Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Health Education Media “Smart with Your Foods” Increasing Selection of Foods Knowledge for Elementary School Students Patriasih, Rita
INVOTEC Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : Faculty of Technological and Vocational Education-Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/invotec.v13i1.6260

Abstract

The importance of the application of healthy behaviors in elementary schools need serious attention. Results of a preliminary study revealed the low student behavior, especially on the selection of healthy foods. Efforts to do one of them by conveying this information by using the right media health education. This study aimed to increase the knowledge of elementary school students through health education media "Smart with Your Foods". Implementation has been performed using a quasi-experimental design with non-equivalent control group pretest-posttest design. Research subjects are elementary school students. Respondents were divided into the experimental class and control class. This research reveals that "Smart with Your Foods" media effectively to enhance students' knowledge about the selection of healthy foods. Conclusion: This media is effective in improving the selection of foods knowledge for elementary school students
PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FPOK UPI MENGENAI PENDIDIKAN GIZI UNTUK MENCEGAH KECENDERUNGAN EATING DISORDER PADA ATLET Yulia, Cica; Pitriani, Pipit; Patriasih, Rita
INVOTEC Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Technological and Vocational Education-Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/invotec.v10i1.5087

Abstract

Kondisi fisik seorang Atlet sangat mempengaruhi stamina ketika mereka bertanding. Indikator kondisi fisik yang prima dari seorang Atlet adalah status gizi dan status kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang sering di hadapi oleh para Atlet adalah Eating Disorder atau penyimpangan perilaku makan. Tujuan dari penelitian ini adalah menjaring persepsi mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK UPI yang berprofesi sebagai atlet mengenai pendidikan gizi untuk mencegah kecenderungan eating disorder. Metode Deskriptif digunakan dalam penelitian ini dengan pendekatan cross-sectional desain, Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden mempunyai persepsi kuat bahwa pendidikan gizi sangat penting dalam mencegah kecenderungan Eating Disorder pada atlet. Sebagian besar responden setuju bahwa tempat yang paling tepat untuk menyampaikan pendidikan gizi bagi para atlet adalah di kampus dan klub olahraga. Setengah dari responden memberikan persepsi bahwa bentuk kegiatan yang paling tepat dalam menyampaikan pendidikan gizi bagi atlet adalah penyuluhan secara berkala, dengan menggunakan metode gabungan dari diskusi, demontrasi dan simulasi, dan durasi yang dianggap tepat selama 60 menit, serta media yg tepat adalah audio visual.
Pola Makan Balita Status Gizi Kurang di Puskesmas Ciumbuleuit Cidadap Bandung Sana Widianti; Rita Patriasih; Cica Yulia
Jurnal Sains Boga Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Sains Boga, Volume 2 Nomor 2, November 2019
Publisher : Program Studi Tata Boga Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JSB.002.2.05

