Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN DISTRIBUSI PUPUK BERSUBSIDI DI KABUPATEN KARAWANG JAWA BARAT Sularno Sularno; Bambang Irawan; Nida Handayani
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.1.2.73-87

Abstract

Pupuk merupakan salah satu input penting dalam meningkatkan produktivitas tanaman pangan, sehingga keberadaan dan pemanfaatannya memiliki posisi yang strategis. Salah satu kebijakan dalam pengadaan pupuk adalah subsidi pupuk.Subsidi pupuk sudah lama diterapkan dengan berbagai kebijakan yang mengikutinya seperti kebijakan pengadaan pupuk, pendistribusian pupuk dan pengawasan pupuk bersubsidi.Dalam upaya pelaksanaan kebijakan yang optimal, perlunya kajian terhadap kebijakan pupuk subsidi yang sudah ada, dengan memperhatikan factor pendukung dan factor penghambat dari pelaksanaan kebijakan yang ada atas dasar kebutuhan masyarakat khususnya petani.Disamping itu merumuskan suatu model yang lebih tepat dalam pendistribusian pupuk bersubsidi.Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Karawang di dua Kecamatan Rengas Dengklok dan Kecamatan Tirtayaya Kelurahan Gempol Karya dan Pisang Sambo Mengambil contoh dua Kelompok Tani yang areal pertaniannya cukup luas. 
Bureaucratic Reform Policy Strategy Using The Cipp Model For The Improvement Of Public Services In Kemenko-Polhukam Sintha Wahjusaputri; Bambang Irawan
Agregat: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR HAMKA.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.885 KB)

Abstract

This study aims to evaluate bureaucratic reform strategies in organizational units within the Coor- dinating Ministry of Politics, Law and Secutiry (Kemenko Polhukam). Bureaucratic Reformation has the main objective of realizing world-class governance characterized by the implementation of effective, efficient, accountable, transparent governance, clean from collusion, corruption and nepo- tism practices or clean government, so that can ultimately improve employees’ performances related to the tasks and functions of the Kemenko Polhukam which are synchronization and coordination of planning, drafting and implementing policies in the fields of politics, law and security. One area of reform that is quite important to improve is public services, especially in the current era of regional autonomy which provides opportunities for regions to innovate, creative, and create the best models for achieving quality improvement for the community. The research methodology used in this study was qualitative research that resulted descriptive data by using the CIPP (Contexts, Input, Process and Product) evaluation model. The results showed that bureaucratic reform in the Coordinating Ministry for Politics and Security was quite good, which increased from the previous year as much as 6.1%. Several bureaucratic strategies were implemented between changing the management, ar- ranging the laws, arranging organization and governance, structuring the HR management system, strengthening supervision, strengthening public accountability teams, improving the quality of public services, monitoring and evaluating the related units.
Efektivitas Pembelajaran Daring Pada Siswa Disabilitas Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Jakarta Bambang Irawan; Nida Handayani; Pratiwi Kartika Sari; Wulandary Wulandary; Anisa Dwi Pratiwi
Jurnal Holistika Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/holistika.6.2.94-100

Abstract

Pembelajaran adalah salah satu proses dalam pendidikan, dimana setiap siswa berhak memeperoleh pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik pribadi dan kemampuan fisiknya. Pada siswa disabilitas, proses pembelajaran bukan suatu hal yang sederhana, karena keterbatasan fisik dan penyesuaian alat pendukung pada proses pembelajaran. Perkembangan tekhnologi dan adanya pandemi covid 19 mengharuskan peserta didik menggunakan metode daring pada pembelajaran, namun dengan keterbatasan fisik siswa disabilitas perlu melakukan penyesuaian ekstra dibandingkan dengan siswa normal lainnya karena fasilitas sarana prasarana terkait tekhnologi juga perlu menyesuaikan dengan kebutuhan siswa disabilitas yang unik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas pembelajarandaring bagi siswa disabilitas di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Jakarta. Metode penelitian deskripif dengan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan informan kunci dan pendukung, observasi terhadap proses pembelajaran daring bagi siswa disabilitas, dan pengamatan terhadap dokumen-dokumen terkait seperti kebijakan, operasional prosedur pembelajaran dan lainnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran daring yang dilakukan oleh siswa disabilitas kurang memberikan ketercapaian hasil pembelajaran, karena berbagai hambatan seperti sarana prasarana daring, kurangnya pendampingan yang intensif, serta siswa disabilitas membutuhkan model pembelajaran dengan sentuhan secara langsung untuk mencapai gerak motoric yang optimal pada saat pembelajaran, sehingga pembelajaran pada masa pandemic tidak hanya dilakukan secara daring, namun juga luring atau dengan kata lain pembelajaran dilakukan secara hibryd. Dukungan dari seluruh unsur seperti guru dan orang tua juga menjadi factor penentu ketercapaian pembelajaran siswa.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pojok Literasi Dalam Mewujudkan Desa Cerdas di Mekarjaya, Bogor Nida Handayani; Izzatusholekha Izzatusholekha; Bambang Irawan; Intan Setyaningrum; Marsha Adinda Wardhani
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v6i2.1671

