Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PHILOSOPHICAL REVIEW OF MATERIALISM AND IDEALISM MARRIED AGE LIMITS IN INDONESIA (STUDY OF ARTICLE 7 PARAGRAPH (1) OF LAW 16 OF 2019 IN CONJUNCTION WITH LAW 1 OF 1974 CONCERNING MARRIAGE) Hisam Ahyani; Muharir Muharir; Dian Permana
Al-IHKAM: Jurnal Hukum Keluarga Jurusan Ahwal al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah IAIN Mataram Vol. 12 No. 2 (2020): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/alihkam.v12i2.3048

Abstract

This research departs from a juridical confusion regarding the ideal of a person going to get married, where the age of marriage with other provisions regarding age, namely in terms of the philosophical Materialism and Idealism of Marriage Age in Indonesia. Whereas in Indonesian Law on Marriage Marriage is only permitted if men and women have reached the age of 19 (nineteen) years. The purpose of this study is to find out the philosophical review of materialism and idealism of marriage age in Indonesia, with the article 7 paragraph (1) for 16 of 2019 jo. u 1 the year 1974 regarding marriage). The conclusion of this study is the philosophical value of materialism and idealism of marriage age is the concept of historical materialism of humans who will choose the readiness of themselves in the face of marriage, this is because one's age is not a reference, which is the basis for people to get married including self-readiness to face material livelihood, readiness self, and material. Likewise in Indonesia, the ideal age in society in Indonesia if it is connected with Karl Mark's theory, then the readiness of oneself in the material (economic elements) is as a reference for people to get married.
Perspektif Hukum Ekonomi Syariah Tentang Wakaf Uang Di Era Revolusi Industri 4.0 Hisam Ahyani; Muharir Muharir
LAN TABUR : Jurnal Ekonomi Syariah Vol. 2 No. 2 (2021): Maret
Publisher : Lembaga Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53515/lantabur.2021.2.2.85-100

Abstract

Abstrak Pendahuluan/Tujuan Utama : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wakaf uang dalam pandangan hukum ekonomi syariah di era revolusi industri 4.0. Latar belakang : pemahaman masyarakat Indonesia terkait Wakaf uang masih minim. Padahal wakaf ini memiliki potensi yang besar guna mensejahterakan masyarakat Indonesia. Kebaruan Penelitian : terkait penelitian perspektif hukum ekonomi syariah tentang wakaf uang di era revolusi industri 4.0 belum ada yang meneliti. Metode Penelitian : Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan, kualitatif, dengan pendekataan perundang-undangan, sejarah, perbandingan dan konseptual serta penelitian ini bersifat normatif.Hasil Temuan : pandangan Ekonomi Syariāh di Indonesia terkait wakaf uang dilakukan sebagaimana UU No.41/2004 tentang wakaf dimana benda bergerak yakni dalam “Wakaf benda bergerak” yang dimanifestasikan berupa uang. Kesimpulan : Wakaf uang di Indonesia di Era revolusi Industri 4.0 dapat mensejahterahkan perekonomian masyarakat dan juga negara. Wakaf diposisikan sebagai ibadah sosial dimana dengan wakaf dalam UU no.41/2004 tentang wakaf pasal 1 dijelaskan wakaf yaitu perbuatan seorang wakif guna memisahkan atau menyerahkan sebagaian harta bendanya guna dimanfaatkan selamanya utnuk kepentingan peribadatan dan juga untuk keperluan kesejahteraan menurut syariah islam. Kata Kunci: Wakaf Uang, Ekonomi Syariah, Era Disrupsi
Penanaman Pendidikan Multikultural dalam Mencegah Ekstrimisme pada Anak Usia Dini Muharir Mauharir; Fauzi Fauzi; Muntaha Mahfud
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 5 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i5.2775

Abstract

Terbentuknya manusia yang berkualitas diperlukan untuk pembangunan bangsa yang akan datang, salah satunya dengan penanaman pendidikan multikultural yang dimulai sejak usia dini, karena pendidikan menjadi sarana penting dalam membentuk kepribadi anak. Tujuan dari penelitan ini  untuk mengetauai bagaiman PAUD Manahilul Funun dalam menanamkan pendidikan multikultural dalam mencegah ekstrimisma anak usia dini. Penelitian ini bersifat lapangan atau kualitatif. Teknik pengumpulan adalah observasi lapangan dan wawancara terstruktur kemudian dianalisis dengan menggunakan model penelitian Miles and Hubermant yaitu berupa data reduction, data display dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitan ini: Pendidikan multikultural sejak usia dini dalam mencegah ekstrimisme dini di Manahilul Funun adalah sebagai berikut: penamana pendidikan komitmen kebangsaan, penamana pendidikan kebhinekaan toleransi, penamana pendidikan  kemanusiaan, penamana pendidikan kearifan Lokal. Pengenalan pendidikan mulitikulturasime ini perlu ditanamkan pada PAUD dini agar generasi pemuda akan selalu teguh memegang nilai-nilai kebinikaan dan saling menghormati atara ras dan agama.
Implementation of Islamic Business Ethics in Conventional Bank BRI Ciamis Branch Office, West Java Hisam Ahyani; Haris Maiza Putra; Memet Slamet; Muharir Muharir; Andri Nugraha
Banque Syar'i: Jurnal llmiah Perbankan Syariah Vol. 9 No. 1 (2023): Januari - Juni 2023
Publisher : Departement of Islamic Banking, Faculty of Islamic Economics and Business, The State of Islamic University (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/bs.v9i1.8199

