Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

KANDUNGAN LEMAK DAN KOMPOSISI ASAM-ASAM LEMAK PADA BAGIAN BADAN IKAN JULUNG-JULUNG (Hemiramphus brasiliensis) Josephus, Louisa M. F.; Pontoh, Julius; Momuat, Lidya I.
CHEMISTRY PROGRESS Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.12.2.2019.27926

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai kandungan lemak dan komposisi asam-asam lemak pada bagian badan ikan julung-julung. Penentuan kadar lemak pada penelitian ini menggunakan metode ekstraksi pemanasan dengan air (wet rendering). Kadar lemak pada bagian badan ikan julung-julung yaitu 0,02%. Ekstrak lemak ikan yang diperoleh di transesterifikasi basa menggunakan metode derivatisasi kemudian diinjeksikan pada alat kromatografi gas. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa asam-asam lemak utama yang ada pada bagian badan ikan julung-julung adalah asam palmitat dan DHA. Sedangkan untuk asam-asam lemak omega-3 yang diperoleh yaitu asam eikosatrienoat, EPA dan DHA, dengan total kandungan omega-3 pada bagian badan yaitu 27,0%. ABSTRACT Research has been conducted for the fat content and composition of fatty acids in the part of body of the julung-julung fish. Determination of fat content in this study using the method of water heating extraction (wet rendering). Fat content in the part of body of the julung-julung fish is 0.02%. The extract of fish fat was transesterified bases using the derivatization method and then injected on a gas chromatography device. The results of this study prove that the main fatty acids present in the part of body of the julung-julung fish are palmitic acid and DHA. As for the omega-3 fatty acids obtained, namely eicosatrienoic acid, EPA and DHA, with the total omega-3 content in the part of body is 27.0%. 
KOMPOSISI KIMIA ASAM LEMAK PADA IKAN KAKAP MERAH (Lutjanus) Sanger, Winly Natalia; Pontoh, Julius; Momuat, Lidya I.
CHEMISTRY PROGRESS Vol 11, No 2 (2018)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.11.2.2018.27937

Abstract

ABSTRAKIkan laut merupakan salah satu sumber makanan yang kaya akan asam lemak tak-jenuh. Senyawa ini telah banyak dibuktikan memberikan efek positif bagi kesehatan. Asam lemak yang terkandung dalam ikan terdiri atas asam lemak jenuh (15-25%), asam lemak tak-jenuh tunggal (35-60%) dan asam lemak tak-jenuh majemuk (25-40%).Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui  kadar lemak dan komposisi asam-asam lemak pada daging ikan kakap merah (Lutjanus) yang diperoleh dari Pasar Bersehati Kota Manado, yang dianalisis menggunakan menggunakan metode kromatografi gas. Pengujian kadar lemak dilakukan menggunakan metode ekstraksi maserasi dan diperoleh kadar lemak 3,6%. Minyak ikan yang diperoleh diderivatisasi menggunakan metode transesterifikasi basa sebelum dianalisis pada kromatografi gas. Setelah dianalasis diperoleh ikan kakap memiliki komposisi asam lemak tak-jenuh sebesar 45,45%, asam lemak tak-jenuh tunggal sebesar 18,49% dan asam lemak tak-jenuh majemuk sebesar 36,06%. Dengan kandungan asam lemak tertinggi adalah asam palmitat sebesar 37,99%. ABSTRACTSea fish is a food source that is rich in unsaturated fatty acids. This compound has been widely proven to have a positive effect on health. The fatty acids contained in fish consist of saturated fatty acids (15-25%), monounsaturated fatty acids (35-60%) and compound unsaturated fatty acids (25-40%). Research has been conducted to determine the levels fat and composition of fatty acids in the red snapper (Lutjanus) meat obtained from the Manado City Bersehati Market, which were analyzed using a gas chromatography method. Fat content testing was carried out using maceration extraction method and obtained 3,6% fat content. Fish oil obtained was derivatized using base transesterification method before it was analyzed in gas chromatography. After analyzing the obtained snapper has a composition of unsaturated fatty acids of 45.45%, monounsaturated fatty acids of 18.49% and compound unsaturated fatty acids of 36.06%. With the highest fatty acid content, palmitic acid is 37.99%. 
KOMPOSISI KIMIA ASAM-ASAM LEMAK PADA DAGING IKAN TERI (Stophelorus sp.) Sari, Indah Permata; Pontoh, Julius; Sangi, Meiske S.
CHEMISTRY PROGRESS Vol 11, No 2 (2018)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.11.2.2018.27942

