Laila Katriani
Jurdik Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Distribusi Energi Celah Pita Titania (TiO2) yang Disisipi Logam Cu atau Fe, serta Potensi Aplikasinya aalam Sel Surya Rita Prasetyowati; Ariswan Ariswan; Laila Katriani
Jurnal Sains Dasar Vol 7, No 2 (2018): October 2018
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jsd.v7i2.38547

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi energi celah pita titania yang disisipi dengan logam Cu, Mengetahui distribusi energi celah pita titania yang disisipi dengan logam Fe, dan mengetahui potensi titania yang disisipi Cu atau Fe jika diaplikasikan sebagai sel surya. Penyisipan logam Cu atau Fe pada titania dilakukan dengan membuat nanokomposit titania-tembaga. Kemudian nanokomposit tersebut dideposisikan pada elektroda transparan denga metode doctor blade. Karakterisasi XRD (X-Ray Difraction) dilakukan untuk mengetahui komposisi kimia lapisan. Lapisan titania-tembaga juga dikarakterisasi dengan menggunakan UV-Visible spektrometer untuk mengetahui absorbansinya terhadap cahaya. Melalui absorbansi titania dianalisis distribusi energi celah pita. Karakterisasi arus-tegangan (I-V) dilakukan untuk mengetahui performansi sel surya yang dihasilkan. Berdasarkan fungsi probabilitas ditunjukkan kemungkinan adanya berbagai energi celah pita pada titania, yang menyebabkan energi celah pita titania bergeser. Besarnya probabilitas bukan menunjukkan konsentrasi dengan energi celah pita yang bersangkutan pada titania. Berdasarkan data karakterisasai XRD diperoleh kandungan unsur atau senyawa pada TiO2, TiO2-Cu dan TiO2-Fe. Berdasarkan karakterisasi IV, ditunjukkan bahwa sudah terbentuk persambungan antara metal dengan bahan semikonduktor pada sampel
Rancang Bangun Alat Ukur Kelajuan Udara Tipe Thermal Terintegrasi Termometer Udara Berbasis Sensor LM35 dan PT100 Laila Katriani; Subroto Subroto; Asri Setyaningrum; Widi Sulistia N
Jurnal Sains Dasar Vol 6, No 2 (2017): October 2017
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.953 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v6i2.15296

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun alat ukur kelajuan udara tipe thermal yang terintegrasi termometer udara menggunakan sensor LM35 dan PT100. Penelitian dimulai pada bulan Mei  s/d Oktober 2016. Penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta. Rancang bangun alat ukur kelajuan udara ini terdiri dari dua tahapan yaitu, perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Perancangan perangkat keras terdiri dari perancangan sensor (LM35 dan PT100), perancangan IC LM317, perancangan pengolah data dan display. Perancangan perangkat lunak menggunakan bahasa C. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan didapatkan bahwa keluaran sensor LM35, yaitu tegangan sebanding dengan perubahan temperatur, yang memiliki sensitifitas sebesar 0,009 volt/ºC dan tegangan keluaran awal dari sensor pada saat temperatur 0 ºC sebesar 0,041 volt. Keluaran sensor PT100, yaitu resistansi sebanding dengan perubahan temperatur yang memiliki sensitifitas sebesar 0,391 Ω/oC dan resistansi keluaran awal dari sensor pada saat 28 oC sebesar 100,8 Ω. Persen error dari pengujian alat ukur kelajuan udara tipe thermal sebesar 4%. DEVELOPMENT OF THERMAL TYPE ANEMOMETERINTEGRATED WITH AIR THERMOMETER USING  LM35 SENSOR AND PT100 SENSORThis research aimed to design a thermal type anemometer integrated with air thermometer using Lm35 sensor and PT100 sensor. The study began in Mei until Oktober 2016. The study was conducted at the Laboratory of Electronics and Instrumentation, Department of Physics Education, State University of Yogyakarta. The design of the thermal type anemometer consists of two stages, namely, the design of the hardware and software design. Hardware design consists of a sensor system design (LM35 and PT100),  LM317 design, system design for data processing and display. Software design using C language. Based on the results of tests that had been done, shows that the sensor output LM35, whic is voltage is proportional to temperature changes, which had a sensitivity of 0.009 volts / ºC and initial output voltage of the sensor when the temperature reach 0 °C is 0,041 volts. PT100 sensor output, which is resistance is proportional to temperature changes, which had sensitivity of 0.391 Ω/oC and initial output resistance of the sensor when temperature reach 28 °C is 100,8 Ω. Error percent of thermal-type air speed measuring instrument testing is 4%.  
PENGARUH PENYISIPAN LOGAM FE DENGAN BERBAGAI VARIASI MASSA PADA LAPISAN AKTIF TITANIA TERHADAP STRUKTUR MORFOLOGI, SPEKTRUM ABSORBANSI, RESISTANSI DAN PERFORMANSI SEL SURYA YANG DIHASILKAN Rita Prasetyowati; Laila Katriani; Windya Setya Ningtias
Jurnal Sains Dasar Vol 5, No 2 (2016): October 2016
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.597 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v5i2.13712

