Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pemanfaatan kotoran kambing, arang sekam dan mkm untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman bawang daun (allium fistulosum l.) Eka Sudartik; Nining Triani Thamrin; Riska Riska
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v6i2.1043

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan dosis kotoran kambing, arang sekam padi dan pupuk MKM terhadap pertumbuhan tanaman bawang daun (Allium fistulosum L.). Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Kampus II Universitas Cokroaminoto Palopo, Jl. Lamaranginang, Kelurahan Batupasi, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2018. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok, dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. P0= Tanpa perlakuan (kontrol), P1= Pemberian kotoran kambing 100 g+arang sekam padi 100 g+pupuk MKM 100 g, P2= Pemberian kotoran kambing 150 g+arang sekam padi 150 g+pupuk MKM 150 g, P3= Pemberian kotoran kambing 200 g+arang sekam padi 200 g+pupuk MKM 200 g, P4= Pemberian kotoran kambing 250 g+arang sekam padi 250 g+pupuk MKM 250 g, P5= Pemberian kotoran kambing 300 g+arang sekam padi 300 g+pupuk MKM 300 g. Hasil penelitian menunjukan bahwa kotoran kambing, arang sekam padi dan pupuk MKM tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat basah dan berat kering. Kata kunci: bawang daun, kotoran kambing, arang sekam padi, pupuk MKM
Aplikasi limbah kelapa sawit pengaruhnya terhadap pembentukan bintil akar dan hasil kacang tunggak (vigna unguiculata l) pada lahan tercekam salinitas Baso Amir; Muhammad Naim; Eka Sudartik
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.905 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v5i2.687

Abstract

Salinitas tanah dapat menekan proses pertumbuhan tanaman dengan efek yang menghambat pembesaran dan pembelahan sel, produksi protein, serta penambahan biomass tanaman. Pengendalian salinitas tanah khususnya lahan pertanian dapat diupayakan melalui penambahan bahan organik ke dalam tanah sebagai amelioran yang dapat memperbaiki kualitas tanah.Limbah padat kelapa sawit mengandung sejumlah padatan tersuspensi, terlarut dan mengambang merupakan bahan-bahan organik dengan konsentrasi tinggi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan dosis aplikasi limbah padat kelapa sawit terhadap pembentukan bintil akar dan hasil tanaman kacang tunggak (Vigna unguiculata L) pada lahan yang tercekam salinitas.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan LKS1 ( penambahan limbah kelapa sawit dengan dosis 200 gr/tanaman) dapat meningkatkan pembentukan bintil akar tanaman kacang tunggak dan secara signifikan dapat pula meningkatkan komponen hasil tanaman diantaranya jumlah polong, jumlah biji per polong dan bobot 100 biji. Kata kunci: bintil akar, kacang tunggak, limbah kelapa sawit, salinitas
Pengaruh penggunaan berbagai jenis ekstrak tumbuhan untuk penekanan tingkat populasi hama riptortus linearis fab pada tanaman kedelai Eka Sudartik
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.204 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v3i3.719

Abstract

Riptortus linearis ( Kepik penghisap polong) merupakan Hama dalam tergolong ordo Hemiptera famili Alydidae tersebar di seluruh sentra pertanaman kedelai dan kacang hijau Keberadaan hama pada pertanaman kedelai merupakan kendala dalam memajukan usaha pertanian di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak penggunaan ektrak beberapa jenis tumbuhan sebagai insektisida nabati terhadap aspek produksi tanaman kedelai. Penelitian ini terdiri dari ekstrak segar tanaman daun nimba, ekstrak segar tanaman daun tephorisa, ekstrak segar daun mahoni, ekstrak fermentasi daun nimba, ekstrak fermentasi daun tephorisa, dan ekstrak fermentasi daun mahoni dengan menggunakan konsentrasi aplikasi sebesar 25 % pada pertanaman kedelai. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada perlakuan ekstrak berbeda nyata dengan kontrol. Pada perlakuan ekstrak segar daun nimba dapat menekan jumlah populasi R linearis sebesar 4,3 %, ekstrak segar daun mahoni sebesar 4,00%, ekstrak segar daun tephorisa sebesar 4,33 %, ekstrak fermentasi daun nimba 2,00, ekstrak fermentasi daun mahoni 3,66%, ekstrak fermentasi daun tephorisa 4,33, kontrol 17,33. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak fermentasi daun nimba dapat menekan jumlah populasi R Linearis. Kata kunci: Kedelai, populasi, R linearis.
Uji Aplikasi Pemberian Air Kelapa Menggunakan Media Arang Kayu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Anggrek (Dendrobium sp.) Di Desa Tompobulu Kabupaten Bone: Coconut Water Application Test Using Wood Charcoal Media on Orchid Growth (Dendrobium sp.) in Tompobulu Village, Bone Regency Eka Sudartik; Nining Triani Thamrin
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 11 No. 1 (2023): PERBAL: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.556 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v11i1.2248

