%, 5%, 10%, 15% and 20%). Soy ice cream with 20% of red dragon juice addition was chosen because it had IC50 value of 132298 ± 29802 ppm, highest overrun, and best organoleptic acceptance. In the second research stage, soy ice cream was made with different stabilizer types (CMC 0.2%, CMC 0.1%, and k-carrageenan 0.1%, and k-carrageenan 0.2%). Soy ice cream with CMC 0.2% was the selected formulation because it has the highest overrun (36.44 ± 1.58%) and slowest melting time (54.00 ± 0.61 min). The selected soy ice cream contained 61.85% moisture, 0.72% ash, 2.74% fat, 5.65% protein and 29.04% carbohydrate.Bahasa Indonesia Abstract:Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) mengandung betalain yang dapat digunakan sebagai pewarna alami yang memiliki sifat antioksidan. Penerimaan es krim susu kedelai yang rendah yang biasanya disebabkan oleh aroma langu dapat dikurangi dengan penambahan antioksidan dari sari buah naga. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh penambahan sari buah merah dan pengaruh jenis dan konsentrasi stabilizer terhadap karakteristik fisik es krim susu kedelai. Pada penelitian tahap pertama, es krim susu kedelai dibuat dengan berbagai konsentrasi sari buah naga (0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%). Es krim susu kedelai dengan penambahan 20% sari buah naga merah merupakan formulasi terpilih karena memiliki nilai IC50 sebesar 132298±29802 ppm, overrun tertinggi, dan penerimaan organoleptik terbaik. Pada penelitian tahap kedua, es krim susu kedelai dibuat dengan berbagai jenis stabilizer (CMC 0,2%, CMC 0,1% dan k-karagenan 0,1%, dan k-karagenan 0,2%). Es krim susu kedelai dengan penggunaan CMC 0,2% merupakan formulasi terpilih karena memiliki overrun tertinggi (36,44 ± 1,58%) dan waktu leleh terlama (54,00 ± 0,61 menit). Es krim susu kedelai terpilih ini mengandung air sebanyak 61,85%, abu 0,72%, lemak 2,74%, protein 5,65%, dan karbohidrat 29,04%.
Pemanfaatan Buah Leunca (Solanum nigrum L.) Dalam Pembuatan Minuman Sari Buah (Utilization of Black Nightshade (Solanum nigrum L.) in the Making of Fruit Juice) Yuniwaty Halim; Diana Effendi; Caecilia C. Nurwitri
FaST - Jurnal Sains dan Teknologi (Journal of Science and Technology) Vol 2, No 1 (2018): May
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Black nightshade (Solanum nigrum L.) fruit contains many antioxidant compounds, however, utilization of black nightshade as food or beverage product has not been much studied. The research was aimed to determine sugar concentration and acid source used in black nightshade juice making to obtain a product that is acceptable for the panelists and to observe the black nightshade juice quality changes during storage. Sugar concentration used were 10%, 12.5%, and 15%. Acids used were from citric acid, belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) and lime (Citrus aurantifolia). It was found that the selected formulation was black nightshade juice added with 15% of sugar concentration and acid added from belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi). This formula has acceptance value of 4.41± 1.357  and the IC50 value of 2118.0582 ± 96.3983 mg/L. Storage was done for 6 weeks in refrigerated temperature. During storage, quality of black nightshade juice decreased after 2 weeks, observed from decrease in its antioxidant activity, total phenolic and flavonoid compound.  
Penentuan Kondisi Optimum Untuk Produksi Glukosamin Kasar dari Kulit Udang Windu (Penaeus Monodon Fabr.) oleh Aeromonas hydrophila Yuniwaty Halim; Febrico Febrico
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 5 (2018): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL V KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.915 KB)