Abstract

The purpose of this study is to find out the model and implementation of Islamic business ethics carried out by Bank BRI Ciamis branch office, where in carrying out its business it has put forward the principles of Islamic business ethics in serving consumers. The academic problem that arises is that Bank BRI KC Ciamis is a non-sharia bank, but in service to consumers it prioritizes Islamic business ethical values such as being fair, honest, trustworthy, besides that the majority of Bank BRI KC Ciamis employees are Muslims. The author tries to reveal and dig into this research using descriptive analysis where data sources are obtained through technical interviews, observation and documentation. The findings of this study are that the implementation of business at BRI KC Ciamis bank prioritizes the principles of Islamic business ethics, this can be proven in the 10 behaviors of BRI personnel, including: 1) Excellent Service, 2) employees work 3) effectively and 4) efficiently and 5) prioritizing responsibility, 6) honest, 7) mutual respect, 8) full of innovation, 9) positive attitude and 10) prioritizing trust in consumers. As for added value, namely the brand of BRI bank, namely "serving with sincerity." Abstrak: Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui model dan pelaksanaan etika bisnis islami yang dilakukan oleh Bank BRI kantor cabang Ciamis, dimana dalam pelaksanaan bisnisnya ia telah mengedepankan prinsip-prinsip etika bisnis islami dalam melayani konsumen. Adapun problem akademik yang muncul adalah Bank BRI KC Ciamis adalah bank non-syariah, namun dalam pelayanan kepada konsumen mengedepankan nilai-nilai etika bisnis islami seperti besikap adil, jujur, amanah, selain itu mayoritas pegawai Bank BRI KC Ciamis beragama islam. Penulis berusaha menguak serta menggali dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dimana sumber data diraih melalui teknis wawancara, observasi serta dokumentasi. Hasil temuan penelitian ini menyatakan bahwa pelaksanaan bisnis di bank BRI KC Ciamis mengedepankan prinsip etika bisnis islami, hal ini dapat dibuktikan dalam 10 Prilaku insan BRI, meliputi: 1) Pelayanan Prima, 2) karyawan bekerja secara 3) efektif dan 4) efisien serta 5) mengedepankan tanggungjawab, 6) jujur, 7) saling menghargai, 8) penuh inovatif, 9) sikap positif dan 10) mengedepankan kepercayaan kepada konsumen. Adapun sebagai nilai tambah yakni brand dari bank BRI yakni" melayani dengan setulus hati."
Relevansi Kesadaran Global terhadap Produk Halal Hubungannya dengan Perilaku Ekonomi Masyarakat Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0 Ahyani, Hisam; Putra, Haris Maiza; Muharir, Muharir; Mutmainah, Naeli; Prakasa, Armelia
Adzkiya : Jurnal Hukum dan Ekonomi Syariah Vol. 11 No. 2 (2023): Adzkiya: Jurnal Hukum dan Ekonomi Syariah
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Meto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/adzkiya.v11i2.5870

Abstract

Global Awareness of Halal Products in Relation to the Economic Behavior of the Indonesian Society in the Industrial Revolution 4.0 Era, nowadays it has become a demand of the times whose cause is the existence of a great opportunity for the existence and development of the halal industry (sharia economy) in Indonesia. Where an indicator of awareness of halal products in Indonesia is the behavior of consumers or non-Muslim communities in consuming halal products. This library research was obtained from various primary and secondary sources from various literacy such as books, journals and the internet. The results of the study prove that the relevance of global awareness of halal products is related to the economic behavior of the Indonesian people in the era of the industrial revolution 4.0 as it is today, as evidenced by the many potential attractions of halal food in Indonesia which have their own variants in meeting market demand for halal products so that Indonesia as a The largest Muslim population in the world should be aware of their behavior in consuming halal products on the market, meaning that they are not inferior to non-Muslims in developing these halal products. Equally important in forming global awareness of halal products, the economic behavior of the Indonesian people, especially in this all-digital era (4.0), should carry out halal labeling and halal certification in order to be able to compete with market share.
GENDER JUSTICE IN THE SHARING OF INHERITANCE AND IMPLEMENTATION IN INDONESIA Hisam Ahyani; Haris Maiza Putra; Muharir Muharir; Encep Taufik Rahman; Mustofa Mustofa
Asy-Syari'ah Vol 24, No 2 (2022): Asy-Syari'ah
Publisher : Faculty of Sharia and Law, Sunan Gunung Djati Islamic State University of Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/as.v24i2.14640