Abstract

Abstract Underweight is a health disorder which is caused imbalance of nutrient needed for growth. The direct factor of underweight are food intake and infectious diseases. Foods consumed by toddlers will become a habit and form eating habit for toddlers. Caused of underweight are still a problem in west java, one of which is in Puskesmas Ciumbuleuit. The research was aimed to find eating habit toddlers recorded in Puskesmas Ciumbuleuit. The method was quantitative descriptive with cross-sectional design. The population of was 70 mother who have of toddlers underweight status. The sampling technique used was purposive in consideration of toddlers underweight status of was 4 to 5 years old already active consumers therefore the sample of the research was 20 people. The result of research that 55% of toddlers was only eating and snacking twice a day,77,5% of toddlers feeding schedule was irreguler, the quantity of toddler eating did not meet daily nutrition needs since the average intakes of staple food 177,9 gram, 48,4 gram of animal protein 9,75 gram of vegetables protein, 32,7 gram of vegetable, 11,6 gram of fruit, 32,8 gram of milk, the quality of 85% of toddler feeding was energy deficit, 70% of them were protein deficit, 95% was fat deficit,77,5% of toddler eating variation was not varied. Recommendations for related institutions are expected to provide knowledge and mentoring to the eating habit in toddlers underweight status, for mother of toddlers pay attention to food consumed by children so that it will produce a good eating habit. Keywords: eating habits, toddler, underweight status. Abstrak Gizi kurang adalah gangguan kesehatan ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan. Faktor langsung penyebab gizi kurang adalah asupan makanan dan penyakit infeksi. Makanan yang dikonsumsi balita akan menjadi kebiasaan dan terbentuklah pola makan pada balita. Kasus gizi kurang masih menjadi masalah di Jawa Barat, salah satunya di puskesmas Ciumbuleuit. Tujuan pemelitian ini untuk mengetahui pola makan anak balita status gizi kurang yang tercatat di puskesmas Ciumbuleuit Bandung. Metode yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi sebanyak 70 orang ibu yang memiliki balita status gizi kurang. Teknik pengambilan sampel adalah purposive dengan pertimbangan anak balita yang memiliki status gizi kurang berusia 4-5 tahun sudah menjadi konsumen aktif. Sampel penelitian ini adalah 20 orang ibu balita gizi kurang. Penelitian diperoleh mengenai frekuensi makan dalam sehari lebih dari setengahnya (55%) balita makan hanya dua kali dalam sehari dan mengkonsumsi snack dua kali. Jadwal makan anak balita sebagian besar (77%) tidak teratur. kuantitas makan balita seluruhnya masih belum sesuai dengan yang dianjurkan. Rata-rata konsumsi makanan pokok 177,9 gram, lauk hewani 48,4 gram, lauk nabati 9,75 gram, sayuran 32,7 gram, buah 11,6 gram, susu 32,8 gram. Kualitas makan balita sebagian besar(85%) defisit energi, lebih dari setengahnya (70%) defisit protein, sebagian besar (95%) defisit lemak, lebih dari setengahnya (75%) defisit karbohidrat, dan variasi makanan balita sebagian besar (77,5%) tidak bervariasi. Rekomendasi bagi lembaga terkait diharapkan untuk memberikan pengetahuan dan pendampingan untuk pola makan pada balita status gizi kurang, bagi ibu balita memperhatikan makanan yang dikonsumsi oleh anak sehingga akan menghasilkan pola makan yang baik. Kata-kata kunci: anak bawah lima tahun, pola makan, status gizi kurang
NUTRIENTS INTAKE AND NUTRITIONAL STATUS OF STREET CHILDREN IN BANDUNG Rita Patriasih; Isma Widiaty; Mira Dewi; Dadang Sukandar
Jurnal Gizi dan Pangan Vol. 5 No. 3 (2010)
Publisher : Food and Nutrition Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.465 KB) | DOI: 10.25182/jgp.2010.5.3.178-184

Abstract

The objectives of this research were to analyze food habits and nutrients intake, and health and nutritional status of street children. The research was carried out in the City of Bandung, West Java; Indonesia. A sample of 324 street children was selected randomly. The sample consisted of 232 boys and 92 girls. The data obtained from questionnaires. Means, standard deviation, frequency and proportion were calculated with a combination of software applications:  Microsoft Excel and Statistical Analysis System. The result showed the level of consumption adequacy did not meet the recommended dietary allowances i.e. with the shortage of 10-15%, this is an indication that the street children should be aware of their daily food consumption. The most common diseases suffered by the respondents were acute respiratory infections (ARI) (47%). In addition, 22.7 % and 18.4 % of them suffered from diarrhoea and skin diseases, respectively. Blood haemoglobin status of street children shows that the incidence of anemia was 29.3%. Based on the classification of nutritional status, 42.7% and 80.4 % of street children were underweight and stunted, respectively.
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSLUSIF UNTUK MENCEGAH STUNTING DI KELURAHAN CIMAHI (THE KNOWLEDGE OF PREGNANT WOMEN ON EXCLUSIVE BREASTFEEDING TO PREVENT STUNTING IN CIMAHI VILLAGE) Mika Kuswanti; Ai Nurhayati; Rita Patriasih
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.339 KB) | DOI: 10.17509/boga.v9i1.23977

