Claim Missing Document
Check
Articles

Pengetahuan Gizi dan Pola Asuh Ibu Anak Balita Gizi Kurang di Kelurahan Pasteur Kecamatan Sukajadi Bandung Subekti, Sri; Yulia, Cica
INVOTEC Vol 8, No 1 (2012)
Publisher : Faculty of Technological and Vocational Education-Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/invotec.v8i1.6110

Abstract

Nutrition knowledge is principal issues related to various nutritional problems that occur in Indonesia. Maternal role in children’s growth and development is very dominant, that is in caring for and educating them. Parenting patterns applied by the mother can affect the growth of the children, especially the nutritional status. Goals to be achieved in this study are: 1) to inquire nutrition and health knowledge of mothers with malnutrition children; 2) to examine food and health parenting pattern applied by mothers with malnutrition children and 3 ) to analyze the relationship between nutrition and health knowledge and parenting pattern implemented by the mother. The method used in this study is the Cross-Sectional. The results show that more than half of mothers’ nutrition and health knowledge is in medium category. More than half of mothers’ food parenting pattern is in fairly good category. Whereas, mothers’ health parenting pattern is in good category. Toddlers’ nutritional status, as measured using anthropometry, is generally in normal category. Spearman correlation test results state that there is a positive and significant relationship, and thus it can be concluded that the higher the mother's nutrition knowledge score, the better the food parenting pattern.
PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FPOK UPI MENGENAI PENDIDIKAN GIZI UNTUK MENCEGAH KECENDERUNGAN EATING DISORDER PADA ATLET Yulia, Cica; Pitriani, Pipit; Patriasih, Rita
INVOTEC Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Technological and Vocational Education-Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/invotec.v10i1.5087

Abstract

Kondisi fisik seorang Atlet sangat mempengaruhi stamina ketika mereka bertanding. Indikator kondisi fisik yang prima dari seorang Atlet adalah status gizi dan status kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang sering di hadapi oleh para Atlet adalah Eating Disorder atau penyimpangan perilaku makan. Tujuan dari penelitian ini adalah menjaring persepsi mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK UPI yang berprofesi sebagai atlet mengenai pendidikan gizi untuk mencegah kecenderungan eating disorder. Metode Deskriptif digunakan dalam penelitian ini dengan pendekatan cross-sectional desain, Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden mempunyai persepsi kuat bahwa pendidikan gizi sangat penting dalam mencegah kecenderungan Eating Disorder pada atlet. Sebagian besar responden setuju bahwa tempat yang paling tepat untuk menyampaikan pendidikan gizi bagi para atlet adalah di kampus dan klub olahraga. Setengah dari responden memberikan persepsi bahwa bentuk kegiatan yang paling tepat dalam menyampaikan pendidikan gizi bagi atlet adalah penyuluhan secara berkala, dengan menggunakan metode gabungan dari diskusi, demontrasi dan simulasi, dan durasi yang dianggap tepat selama 60 menit, serta media yg tepat adalah audio visual.
Preliminary Study in Developing Traditional Street Foods as Nutrition Education Media for Indonesia Youth Yulia, Cica; Nikamawati, Elis Endang; Widiaty, Isma
INVOTEC Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : Faculty of Technological and Vocational Education-Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/invotec.v13i1.6256

Abstract

The unceasing globalization has a great influence on the lifestyle of the young generation of Indonesia, including habit to consumed fast food. Many research proved, fast food was not good for health. Habit of eating fast food in Indonesia increased from day to day, especially in the adolescent. This is very dangerous because not only bad for health, but also threat our culture. In general, the aim of this study was to conduct a preliminary study in order to develop traditional foods as a nutrition education media for adolescent. The study de-sign was cross sectional, the respondents were students in junior high school in Bandung. Sampling Technique done by purposive. There were 85 respondents. The results showed that the respondents' knowledge about traditional street food from Sundanese are divided into three categories. 40% had a good knowledge, 34% had fair knowledge and 26% had a poor knowledge. Perceptions of respondents about the importance of having knowledge about traditional foods is 41.2% consider it important. Perceptions of the media information that can be used to educate traditional food are posters in schools (37.65%), brochures (4.71%), computer programs (34.14%) and program /application in smart phone (23.53%).
Pola Makan Balita Status Gizi Kurang di Puskesmas Ciumbuleuit Cidadap Bandung Sana Widianti; Rita Patriasih; Cica Yulia
Jurnal Sains Boga Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Sains Boga, Volume 2 Nomor 2, November 2019
Publisher : Program Studi Tata Boga Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JSB.002.2.05

