Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

REPRESENTASI SISWA SMA DALAM MEMAHAMI KONSEP FUNGSI KUADRAT DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF (VISUALIZER – VERBALIZER) Ema Surahmi
SIGMA Vol 1, No 2 (2016): JURNAL SIGMA
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2094.192 KB) | DOI: 10.0324/sigma.v1i2.67

Abstract

Representasi siswa dalam memahami  konsep fungsi kuadrat adalah gagasan, ungkapan atau ide siswa dalam berbagai bentuk; visual, simbolik dan verbal,  sebagai upaya untuk menunjukkan bagaimana mengaitkan konsep fungsi kuadrat dengan skema yang sesuai. Setiap siswa mempunyai cara yang berbeda  dalam mengungkapkan gagasannya, salah satu yang mempengaruhinya adalah dengan adanya perbedaan gaya kognitif yang dimiliki dan memunculkan multiple representation.  Jenis penelitian yang digunakan adalah  penelitian kualitatif bersifat deskriptif dengan tujuan mendeskripsikan representasi siswa SMA dalam memahami Konsep Fungsi Kuadrat. Fokus representasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah representasi eksternal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini wawancara berbasis tugas,  dengan pemberian tes  kemampuan matematika, gaya kognitif  dan tes representasi. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Pamekasan Kelas X IPA 1  tahun ajaran 2015/2016 dengan subjek penelitian 2 siswa perempuan satu kemampuan yang setara dengan gaya kognitif visualizer-  verbalizer.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; (1)  Subjek S1  dengan gaya kognitif Visualizer dalam memahami konsep fungsi kuadrat mengungkapkan ide, gagasan lebih cenderung menggunakan representasi visual (Grafik dan diagram) serta representasi dalam bentuk ekspresi matematik dan persamaan matematik (bentuk umum f(x) = x2 + bx + c, dengan a ≠ 0 dan a,b,c є R bentuk lain dari fungsi kuadrat   y = (x – x1) (x – x2) dan y = (x – xp) 2 + yp  , meskipun ada beberapa penyelesaian menggunakan representasi dalam bentuk teks dan kata-kata. (2)    Subjek S2 dengan gaya kognitif  Verbalizer dalam memahami konsep fungsi kuadrat mengungkapkan ide, gagasan cenderung menggunakan representasi dalam bentuk teks dan kata-kata dalam setiap memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan, namun ada pula  representasi yang digunakan dalam bentuk ekspresi matematik dan grafik dan diagram, akan tetapi dibandingkan denga representasi yang digunakan cenderung menggunakan representasi dalam bentuk teks dan kata-kata.
Mathematics Learning Using Japanese Multiplication Method (JAMED) Solving Multiple Problems Class III Basic Education Students Nuritasari, Fetty; Septi Dariyatul Aini; Chairul Fajar Tafrilyanto; Sri Indriati Hasanah; Ema Surahmi
Vygotsky: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika Vol. 6 No. 2 (2024): Vygotsky: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/voj.v6i2.1027

Abstract

This research examines whether the multiplication abilities of third-grade students in Pamekasan improve before, during, and after using JAMED media for mathematics instruction. The study aims to assess the students' multiplication skills across these three stages, analyzing any observed improvements. The research employs a single subject experimental method with an A-B-A design, using action tests for data collection. The subject is a third-grade student with the initials AW. Findings show that the student’s multiplication ability was very low in the initial baseline (A1), improved to a sufficient level during the intervention (B), and reached a high level in the final baseline (A2). This indicates a significant positive impact of JAMED media on the student's multiplication skills.
Menanamkan Akhlak Terpuji Sejak Dini Demi Mencegah Bullying Chairul Fajar Tafrilyanto; Ema Surahmi; Septi Dariyatul Aini; M. Tauhed Supratman; Farhatun Farhatun
Indonesia Bergerak : Jurnal Hasil Kegiatan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): Januari : Indonesia Bergerak: Jurnal Hasil Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Teknik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/inber.v2i1.136

Abstract

This article discusses the importance of instilling good morals from an early age as an effective strategy to prevent bullying among children and teenagers. Bullying has become a serious problem in society, which can have a detrimental impact on the psychological and emotional well-being of those involved. In an effort to overcome this problem, this article explains how strong and consistent moral education from a young age can form positive values such as empathy, respect for differences, and social responsibility. The author discusses various methods for integrating moral education in formal and non-formal education curricula, as well as the role of parents and teachers in supporting children's moral development. Apart from that, this article also highlights the long-term benefits of moral education, such as reducing bullying incidents, creating a safer school environment, and forming a more socially conscious generation.Thus, this article emphasizes that instilling good morals from an early age is not just about preventing bullying, but also about creating a strong moral foundation for a better future for children and society as a whole.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN MODUL PEMBELAJARAN DIGITAL BAGI GURU SD NEGERI Septi Dariyatul Aini; Agus Subaidi; Chairul Fajar Tafrilyanto; Ema Surahmi; Nisa, Khairun; Saleh, Badrus
D'edukasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Era digital menghadirkan peluang dan tantangan baru dalam dunia pendidikan, termasuk kebutuhan akan media pembelajaran yang inovatif, salah satunya yaitu modul pembelajaran digital. Permasalahan saat ini yang dihadapi mitra kami yaitu SDN Bugih 1 Pamekasan adalah kurangnya kemampuan guru dalam merancang modul pembelajaran digital secara mandiri sehingga dapat menyesuaikan dengan karakter dan kondisi siswa yang dibina. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam merancang pembuatan modul pembelajaran digital di SDN Bugih 1 Pamekasan. Melalui metode pendampingan ini, guru diberikan pengetahuan dan keterampilan untuk membuat modul pembelajaran digital yang menarik, interaktif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Pelatihan meliputi penggunaan aplikasi Canva untuk desain modul, Heyzine Flipbook untuk membuat modul berbentuk flipbook, dan Wordwall untuk menciptakan kuis interaktif sebagai konten modul. Hasil pendampingan menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterampilan guru, dimana semua peserta mampu membuat modul digital lengkap dengan animasi, video, dan kuis. Implementasi modul di kelas menunjukkan respons positif dari siswa, yang lebih antusias dalam belajar. Kegiatan ini memberikan kontribusi nyata dalam mendorong kreativitas guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis teknologi.
Ethnomathematics-based traditional games as a pedagogical approach to enhance logical-mathematical intelligence Zayyadi, Moh; Ema Surahmi; Septi Dariyatul Aini; Dayat Hidayat
Jurnal Elemen Vol 11 No 1 (2025): January
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jel.v11i1.28350

