Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN SETTING MODEL LEARNING TOGETHER (LT) PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR Agus Subaidi
SIGMA Vol 2, No 1 (2016): JURNAL SIGMA
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (824.543 KB) | DOI: 10.0324/sigma.v2i1.69

Abstract

Berdasarkan kenyataan di lapangan yaitu sekolah masih banyak guru matematika yang menggunakan model pengajaran langsung dimana proses pembelajaran cenderung berpusat pada guru sehingga menyebabkan siswa sulit untuk berpartisipasi aktif dalam memahami pelajaran. Sementara itu, ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik  jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak “mengalami”  apa yang dipelajarinya, bukan “mengetahui”. Pelajaran yang berorientasi pada target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi “mengingat”  jangka  pendek,  tetapi  gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang. Oleh karena itu, seorang pendidik membutuhkan suatu keterampilan dalam menggunakan variasi antara model pembelajaran dan pendekatan pembelajaran. Salah  satu cara sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya dengan menggunakan penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning  (CTL) dengan setting model Learning Together  (LT). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana aktifitas siswa, respon siswa, dan ketuntasan belajar siswa dalam penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning  (CTL) dengan setting model Learning Together (LT) pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar. Peneliti mengumpulkan data melalui observasi aktivitas siswa, angket dan Tes. Kemudian data yang terkumpul dianalisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa termasuk kategori baik, respon siswa sebesar 75, 38% yang tergolong kategori positif , dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 88,46% yang terdiri dari tiga orang yang belum tuntas. Penulis menyimpulkan bahwa pendekatan  Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan setting model Learning Together (LT) pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar dapat dikatakan baik untuk diterapkan.
MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN FLANEL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Agus Subaidi; Rohmah Indahwati; Shelvy Noer Ainy
SIGMA Vol 3, No 1 (2017): SIGMA
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0324/sigma.v3i1.333

Abstract

Guru perlu menerapkan model pembelajaran yang dapat menjadikan siswa aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Salah satu model yang pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif dan berfikir kritis adalah model Problem Based Learning. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan menggunakan media papan flanel untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan segiempat kelas VII SMP Negeri 2 Pademawu. Sedangkan tekhnik pengumpulan datanya melalui observasi, angket, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 0, 34 yang semula pada siklus 1 sebesar 3,02 menjadi 3,36 pada siklus 2. Nilai tersebut termasuk dalam kategori baik. Angket siswa mengalami peningkatan sebesar 11,25 % yang semula pada siklus 1 sebesar 80 % menjadi 91,25 % pada siklus 2. Nilai tersebut termasuk dalam kategori positif. Sedangkan rata-rata hasil tes siswa yang tuntas mengalami peningkatan sebesar 15 % dari 75%  di siklus 1 menjadi  90% di siklus 2. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning dengan menggunakan media papan flanel dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan segiempat kelas VII SMP Negeri 2 Pademawu
SELF-EFFICACY SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Agus Subaidi
SIGMA Vol 1, No 2 (2016): JURNAL SIGMA
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1158.452 KB) | DOI: 10.0324/sigma.v1i2.68

Abstract

Self efficacy  mempengaruhi bagaimana individu berpikir,  merasa, memotivasi diri, dan bertindak.  Self-Efficacy  adalah keyakinan seorang individu mengenai keampuannya dalam mengorganisasi dan menyelesaikan suatu tugas yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu. Dimensi-dimensi  Self-Efficacy  yang digunakan sebagai dasar bagi pengukuran terhadap  Self-Efficacy individu adalah magnitude,strength, dan generality. Self-Efficacy yang kuat atau tinggi sangat dibutuhkan siswa dalam pemecahan masalah matematika tersebut sehingga dapat mencapai keberhasilan dalam pembelajaran tersebut. Siswa dengan  Self-Efficacy  yang tinggi akan lebih mampu bertahan menghadapi masalah matematika tersebut, mudah memecahkan tugas dan masalah matematika tersebut, dan kegagalan memecahkan masalah matematika tersebut dianggap karena kurangnya usaha atau belajar. Sebaliknya siswa dengan Self-Efficacy yang lemah atau rendah cenderung rentan dan mudah menyerah menghadapi masalah matematika tersebut, mengalami kesulitan dalam memecahkan tugas dan masalah matematika tersebut, dan kegagalan memecahkan masalah matematika tersebut dianggap karena kurangnya kemampuan matematikanya.
MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN FLANEL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Agus Subaidi; Rohmah Indahwati; Shelvy Noer Ainy
SIGMA Vol 3, No 1 (2017): SIGMA
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.244 KB) | DOI: 10.0324/sigma.v3i1.334