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi kimia asam-asam lemak pada daging ikan teri (Stophelorus sp.) dengan menggunakan metode kromatografi gas. Penelitian ini dimulai dengan pengujian kadar air yang diperoleh sebesar 69,9% dan kadar lemak sebesar 5,09%. Ekstrak minyak ikan yang diperoleh di transesterifikasi basa menggunakan metode derivatisasi kemudian diinjeksikan pada alat kromatografi gas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak ikan teri memiliki asam lemak jenuh sebesar 45,83% dan asam lemak tak jenuh sebesar 54,18%. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa daging ikan marlin biru mengandung asam miristat, palmitat, palmitoleat, stearat, oleat, linoleat, linolenat, EPA dan DHA. ABSTRACTThis study aims to determine the chemical composition of fatty acids in anchovy meat (Stophelorus sp.) using gas chromatography method. This is study began with testing the obtained water content of 69,9% and fatty content of 5,09%. The extract of fish oil obtained in base transesterifiction using derivatization method is then injected into gas chromatography device. The result showed that anchovy oil had saturated fatty acids of 45,83% and unsaturated fatty acids of 54,18%. The result of this study concluded that anchovy meat contained myristic, palmitic, palmitoleic, stearic, oleic, linoleic, EPA and DHA acids. Keywords: Anchovy, fatty acids, gas chromatography
PENGARUH METODE PENGERINGAN TERHADAP KADAR FLAVONOID DAUN SESEWANUA (Clerodendron squamatum Vahl.) Hohakay, Jeremy J.; Pontoh, Julius; Yudistira, Adithya
PHARMACON Vol 8, No 3 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29401

Abstract

ABSTRACTGlorybower (Clerodendron squamatum Vahl.) have been empirically used to treat fevers, fractures, and swelling-reduction. Glorybower leaves contain flavonoids and alkaloids which can be potential as antioxidants. The purpose of this study was to determine the effect of the drying method in determining the levels of flavonoids in glorybower leaves (Clerodendron squamatum Vahl.). Extraction of leaves using the maceration method. Determination of flavonoid content was using UV-Vis Spectrophotometer method with the principle of AlCl3. From the results obtained, the samples that had the highest to lowest flavonoid content were fresh samples which were 12 mg/ g extracts, 40oC samples were 7,8 mg/ g extract, air-dried samples were 7,2 mg / g extracts and 60oC samples which were 6,2 mg/ g extracts. Data analysis using one-way ANOVA method and the results obtained are Fcount = 9,709661639 and Ftable = 4,066180551. From these results, it can be concluded that Fcount is greater than Ftable. So that it can be seen that there is a significant influence between the existing drying methods. Keywords: Clerodendron squamatum Vahl, Drying Method, Extraction, Flavonoids, UV  Vis Spectrophotometer ABSTRAKSesewanua (Clerodendron squamatum Vahl.) secara empiris telah digunakan untuk mengobati demam, patah tulang, dan penurun bengkak. Daun sesewanua mengandung flavonoid dan alkaloid yang dapat berpotensi sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pengeringan dalam penetapan kadar flavonoid pada daun sesewanua (Clerodendron squamatum Vahl.). Ekstraksi daun sesewanua menggunakan metode maserasi. Penetapan kadar flavonoid menggunakan metode Spektrofotometer UV-Vis dengan prinsip AlCl3. Dari hasil yang didapatkan, sampel yang memiliki kadar flavonoid tertinggi sampai terendah adalah sampel segar yaitu 12 mg/g ekstrak, sampel 40oC yaitu 7,8 mg/g ekstrak, sampel keringanginkan yaitu 7,2 mg/g ekstrak, dan sampel 60oC yaitu 6,2 mg/g ekstrak. Analisis data menggunakan metode anova satu jalur dan didapatkan hasil yaitu F hitung= 9,709661639 serta F tabel =4,066180551. Dari hasil tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa F hitung lebih besar dari pada F tabel. Sehingga dapat dilihat bahwa terjadi pengaruh yang cukup signifikan antara metode pengeringan yang ada. Kata Kunci: Clerodendron squamatum Vahl., Metode Pengeringan, Ekstraksi, Flavonoid, Spektrofotometer UV-Vis
SINTESIS NANOKOMPOSIT ZnO-MgO DAN ANALISIS EFEKTIVITAS SEBAGAI ANTIBAKTERI Rompis, Jessica; Aritonang, Henry; Pontoh, Julius
CHEMISTRY PROGRESS Vol 13, No 1 (2020)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.13.1.2020.30197