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui respon pemberian air kelapa serta dosis air kelapa yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tanaman anggrek dendrobium. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tompobulu, Kecamatan Libureng Kabupaten Bone. Penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 4 Perlakuan dan 3 ulangan, sehingga terdapat 12 unit percobaan. Perlakuan yang digunakan yaitu P0 = tanpa perlakuan (kontrol), P1 = pemberian air kelapa100 ml/tanaman, P2 = pemberian air kelapa150 ml/tanaman, P3 = pemberian air kelapa 200 ml/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian air kelapa tidak berpengaruh nyata untuk parameter tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun dan jumlah daun. Hal ini sebabkan karena proses penyerapan unsur hara lambat dan faktor lingkungan sehingga tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman anggrek. Perlakuan P0 menghasilkan tinggi tanaman terbaik dengan rata-rata 15.73 cm, perlakuan P2 menghasilkan panjang daun terbaik dengan rata-rata 14.19 cm, dan untuk lebar yang terbaik pada perlakuan P2 dengan rata-rata 3.50 cm sedangkan untuk perlakuan P3 menghasilkan jumlah daun terbaik dengan rata-rata 5 helai. This study aims to determine the response to coconut water and the dose of coconut water which has the best effect on the growth of dendrobium orchid plants. This research was conducted in Tompobulu Village, Libureng District, Bone Regency. This study used a randomized block design (RBD) consisting of 4 treatments and 3 replications, so there were 12 experimental units. The treatment used was P0 = no treatment (control), P1 = giving coconut water 100 ml/plant, P2 = giving coconut water 150 ml/plant, P3 = giving coconut water 200 ml/plant. The results showed that the administration of coconut water had no significant effect on the parameters of plant height, leaf length, leaf width and number of leaves. This is due to the slow absorption of nutrients and environmental factors that do not have a significant effect on the growth of orchid plants. Treatment P0 produced the best plant height with an average of 15.73 cm, treatment P2 produced the best leaf length with an average of 14.19 cm, and for the best width in treatment P2 with an average of 3.50 cm while for treatment P3 produced the best number of leaves with an average - average 5 strands.
Efektivitas Ekstrak Pelarut Fosfat Berbasis Bonggol Pisang dan Pupuk SP-36 Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moech): Effectiveness of Banana Stump-Based Phosphate Solubilizing Extracts and SP-36 Fertilizer on the Growth and Yield of Sorghum Plants (Sorghum bicolor (L.) Moech) Andi Cakra Yusuf; Hafizhah Al-Amanah; Eka Sudartik; Sulkifli, Sulkifli; Ismail, Ismail; Jumarni, Jumarni
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 11 No. 3 (2023): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v11i3.2956