Abstract

Guru perlu menerapkan model pembelajaran yang dapat menjadikan siswa aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Salah satu model yang pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif dan berfikir kritis adalah model Problem Based Learning. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan menggunakan media papan flanel untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan segiempat kelas VII SMP Negeri 2 Pademawu. Sedangkan tekhnik pengumpulan datanya melalui observasi, angket, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 0, 34 yang semula pada siklus 1 sebesar 3,02 menjadi 3,36 pada siklus 2. Nilai tersebut termasuk dalam kategori baik. Angket siswa mengalami peningkatan sebesar 11,25 % yang semula pada siklus 1 sebesar 80 % menjadi 91,25 % pada siklus 2. Nilai tersebut termasuk dalam kategori positif. Sedangkan rata-rata hasil tes siswa yang tuntas mengalami peningkatan sebesar 15 % dari 75%  di siklus 1 menjadi  90% di siklus 2. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning dengan menggunakan media papan flanel dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan segiempat kelas VII SMP Negeri 2 Pademawu.    
Analysis of Junior High School Students' Mathematical Problem-Solving Skills on Integers and Fractions Material Viewed from Learning Interest Zamroni Aza; Agus Subaidi
Jurnal Pendidikan LLDIKTI Wilayah 1 (JUDIK) Vol. 4 No. 02 (2024): Education, 2024
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah - 1

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Problem-solving skills are essential for students to possess, as these skills make it easier for them to learn the relevance of mathematics to other subjects and in real-life situations. However, there is diversity in problem-solving abilities among students. This is influenced by several factors, such as learning interest. Therefore, it is crucial to further understand the differences in students' problem-solving abilities. This study aims to describe the mathematical problem-solving abilities of junior high school students on the material of integers and fractions, viewed from learning interest. The research method used is qualitative research with data collection techniques using learning interest questionnaires, problem-solving ability tests, interviews, and documentation. The research subjects were 3 seventh-grade students of SMPN 1 Pragaan with each having high, medium, and low learning interest categories. Data analysis techniques include data reduction, data presentation, and conclusions. Meanwhile, to check the validity of the data, time triangulation was used. The results showed that students with high learning interest in solving integer and fraction problems were identified as fulfilling all indicators of problem-solving ability, including understanding the problem, planning the solution, solving the problem according to the plan, and checking back. While students with moderate learning interest fulfilled the indicators of carrying out the plan and checking the solution of the problem in the question, and students with low learning interest in solving integer and fraction problems were identified as not fulfilling all 4 indicators of problem-solving ability.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN MODUL PEMBELAJARAN DIGITAL BAGI GURU SD NEGERI Septi Dariyatul Aini; Agus Subaidi; Chairul Fajar Tafrilyanto; Ema Surahmi; Nisa, Khairun; Saleh, Badrus
D'edukasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Era digital menghadirkan peluang dan tantangan baru dalam dunia pendidikan, termasuk kebutuhan akan media pembelajaran yang inovatif, salah satunya yaitu modul pembelajaran digital. Permasalahan saat ini yang dihadapi mitra kami yaitu SDN Bugih 1 Pamekasan adalah kurangnya kemampuan guru dalam merancang modul pembelajaran digital secara mandiri sehingga dapat menyesuaikan dengan karakter dan kondisi siswa yang dibina. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam merancang pembuatan modul pembelajaran digital di SDN Bugih 1 Pamekasan. Melalui metode pendampingan ini, guru diberikan pengetahuan dan keterampilan untuk membuat modul pembelajaran digital yang menarik, interaktif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Pelatihan meliputi penggunaan aplikasi Canva untuk desain modul, Heyzine Flipbook untuk membuat modul berbentuk flipbook, dan Wordwall untuk menciptakan kuis interaktif sebagai konten modul. Hasil pendampingan menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterampilan guru, dimana semua peserta mampu membuat modul digital lengkap dengan animasi, video, dan kuis. Implementasi modul di kelas menunjukkan respons positif dari siswa, yang lebih antusias dalam belajar. Kegiatan ini memberikan kontribusi nyata dalam mendorong kreativitas guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis teknologi.
LEARNING ACHIEVEMENT BETWEEN STUDENTS TEACHED USING THE DIRECT TEACHING MODEL ASSISTED WITH PAPER CARDBOARD MEDIA AND ICT MEDIA ON FLAT SIDE SPACE CONSTRUCTION MATERIALS Agus Subaidi; Septi Dariyatul Aini; Lili Supardi; Amaliya Rahmahwati; Aan Hidayat
Jurnal Scientia Vol. 11 No. 02 (2022): Education, Sosial science and Planning technique, November
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine whether or not there is a difference in learning achievement between students who are taught using a direct teaching model assisted by cardboard media and ICT media on flat sided geometric material. While the research method used is quantitative and comparative research because the data obtained is in the form of numbers from the test results and from the test results the difference can be seen. The population in the study were all fifth grade students at SD Plus Nurul Hikmah Pamekasan. Researchers used a purposive random sampling technique in determining the research sample. Class VA as the control class as many as 21 students and class VD as the experimental class as many as 23 students. The data collection technique used is a test in the form of essay questions. While the data analysis technique used is the t-test. Based on the results of data analysis, the value of tcount = 1.92 and ttable = 2.021 with dk = (23+21-2) = 42 at a significant level of 5%. Thus tcount < ttable means that H0 is accepted and H1 is rejected. So it can be concluded that there is no difference in learning achievement between students who are taught using a direct teaching model assisted by cardboard media and ICT media on flat sided geometric material.
Implementation of Realistic Mathematic Education (RME) Model to Improve Learning Outcomes in Polyhedron Hozaima; Agus Subaidi
Indonesian Journal of Mathematics and Natural Science Education Vol. 4 No. 2 (2023): Indonesian Journal of Mathematics and Natural Science Education
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/mass.v4i2.135

