Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN SPF SEDIAAN KRIM TABIR SURYA DARI EKSTRAK ETANOL 70% KULIT BUAH PISANG AMBON (Musa acuminata Colla) Herson Cahaya Himawan; Eem Masaenah; Veronika Cahyandari Eko Putri
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.794 KB) | DOI: 10.47219/ath.v3i2.14

Abstract

Ambon banana peel contains antioxidants that are used to brighten and moisturize the skin. Antioxidant can delay and prevent free radicals on the skin. The purpose of this research was to make a sunscreen cream preparation from ethanol 70% extract of ambon banana peel with good physical quality, activity of antioxidant and Sun Protection Factor (SPF) and the stability of sunscreen cream. The antioxidant activity test used the DPPH method while determining of SPF value in vitro using a UV-Vis Spectrophotometer. The results of this research indicate that extract ethanol 70% of Ambon banana peel can be made sunscreen cream that has good physical quality. Antioxidant activity ethanol 70% extract from ambon banana peel with inhibition value of 88,12 ppm, while cream preparation of formula 1 (5%) the inhibition value was 117 ppm, formula 2 (10%) the inhibition value was 107,11 ppm, and formula 3 (15%) the inhibition value was 92,04 ppm. The SPF value of ethanol 70% extract Ambon banana peel was 33,30, in cream preparation formula 1(5%) was 8,61, formula 2 (10%) was 11,65, and formula 3 (15%) was 13,72. The stability of the cream preparation is stable at 25℃.
ANALISIS AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KEMANGI (Ocimum americanumL.) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes Triyani Sumiati; Eem Masaenah; Lydia Asriyani
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.446 KB) | DOI: 10.47219/ath.v4i1.52

Abstract

Acne is skin disease caused due to a blockage of the oil gland channel and infection by the bacteria Propionibacterium acnes. Ethanol extract of 70% basil leaves has been known to be potent as antibacterial to Propionibacterium acnes. This study aims to determine the physical quality of gel preparation and antibacterial activity analysis of gel ethanol extract preparation of 70% basil leaves (Ocimum americanum L.) to Propionibacterium acnes bacteria. In this research, ethanol extract 70% of basil leaf is formulated into gel preparation form with various concentration of extract that is 45%, 55%, and 55% then in physical quality test include: organoleptic test, pH, spreading, and viscosity. The gel preparation was then analysed for its antibacterial activity using the diffusion method for the wells. Based on ethanol extract research, 70% of basil leaves had antibacterial activity with drag zone diameter of 5,20 mm (45% extract concentration), 6,06 mm (concentration of extract 50%) and 7,13 mm (concentration of extract 55%). In this study can be concluded that the higher concentration of ethanol extract 70% basil leaves the higher the inhibit zone diameter.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL 70% DAN INFUSA DAUN KECIPIR (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC.) DENGAN METODE PERENDAMAN RADIKAL BEBAS Eem Masaenah; Anna Priangani Roswiem; Devina Putri
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.731 KB) | DOI: 10.47219/ath.v4i1.53

Abstract

Winged leaf (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC.) has been known to contain vitamin C compounds which can be efficacious as antioxidants. The aims of this study was determine the secondary metabolites contained in 70% ethanol extract and winged leaf (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC) infusion and to test the antioxidant activity of 70% ethanol extract and winged leaf infusion (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC). ) with the free radical reduction method using DPPH. Ethanol extract of 70% winged leaf (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC.) was made with a series of concentrations of 10, 15, 20, 25, 30 ppm and infusion of winged leaf (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC) with a series of concentrations of 75, 100, 125, 150, 175 ppm are both dissolved with methanol pro analysis and DPPH, then their absorbance is measured using a UV-Vis spectrophotometer at a wavelength of 517 nm. Ethanol extract of 70% winged leaf (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC.) Contains flavonoid, saponin, tannin, steroids and winged leaf infusion (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC) contains flavonoid, saponin, tannin. Ethanol extract of 70% winged leaf (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC.) Has antioxidant activity with IC50 value of 22.12 ppm (very strong) and winged leaf infusion (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC.) of 167.03 ppm (weak) and vitamin C as a positive control of 6.82 ppm (very strong).
AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN (Mus musculus) Eem Masaenah; Inawati; Fhima Rizky Annisa
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.43 KB) | DOI: 10.47219/ath.v4i2.79

