Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Selai Salak Dengan Konsentrasi Sukrosa Yang Berbeda Nurhafnita Nurhafnita
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 3 No 1 (2019): Journal of Agritech Science (JASc) - Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v3i1.329

Abstract

ABSTRAK Salak merupakan pangan yang mudah mengalami kerusakan (perishable) baik secara mekanis, fisik, fisiologis, maupun mikrobiologis. Akibatnya salak tidak bisa disimpan dalam waktu yang panjang sebagai buah yang segar. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan cara pengolahan salak menjadi selai salak. Selai merupakan produk awetan yang dibuat dengan memasak hancuran buah yang dicampur gula dengan atau tanpa penambahan air. Selai beraneka rasa bisa kita dapatkan dengan mudah dipasaran. Selai adalah produk makanan yang kental atau setengah padat dibuat dari campuran 45 bagian berat buah (cacah buah) dan 55 bagian berat gula. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap yaitu perlakuan A= salak 375 gr + sukrosa 125gr, perlakuan B= salak 250 gr + Sukrosa 250 gr, perlakuan C= salak 125 gr + Sukrosa 375 gr masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Variabel yang diamati meliputi : kadar gula, kadar air, kadar pH,. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar gula 35,87%-63,67%, kadar air 11,04%-38,99%, kadar pH 3,92-4,10 Kata kunci : Buah Salak, Selai, konsentrasi sukrosa ABSTRACT Salak is a perishable food that is mechanical, physical, physiological and microbiological. As a result, salak cannot be stored for a long time as a fresh fruit. To overcome this problem, a method for processing salak into salak jam is needed.Jam is a preserved product made by cooking crushed fruit mixed with sugar with or without the addition of water. Various flavored jams we can get easily on the market. Jam is a food product that is thick or half solid made from a mixture of 45 parts by weight of fruit (pieces of fruit) and 55 parts by weight of sugar. This study uses a completely randomized design method that is treatment A = salak 375 gr + sucrose 125gr, treatment B = bark 250 gr + Sucrose 250 gr, treatment C = salak 125 gr + Sucrose 375 gr each treatment repeated three times. The variables observed included: sugar content, water content, pH level. The results showed an average sugar content of 35.87% -63.67%, water content of 11.04% -38.99%, pH level of 3.92-4.10 Keywords: Salak fruit, jam, sucrose concentration
Uji Organoleptik Susu Jagung (Zea mays saccharata) Dengan Penambahan Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica Val) Nurhafnita Nurhafnita
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 5 No 1 (2021): Journal of Agritech Science (JASc) - Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jasc.v5i1.729

Abstract

Jagung manis (Zea mays saccharata) mengandung karbohidrat, protein dan vitamin yang tinggi serta kandungan lemak yang rendah. Sehingga cocok dipadukan dengan kunyit, untuk dijadikan produk susu jagung.Kunyit (Curcuma Demestica Val). Merupakan tanaman multiguna diantaranya dimanfaatkan sebagai obat anti bakteri, antioksidan, anti inflamasi, anti kanker, anti hepatitis, anti kejang, anti racun ular, rempah, dan bahan pewarna alami.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji organoleptik susu jagung (Zea mays sacchaate) dengan penambahan ekstrak kunyit (Curcuma domestica Val) Penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan.Hasil Penelitian adalah penambahan ekstrak kunyit (10 ml 20 ml dan 30 ml). Parameter yang diamati meliputi Uji Organoleptik, (warna, rasa, aroma). Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan ekstrak kunyit berpengaruh sangat nyata pada warna, rasa, dan aroma. Penambahan ekstrak kunyit 20 ml merupakan perlakuan terbaik yaitu dengan nilai warna 5,26 (suka), aroma 4,68 (suka) rasa 5.1 (sangat suka).
KUALITAS TELUR AYAM HASIL PERENDAMAN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI(Psidium Guajava L) Syaiful Umela; Nurhafnita Nurhafnita
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 5 No 1 (2021): Journal of Agritech Science (JASc) - Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jasc.v5i1.738