Abstract

Kulit udang windu (Penaeus monodon Fabricius) merupakan salah satu sumber kitin. Kitin merupakan polisakarida yang dapat dihidrolisis lebih lanjut menjadi kitosan dan glukosamin. Senyawa N-asetil glukosamin hasil hidrolisis kitin sering digunakan dalam pengobatan osteoarthritis dan juga sebagai suplemen makanan. Salah satu metode untuk menghasilkan N-asetil glukosamin dari kitin adalah melalui fermentasi menggunakan kapang atau bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kondisi optimum (suhu, pH, dan lama fermentasi) untuk memproduksi N-asetil glukosamin dari kulit udang windu melalui fermentasi cair menggunakan bakteri Aeromonas hydrophila. Penentuan suhu optimum dilakukan dengan fermentasi cair terhadap isolate kitin pada tiga suhu fermentasi yang berbeda, yaitu 18oC, 28oC, dan 37oC. Suhu terbaik yang diperoleh kemudian digunakan untuk menentukan pH (6,0; 7,0; 8,0) dan lama fermentasi (1, 2, 3 hari) yang optimum untuk produksi N-asetil glukosamin. Konsentrasi N-asetil glukosamin tertinggi dihasilkan melalui fermentasi pada suhu 37oC, dengan kondisi pH 8,0 dan lama fermentasi 2 hari, yaitu sebesar 36.955,00 ±333,17 mg/L. Kata kunci: kitin, Aeromonas hydrophila, N-asetil glukosamin, kulit udang windu. 
Determination of Optimal Fermentation Condition for N-acetylglucosamine Production Using Mucor circinelloides Extracellular Chitinase Yuniwaty Halim; Hardoko Hardoko; Reinald Febryanto Pengalila
Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada Vol 21, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.742 KB) | DOI: 10.22146/jfs.45859

Abstract

This research aimed to determine the best fermentation condition, consists of pH, temperature, fermentation time and substrate concentration, in N-acetylglucosamine production from shrimp shells using crude extracellular chitinase obtained from Mucor circinelloides mould. The method used was experimental method with fermentation treatment of different pH (5, 6, 7, 8 and 9) and temperature (30, 40, 50, 60, 70 and 80°C). The optimal pH and temperature of fermentation obtained was used to determine the maximum substrate concentration (0.5, 1, 1.5 and 2%) and fermentation time (2, 4, 6 and 24 hours) to produce the highest concentration of N-acetylglucosamine. The optimal pH for fermentation was 8, with chitinase activity of 4.38±0.06 U/ml, while the optimal temperature was 50°C with enzyme activity of 5.42±0.06 U/ml. Substrate concentration and fermentation time affected the N-acetylglucosamine production. The optimal fermentation condition was obtained with substrate concentration of 1.5% and fermentation time of 2 hours resulted to N-acetyl Glucosamine concentration of 2195.83±15.14 ppm.
Penyuluhan Kesehatan Dan Keamanan Pangan Di Sekolah Lentera Harapan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten Adolf Parhusip; Nuri Arum Anugrahati; Yuniwaty Halim
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.25 KB)

Abstract

Usia sekolah merupakan golongan usia yang rentan mengingat masa-masa ini anak masih berada dalam pertumbuhan dan umumnya anak belum memahami risiko makanan yang akan dikonsumsi terhadap kesehatan. Golongan siswa tingkat SMP umumnya sudah memiliki kebiasaan memilih dan membeli makanan sendiri namun karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan siswa/i SMP akan pentingnya kesehatan atau fungsi dari makanan yang dikonsumsi, biasanya siswa akan memilih makanan hanya berdasarkan tampilan fisik atau rasa yang disukai. Penyuluhan ini diikuti oleh 263 siswa/i SMP kelas 7, 8 dan 9 SMP Sekolah Lentera Harapan (SLH) Curug, Banten. Kegiatan penyuluhan dilakukan di masing-masing kelas secara paralel. Materi penyuluhan berupa kriteria pangan segar yang baik, pangan olahan yang baik, dan bagaimana memilih pangan jajanan yang sehat. Dalam penyuluhan juga digunakan beberapa alat peraga untuk mempertegas informasi dan memberikan pengertian mendalam serta dilanjutkan dengan diskusi. Siswa SMP SLH memberikan respon positif terhadap kegiatan PKM dan sangat antusias mengikuti penyuluhan. Sebanyak 51.3% peserta belum pernah mengikuti kegiatan penyuluhan seperti yang dilakukan pada PKM ini. Sebanyak 75.7% peserta merasa sangat senang dengan adanya kegiatan ini dan 55% peserta merasa sangat menarik karena kegiatan PKM dilakukan dengan interaktif, komunikatif, dan kreatif. Kegiatan PKM ini dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa/i usia sekolah tentang pentingnya kesehatan dan keamanan pangan di dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan PkM dapat terselenggara dengan baik dan dapat mengedukasi siswa/i SMP tentang pangan sehat dan aman.
Penerapan Teknologi Tepat Guna Pembuatan Permen Fungsional Dari Daun Sirih Pada Kwg St. Ig. Loyola Bogor Hardoko Hardoko; Wenny SL. Sinaga; Adolf JN Parhusip; Yuniwaty Halim; Titri S. Mastuti; Jessica Decyree
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.563 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.634