Abstract

Research on ethnomathematics-based traditional games that focus on students' mathematical logistic intelligence has not been conducted widely. The purpose of this study was to analyze ethnomathematics-based mathematical games as a learning approach to improve students' logical-mathematical intelligence. Qualitative research was conducted using an exploratory approach. The prospective subjects of this study were 50 students from five Elementary Schools in Pamekasan Regency. Of the 50 students, 10 were selected as research subjects, who were representatives of each traditional game in this study. From the questionnaire given, 10 traditional games that were often played in everyday life were obtained. Data collection techniques were in the form of interviews, observation, documentation, and literature studies as a form of triangulation to obtain data and determine the validity of the data. Data analysis techniques in ethnographic research include descriptions, analyses, and interpretation. The results showed that the integration of traditional games in mathematics learning requires the active role of teachers to link game elements with formal mathematical concepts. Traditional games based on ethnomathematics not only preserve local culture, but also become an effective tool for developing students' logical-mathematical intelligence.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMANFAATAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Rohmah Indahwati; Hasan Basri; Ema Surahmi; Maghfiroh, Syamsiyatul
Jurnal Pemantik Vol. 4 No. 1 (2025): January - June
Publisher : Rafandha Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56587/pemantik.v4i1.108

Abstract

Pemanfaatan media pembelajaran menjadi salah satu alternatif dalam peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran berpusat pada peserta didik. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan dan wawancara yang dilakukan kepada kepala sekolah di SDN Pademawu Barat 1 membutuhkan pelatihan dan pendampingan dalam memanfaatkan media pembelajaran ICT seperti GeoGebra. Hal ini yang mendasari tim pengabdian Universitas Madura mengadakan pelatihan dan pendampingan pemanfaatan GeoGebra dalam Pembelajaran Matematika. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memberikan pengalaman kepada guru dalam memanfaatkan GeoGebra dalam pembelajaran matematika. Adapun peserta pada kegiatan ini adalah seluruh guru yang ada di SDN Pademawu Barat 1 Pamekasan. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan tiga tahapan yaitu pelatihan, pendampingan dan evaluasi. Pada tahap pelatihan, tim melakukan menyampaikan materi awal terkait dengan sejarah, cara mendownloud GeoGebra, menu dan tools serta mendesain aktivitas pembelajaran matematika dengan GeoGebra. Pada tahap pendampingan tim mendampingi peserta membuat animasi matematika dengan GeoGebra. Pada tahap evaluasi tim melakukan evaluasi terhadap rangkaian kegiatan yang telah dilakukan dengan mengisi google form. Kegiatan pengabdian ini dilakukan sejak tanggal 07 Desember 2024 hingga 9 Desember 2024. Hasil dari kegiatan ini diperoleh luaran berbentuk animasi GeoGebra untuk memudahkan peserta didik dalam memahami konsep matematika yang dibuat oleh semua peserta pelatihan.
Edukasi Kesehatan Lingkungan Dan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Komunitas Di Kelurahan Bugih Fetty Nuritasari; Ema Surahmi; Royyan Julian; Kasanova, Ria
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1: November 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v5i1.11749

Abstract

Household waste management is a major challenge for cities in Indonesia, including Bugih Subdistrict, which has experienced an increase in waste generation in line with population growth and lifestyle changes. This issue is not merely a matter of cleanliness, but is directly related to environmental health and the quality of life of the community. This study aims to describe and evaluate the implementation of a community service programme in the form of education, facilitation, and assistance in community-based waste management in Bugih Village. A participatory approach was used, involving village officials, neighbourhood associations, family welfare organisations, youth organisations, and residents as the main actors. The intervention focused on improving environmental literacy, household waste sorting practices, small-scale composting, and the use of eco-bricks as educational tools. The results showed a significant increase in awareness and waste sorting practices, as measured through pre- and post-surveys and field observations. Active community participation proved to be a key factor in the success of the programme, reinforced by facilitation in the form of providing clearly labelled sorting areas and technical demonstration sessions. The existence of local waste banks also served as an economic incentive and ensured the integration of sorted waste into the recycling chain. The programme evaluation confirmed that the combination of education, facilitation, and behavioural nudges had a positive impact, although challenges such as limited facilities and behavioural consistency still need to be addressed. Conceptually, these findings reinforce the literature on the effectiveness of community-based approaches to waste management and provide practical recommendations for replication in other urban areas. The programme in Bugih Subdistrict contributes to the achievement of the national zero waste–zero emission 2050 agenda, while strengthening local capacity to create a healthier and more sustainable environment.