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas telur ayam hasil perendaman ekstrak daun jambu biji(Psidium guajava). Teknik pengawetan dengan perendaman dalam larutan pengawet ekstrak daun jambu biji yang mengandung tanin telah banyak dilakukan. Kandungan kimia daun jambu biji berupa tanin dapat mengawetkan telur ayam ras (Fadlillah et al., 2010). Pada daun jambu biji terdapat senyawa tanin antara 3,25-8,98%. Tanin yang bersifat menyamak kulit telur dapat memperpanjang umur simpan telur. Tanin akan menyebabkan protein dipermukaan kulit telur menggumpal dan menutupi pori-pori, mencegah terjadinya penguapan, mencegah hilangnya CO2, dan mencegah masuknya mikroorganisme sehingga telur menjadi lebih awet (Kamilah et al., 2010). Model eksprerimen yang digunakan adalah rancangan acak lengkap empat perlakuan. Perlakuan terdiri atas empat jeniskombinasi jumlah air dan ekstrak daun jambu biji yang digunakan sebagai berikut:R0 = Air 2000 mL; R1 = Air 2000 mLdan ekstrak daun jambu biji 300 mL; R2 = Air 2000 mLdan ekstrak daun jambu biji 600 mL; R3 = Air 2000 mLdan ekstrak daun jambu biji 900 mL. Parameter yang diamati adalah kadar air, kadar abu, pH dan TPC.Perlakuan terbaik adalah R3pada kombinasi air 2000 mL dan ekstrak daun jambu biji 900 mL. Kata kunci : kualitas, telur ayam, dan ekstrak daun jambu.
PEMBUATAN SELAI BERBAHAN DASAR PEPAYA SUPER THAILAND (Carica papaya L .) Iskandar Lumula; Adnan Engelen; Nurhafnita Nurhafnita
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 5 No 02 (2021): Journal of Agritech Science (JASc)
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jasc.v5i02.794

Abstract

Tujuan dari penelitian yakni melakukan analisis kimia dan organoleptik terhadap selai berbahan dasar pepaya jenis super Thailand. Adapun metode yang digunakan pada tugas akhir ini adalah metode pengujian terhadap tingkat kesukaan uji organoleptik, kadar air, kadar serat dan kadar gula. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa tingkat kesukaan panelis pada uji organoleptik yaitu warna, aroma, rasa, dan tekstur sudah memenuhi standar SNI. Hasil kandungan kimia pada kadar air yaitu A1 (25,66%), A2 (24,55%), dan A3 (11,34). Kadar serat A1 9,38%, A2 9,6 % dan A3 8,52%. Kadar gula A1 14,6%, A2 14,1% dan A3 14,7%.
KARAKTERISTIK MI SAGU (Metroxylon sagu) KERING DENGAN PENAMBAHAN SARI KUNYIT (Curcuma domestica) SEBAGAI PEWARNA ALAMI Adnan Engelen; Nurhafnita Nurhafnita
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 6 No 2 (2018): JURNAL TECHNOPRENEUR (November)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.09 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v6i2.194

Abstract

Sagu merupakan salah satu komoditi pangan Indonesia yang dapat diandalkan untuk mengurangi kebergantungan terhadap gandum sebagai bahan baku impor. Salah satu strategi yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan produksi sagu adalah dengan pemanfaatan sagu. Salah satu olahan sagu adalah mi sagu. Mi sagu dibuat dari bahan pati sagu. Mi sagu yang diproduksi di masyarakat masih memiliki warna yang gelap, sehingga perlu pengembangan mi sagu agar memiliki nilai mutu fisik yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak kunyit sebagai pewarna alami pada pembuatan mi sagu. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Gorontalo. Penelitian ini terdiri atas tiga tahapan; 1) penentuan konsentrasi perbandingan antara pati sagu tergelatinisasi (binder) dan pati sagu, 2) penentuan konsentrasi ekstrak kunyit, dan 3). Pengeringan mi sagu. Parameter yang akan diuji adalah analisis kadar air mi sagu, analisis cooking loss, analisis warna, analisis kekerasan dan kelengketan. Konsentrasi perbandingan binder dan pati sagu adalah 20% binder dari berat pati (200g) berbanding 150 mL air. Konsentrasi perbandingan terbaik antara kunyit dengan air yang digunakan adalah 1,5 g kunyit berbanding 15 mL air. Pengeringan mi sagu yang digunakan adalah suhu 100°C dengan lama pengeringan 120 menit. Adapun parameter yang didapatkana adalah nilai kadar air 13, 86%, cooking loss 29,83%, kekerasan 310,46 gf, kelengketan -27,56 gf dan nilai derajat hue 83,64.
VARIASI BINDER PATI SAGU DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica) PADA PEMBUATAN MI SAGU (Metroxylon sagu) KERING Adnan Engelen; Nurhafnita Nurhafnita
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 7 No 2 (2019): JURNAL TECHNOPRENEUR (November)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.787 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v7i2.384