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai sintesis nanokomposit ZnO-MgO dan analisis efektivitasnya sebagai antibakteri dengan variasi berat Mg(NO3)2 .6H2O (1% & 2%) yang diambil dari berat Zn(NO3)2.4H2O. Nanokomposit tersebut dikarakterisasi menggunakan XRD dan EDS serta diuji efektivitas antibakterinya. Uji efektivitas antibakteri mengunakan bakteri Staphylococcus aureus (Gram-positif) dan Escherichia coli (Gram-negatif). Hasil penelitian menunjukan bahwa ukuran nanopartikelnya adalah 17,41 nm, dan 16,84 nm,. Kemudian efektivitas antibakteri diketahui berdasarkan luasnya zona bening yang terbentuk dan diperoleh masing-masing sebesar 16,7 mm, dan 17,9 mm,  untuk bakteri E.coli dan 15 mm, 15,8 mm, untuk bakteri S.aureus. Nanokomposit ZnO-MgO lebih efektif dalam menghambat pertumuhan bakteri E.coli dibandingkan dengan bakteri S.aureus.ABSTRACT Research on the synthesis of ZnO-MgO nanocomposites and analysis of its effectiveness as an antibacterial has been carried out with variations in molecular weight of Mg (NO3) 2.6H2O (1%, & 2%) taken from the weight of Zn (NO3) 2.4 H2O.The nanocomposites were characterized using XRD and EDS and tested for their antibacterial effectiveness.Antibacterial effectiveness test using Staphylococcus aureus (Gram-positive) and Escherichia coli (Gram-negative) bacteria. The results showed that the size of the nanoparticles were 17.41 nm,  and 16.84 nm,. Then the effectiveness of antibacterial is known based on the extent of the clear zone formed and obtained respectively of 16.7 mm, and 17.9 mm, for bacteria E. coli and 15 mm, and 15.8 mm for S.aureus bacteria.
Potensi Produksi dan Pengumpulan Biomasa dari Sampah Daun di Kampus Universitas Sam Ratulangi Kleak Manado dengan Kelompok Mahasiswa Perempuan Pontoh, Julius; Siahaan, Ratna
JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia Vol 2, No 2 (2021): JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35801/jpai.2.2.2021.32618

Abstract

Kampus Universitas Sam Ratulangi sebagai ruang perguruan tinggi terdiri dari unsur unsur fisik dan bilogis. Unsur unsur fisik terdiri dari udara, bangunan dan segala peralatan didalamnya. Unsur unsur hidup terdiri dari manusia (trisivitas), tumbuhan, binatang bahkan mikroorganisme. Keserasian antara berbagai unsur di kampus sangat menentukan produktivitas manusia yang hidup didalamnya. Salah satu aspek keserasian tersebut adalah kebersihan halaman. Tingginya perhatian managemen universitas terhadap keserasian lingkungan dikampus terlihat dari pembangunan arsitek dan lanskap kampus yang semakin baik dan serasi serta tersedianya sistim penanganan sampah. Namun demikian, sebagai besar sampah yang dihasilkan di ruang kampus masih dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir. Untuk itu telah dilakukan suatu kegiatan kelompok mahasiswa pencinta alam FMIPA Universitas Sam Ratulangi dengan terlebih dahulu mengidentifikasi jenis tanaman penghasil daun utama di kampus universitas Sam Ratulangi Manado dan potensinya sebagai penghasil daun. Selanjutnya para mahasiswa telah dilatih untuk mengumpulkan sampah tersebut dan mengolahnya menjadi kompos. Hasil kegiatan ini menunjukan bahwa tanaman penghasil daun utama di kampus universitas Sam Ratulangi Manado adalah mahoni (Swietenia macrophylla King)) diikuti oleh angsana (Pterocarpus indicus Willd.), flamboyan (Delonix regia Raff) dan ketapang (Terminalia catapa). Tanaman mahoni mempunyai potensi untuk menghasilkan daun sebanyak 1 karung penuh dengan berat sekitar 2 kg per hari sedangkan pohon angsana menghasilkan daun kering yang lebih sedikit dibandingkan dengan daun mahoni.
Analisis Beberapa Asam Organik dengan Metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Grace Smart Rp 18 5µ Sitorus, Lungguk; Pontoh, Julius; Kamu, Vanda
Jurnal MIPA Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.4.2.2015.9113