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak pelarut fosfat berbasis bonggol pisang dan pupuk SP-36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum (Sorghum Bicolor (L.) Moech). Penelitian dilaksanakan di laboratorium terpadu dan kebun percobaan Universitas Muhammadiyah Bone, yang berlangsung pada bulan Juli-September 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) terdiri dari 2 (dua) faktor perlakuan dan 3 (tiga) ulangan. Faktor pertama adalah Ekstrak Bonggol Pisang (EBP) yang terdiri dari 3 taraf, yaitu; dosis 0 ml l-1(E0), 50 ml l-1(E50) dan 100 ml l-1(E100). Faktor kedua adalah pemupukan SP-36 yang terdiri dari 5 taraf, yaitu; pemupukan SP-36 0 kg ha-1(P0), 50 kg ha-1(P50), 100 kg ha-1(P100), 150 kg ha-1(P150) dan 200 kg ha-1(P200). Parameter yang diukur adalah tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar total tanaman, bobot kering total tanaman dan hasil panen. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi antara ekstrak bonggol pisang dan pupuk fosfat terhadap parameter hasil panen per hektar. Pemberian EBP sebesar 100 ml l-1, pada taraf pemupukan 150 kg dan ha-1 200 kg ha-1 mampu menghasilkan rata-rata hasil panen yang lebih tinggi, yaitu menunjukkan adanya peningkatan rata-rata hasil panen secara berurutan sebesar 65,88%, 54,02% dan 79,15% apabila dibandingkan dengan dosis 0 kg ha-1. The purpose of this study was to determine the effectiveness of banana stump-based phosphate solubilizer extract and SP-36 fertilizer on the growth and yield of sorghum (Sorghum bicolor (L.) Moech). The research was conducted in the integrated laboratory and experimental garden of Muhammadiyah Bone University, which took place in July-September 2023. This study used a divided plot design (RPT) consisting of 2 (two) treatment factors and 3 (three) replications. The first factor is Banana Weevil Extract (BWE) which consists of 3 levels, namely; doses of 0 ml l-1(E0), 50 ml l-1(E50) and 100 ml l-1(E100). The second factor is SP-36 fertilization which consists of 5 levels, namely; SP-36 fertilization of SP-36 0 kg ha-1(P0), 50 kg ha-1(P50), 100 kg ha-1(P100), 150 kg ha-1(P150) and 200 kg ha-1(P200). Parameters measured were plant height, number of leaves, total plant fresh weight, total plant dry weight and yield. Based on the results of the study, there was an interaction between Banana weevil extract and phosphate fertilizer on the parameters of yield per hectare. The application of BWE at 100 ml l-1, at the fertilization level of 150 kg ha-1 and 200 kg ha-1was able to produce higher average yields, which showed an increase in the average yield respectively by 65.88%, 54.02% and 79.15% when compared to the dose of 0 kg ha-1.
Aplikasi Penggunaan Insektisida Nabati Daun Mimba dalam Menekan Penyebaran Hama Kutu Kebul pada Tanaman Cabai di Desa Tompobulu: Application of Neem Leaf Extract in Controling Whitefly Pests on Cayyene Plants (Capsicum frutescens L.) Eka Sudartik; Andi Cakra Yusuf
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 12 No. 2 (2024): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v12i2.4015

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan konsentrasi ekstrak daun mimba yang efektif terhadap hama kutu kebul pada tanaman cabai rawit yang dilaksanakan di Desa Tompobulu, Kecamatan Libureng Kabupaten Bone. Penelitian dilaksanakan Maret sampai Juni 2024. Metode penelitian menggunakan rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 6 perlakuan dan diulang 4 kali sehingga diperoleh 24 unit satuan percobaan. Setiap percobaan terdiri atas 2 sampel tanaman sehingga terdapat 48 unit tanaman. Taraf yang digunakan yaitu K1= Tanpa perlakuan, K2= Aplikasi daun mimba 60 ml/liter air, K3= Aplikasi daun mimba 80ml/liter air, K4= Aplikasi daun mimba 110 ml/liter air, K5= Aplikasi daun mimba 125 ml/liter air, K6= Aplikasi daun mimba 145ml/liter air. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penggunaan aplikasi pestisida nabati berbahan dasar daun nimba berpengaruh nyata terhadap setiap perlakuan mortalitas kutu kebul dan intesitas serangan hama kutu kebul pada tanaman cabai, perlakuan terbaik pada mortalitas kutu kebul yakni perlakuan K6= nimba145ml/liter air sedangkan intensitas serangan kutu kebul terbaik terdapat pada perlakuan K6 dengan aplikasi daun nimba145ml/liter air dengan hasil rata-rata intensitas serangan dalam menekan kutu kebul sebesar 31,24%. The aim of this research was to determine the effect and concentration of neem leaf extract that is effective against whitefly pests on cayenne pepper plants which was carried out in Tompobulu Village, Libureng District, Bone Regency. The research was carried out from March to June 2024. The research method used a randomized block design (RAK) consisting of 6 treatments and repeated 4 times to obtain 24 experimental units. Each experiment consisted of 2 plant samples so there were 48 plant units. The levels used are K1 = No treatment, K2 = Application of neem leaves 60 ml/liter of water, K3 = Application of neem leaves 80 ml/liter of water, K4 = Application of neem leaves 110 ml/liter of water, K5 = Application of neem leaves 125 ml/liter K6 water = Application of neem leaves 145ml/liter of water. The results of the study showed that the use of a plant-based pesticide application made from neem leaves had a significant effect on each treatment of whitefly mortality and the intensity of whitefly pest attacks on chili plants. The best treatment for whitefly mortality was treatment K6 = neem 145ml/liter of water while the best intensity of whitefly attacks found in the K6 treatment with the application of neem leaves at 145 ml/liter of water with the average attack intensity in suppressing whitefly being 31.24%.
Pemanfaatan Pekarangan Rumah sebagai Ketahanan Pangan Keluarga pada Kelompok Wanita Tani Rahman, Rahman; Hafizhah Al-Amanah; Eka Sudartik
WAHATUL MUJTAMA': Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2024): WAHATUL MUJTAMA': Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36701/wahatul.v5i2.1814