Abstract

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya, salah satu faktor yang berhubungan langsung dengan stunting adalah pemberian ASI ekslusif. Anak yang diberikan ASI secara ekslusif memiliki resiko yang lebih rendah untuk terkena Stunting. Hal yang menentukan sikap ibu dalam pemberian ASI ekslusif adalah pengetahuan tentang ASI ekslusif  itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil mengenai ASI ekslusif untuk mencegah stunting. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif. Populasi adalah ibu hamil di Kelurahan Cimahi sebanyak 25 orang dengan sampel total yaitu seluruh populasi dijadikan sampel. Hasil penelitian ini mengungkapkan rata-rata nilai pengetahuan ibu hamil terkait pengertian ASI ekslusif, manfaat ASI ekslusif, pemberian ASI ekslusif, pengertian kolostrum, makanan prelaktal, konsumsi ibu menyusui dan perawatan payudara adalah 60 ± st dev 4,2 sehingga berada pada kategori cukup baik, dengan sebaran 48% berada pada kategori cukup baik, hanya 36% yang berada pada kategori baik, sedangkan 12% berada pada kategori kurang baik dan hanya 4% yang berada pada kategori sangat baik. Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah harus adanya peningkatan pengetahuan ibu hami tentang ASI ekslusif untuk mencegah stunting dengan melakukan penyuluhan oleh pihak terkait yaitu puskesmas dan dinas kesehatan setempat. Kata kunci: ASI ekslusif, Stunting, Pengetahuan Stunting is a growth disorder in children, namely the child's height is lower or shorter (dwarf) than the standard age, one of the factors that is directly related to stunting is exclusive breastfeeding. Children who are exclusively breastfed have a lower risk of developing Stunting. The thing that determines the attitude of mothers in exclusive breastfeeding is the knowledge of exclusive breastfeeding itself. This study aims to determine the knowledge of pregnant women about exclusive breastfeeding to prevent stunting. The method used is descriptive method. The population is 25 pregnant women in the Cimahi Village with a total sample of the entire population being sampled. The results of this study reveal the average value of knowledge of pregnant women related to the understanding of exclusive breastfeeding, the benefits of exclusive breastfeeding, exclusive breastfeeding, colostrum, prelactal food, consumption of nursing mothers and breast care is 60 ± st dev 4.2 so that it is in good enough category, with the distribution of 48% in the good enough category, only 36% were in the good category, while 12% were in the poor category and only 4% were in the very good category. The recommendation from the results of this study is that there should be an increase in knowledge of pregnant women about exclusive breastfeeding to prevent stunting by conducting counseling by the local health office. Keywords: Exclusive Breestfeeding, Stunting, Knowledge
PENERAPAN PERSONAL HIGIENE KARYAWAN HOME INDUSTRY KERUPUK DI DESA SINDANG KECAMATAN SINDANG KABUPATEN INDRAMAYU Ade Kristiana; Tati Setiawati; Rita Patriasih
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.534 KB) | DOI: 10.17509/boga.v9i1.23682

Abstract

Personal higiene dalam industri makanan merupakan salah satu hal penting yang harus diterapkan. Hal ini terkait dengan penjaminan aspek keamanan produk makanan dari terjadinya kontaminasi silang. Makanan menjadi aman untuk dikonsumsi dalam arti bebas dari hal-hal yang dapat membahayakan, merugikan dan terhindar dari kerusakan. Berdasarkan studi pendahuluan di desa Sindang Kabupaten Indramayu terdapat home industry kerupuk yang belum sepenuhnya menerapkan personal higiene dengan baik. Peneliti ingin mengetahui bagaimana penerapan personal higiene pada home industry kerupuk secara keseluruhan. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai penerapan personal higiene karyawan home industry kerupuk di desa Sindang kecamatan Sindang kabupaten Indramayu. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner dengan metode observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa sikap personal higiene karyawan yang meliputi kebersihan rambut, hidung, mulut dan gigi, tangan dan jari tangan, badan, serta pakaian kerja pada penerapan personal higiene saat bekerja masuk pada kategori sangat baik. Perilaku personal higiene karyawan saat bekerja masuk pada kategori tidak diterapkan. Rekomendasi penelitian ini perlu ditingkatkan kembali mengenai penerapan personal higiene karyawan saat bekerja dan untuk pengelola home industry diharapkan dapat memberikan pelatihan dan penyuluhan mengenai personal higiene kepada karyawan agar penerapan personal higiene dapat diterapkan dengan baik.
Daya Terima Korean Fish Cake Berbahan Dasar Ikan Patin Hajar, Yolanda Siti; Ai Mahmudatussa’adah; Rita Patriasih
Jurnal Sains Boga Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Sains Boga Volume 6 Nomor 2, November 2023
Publisher : Program Studi Tata Boga Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JSB.006.2.01

Abstract

Catfish is one of the many fish species cultivated in Indonesia so that the number increases rapidly every year, but this is not in line with the diversity of processed catfish products. One way to increase the diversity of processed catfish is by diversifying the product into Korean fish cake. This study aims to develop a formula and determine the acceptability of Korean fish cake made from catfish. This research was conducted by experimental method. Based on the results of the recipe analysis, the starting recipe was produced which was then tested 3 times. From the QDA test conducted by 3 expert panelists, the best sample was chosen, namely KFCIP 3 with a composition of catfish 29.9%, squid 29.9%, shrimp 14.9%, wheat flour 3.7%, potato starch 5, 3%, garlic 3.2%, onion 4.3%, egg white, 4.3%, salt 1.9%, sugar 2.2% and white pepper 0.4%. Furthermore, organoleptic tests were carried out to determine the acceptability of 30 untrained panelists. From the results of the research and analysis carried out, it shows that the composition of taste, aroma, color, texture has acceptance with the "very favorable" category. Overall, Korean catfish fish cake has an acceptance category of "very liked". This research also produced a Korean fish cake formulation made from catfish which was positively received by consumers.
Daya Terima Fudgy Brownies Substitusi Carob Powder Karimah, Kamilia; Mahmudatussa’adah, Ai; Patriasih, Rita
Jurnal Sains Boga Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Sains Boga Volume 7 Nomor 1, Mei 2024
Publisher : Program Studi Tata Boga Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JSB.007.1.03