Abstract

Metode HPLC fase terbalik dengan kolom Grace Smart RP 18 5µ dapat digunakan untuk memisahkan dan menentukan konsentrasi asam-asam organik. Metode ini diaplikasikan suhu kolom 40 oC dan dideteksi pada panjang gelombang 210 nm dengan kalium dihidrogenfosfat (pH 2,8) sebagai fase gerak. Metode ini telah digunakan untuk menentukan asam-asam organik seperti asam malat, asam askorbat, asam laktat, asam asetat, asam sitrat, asam piroglutamat, dan asam fumarat.Reverse phase HPLC method using Grace smart RP 18 5µ can used to separating and calculating concentration of organic acid. This method did on 40 0C column temperature and detected on wavelength 210 nm with potassium dihydrogen phosphate (pH 2.8) as mobile phase. Determining of organic acids such as malic acid, ascorbic acid, lactic acid, acetic acid, citric acid, pyroglutamic acid and fumaric acid.
Uji Toksisitas dan Uji Fitokimia Ekstrak Etanol Petroleum Eter Etil Asetat dan Air Tepung Gabah Pelepah Aren (Arenga pinnata) Sangi, Meiske; Pontoh, Julius
Jurnal MIPA Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jmuo.9.1.2020.26956

Abstract

Tujuan penelitian adalah menguji toksisitas tepung pelepah aren yang diawali dengan maserasi dengan pelarut etanol kemudian difraksinasi dengan petroleum eter, etil asetat dan air. Masing-masing ekstrak dilakukan uji toksisitas dan uji fitokimia. Metode yang digunakan untuk pengujian toksisitas adalah Brine Shrimpt Lethality Test (BSLT) dengan menggunakan larva udang jenis Artemia salina Leach sebagai bioindikator dan uji fitokimia. Hasil uji toksisitas ekstrak etil asetat tepung pelepah aren adalah bersifat sangat toksik dengan nilai LC50 < 1000 ppm (7,76 ppm) yang diikuti oleh ekstrak petroleum eter 10,69 ppm kemudian ekstrak etanol 15,81 ppm dan terakhir ekstrak air 26,92 ppm. Hasil uji fitokimia tepung pelepah aren mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid pada ekstrak etanol, petroleum eter, etil asetat dan air, triterpenoid hanya pada ekstrak etanol, petroleum eter dan etil asetat sedangkan ekstrak air negatif. Selanjutnya tanin yang positif adalah ekstrak etanol, etil asetat dan air sedangkan petroleum eter negatif. Kesimpulan tepung pelepah aren toksik terhadap larva udang artemia salina Leach dan mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid, triterpenoid dan taninThe purpose of this study was to examine the toxicity of Aren’s midrib flour that was preceded by maceration with ethanol solvent then concentrated and fractionated with petroleum ether, ethyl acetate and water. Each extract was tested for toxicity and phytochemical testing. The method used for toxicity testing is the Brine Shrimpt Lethality Test (BSLT) by using artemia salina Leach shrimp larvae as bioindicators and phytochemical tests. The results of the toxicity test of the ethyl acetate extract of aren’s midrib flour are very toxic with LC50 value <1000 ppm (7.76 ppm) followed by petroleum ether extract 10.69 ppm then ethanol extract 15.81 ppm and finally water extract 26.92 ppm. The results of phytochemical tests of aren’s midrib flour contain several secondary metabolites, namely alkaloids in ethanol extract, petroleum ether, ethyl acetate and water, triterpenoids only in ethanol extract, petroleum ether and ethyl acetate while negative water extracts. Furthermore, for tannins that are positive are ethanol, ethyl acetate and water extracts while petroleum ether is negative. Conclusion Aren’s midrib flour is toxic to the larvae of shrimp artemia salina Leach and contains secondary metabolites of alkaloids, triterpenoids and tannins 
Uji Kualitas Minyak Biji Adas (Foeniculum vulgare) yang diperoleh dengan Metode Soxhletasi Kojong, Vinny Ch. O.; Sangi, Meiske S.; Pontoh, Julius
Jurnal MIPA Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.2.2.2013.3031