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi binder pati sagu dengan penambahan ekstrak kunyit pada pembuatan mi sagu kering. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Gorontalo. Penelitian ini terdiri atas tiga tahapan; 1) penentuan konsentrasi binder pati sagu tergelatinisasi, 2) penentuan konsentrasi ekstrak kunyit, 3) dan penentuan pengeringan terbaik mi sagu kering. Parameter yang akan diuji adalah analisis kadar air, cooking loss, analisis warna, analisis kekerasan dan kelengketan (menggunakan Texture Analyzer), analisis sensori dengan uji rating hedonic serta analisis aktivitas antioksidan metode DPPH. Konsentrasi perbandingan binder dan pati sagu adalah 20% binder dari berat pati (200g) berbanding 150 mL air. Konsentrasi perbandingan terbaik antara kunyit dengan air yang digunakan adalah 1,5 g kunyit berbanding 15 mL air. Kadar air target (10%) dapat dicapai pada suhu 60°C, 70°C, dan 80°C dengan lama pengeringan 163 menit, 155 menit, dan 142 menit. Nilai parameter organoleptik tertinggi adalah pada suhu suhu 70°C dengan lama pengeringan 150 menit. Nilai cooking loss pada produk mi sagu kering yang memenuhi syarat mutu 1 (suhu 70°C dan 80°C dengan lama pengeringan 180 menit) adalah 8,23% dan 13,30%. Adapun kisaran nilai °hue adalah 84,63-91,35. Adapun nilai kekerasan 6502,25 gf, kelengketan -3068 gf, dan nilai IC50 yang terendah adalah 12,22.
DESIMINASI PEMBUATAN DESINFEKTAN SENDIRI BAHAN PENYEMPROTAN CEGAH COVID-19 DI KELURAHAN TANJUNG KRAMAT KOTA GORONTALO Nurhafnita Nurhafnita; Nur Fitriyanti Bulotio; Syaiful Umela
Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG) Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG), November 2020
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jag.v3i2.642

Abstract

Covid-19 saat ini dinyatakan sebagai pandemic dunia oleh WHO. Coronavirus merupakan zoonosis atau virus yang ditularkan antara hewan dan manusia. Seperti kita ketahui virus ini berawal dari kota Wuhan, Cina sejak Desember 2019. Indonesia termasuk dalam deretan negara-negara dengan angka kematian tertinggi di dunia. Laju kematian global sebesar 4,3% sebagian besar mengenai kelompok usia lanjut 8-15% dan pasien dengan penyakit penyerta. Hal ini dapat menjadi suatu ancaman gangguan keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat. Masyarakat pada umumnya memiliki keterbatasan pengetahuan akan Covid baik efek penyakitnya, proses penyembuhannya maupun cara pencegahan penyakit tersebut.Padahal disekitar tempat tinggal masyarakat, mudah ditemui bahan- bahan yang dapat diolah sebagai alternatif pencegahan penularan covid. Hanya saja keterbatsan ilmu dan pengetahuan menjadi salah satu kendala selain rasa kurang peduli akan kesehatan diri sendiri maupun orang lain yang hidup berdampingan dengan masyarakat itu sendiri. Kondisi saat ini, kasus positif covid-19 di Gorontalo semakin bertambah sehingga harus segera dilakukan antisipasi pada masyarakat melalui sosialisasi dan desiminasi pembuatan desinfektan secara individu mandiri maupun secara berkelompok.
PEMBUATAN BROWNIES DARI UBI JALAR UNGGU DI KELURAHAN TANJUNG KRAMAT KOTA GORONTALO Nurhafnita Nurhafnita; Nur F Bulotio; Syaiful Umela
Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG) Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG), Mei 2021
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jag.v4i1.728