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyisipan logam Fe dengan berbagai variasi massa terhadap struktur morfologi lapisan titania, spektrum absorbansi lapisan titania, resistansi lapisan titania, dan performansi (tegangan) sel surya. Preparasi lapisan titania-besi (TiO2) menjadi bentuk pasta dilakukan dengan menggunakan metode sol-gel. Pasta titania-besi dideposisikan pada elektroda transparan (Indium Tin Oxide) dengan metode doctor blade. Dilakukan lima variasi massa Fe yang disisipkan pada 1 g lapisan titania aktif, yaitu 0,050; 0,075; 0,100; 0,125; dan 0,150 g. Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa penyisipan logam Fe tidak mempengaruhi struktur morfologi lapisan titania, meskipun hasil EDS menunjukkan adanya logam Fe pada lapisan titania tersebut. Lapisan TiO2  dan lapisan TiO2-Fe dapat menyerap cahaya dengan baik pada panjang gelombang 200–390 nm dan pada panjang gelombang 650–800 nm. Lapisan TiO2-Fe memiliki nilai absorbansi yang lebih besar daripada lapisan TiO2. Nilai resistansi untuk lapisan TiO2 yaitu 3.190 Ω. Sedangkan nilai resistansi untuk lapisan titania sampel 1, 2, 3, 4 dan 5 secara berturut-turut adalah 3188,49; 3188,40; 3188,39; 3187,98 dan 3184.87Ω. Besarnya tegangan sel surya yang menggunakan lapisan titania sampel 1, 2, 3, 4 dan 5 secara berturut-turut adalah 0,370; 0,398; 0,334; 0,488; dan 0,545 Volt.Kata kunci: titania, besi, struktur morfologi, absorbansi, resistansi, tegangan, sel surya Abstract This study aims to determine the effect of Fe metal insertion with a variety of mass to the morphological structure, absorbance spectrum, the resistance, and solar cells performance. Preparation of TiO2-Fe to form a paste made using sol-gel method. Pasta TiO2-Fe deposited on a transparent electrode (Indium Tin Oxide) with a doctor blade method. There were five variations of mass Fe is pasted on a layer of 1 g titania, namely 0.050; 0.075; 0.100; 0.125; and 0.150 g. SEM analysis showed that the insertion Fe on titania layer does not affect the structure morphology of the titania, even the EDS results showed that the composition of TiO2-Fe contains Ti element. A layer of TiO2 and Fe-TiO2 coating can absorb light very well at a wavelength of 200-390 nm and at a wavelength of 650-800 nm. TiO2-Fe layers have absorbance values greater than the TiO2 layer. The resistance value for TiO2 layer is 3,190 Ω. While the resistance value for titania coating samples 1, 2, 3, 4 and 5 respectively are 3,188.49; 3,188.40; 3,188.39; 3,187.98 and 3,184.87Ω. The magnitude of the voltage solar cells that use titania coating samples 1, 2, 3, 4 and 5 are 0.370, 0.398, 0.334, 0.488 and 0.545 volt, respectively. Keywords: titania, iron, structure morphology, absorbance, resistance, voltage, solar cells
Pelatihan Penggunaan Alat KIT IPA SMP bagi Guru-Guru IPA SMP se-Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman untuk Mendukung Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Rita Prasetyowat; Laila Katriani; Rida Siti NM; Ariswan Ariswan
Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA Vol 2, No 2 (2018): Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.41 KB) | DOI: 10.21831/jpmmp.v2i2.21917

Abstract

 Kegiatan PPM ini bertujuan untuk mengupayakan agar para guru IPA dapat memaksimalkan pemanfaatan KIT IPA dalam pembelajaran IPA. Selain itu, kegiatan PPM ini juga dapat memberikan bekal bagi para guru IPA tentang langkah-langkah konkret pemanfaatan KIT IPA dalam pembelajaran IPA. Pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan pelatihan yang meliputi beberapa langkah kegiatan. Langkah pertama melakukan identifikasi jenis-jenis peralatan KIT IPA yang dimiliki di SMP. Langkah kedua menganalisis ketersediaan peralatan KIT IPA SMP yang sesuai dengan Kurikulum 2013 yang digunakan. Langkah ketiga melakukan pelatihan penggunaan peralatan KIT IPA SMP. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan PPM tersebut adalah para guru IPA SMP dapat memaksimalkan pemanfaatn KIT IPA guna mengimplementasikan kurikulum 2013 dalam pembelajaran IPA SMP. Selain itu para guru IPA SMP memperoleh bekal tentang langkah-langkah konkret pemanfaatan KIT IPA dalam pembelajaran IPA. Kata kunci: kurikulum 2013, implementasi, kegiatan belajar mengajar (KBM) Training on the Use of SMP KIT Tool for Junior High School TeachersKalasan District of Sleman Regency to Support Teaching and Learning Activities (KBM) in Implementing Curriculum 2013Abstract           This PPM activity aims to strive for IPA teachers to maximize the utilization of IPA KIT in science learning. In addition, this PPM activity can also provide stock for science teachers about concrete steps of IPA KIT utilization in science learning. Such problem solving can be done with training that includes several steps of activities. The first step to identify the types of KIT equipment IPA owned in SMP. The second step analyzes the availability of KIT IPA SMP equipment in accordance with the Curriculum 2013 used. The third step is to train the use of KIT IPA SMP equipment. The conclusions that can be drawn from these PPM activities are the teachers of IPA SMP can maximize the utilization of IPA KIT to implement the 2013 curriculum in science lesson of SMP. In addition, SMP science teachers get supplies about concrete steps to utilize KIT IPA in science learning. Keywords: curriculum 2013, implementation, teaching and learning activities (KBM)