Abstract

Diabetes Melitus (DM) termasuk kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah. Hal ini disebabkan oleh gagalnya pankreas menghasilkan insulin atau kerja insulin yang terganggu (resistensi insulin). Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol 70 % buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit jantan (Mus musculus) galur Swiss Webster yang diinduksi aloksan. Sebanyak 30 ekor mencit jantan dibagi dalam 6 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol normal, kontrol negatif (Na CMC), kontrol positif (Metformin 65 mg/kg bb), kelompok ekstrak buah belimbing wuluh 250 mg/kg bb, 500mg/kg bb, dan 750 mg/kg bb. Data diperoleh dari pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan glucometer easytouch®, yaitu kadar glukosa darah puasa sebelum induksi, setelah diinduksi, dan setelah pemberian ekstrak pada masing-masing kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan buah belimbing wuluh dengan dosis 250 mg/kg bb, 500mg/kg bb, dan 750 mg/kg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit jantan yang diinduksi aloksan. Diduga senyawa aktif ekstrak etanol 70 % buah belimbing wuluh berperan dalam meningkatkan sensitifitas reseptor insulin dan mengakibatkan glukosa dapat diambil oleh sel untuk dimetabolisme. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% buah belimbing wuluh dengan dosis 750 mg/kg bb merupakan dosis yang paling efektif terhadap penurunan kadar glukosa darah
PENAPISAN MOLEKULAR KANDIDAT OBAT SINTETIK TUBERKULOSIS TERHADAP PROTEIN TIROSIN KINASE Mycobacterium tuberculosis Harry Noviardi; Eem Masaenah; Rizky Ramadhan
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v5i2.104

Abstract

Mycobacterium tuberculosis (Mtb) merupakan bakteri penyebab infeksi pada penyakit Tuberkulosis (TB). Sebagian besar obat TB yang dikembangkan pada saat ini mulai dilakukan sejak 40 tahun lalu. Obat tersebut memungkinkan terjadinya resistensi terhadap Mycobacterium tuberculosis. Oleh karena itu perlu dikembangkan obat baru yang dapat mengobati TB. Protein tirosin kinase dapat dijadikan target pengobatan TB karena memainkan peran kunci dalam fisiologi Mycobacterium tuberculosis dan patogenesis. Pada penelitian ini dilakukan analisis efektifitas dari senyawa-senyawa turunan sintetik sebagai inhibitor pada penambatan molekular terhadap protein tirosin kinase yang berperan penting pada penyakit tuberculosis. Senyawa turunan sintetik dilakukan analisis penambatan molecular. Penentuan nilai konstanta inhibisi serta visualisasi interaksi obat dilakukan menggunakan Pymol dan Discovery Visualizer. Aktivitas farmakologi atau biologi senyawa ligan ditentukan berdasarkan kriteria Lipinski’s Rule of Five. Analisis toksisitas dengan menggunakan Toxtree dan admetSAR. Berdasarkan pada hasil penelitian diperoleh 5 kandidat senyawa potensial sebagai tuberkulosis, yaitu DC-159a, Delamid, BTZ-043, TBA-7371, dan PBTZ169 dengan nilai binding affinity berturut-turut -9,7; -9,6; -9,5; -9,4; dan -9,1 kkal/mol.Hasil analisis Lipinski menunjukkan bahwa semua senyawa tersebut memenuhi kriteria Lipinski. Sedangkan hasil uji toksisitas menunjukkan bahwa semua senyawa tersebut tidak berpotensi bersifat karsinogenik dan mutagenik
FORMULASI OBAT KUMUR HERBAL EKSTRAK ETANOL KULIT NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.) SEBAGAI ANTIBAKTERI Streptococcus sanguinis PENYEBAB PLAK GIGI Triyani Sumiati; Eem Masaenah; Khamim Nasrudin Mustofa
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v6i1.112

Abstract

Kulit nanas merupakan buangan limbah buah nanas yang mengandung senyawa aktif flavonoid dan tanin serta mempunyai efek sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ekstrak kulit nanas menjadi bentuk sediaan obat kumur serta menguji aktivitas antibakterinya terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguinis yang dapat menyebabkan plak gigi. Ekstrak kulit nanas didapatkan dari hasil ekstraksi menggunakan pelarut etanol 96% dengan metode maserasi. Aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi cakram yang terdiri dari 3 kelompok perlakuan dengan masing-masing konsentrasi 30%, 40%, dan 50% Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan obat kumur ekstrak kulit nanas memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus sanguinis pada semua konsentrasi. Aktivitas antibakteri terbesar dan termasuk kategori kuat pada konsentrasi 50% dengan nilai rata-rata diameter zona bening sebesar 15,03 mm pada ekstrak kulit nanas dan 12,51 mm. Evaluasi pada sediaan obat kumur ekstrak etanol kulit nanas telah memenuhi persyaratan sesuai dengan obat kumur komersial.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, TOTAL FENOL, DAN KADAR VITAMIN C DARI KOMBUCHA DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) Sitaresmi Yuningtyas; Eem Masaenah; Murniwati Telaumbanua
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v6i1.116