Abstract

Ubi jalar ungu jenis Ipomoea batatas var Ayamurasaki atau sering disebut Ipomoea batatas blackie memiliki warna ungu yang pekat pada dagingnya. Warna ungu yang ada pada ubi jalar ungu disebabkan adanya pigmen ungu antosianin yang ada dibagian daging sampai kulitnya. Ubi jalar ungu cukup melimpah di Indonesia, namun belum secara maksimal dimanfaatkan oleh manusia dalam penganekaragaman makanan. Ubi jalar ungu adalah salah satu komoditas pertanian jenis umbi-umbian yang cukup penting di Indonesia sebagai sumber pangan Oleh karena itu perlu suatu upaya untuk meningkatkan nilai tambah (added value) dari ubi jalar ungu dengan mengolah menjadi beranekaragam produk dan salah satunya adalah brownies ubi jalar ungu.. Brownies kukus merupakan produk yang di hasilkan dari tepung terigu atau jenis tepung lain dengan penambahan bahan-bahan lain untuk menambah zat gizi yang diproses dengan pengukusan atau pengovenan
KARAKTERISTIK KIMIA YOGHURT BUAH NAGA DENGAN VARIASI SUHU FERMENTASI Selviyana Dunggio; nuhafnita nurhafnita; nurfitrianti bulotio
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 6 No 1 (2022): Journal of Agritech Science (JASc)
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jasc.v6i1.902

Abstract

Yoghurt merupakan susu fermentasi bakteri yang dibuat untuk kebutuhan masyarakat dan menjadi makanan favorit karena memiliki dampak baik bagi kesehatan, salah satunya untuk program diet. Yoghurt dapat dibuat dari susu apa saja dan memiliki rasa asam yang tidak terlalu kuat. Semakin berkembangnya zaman, dan dalam rangka diversifikasi olahan yoghurt maka munculah aneka yoghurt salah satunya adalah fruit yoghurt. Fruit yoghurt merupakan yoghurt yang diberi tambahan sari buah. Penambahan sari buah kedalam yoghurt dapat menambah nutrisi didalamnya serta dapat meningkatkan nilai jual buah tersebut. Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) merupakan salah satu buah yang dapat diolah menjadi fruit yoghurt. Buah naga memiliki kandungan antioksidan yaitu vitamin C, flavonoid, betasianin dan karotenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan sari buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan variasi suhu fermentasi dalam pembuatan yoghurt dan untuk mengetahui sifat fisik dan kimia terhadap yoghurt sari buah naga merah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik terhadap yoghurt sari buah naga merah. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode RAL 2 faktorial dan dilanjutkan dengan uji BNT, dengan suhu fermentasi yaitu pada perlakuan A1 42˚C, A2 44˚, A3 46˚. Hasil penelitian pada parameter uji TPT dan uji vitamin C perlakuan terbaik adalah perlakuan A1, dan uji total asam perlakuan terbaik adalah perlakuan A3.
KARAKTERISASI SAUS TOMAT BUBUK DENGAN METODE PENGERINGAN Nurayin I Palai; Syahmidarni Al Islamiyah; Nurhafnita ,; Adnan Engelen
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 6 No 02 (2022): Journal of Agritech Science (JASc) - November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jasc.v6i02.956

Abstract

Buah tomat merupakan buah yang mudah rusak, sehingga memerlukan pengolahan untuk meningkatkan kualitas dan umur simpannya. Tomat segar ukuran sedang (100 gram) mengandung sekitar 30 kalori, 40 mg vitamin C, 1.500 SI vitamin A, 60 ugtiamine (vitamin B), zat besi, kalsium, dan banyak lagi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui derajat kesukaan terhadap bubuk saus tomat dan komposisi kimia dari bubuk saus tomat yang diperoleh. Rata-rata uji tingkat kesukaan terhadap warna, aroma, rasa dan tekstur saus tomat bubuk menunjukan nilai tingkat kesukaan agak suka artinya nilai menunjukan bahwa panelis agak menyukai saus tomat bubuk yang dihasilkan. Sedangkan kadar air 10,1696%, kadar vitamin C 46,8635% dan nilai warna (derajat hue) 60.94. Kadar air yang dihasilkan oleh saus tomat bubuk sudah memenuhi standar mutu bubuk rempah-rempah.