Abstract

Food is the most important need in human life as a human resource for survival, but the increase in population causes the need for food to become greater which can result in a food crisis due to the narrowing of agricultural land.Continuous land function experts can threaten food security for a country by decreasing the amount of agricultural production due to the narrowing of agricultural land.Continuous land conversion can threaten food security for a country by decreasing the amount of agricultural production due to the narrowing of agricultural land.Home gardens can be a solution in maintaining food security by farming so that they can achieve food independence and become added value to the family's economy.Community service activities were carried out in Bonto Karaeng Village, located in Sinoa District, Bantaeng Regency, which has potential in the agricultural sector, targeting groups of women farmers as participants in community service activities carried out in September and October.The approach method is Participatory Rural Appraisal (PRA) with activities such as counseling to provide understanding and explain the flow of activities to be carried out.Training is providing knowledge and skills to participants by providing material and practice directly so that it is easy to understand. The mentoring method is used to provide solutions to problems and stimulate participants during activities. So this activity has a very positive impact so that it can produce food and additional sources of income for the community but still requires support from the parties involved.
Peningkatan Efektivitas Pupuk Anorganik untuk Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Melalui Simbiosis Mikoriza Arbuskular: Enhancing the Effectiveness of Inorganic Fertilizers for the Growth and Yield of Red Onion (Allium ascalonicum L.) through Arbuscular Mycorrhizal Symbiosis Andi Bonewati; Andi Cakra Yusuf; Eka Sudartik; Sulkifli, Sulkifli
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 12 No. 3 (2024): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v12i3.4555

Abstract

Penelitian ini bertujuan meningkatkan efektivitas penggunaan pupuk anorganik dalam budidaya bawang merah (Allium ascalonicum L.) melalui simbiosis Mikoriza Arbuskula, dilakukan di Universitas Muhammadiyah Bone dari April hingga Juli 2024. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, Penelitian ini mengevaluasi tiga tingkat mikoriza (0 g, 5 g, dan 10 g) dan tiga dosis pupuk anorganik (0 kg/ha, 50 kg, dan 100 kg/ha). Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara mikoriza dan pupuk anorganik namun secara mandiri memberikan pengaruh nyata pada masing-masing perlakuan. Pemberian mikoriza 10 g secara nyata meningkatkan berat kering tanaman sebesar 7,69% pada 21 hari setelah tanam, serta meningkatkan panjang dan berat kering tanaman dibandingkan kontrol. Pemberian pupuk anorganik dengan dosis 100% secara nyata meningkatkan jumlah umbi sebesar 12,62% dan hasil panen sebesar 65,29% dibandingkan kontrol, serta 19,73% lebih tinggi dibandingkan dosis 50%. This study aims to increase the effectiveness of inorganic fertilizer use in shallot (Allium ascalonicum L.) cultivation through Arbuscular Mycorrhiza symbiosis, conducted at Universitas Muhammadiyah Bone from April to July 2024. Using Factorial Randomized Group Design (RGD), this study evaluated three levels of mycorrhiza (0 g, 5 g, and 10 g) and three doses of inorganic fertilizer (0 kg/ha, 50 kg, and 100 kg/ha). The results showed no interaction between mycorrhiza and inorganic fertilizer but independently gave a real effect on each treatment. Application of 10 g mycorrhiza significantly increased plant dry weight by 7.69% at 21 days after planting, and increased plant length and dry weight compared to the control. The application of inorganic fertilizer at a dose of 100% significantly increased the number of tubers by 12.62% and yield by 65.29% compared to the control, and 19.73% higher than the 50% dose.
Mengeksplorasi respon genotipe jagung calon hibrida umur genjah pada tekanan kepadatan populasi Sulkifli; Hafizhah Al-Amanah; Eka Sudartik; Andi Cakra Yusuf; Hasriliandi Halim
Agrivet : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian dan Peternakan (Journal of Agricultural Sciences and Veteriner) Vol. 12 No. 2 (2024): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/agrivet.v12i2.10359