Abstract

Kelompok Wanita (KWG) St. Ig. Lolyola Bogor dalam kegiatannya tidak hanya melakukan kegiatan pendalaman iman tetapi juga kegiatan non-agama yang berguna untuk diaplikasikan pada masyarakat sekitarnya. KWG ini membutuhkan berbagai teknologi tepat guna untuk pembinan anggotanya dan juga masyarakat sekitar. Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk mengajarkan teknologi tepat guna pembuatan permen fungsional dari daun sirih. Metode yang digunakan dalam PKM adalah metode Participatory Active Learning System (PALS). Hasilnya menunjukkan bahwa teknologi pembuatan permen fungsional dari daun sirih bisa dipelajari, dipahami, dan mudah diprektekkan di KW dan juga bisa diaplikasikan dirumah dan dimasyarakat sekitarnya. Permen daun sirih yang dihasilkan dapat berfungsi untuk kesehatan secara umum dan kesehatan mulut secara khusus, sehinggga dapat disebut permen fungsional.
PENYULUHAN TENTANG PEMANFAATAN PANGAN FUNGSIONAL PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI FORUM KELOMPOK WANITA TANI SEKAR ARUM TANGERANG SELATAN Tagor M Siregar; Lucia Soedirga; Wenny Sinaga; Yuniwaty Halim
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.929 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1155

Abstract

Forum kelompok wanita tani (KWT) Sekar Arum merupakan kelompok masyarakat di Tangerang Selatan yang melakukan budidaya tanaman pangan. Pada masa pandemi Covid-19 masyarakat diharapkan memiliki asupan makanan sehat yang dapat meningkatkan imunitas tubuh. Pangan fungsional adalah pangan dengan kandungan komponen aktifnya dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Sebagian besar anggota Forum KWT Sekar Arum Tangerang Selatan masih memiliki pengetahuan yang terbatas mengenai manfaat kesehatan bahan pangan yang telah dibudidayakan. Sebagai respon atas kondisi ini, Program Studi Teknologi Pangan UPH melaksanakan kegiatan penyuluhan pemanfaatan pangan fungsional yang bertujuan agar masyarakat dapat memanfaatkan pangan lokal yang dibudidayakan sebagai sumber pangan fungsional. Pada tahap persiapan dilakukan proses diskusi dengan pengurus Forum KWT Sekar Arum dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangerang Selatan untuk memastikan kesesuaian materi dan teknis pelaksanaan penyuluhan. Pelaksanaan penyuluhan dilakukan secara webinar menggunakan platform zoom meeting. Materi penyuluhan meliputi definisi, jenis komponen aktif dan manfaat fisiologis pangan fungsional. Penyuluhan diikuti oleh 87 peserta yang mewakili beberapa KWT di Tangerang Selatan. Evaluasi berdasarkan pengisian kuesioner menunjukkan 98,85% peserta menyatakan penyuluhan dapat diikuti dengan baik dan sangat bermanfaat serta menginginkan adanya penyuluhan atau pelatihan berkelanjutan dengan topik yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi sumber daya yang ada.
Pelatihan Secara Daring Mengenai Pembuatan Produk Makanan Fermentasi Di Sekolah Dian Harapan (SDH) Adolf J.N. Parhusip; Yuniwaty Halim; W. Donald R. Pokatong; Titri S. Mastuti; Lucia C. Soedirga
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.22 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1421