Abstract

This research aims to improve the activity and learning outcomes of class VIII students at Islamic Junior High School Nasy-Atul Muta'allimin Candi. Researchers used the observation method to determine student activity, questionnaires to determine student responses to the Realistic Mathematics Education (RME) learning model, and tests to determine student learning outcomes improvement. The results of data analysis, it can be concluded that student activity from cycle I to cycle II experienced an increase of 0.23. Where in the first cycle an average of 3.01 was obtained and in the second cycle an average of 3.24 was obtained in the good category. Based on the student response questionnaire, it also increased from cycle I to cycle II by 25%, the percentage of students who answered "Yes". Where in the first cycle a percentage of 60.71% was obtained and in the second cycle a percentage of 85.71% was obtained, which indicated that the student's response was positive. Then based on the test results, it also showed an increase of 20%, where in cycle I obtained a percentage of 60% and in cycle II obtained a percentage of 80%. The improvement in test results in cycle II was said to be classically complete because the percentage obtained was ≥75%. So it can be concluded that the use of the Realistic Mathematics Education (RME) learning model can improve student learning outcomes at MTs Nasy-Atul Muta'allimin Candi.
Pelatihan Pembuatan Video Interaktif Math Game Bagi Guru- Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Pakong Yuliana Trisanti; Fairus Zabadi; Agus Subaidi
ABDIKAN: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 4 (2023): November 2023
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/abdikan.v2i4.2839

Abstract

Literacy numeracy skills are needed to solve everyday problems using mathematical knowledge or symbols and numbers. Literacy and numeracy require logical thinking so that it can make it easier for someone to understand mathematics, therefore by having numeracy skills, it is hoped that students can easily understand the material, analyze a problem, and solve problems. Numeracy literacy can be said to be knowledge in the skills to (1) determine various numbers and symbols related to solving practical problems, (2) analyze various information presented in the form of graphs, tables, diagrams or charts and then use the results of the interpretations listed to predict and determine a decision. From the results of observations in class V of SDN Pakong 1 and class IV of SDN Palalang, it shows that there is a lack of understanding and enthusiasm of students in the learning process so that the learning objectives have not been achieved. Based on the results of interviews with teachers at SDN Pakong 1 and SDN Palalang, it was found that teachers never used interactive video media in the learning process. So teachers need to make changes to improve learning media more creatively through the use of interactive math game video media to help achieve learning goals.