Abstract

Research was conducted in an Experimental Farm to determine the response of several early maturing hybrid maize genotypes to population density pressure in Bone District, South Sulawesi Province, Indonesia. The experiment used a Split Plot Design consisting of main and subplots. The main plot consisted of four maize genotypes; ST201359 (Gt1), ST201312 (Gt2), Bima 7 (Gt3), Bima 3 (Gt4), and as subplots population density of 83,333 plants/ha (Pa), and 100,000 plants/ha (Pb). The two factors tested resulted in 8 treatment combinations, each combination was repeated three times as a block so that 24 experimental units were obtained. The results showed that maize genotypes Gt4, Gt1, Gt2, and Gt3, respectively, gave significant effects on almost all observed variables; plant height, flowering age, leaf area index, harvest age of maize genotypes < 90 hst, cob length, cob diameter, number of seeds per cob, yield per plot and yield per hectare. Population density pressure of 100,000 plants/ha as a single factor gave a significant effect on some of the observed variables namely; leaf area index, cob length, yield per plot, and yield per hectare increased with a population of 100,000 plants/ha. In this study, there was an interaction between maize genotype Gt4 (Bima 3) and population density of 100,000 plants/ha that significantly affected the variable of maize cob length.  
Aplikasi Penggunaan Insektisida Nabati Daun Mimba dalam Menekan Penyebaran Hama Kutu Kebul pada Tanaman Cabai di Desa Tompobulu: Application of Neem Leaf Extract in Controling Whitefly Pests on Cayyene Plants (Capsicum frutescens L.) Eka Sudartik; Andi Cakra Yusuf
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 12 No. 2 (2024): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v12i2.4015

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan konsentrasi ekstrak daun mimba yang efektif terhadap hama kutu kebul pada tanaman cabai rawit yang dilaksanakan di Desa Tompobulu, Kecamatan Libureng Kabupaten Bone. Penelitian dilaksanakan Maret sampai Juni 2024. Metode penelitian menggunakan rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 6 perlakuan dan diulang 4 kali sehingga diperoleh 24 unit satuan percobaan. Setiap percobaan terdiri atas 2 sampel tanaman sehingga terdapat 48 unit tanaman. Taraf yang digunakan yaitu K1= Tanpa perlakuan, K2= Aplikasi daun mimba 60 ml/liter air, K3= Aplikasi daun mimba 80ml/liter air, K4= Aplikasi daun mimba 110 ml/liter air, K5= Aplikasi daun mimba 125 ml/liter air, K6= Aplikasi daun mimba 145ml/liter air. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penggunaan aplikasi pestisida nabati berbahan dasar daun nimba berpengaruh nyata terhadap setiap perlakuan mortalitas kutu kebul dan intesitas serangan hama kutu kebul pada tanaman cabai, perlakuan terbaik pada mortalitas kutu kebul yakni perlakuan K6= nimba145ml/liter air sedangkan intensitas serangan kutu kebul terbaik terdapat pada perlakuan K6 dengan aplikasi daun nimba145ml/liter air dengan hasil rata-rata intensitas serangan dalam menekan kutu kebul sebesar 31,24%. The aim of this research was to determine the effect and concentration of neem leaf extract that is effective against whitefly pests on cayenne pepper plants which was carried out in Tompobulu Village, Libureng District, Bone Regency. The research was carried out from March to June 2024. The research method used a randomized block design (RAK) consisting of 6 treatments and repeated 4 times to obtain 24 experimental units. Each experiment consisted of 2 plant samples so there were 48 plant units. The levels used are K1 = No treatment, K2 = Application of neem leaves 60 ml/liter of water, K3 = Application of neem leaves 80 ml/liter of water, K4 = Application of neem leaves 110 ml/liter of water, K5 = Application of neem leaves 125 ml/liter K6 water = Application of neem leaves 145ml/liter of water. The results of the study showed that the use of a plant-based pesticide application made from neem leaves had a significant effect on each treatment of whitefly mortality and the intensity of whitefly pest attacks on chili plants. The best treatment for whitefly mortality was treatment K6 = neem 145ml/liter of water while the best intensity of whitefly attacks found in the K6 treatment with the application of neem leaves at 145 ml/liter of water with the average attack intensity in suppressing whitefly being 31.24%.