Abstract

Siswa/i sekolah tingkat SMA merupakan siswa/i yang dipersiapkan untuk menempuh pendidikan tinggi lanjut, yaitu di tingkat Universitas. Kegiatan elektif di sekolah yang memperkenalkan program studi di tingkat Universitas akan membantu siswa/i untuk memahami dan mempertimbangkan program studi yang akan ditempuh pada saat mereka masuk ke dalam jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu, kegiatan elektif juga berguna untuk mengembangkan potensi, kreativitas, dan pengetahuan siswa/i. Di sisi lain, kegiatan ini merupakan wadah bagi dosen untuk melaksanakan salah satu Tridharma perguruan tinggi, yaitu Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Kegiatan PkM ini dilakukan bagi siswa/i tingkat SMA (kelas 10 sampai 12) secara daring di 11 Sekolah Dian Harapan (SDH) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan ini diawali dengan melakukan diskusi dan penyusunan modul oleh tim PkM dengan guru-guru pendamping di SDH yang akan membantu mengevaluasi aktivitas siswa/i nantinya. Tim PkM kemudian memberikan penjelasan dan pelatihan secara daring mengenai salah satu teknologi pengolahan produk pangan, yaitu fermentasi. Tim PkM juga memberikan penjelasan berupa video pembuatan produk fermentasi sederhana untuk mendorong siswa/i melakukan eksperimen di rumah masing-masing. Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan baik disertai dengan respon positif dari siswa/i maupun guru pendamping yang turut serta dalam kegiatan PkM ini.
PELATIHAN PEMBUATAN NUGGET BERBASIS KEDELAI DI SMA DIAN HARAPAN CIKARANG Intan Cidarbulan Matita; Adolf Parhusip; Yuniwaty Halim; Julia Ratna Wijaya; Raphael Dimas Tri Nugroho
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1671

Abstract

Pandemi COVID-19 mendorong masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup sehat yang dapat mengubah pola makan. Perubahan pola makan yang saat ini terlihat adalah meningkatnya jumlah produk pangan berbasis nabati sebagai alternatif yang berdampak positif terhadap kesehatan. Salah satu bahan pangan nabati yang umum digunakan sebagai alternatif bahan pangan hewani adalah kacang kedelai. Selain mengandung banyak asam amino esensial, kedelai juga merupakan bahan pangan sumber serat. Nugget merupakan makanan ringan yang banyak digemari masyarakat karena rasa, tekstur dan bentuk yang mudah dikonsumsi. Nugget yang umumnya dibuat dari daging memiliki kalori, kadar lemak jenuh dan kadar sodium yang tinggi. Oleh karena itu, kedelai dapat digunakan sebagai pengganti daging untuk membuat nugget yang lebih sehat. Pelatihan pembuatan nugget berbasis kedelai dilakukan bagi siswa SMA Dian Harapan Cikarang untuk meningkatkan pengetahuan siswa akan produk pangan alternatif dan karakteristiknya serta meningkatkan keterampilan siswa dalam melakukan pengolahan produk pangan. Karena pandemi COVID-19, pelatihan dilakukan secara daring. Siswa lalu diberi kesempatan untuk membuat nugget berbasis kedelai di rumah secara individu maupun berkelompok dan mendokumentasikannya dalam bentuk video yang kemudian dievaluasi. Antusiasme siswa peserta PKM dapat dilihat dari banyaknya jumlah video pembuatan nugget yaitu sebanyak 11 video. Meskipun pelatihan ini dilakukan secara daring, ketertarikan dan manfaat yang diperoleh siswa tidak berkurang karena 100% siswa merasa bahwa kegiatan PKM ini bermanfaat dan menarik. Selain itu, 100% siswa juga menyatakan keinginan untuk mengikuti kembali kegiatan yang serupa.