Abstract

Masyarakat Desa Mekarjaya yang menetap di Desa hanya menjadi petani atau ibu rumah tangga, dan umumnya hanya berpendidikan sampai sekolah menengah pertama (SMP). Sarana prasarana membaca di Desa Mekarjaya juga cukup rendah sehingga mengurangi minat baca yang menyebabkan rendahnya tingkat literasi. Berdasarkan masalah tersebut, Desa Mekarjaya harus berupaya untuk meningkatkan potensi-potensi sumber daya manusianya untuk menjadikan Desa Cerdas. Berdasarkan hasil survei, Desa Mekarjaya dapat menjadi Desa cerdas dengan adanya  program pojok literasi melalui pengembangan sarana Pendidikan yang ada di Desa seperti PAUD, TPA dan tempat lainnya yang dapat dijadikan sarana belajar masyarakat khususnya anak-anak. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan pengadaan sumber-sumber referensi. Hasil kegiatan bahwa telah dilaksanakan berbagai aktivitas peningkatan pengetahuan kepada mitra yaitu masyarakat Desa Mekarjaya yang terdiri dari Ibu-ibu dan anak-anak PAUD. Tahapan kegiatan dimulai dengan sosialisasi dan edukasi mitra dalam mencari dan memanfaatkan literasi untuk menambah pengetahuan dan informasi, selanjutnya simulasi pemanfaatan literasi melalui dongeng atau melalui metode cerita bagi anak-anak. Kegiatan pengmas juga dilakukan dengan pengadaan sarana prasarana berupa rak buku, buku-buku, puzzle. Untuk melihat hasil kegiatan pengmas, dilakukan juga evaluasi dan pemantauan pasca kegiatan, hasilnya pojok literasi dapat dimanfaatkan dengan baik, memotivasi dan metode belajar menjadi lebih menyenangkan.  
Efektivitas Program Sekolah terhadap Pendidikan Pra Baligh pada Peserta Didik Kelas VI Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Hikmah Anisa Dwi Pratiwi; Bambang Irawan
Journal on Education Vol 6 No 1 (2023): Journal On Education: Volume 6 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v6i1.4350

Abstract

Based on observations at the Al-Hikmah Integrated Islamic Elementary School, the pre-adulthood period causes students to become less self-confident and do not know what obligations they have if they have experienced the pre-baligh period. Therefore, schools have an important role in providing guidance to students. The aim of this research is to find out how effective school programs are in pre-adult education. This research method is a survey type quantitative research method. The sampling technique uses random sampling with data collection techniques using questionnaire instruments and documentation. Data analysis used a simple linear regression test formula with the results of school program research on pre-majority education showing an effectiveness value of 32.9%.
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF KEPALA SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI PENINGGILAN 3 KOTA TANGERANG Haiva Muzdaliva; Bambang Irawan
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 6 No. 4 (2023): Volume 6 No 4 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i4.19491

Abstract

Berdasarkan pengamatan Membaas tentang Pengaruh Kepemimpinan Transformatif Kepala Sekolah Terhadap Peningkatan Profesionalisme Guru di SDN Peninggilan 3 Kota Tangerang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kepemimpinan Transformatif Kepala Sekolah Terhadap Peningkatan Profesionalisme Guru. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif jenis survei. Teknik pengambilan sampel dengan cara random sampling, teknik pengambilan data menggunakan instrumen angket dan dokumentasi. Populasi dan Sampel 1 Kepala Sekolah dan 18 Guru Sekolah Dasar Peninggilan 3 Kota Tangerang. Analisis data menggunakan rumus uji regresi linier sederhana.Hasil penelitian Kepemimpinan Transformatif Kepala Sekolah Terhadap Peningkatan Profesionalisme Guru terdapat pengaruh dan pengaruh tersebut sebesar 54,1%
Literasi Politik dan Sadar Pemilu Bagi Perempuan (Pimpinan Cabang Aisyiyah Ciseeng Kabupaten Bogor) Djoni Gunanto; Ma’mun Murod; Bambang Irawan
BANTENESE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 5 No. 2 (2023): Bantenese : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pusat Studi Sosial dan Pengabdian Masyarakat Fisipkum Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ps2pm.v5i2.7402

Abstract

Praktik literasi politik merupakan satu diantara simpul kekuatan politik warga negara. Demokrasi prosedural pada kenyataannya telah menghasilkan banyak residu bagi eksistensi dan kemandirian politik warga negara. Residu tersebut berupa desain institusional serta tipe kekuasaan eksekutif yang penuh paradoks, kontestasi pada kekuasaan legislatif, kartelisasi dan demokrasi kolusif serta rawannya distorsi politik media. Substansi kekuatan literasi politik ada pada partisipasi politik warga negara yang kritis dan memberdayakan terkait dengan konsep-konsep pokok politik yang akan berdampak pada kehidupan warga. Literasi politik bukanlah semata konsep normatif, melainkan bauran antara pengetahuan, skill dan sikap politik. Penelitian ini menggunakan Pendekatan pemberdayaan (partisipasi aktif) ini berprinsip pada pemahaman literasi politik perempuan serta kesadaran terhadap pemilu dalam hal ini Nasiyatul Asiyiyah Kec.Ciseeng. Dengan hasil penelitian bahwa sosial tradisional pada hakekatnya mempunyai arus komunikasi yang jauh lebih efektif di tengah-tengah masyarakat karena biasanya komunikasi ini adalah komunikasi komunitas yang jauh lebih bisa diterima dalam masyarakat tersebut. Pimpinan Cabang Aisyiyah Ciseeng yang tergolong sebagai struktur sosial tradisional bisa memanfaatkan posisinya di tengah masyarakat yang memang membutuhkan sentuhan literasi politik. Perempuan yang sudah berpolitik harus bisa menjadi penggerak dan perantara gagasan dari masyarakat. Karena peran tersebut diharapkan bisa meningkatkan apa yang menjadi kebutuhan dalam membangun sebuah aturan atau bangsa. Kesadaran demokrasi khususnya dalam hal pemilu menjadi kata kunci penting agar iklim demokrasi dan peran spesifik perempuan lebih bisa diterima secara sadar secara umum, maka penting perempuan untuk mengambil bagian dalam demokrasi khususnya di wilayah masing-masing.