Abstract

Abstract: Fairness in inheritance distribution between men and women in Indonesia is still an exciting topic to discuss. It is proven that classical Islamic thought says that men’s and women’s portions in inheritance distribution are final, as stated in the Qur'an Surat an-Nisa verse 11. However, contemporary Islamic thought sees it as a rule that needs to be contextualized to current situations. This progressive thinking about inheritance distribution was pioneered by gender activists who saw that Fiqh Mawaris has a gender bias and discrimination. Therefore, the application of the "gender-friendly justice" concept in the inheritance distribution in Indonesia needs to be put forward. This research analyses the "gender-friendly justice" concept in inheritance law and its application in Indonesia. This study uses Sigmund Freud's gender theory, with an analytic descriptive method focusing on the problem of inheritance distribution in Indonesia. The research results prove that the concept of "gender-friendly justice" in the inheritance distribution refers to the agreement principle and the gender equity principle, where the application is carried out based on the fairness principle. The gender equality principle is implemented by prioritizing the concept of rahmatan lil'alamin, namely equality as servants and caliph of Allah, equality in receiving primordial agreements and cosmic drama events, and reaching achievements.Abstrak: Keadilan pembagian harta waris di Indonesia antara laki-laki dan perempuan masih menjadi bahan diskusi yang menarik. Pemikiran Islam klasik menyatakan bahwa pembagian harta warisan bagi laki-laki dan perempuan sudah dianggap final, sebagaimana disinggung dalam Al-Qur’an surah an-Nisa ayat 11. Namun, pemikiran Islam kontemporer melihat hal tersebut sebagai aturan yang perlu dikontekstualisasikan sesuai per­kem­bangan zaman. Pemikiran progresif tentang pembagian waris ini dipelopori oleh para pegiat gender yang melihat fiqih mawaris masih bersifat bias gender yang dapat menimbulkan diskriminasi gender, sehingga penerapan konsep “keadilan ramah gender” dalam pembagian harta waris di Indonesia perlu dikedepankan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis konsep “keadilan ramah gender” dalam hukum waris dan penerapannya di Indonesia. Penelitian ini menggunakan teori gender Sigmund Freud, dengan metode deskriptif analitik yang memusatkan perhatian pada masalah pembagian waris di Indonesia. Hasil riset membuktikan bahwa konsep “keadilan ramah gender” dalam pembagian harta waris mengacu pada prinsip kesepakatan dan prinsip keadilan gender bagi anak laki-laki dan perempuan, dimana penerapannya dilakukan berdasarkan atas asas keadilan. Penerapan prinsip kesetaraan gender ini diterapkan dengan menge­depankan konsep rahmatan lil’alamin yakni penyetaraan sebagai hamba dan khalifah Allah, penyetaraan menerima perjanjian primordial, penyetaraan dalam peristiwa drama kosmis, dan penyetaraan dalam meraih prestasi.
PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH TENTANG WAKAF UANG DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Hisam Ahyani; Muharir Muharir
Lan Tabur: JURNAL EKONOMI SYARIAH Vol. 2 No. 2 (2021): Maret
Publisher : LAN TABUR: Jurnal Ekonomi Syariah The Islamic University of KH. Achmad Muzakki Syah Jember, East Java. Jember Jln. Manggar Gebang Poreng 139A Patrang Jember Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53515/lantabur.2021.2.2.85-100

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wakaf uang dalam pandangan hukum ekonomi syariah di era revolusi industri 4.0. Latar belakang : pemahaman masyarakat Indonesia terkait Wakaf uang masih minim. Padahal wakaf ini memiliki potensi yang besar guna mensejahterakan masyarakat Indonesia. Kebaruan Penelitian : terkait penelitian perspektif hukum ekonomi syariah tentang wakaf uang di era revolusi industri 4.0 belum ada yang meneliti. Metode Penelitian : Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan, kualitatif, dengan pendekataan perundang-undangan, sejarah, perbandingan dan konseptual serta penelitian ini bersifat normatif.Hasil Temuan : pandangan Ekonomi Syariāh di Indonesia terkait wakaf uang dilakukan sebagaimana UU No.41/2004 tentang wakaf dimana benda bergerak yakni dalam “Wakaf benda bergerak” yang dimanifestasikan berupa uang. Kesimpulan : Wakaf uang di Indonesia di Era revolusi Industri 4.0 dapat mensejahterahkan perekonomian masyarakat dan juga negara. Wakaf diposisikan sebagai ibadah sosial dimana dengan wakaf dalam UU no.41/2004 tentang wakaf pasal 1 dijelaskan wakaf yaitu perbuatan seorang wakif guna memisahkan atau menyerahkan sebagaian harta bendanya guna dimanfaatkan selamanya utnuk kepentingan peribadatan dan juga untuk keperluan kesejahteraan menurut syariah islam.