Abstract

Abstract Underweight is a health disorder which is caused imbalance of nutrient needed for growth. The direct factor of underweight are food intake and infectious diseases. Foods consumed by toddlers will become a habit and form eating habit for toddlers. Caused of underweight are still a problem in west java, one of which is in Puskesmas Ciumbuleuit. The research was aimed to find eating habit toddlers recorded in Puskesmas Ciumbuleuit. The method was quantitative descriptive with cross-sectional design. The population of was 70 mother who have of toddlers underweight status. The sampling technique used was purposive in consideration of toddlers underweight status of was 4 to 5 years old already active consumers therefore the sample of the research was 20 people. The result of research that 55% of toddlers was only eating and snacking twice a day,77,5% of toddlers feeding schedule was irreguler, the quantity of toddler eating did not meet daily nutrition needs since the average intakes of staple food 177,9 gram, 48,4 gram of animal protein 9,75 gram of vegetables protein, 32,7 gram of vegetable, 11,6 gram of fruit, 32,8 gram of milk, the quality of 85% of toddler feeding was energy deficit, 70% of them were protein deficit, 95% was fat deficit,77,5% of toddler eating variation was not varied. Recommendations for related institutions are expected to provide knowledge and mentoring to the eating habit in toddlers underweight status, for mother of toddlers pay attention to food consumed by children so that it will produce a good eating habit. Keywords: eating habits, toddler, underweight status. Abstrak Gizi kurang adalah gangguan kesehatan ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan. Faktor langsung penyebab gizi kurang adalah asupan makanan dan penyakit infeksi. Makanan yang dikonsumsi balita akan menjadi kebiasaan dan terbentuklah pola makan pada balita. Kasus gizi kurang masih menjadi masalah di Jawa Barat, salah satunya di puskesmas Ciumbuleuit. Tujuan pemelitian ini untuk mengetahui pola makan anak balita status gizi kurang yang tercatat di puskesmas Ciumbuleuit Bandung. Metode yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi sebanyak 70 orang ibu yang memiliki balita status gizi kurang. Teknik pengambilan sampel adalah purposive dengan pertimbangan anak balita yang memiliki status gizi kurang berusia 4-5 tahun sudah menjadi konsumen aktif. Sampel penelitian ini adalah 20 orang ibu balita gizi kurang. Penelitian diperoleh mengenai frekuensi makan dalam sehari lebih dari setengahnya (55%) balita makan hanya dua kali dalam sehari dan mengkonsumsi snack dua kali. Jadwal makan anak balita sebagian besar (77%) tidak teratur. kuantitas makan balita seluruhnya masih belum sesuai dengan yang dianjurkan. Rata-rata konsumsi makanan pokok 177,9 gram, lauk hewani 48,4 gram, lauk nabati 9,75 gram, sayuran 32,7 gram, buah 11,6 gram, susu 32,8 gram. Kualitas makan balita sebagian besar(85%) defisit energi, lebih dari setengahnya (70%) defisit protein, sebagian besar (95%) defisit lemak, lebih dari setengahnya (75%) defisit karbohidrat, dan variasi makanan balita sebagian besar (77,5%) tidak bervariasi. Rekomendasi bagi lembaga terkait diharapkan untuk memberikan pengetahuan dan pendampingan untuk pola makan pada balita status gizi kurang, bagi ibu balita memperhatikan makanan yang dikonsumsi oleh anak sehingga akan menghasilkan pola makan yang baik. Kata-kata kunci: anak bawah lima tahun, pola makan, status gizi kurang
Identifikasi Status Gizi Dan Kebiasaan Makan Atlet Usia Remaja Pada Masa Pendemi Covid-19 Khasanul Bisri; Cica Yulia; Ellis Endang Nikmawati
Jurnal Sains Boga Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Sains Boga Volume 4 Nomor 2, November 2021
Publisher : Program Studi Tata Boga Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JSB.004.2.04

