Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Desain

DEGRADASI KUALITAS RUANG KOTA PADA KAWASAN NIAGA TERPADU STUDI KASUS : KAWASAN SENEN, JAKARTA Prabawasari, Veronika Widi; Suparman, Agus; Prakosa, Wahyu; Wardoyo, Wardoyo
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 6, No 2 (2007)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh globalisasi dalam perekonomian kota yang telahmembawa dampak atas kinerja sosial-budaya, ekonomi serta kinerja fisik lingkunganbinaan. Kawasan Senen dalam kurun waktu 10-15 tahun terakhir, mengalamidegradasi kualitas layanan baik bagi pertumbuhan ekonomi, kualitas layanantransportasi urban dan antar kota maupun kualitas layanan kawasan sebagai ruangpublik warga kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui citra positif dan negatifyang melekat pada kawasan niaga terpadu serta untuk mengetahui isu-isu strategikyang melatarbelakangi penurunan kualitas ruang kota pada kawasan niaga terpadu ini.Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, dilakukan identifikasi terhadap kondisilingkungan di kawasan Senen serta mengidentifikasi kondisi sosio-kultural dan ekonomimasyarakat setempat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya 4 (empat) isustrategik dan mendasar yang mengakibatkan degradasi kualitas di kawasan Senen,yaitu isu daya tarik kawasan sebagai pusat perdagangan dan pertumbuhan ekonomi,isu sistem layanan transportasi publik kawasan, isu peningkatan daya tarik kawasansebagai ruang publik kota berbasis sosio-kultural dan ekologis serta isu manajerial danpengelolaan terpadu.AbstractThe background of this research is the globalization process of the city financial systemcausing physical, socio-cultural, economical performance of the cultivatedenvironment. In the last 10-15 years, Senen district has experienced a service qualitydegradation in economic growth, urban and intercity transportation service, and eventhe degradation in service quality of the public space for city residents. The objective ofthis research is to know the positive and negative image of the integrated businessareas. To achieve the objective, the identification of environment circumstances of theSenen district, including the identification of socio-cultural and economicalcircumstances of local community are need to be done. The result of the research showsthat there are 4 (four) strategic and critical issues in quality degradation at Senendistrict. They are: the issue of district magnetism as trade and economic growth center,the district public transportation services system, the district magnetism improvementas socio-culture and ecological based city public space, and the issue of integratedmanagement and administration.Keywords : public space, urban space, business district, Senen district
PENGARUH KUALITAS DAN KUANTITAS RUANG TERBUKA HIJAU DI DALAM ‘KOTA PELAYANAN’ BAGI KOTA JAKARTA STUDI KASUS : KAWASAN GROGOL PETAMBURAN, JAKARTA BARAT Rahman, Arief; Prabawasari, Veronika Widi
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 8, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini memberi penekanan pada pentingnya sebuah kota dengan kapasitas sebagaikota pelayanan memiliki kualitas yang ekologis terhadap ruang kota. Kualitas ekologis,dalam hal ini ruang terbuka hijau kota. Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat,diangkat sebagai percontohan, karena dianggap mewakili karakteristik Kota Jakarta yangmempunyai fungsi dan peranan sebagai kota jasa (kota pelayanan) dengan 4 (empat) pilarkegiatan yaitu : pusat keuangan, pusat perdagangan dan distribusi, pusat pelayananmasyarakat dan pusat pariwisata. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, dilakukanidentifikasi terhadap pemanfaatan ruang kota, tata bangunan, tata hijau serta infrastrukturkota di kawasan Grogol Petamburan serta menganalisis kualitas dan kuantitas ruangterbuka hijau yang ada. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pembangunan kota secarafisik di kawasan ini mempunyai kecenderungan untuk meminimalkan ruang terbuka hijaukota, berkurangnya RTH kota menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan perkotaanyang ditandai dengan banjir musiman.AbstractThis research emphasizes the importance of the city with a service city capacity that has theecological quality of the urban space. The ecological quality, in this case the green area orurban space. Grogol Petamburan District, West Jakarta, was choosed as a case study,because they represent the characteristics of Jakarta which have the function and role as theservice city with 4 pillar activities : financial center, trading and distribution center,service center and community tourism center. In order to accomplish this objective, so it isdevoted the identification of land use, building mass, green area or urban spacearrangement, and infrastructure in Grogol Petamburan District and analyze the quality andquantity of green area available. Outcomes of the research confirms that city developmenthave a tendency to minimize the green area or urban space, so the quality of urbanenvironment would be decreased which is marked with seasonal flooding.
MODEL PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASANWISATA DI PEDESAAN BERBASIS MASYARAKAT STUDI KASUS : TAMAN BUNGA NUSANTARA Mufrizon, Harry; Prabawasari, Veronika Widi
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 8, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasikan keterlibatan masyarakat dalamperencanaan dan pengembangan kawasan wisata di pedesaan melalui evaluasi prosesinteraksi antar pemerintah, pengelola obyek wisata (swasta) dan masyarakat setempat,identifikasi manfaat dan faktor-faktor berpengaruh dalam proses interaksi tersebut.Analisis proses interaksi menggunakan kerangka ‘pemberdayaan masyarakat’ meliputiupaya : menciptakan iklim kondusif, meningkatkan peluang dan perlindungan sertameningkatkan potensi / daya masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan aparat desa dankecamatan terlibat dalam proses perijinan, pembebasan lahan dan penerimaan tenagakerja. Pengelola Taman Bunga Nusantara (TBN) telah melibatkan masyarakat melaluipemberian kesempatan kerja, fasilitas berdagang di Pasar Kuring, peningkatan kualitasjalan akses, pelatihan teknis serta wawasan teknologi bagi tenaga kerja. Hal ini memberimanfaat langsung berupa peningkatan kesejahteraan dan ketrampilan bagi masyarakatdesa yang terlibat, dan terimbasnya budidaya tanaman bunga ke masyarakat desa. Daritemuan studi dihasilkan suatu model perencanaan dan kerangka pengembangan meliputiupaya meningkatkan pemahaman dan keterlibatan masyarakat dalam rencana pengembangan,memasyarakatkan dan menerapkan kebijakan peraturan perundangan, mereposisiperan TBN untuk kesejajaran peran dengan masyarakat, serta mengembangkankewirausahaan masayarakat dan lembaga pedesaan.AbstractThe objective of this research is to explore community involvement in tourist attractiondevelopment in rural area. This is done by evaluating the interaction process among thegovernment, private investor and local community, and also by identifying the benefit andfactors influenced in the process. The interaction process analysis uses ‘communityempowerment’ framework, including efforts in enabling, empowering and increasingopportunity and protection. This research shows that the officers of rural areas orvillages and district areas involved in licensing process, land preparation , and labourrecruitment. Taman Bunga Nusantara (TBN) management involved the community byproviding job, commerce facilities, access road improvement, technical training andtechnology perception for the labours. These efforts give direct benefit to the communityin the form of prosperity and skill improvement. Indirectly, the flower cultivation isspread out to the rural community. The result of this research comes up with thedevelopment framework which includes efforts in increasing community understandingand involvement in development planning, socializing and applying policy andregulation, repositioning TBN management role, and developing communityentrepreneurship and rural institution.