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menguji kualitas minyak biji adas (Foeniculum vulgare) yang diperoleh dengan metode soxhletasi. Biji adas dikenal sebagai allround flavoring agent karena memiliki aroma yang khas, sehingga banyak digunakan dalam bidang farmasi maupun industri.  Minyak adas tergolong dalam minyak atsiri dengan komponen utamanya anetol yang memberikan aroma yang harum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas minyak biji adas yang dihasilkan dengan menggunakan metode soxhletasi. Biji adas diekstraksi dengan menggunakan metode soxhletasi. Rendemen yang diperoleh diuji kualitasnya berdasarkan standar Food Chemical Codex. Hasil penelitian menunjukkan rendemen rata-rata minyak biji adas adalah 34,95%. Minyak adas hasil soxhletasi yang diuji kualitasnya diperoleh hasil yang baik dengan nilai indeks bias 1,4779, bobot jenis 0,9873, kelarutan dalam alkohol 90% pada perbandingan 1:3 dan jernih pada perbandingan 1:7, dan bilangan asam rata-rata 2,81. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas minyak biji adas dengan metode soxhletasi memberikan hasil yang baik.A research aimed to determine fennel (Foeniculum vulgare) seed oil quality obtained by soxhletation had been accomplished. Fennel seed is known as all round flavoring agent for its distinctive odour and it is widely used in pharmaceutical and industrial fields. Fennel oil is an aromatic oil that contains anetol as its main component which gives a fragrant aroma. The objective of this research was to analyze the quality of fennel seed oil produced by using soxhlet. The analysis was based on the description by Food Chemical Codex. The average yield of fennel seed oil was 34.95% with refractive index of 1.47798 and specific gravity of 0.98732. The oil was soluble in alcohol 90% at a ratio of 1:3 and produce a clear miscible liquid at a ratio of 1:7. In additon, it had acid number of 2.809. The results showed that good quality fennel oil could be obtained by soxhletation.
Optimasi Instrumen GC Shimadzu-2014 Terhadap Beberapa Senyawa Metil Ester Asam Lemak (FAME) Tanaty, Muhammad Zaid M. M.; Pontoh, Julius; Fatimah, Feti
Jurnal MIPA Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.5.1.2016.11191

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai penentuan batas deteksi (LOD) dan respon faktor (RF) GC Shimadzhu-2014 terhadap beberapa senyawa metil ester asam lemak (FAME). Adapun kajian yang dilakukan meliputi pembuatan dan pengenceran larutan FAME standard serta analisis dengan GC sebanyak 2 kali pengulangan sehingga didapat kurva standar senyawa FAME. Berdasarkan hasil analisis dengan GC, kurva standar masing-masing senyawa FAME memiliki presisi yang cukup baik yakni berkisar antara 0.995-0.999. Pemisahan komponen-komponen FAME cukup baik terlihat dari kromatogram yang sesuai dengan jumlah komponen yang ada dalam campuran FAME dengan waktu retensi masing-masing komponen.Dari waktu retensi juga didapat faktor selektivitas yang menunjukkan seberapa baik senyawa FAME dapat dipisahkan.The research about the determination of the limit of detection (LOD) and the response faktors (RF) Shimadzhu GC-2014 against some of the compounds of fatty acid methyl esters (FAME) has conducted. The study was conducted on the making and dilution FAME standard solution and analyzed by GC as much as 2 repetitions so that to get the standard curve FAME compounds. Based on the results of analysis by GC, standard curves of each FAME compounds has a fairly good precision that ranges from 0.995 to 0.999. Separation of FAME compoundspretty well seen fromthe chromatogram that corresponds to amounts of components in a mixture of FAME with a retention time of each component. From the retention time was also obtained selectivity factors that indicate how well the FAME compounds can be separated.