Abstract

Masa remaja merupakan masa pertumbuhan yang memiliki kebutuhan gizi khusus untuk menunjang aktifitas sehari-hari dan pertumbuhannya. Begitu juga untuk seorang atlet, permasalahan utama yang sering dijumpai oleh atlet nasional adalah stamina dan ketahanan tubuh yang kurang. Faktor kelelahan diikuti dengan proses pemulihan tubuh yang lambat dapat menurunkan performa atlet. Hal yang dapat mempengaruhi hal tersebut salah satunya adalah asupan gizi. Usia remaja adalah usia rentan gizi karena tumbuh kembang yang pesat jika pola konsumsi tidak baik, maka akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan yang tidak optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status gizi dan kebiasaan makan atlet usia remaja pada periode pemeliharaan status gizi. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini melakukan pengukuran antropometri, pengukuran kebutuhan & asupan gizi dan kebiasaan makan atlet usia remaja. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan bantuan software Microsoft Office Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 90% responden berada pada kategori status gizi normal, 5% masing-masing berada pada kategori kelebihan berat badan tingkat ringan dan tingkat berat. Pada penilaian kebiasaan makan, 23% responden berada pada kategori tinggi, 9% berada pada kategori cukup, 59% responden berada pada kategori kurang dan 9% lainnya berada pada kategori rendah. Dan pada penilaian asupan gizi, 18% responden termasuk dalam kategori normal, 9% defisit tingkat ringan, 14% defisit tingkat sedang dan 59% lainnya defisit tingkat berat. Adolescence is a period of growth that has special nutritional needs to support daily activities and growth. Likewise for an athlete, the main problem that is often encountered by national athletes is lack of stamina and endurance. The fatigue factor followed by a slow body recovery process can reduce the athlete’s performance. One of the things that can affect this is nutritional intake. Adolescence is a nutritionally vulnerable age because of rapid growth and if the eating habits is not good, it will have an impact on growth that is not optimal. The purpose of this study was to determine the nutritional status and eating habits of adolescent athletes during the maintenance period of nutritional status. This study used a Cross Sectional Study design. This study carried out anthropometric measurements, measurement of nutritional needs & intake and eating habits of adolescent athletes. The data that has been collected is then analyzed with the help of Microsoft Office Excel software. The results showed that 90% of respondents were in the normal nutritional status category, 5% each were in the mild and severe overweight categories. In the assessment of eating habits, 23% of respondents are in the high category, 9% are in the sufficient category, 59% of respondents are in the less category and 9% are in the low category. And on the assessment of nutritional intake, 18% of respondents were in the normal category, 9% hard mild deficits, 14% moderate deficits and 59% hard severe deficits.
PENYULUHAN EDUKASI KEPADA REMAJA PUTRI DI SMP KARTIKA SILIWANGI XIX-2 BANDUNG UNTUK MENCEGAH ANEMIA DENGAN MAKANAN SEHAT, BEGIZI DAN SEIMBANG Ellis Endang Nikmawati; Cica Yulia; Asep Maosul
Lentera Karya Edukasi Vol 1, No 1 (2021): Jurnal LENTERA KARYA EDUKASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Pengembangan dan Kajian Sarana dan Prasarana Pendidikan (P2K Sarprasdik)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.756 KB)