Abstract

Cokelat merupakan produk yang populer dan digemari oleh masyarakat. Tingginya permintaan cokelat tidak sejalan dengan produksi cokelat yang menurun akibat perubahan iklim sehingga harga cokelat semakin meningkat. Cokelat digunakan dalam berbagai produk pastry seperti fudgy brownies. Fudgy brownies memiliki karakteristik padat, lembab serta memiliki rasa dan aroma cokelat yang kuat. Carob powder dapat menjadi alternatif pengganti cokelat karena memiliki karakteristik sensori rasa dan warna yang mirip dengan cokelat serta harga yang lebih murah. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan penggunaan carob powder sebagai substitusi cokelat dalam pembuatan fudgy brownies serta hasil daya terima masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode true eksperimental melalui tahapan analisis resep, pengembangan produk, uji QDA (Quantitative Descriptive Analysis) dan uji daya terima. Hasil yang didapatkan untuk formula resep standar fudgy brownies substitusi carob powder yaitu carob powder dapat menggantikan 50% dari total cokelat bubuk yang digunakan. Karakteristik sensori fudgy brownies substitusi carob powder memiliki aroma dan rasa cokelat yang kuat dengan warna cokelat kehitaman. Hasil daya terima menunjukkan bahwa fudgy brownies substitusi carob powder dapat diterima oleh masyarakat.
The Implementation of Window Shopping Method Innutrition Science Course Syaifudien, Muhammad Asyrof; Patriasih, Rita; Juwaedah, Ade
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/boga.v13i1.72862

Abstract

The learning method is a way for educators to present learning materials as an effort to achieve learning objectives. In the learning process, educators find various problems, one of which is the lack of student participation in the learning process. So there needs to be an effort to develop learning methods to increase student participation. One of the learning methods that focuses learning on students is the windows shopping method. This research is a descriptive qualitative research using a one group pretest-posttest type design. Data collection uses documentation, observation, tests and field notes. The results showed that the participation of students in the learning process using window shopping showed that they participated in learning. The participation of students begins to be seen when the teacher provides a stimulus for activities from the beginning of learning to the end of learning and shows a change in the competence of students' knowledge. In future research, it is hoped that it can be carried out using a treatment class and a control class and several cycles are carried out.
Analisis Asupan dan Tingkat Kecukupan Zat Gizi Makro pada Siswa SMK R.A Kartini Bandung Khairunnisa, Khansa Atikah; Nurhayati, Ai; Patriasih, Rita
Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi Universitas Binawan Vol. 5 No. 1 (2024): Desember 2024
Publisher : Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Binawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54771/vck7mm90

Abstract

Siswa SMK berada dalam kelompok remaja yang rentan masalah gizi yang sedang  mengalami pertumbuhan cepat sehingga akan mempengaruhi berat badan dan massa tulang. Pertumbuhan dan perkembangan fisik dramatis meningkatkan kebutuhan remaja akan zat gizi makro, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Sering kali siswa melewatkan waktu makan dan asupan makanan sebagian besar dipenuhi dari jajanan yang tinggi gula, karbohidrat dan lemak, tetapi rendah protein. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asupan dan tingkat kecukupan zat gizi makro pada siswa SMK R.A Kartini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan desain cross-sectional. Populasi  penelitian ini 127 siswa dengan subjek sebanyak 62 siswa yang diambil dengan metode proportional random sampling dan data dikumpulkan melalui wawancara food recall 2×24 jam. Hasil menunjukkan rata-rata asupan karbohidrat responden 240,6±116,8 gram/hari, protein 52,6±24,9 gram/hari, lemak 67,3±31,7 gram/hari, dan energi 1793±821 kkal/hari. Rata-rata tingkat kecukupan karbohidrat, protein, dan energi responden berada pada kategori defisit sedang (karbohidrat 72%, lemak 77%, dan energi 79% dari AKG). Rata-rata tingkat kecukupan lemak responden berada pada kategori cukup (90% dari AKG). Kurangnya zat gizi makro dan energi responden disebabkan oleh porsi makan yang kurang dan tidak bervariasi, konsumsi jajanan yang minim zat gizi, serta responden sering melewati waktu makan. Diperlukan edukasi gizi agar siswa memahami pentingnya pola makan seimbang untuk memenuhi kebutuhan asupan zat gizi makro selama masa pertumbuhan cepat.