Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Syntax Idea

Perancangan museum persiapan proklamasi Rengasdengklok dengan Pendekatan Semiotika Abdul Majid; Agus Dharma Tohjiwa; Veronika Widi Prabawasari
Syntax Idea Vol 4 No 3 (2022): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v4i3.1792

Abstract

Rengasdengklok adalah peristiwa sejarah Republik Indonesia dari 16 Agustus 1945 sampai 17 Agustus 1945, yaitu penculikan Sukarno Hatta oleh tokoh Pemuda, dan peristiwa di mana selanjutnya Republik Indonesia menyatakan kemerdekaan. Untuk memperingati peristiwa ini, sebuah museum akan didirikan, museum rengasdengklok merupakan sebuah bangunan yang memiliki identitas, salah satunya adalah sejarah yang berkaitan dengan peristiwa tersebut, dan peristiwa rengasdengklok adalah peristiwa bersejarah di mana Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Untuk ini, Museum peristiwa Rengasdengklok dirancang dengan menggunakan pendekatan semiotika. Dan semiotika berdasarkan makna linguistik adalah kata Yunani untuk Semiion, yang berarti tanda (“simbol”). Peristiwa yang terjadi akan memberikan tanda atau informasi yang relevan secara historis dalam rangka menangkap tanda atau informasi tersebut dan menjadikan ikon sebagai identitas bangunan.
Akulturasi Budaya Arsitektur Pada Masjid At-Tin Naga Rakhima; Veronika Widi Prabawasari
Syntax Idea 3996-4008
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v6i9.4434

Abstract

Akulturasi budaya merupakan hasil dari percampuran dua atau lebih kebudayaan yang berbeda, yang terjadi karena interaksi antara kelompok masyarakat dari budaya yang berbeda. Bangunan ibadah memiliki karakteristik yang unik yang mencerminkan sistem kepercayaan dan budaya yang telah berkembang. Penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan bentuk arsitektur bangunan masjid serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, di mana akan dianalisis kecenderungan, pola pikir, ketidakteraturan, serta perilaku dan integrasi dalam setiap objek, seperti dalam studi kasus genetik. Dari perspektif arsitektur, terdapat beberapa kesamaan antara budaya Jawa dengan massa bangunan masjid yang berbentuk persegi, yang melambangkan kesempurnaan. Pembangunan masjid ini memperlihatkan struktur yang memisahkan tempat ibadah dari area untuk melakukan penyucian diri, serta adanya serambi-serambi sebagai area terbuka. Konsep ini mencerminkan nilai sebuah tempat yang semakin mendalam eksplorasinya, semakin menjadi ruang yang bersifat pribadi dan suci. Terlihat adanya pengaruh budaya Jawa yang berpadu dengan program ruang arsitektur Jawa Tengah, di mana halaman bangunan masjid difungsikan sebagai pendopo.Ketika dua budaya atau lebih bertemu, terjadi akulturasi dalam arsitektur bangunan, baik dalam beberapa elemen arsitektur maupun dalam keseluruhan bangunan. Dalam konteks ini, akulturasi budaya dapat menghasilkan gaya arsitektur yang seimbang antara dua budaya atau salah satu gaya arsitektur dapat lebih dominan daripada yang lain.