Abstract

Abstract: Adolescents are individuals in the 10-19 age group who are divided into two terminations, namely early adolescents in the age range 10-14 years and late adolescents 15-19 years. Youth are included in the nutritionally vulnerable age group, one of the reasons is that adolescents need higher nutrition due to an increase in physical growth and rapid development of organs and in order to achieve maximum growth potential, it requires proper nutrition in the amount, type of food and frequency. The main factor causing anemia is a lack of iron intake, so it is necessary to provide education education about the importance of eating healthy, nutritious and balanced food to prevent and reduce anemia in adolescents, especially junior high school students who have more learning activities and activities at school.Abstrak: Remaja adalah individu kelompok umur 10-19 tahun yang dibagi dalam dua terminasi yaitu remaja awal pada rentang umur 10-14 tahun dan remaja akhir 15-19 tahun Remaja termasuk dalam kelompok umur rentan gizi, salah satu penyebabnya yaitu remaja memerlukan zat gizi yang lebih tinggi karena adanya peningkatan pertumbuhan fisik dan perkembangan organ yang cepat dan agar tercapainya potensi pertumbuhan secara maksimal, sehingga membutuhkan gizi yang tepat jumlah, jenis makanan, dan frekuensinya. Faktor utama penyebab anemia adalah asupan zat besi yang kurang sehingga perlu dilakukan penyuluhan edukasi mengenai pentingnya mengonsumsi makanan sehat, bergizi dan seimbang untuk mencegah dan mengurangi terjadinya anemia pada remaja, terlebih pada siswa SMP yang memiliki lebih banyak kegiatan belajar dan aktivitas di sekolah.
PRAKTIK PEMBERIAN MAKAN PADA ANAK STUNTING USIA BAWAH DUA TAHUN DI KELURAHAN CIMAHI Intan Khaerunnisa; Ai Nurhayati; Cica Yulia
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.516 KB) | DOI: 10.17509/boga.v8i2.21954

Abstract

Hasil pemantauan status gizi tingkat kelurahan di kota Cimahi tahun 2018 pada balita menggunakan indikator panjang badan menurut umur (PB/U) atau dengan tinggi badan menurut umur (TB/U) bahwa prevalensi data yang diperoleh dari puskesmas Cimahi Tengah terdapat 53 anak atau sebanyak 7,28% anak baduta mengalami stunting. Salah satu faktor yang mempengaruhi stunting yaitu praktik pemberian makan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum mengenai praktik pemberian makan pada Anak stunting Usia Bawah Dua Tahun di Kelurahan Cimahi. Metode pada penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif dengan desain Cross-Sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling yang ditentukan berdasarkan tujuan dan ciri-ciri tertentu yakni ibu yang memiliki anak usia bawah dua tahun yang mengalami stunting di Kelurahan Cimahi yang berjumlah 53 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen angket dan pedoman wawancara. Berdasarkan hasil penelitian yakni lebih dari setengah responden (74,0%) melakukan Pemberian MP-ASI yang berkelanjutan, sikap ibu dalam praktik pemberian makan pada anak dinilai baik (73,0%) serta sebagian besar responden (80,0%) melakukan adaptasi anak terhadap makanan keluarga.
ANALISIS PEMAHAMAN MATERI MENYEDIAKAN ROOM SERVICE SISWA SMK NEGERI 9 BANDUNG SEBAGAI KESIAPAN MENJADI WAITER DI RESTORAN HOTEL Priscillia Christe Portier; Sudewi Yogha; Cica Yulia
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.046 KB) | DOI: 10.17509/boga.v4i1.8370

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemahaman siswa pada kompetensi dasar “Menyediakan Room Service” sebagai kesiapan menjadi waiter di restoran hotel yang diharapkan dapat memberikan gambaran pemahaman kompetensi dasar tersebut. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pemahaman siswa meliputi tahap preparation, tahap taking order, tahap service dan tahap clear up dalam pelaksanaan pelayanan room service sebagai kesiapan menjadi waiter di restoran hotel. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi 106 siswa kelas XI, jumlah sampel penelitian sebanyak 52 siswa dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman materi “Menyediakan Room Service” dalam tahap preparation pada kriteria cukup (52.5) tahap taking order pada kriteria baik (62), tahap service pada kriteria baik (68) dan tahap clear up pada kriteria cukup (50). Kesimpulannya adalah pemahaman materi “Menyediakan Room Service” sebagai kesiapan siswa SMK Negeri 9 Bandung sebagai kesiapan menjadi waiter di restoran hotel berada pada kategori cukup. Saran ditujukan kepada peserta didik agar menambah pengetahuan yang berkaitan dengan materi Menyediakan Room Service dengan membaca buku maupun dari sumber lain seperti internet dan kepada guru agar memotivasi proses pembelajaran dan menambahkan materi pembelajaran.
ANALISIS DAYA TERIMA PIZZA COOKIES BERBAHAN DASAR TEPUNG MOCAF (ACCEPTENCE ANALYSY OF PIZZA COOKIES WITH MOCAF BASED INGREDIENTS) Ghita Nadhirah Shalihah; Sudewi Yogha; Cica Yulia
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.907 KB) | DOI: 10.17509/boga.v7i2.14299

Abstract

Penggunaan tepung terigu di Indonesia dalam 5 tahun terakhir (2010-2014) menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Kondisi ini dapat menyebabkan ketergantungan impor tepung terigu khususnya pada produk cookies. Di Indonesia telah dikembangkan tepung lokal sebagai salah satu upaya mengurangi ketergantungan penggunaan bahan impor dan mendukung konsumsi pangan lokal  diantaranya tepung mocaf dan maizena.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil analisis daya terima terhadap produk pizza cookies berbahan dasar tepung mocaf (PCM). Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan desain Rancangan Penelitian Acak (RAL). Proses penelitian terdiri dari pengembangan produk dengan perbandingan penggunaan tepung mocaf dan maizena yaitu PCM1(9:1), PCM2(8:2) dan PCM3 (7:3), uji hedonik, analisis data (tingkat kesukaan, uji ANOVA, uji lanjut, dan uji daya terima). Hasil analisis tingkat kesukaan produk PCM1 paling disukai pada aroma keju, aroma oregano, dan tekstur yang termasuk dalam kategori sangat suka, namun pada warna kue dan aroma bawang putih paling rendah dibandingkan kode lainnya. PCM2 paling disukai pada warna topping, rasa asin, rasa gurih, rasa asam, dan rasa pahit. Pada bentuk, warna kue, aroma bawang putih, aroma keju, aroma oregano, dan tekstur PCM2 termasuk kategori disukai. Penilaian pada seluruh karakter PCM3 termasuk kategori suka. Secara keseluruhan produk yang paling disukai dan direkomendasikan adalah PCM2. Terdapat perbedaan tiap kode PCM pada indikator  warna (topping dan kue), aroma (bawang putih, keju,oregano, dan saus tomat), rasa(asin, gurih, dan pahit), dan tekstur.  Hasil dari analisis uji daya terima, seluruh kode PCM termasuk kategori dapat diterima. Kata-kata Kunci: Daya terima, Pizza Cookies, Tepung Mocaf
Consumption of Iron and Vitamin C In Female Students at SMKN 3 Cimahi Febia Muslikhatun Tiasmi; Cica Yulia; Ai Nurhayati
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.289 KB) | DOI: 10.17509/boga.v10i2.40778

Abstract

Anemia is a condition when the level of hemoglobin (Hb) in the blood is low. In Cimahi City, the prevalence of anemia in junior and senior high school girls in Cimahi based on data from the Health Service was 70% in 2016. Anemia in adolescent girls is influenced by several factors including consumption patterns. The number of young women who follow a strict diet, consume more plant foods that contain little iron compared to animal foods, so that iron needs are not met and their nutritional intake is not balanced. The purpose of this study was to analyze the consumption of iron and vitamin c of female students of SMKN 3 Cimahi. This research uses a cross sectional study design, the method used in this research is descriptive quantitative. Data were collected by means of interviews using Food Recall instruments 2x24 hours and Food Frequency Questionnaires. The results showed that the average adequacy of iron and vitamin C of female students at SMKN 3 Cimahi was 11.44 mg/day and 36.99 mg/day. The consumption of iron and vitamin C did not meet the recommended amount. Lack of consumption of iron and vitamin C can cause a lack of iron absorption so that you are prone to anemia. Adolescents should pay attention to the intake of iron and vitamin C consumption a day to match the recommendations.