Abstract

Kombucha adalah hasil fermentasi teh dan gula oleh SCOBY (symbiotic culture of bacteria and yeast). Kombucha dapat dibuat dari daun yang tinggi fenol salah satunya adalah daun salam. Penelitian ini bertujuan menentukan aktivitas antioksidan, total fenol, dan kadar vitamin C dari kombucha daun salam. Pada penelitian ini menggunakan kombucha daun salam dibuat dengan konsentrasi 12,5; 25; 37,5; dan 50 g/l. Kombucha daun salam yang diperoleh di uji karakteristik kombucha daun salam meliputi uji fitokimia, pH serta pengujian aktivitas antioksidan, total fenol dan kadar vitamin C secara in vitro. Aktivitas antioksidan kombucha daun salam pada penelitian ini diperoleh 38,58%-75,05% dengan nilai IC50 sebesar 27 g/l, total fenol kombucha daun salam berkisar 4,74-51,972 ppm, dan kadar vitamin C antara 16,426-30,506 mg/100g. Berdasarkan uji total fenol, kadar vitamin C dan uji antioksidan maka kombucha daun salam memiliki aktivitas antioksidan.
POTENSI ANTIOKSIDAN DAN TABIR SURYA EKSTRAK KULIT BUAH PISANG AMBON PUTIH (Musa acuminata AAA) Harry Noviardi; Eem Masaenah; Kurniati Indraswari
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v11i2.842

Abstract

Kandungan senyawa golongan flavonoid yang terdapat pada kulit pisang ambon putih dapat berpotensi sebagai antioksidan alami. Antioksidan dapat berfungsi menangkal radikal bebas. Radikal bebas dan sinar matahari dapat menimbulkan dampat negatif pada kerusakan kulit. Penelitian ini bertujuan menentukan aktivitas antioksidan dan tabir surya dari ekstrak kulit pisang ambon putih (Musa acuminata AAA). Kulit pisang ambon putih diekstraksi pelarut etanol, air, dan etil asetat dengan metode maserasi. Penentuan aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode DPPH, sedangkan penentuan nilai SPF dengan metode spektrofotometri. Hasil aktivitas antioksidan menunjukan ekstrak etanol memiliki nilai IC50 yaitu 121,34 μg/mL, diikuti dengan fraksi air 136,40 μg/mL dan fraksi etil asetat 159,88 μg/mL. Hasil penentuan nilai SPF ekstrak etanol, fraksi air, fraksi eti asetat secara berturut-turut sebesar 11,579; 3,572; 2,018. Aktivitas antioksidan ketiga ekstrak kulit pisang ambon putih masuk dalam kategori sedang. Nilai SPF tertinggi terdapat pada ekstrak pelarut etanol. Kata kunci: antioksidan, flavonoid, kulit pisang, tabir surya.
Antibacterial Activity Test of Meniran Herb Extract (Phyllanthus Niruri L.) against Staphylococcus Epidermidis and Klebsiella Pneumoniae Nahrul Hasan Nahrul; Aprilya Sri Rachmayanti; Eem Masaenah
Science Midwifery Vol 10 No 5 (2022): December: Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v10i5.927

Abstract

An antibacterial test of meniran herb extract (Phyllanthus niruri L.) against Staphylococcus epidermidis and Klebsiella pneumoniae has been carried out. Meniran herb powder was screened for phytochemicals to assess the secondary metabolites contained in it, then meniran herbs were extracted using the soxhletation method in stages with various solvents (n-hexane, ethyl acetate, and 70% ethanol). The disc diffusion method was used to test the inhibition zone diameter of n-hexane extract, ethyl acetate extract, and ethanol extract against Staphylococcus epidermidis and Klebsiella pneumoniae. Meniran herb extract was diluted with a concentration series using dimethylsulfoxide. Meniran herb extracts from the three types showed the best inhibition zone diameter when tested for minimum inhibitory concentration (MIC) by the solid dilution method. The results showed that meniran herb powder contained flavonoids, saponins, tannins, glycosides, and steroids/terpenoids. Antibacterial tests showed that ethyl acetate and 70% ethanol extracts had antibacterial activity only against Staphylococcus epidermidis. The antibacterial activity of the two meniran herb extracts had the largest inhibition zone diameter against Staphylococcus epidermidis at a concentration of 50%, which was 12,33 mm for the ethyl acetate extract and 16,00 mm for the ethanol extract. The MIC test of the ethanol extract of the meniran herb, which had the best antibacterial activity, found that at a concentration of 2,5% it was able to inhibit the growth of Staphylococcus epidermidis.
POTENSI EKSTRAK BONGGOL NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.) SEBAGAI OBAT KUMUR Triyani Sumiati; Eem Masaenah; Intan Milasary
Jurnal Katalisator Vol 5, No 2 (2020): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22216/jk.v5i2.4964

Abstract

AbstrakBonggol nanas bersifat buangan dari buah nanas yang populer dikonsumsi oleh masyarakat. Bonggol nanas mengandung senyawa aktif flavonoid dan tanin yang mempunyai efek sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ekstrak bonggol nanas menjadi bentuk sediaan obat kumur serta menguji aktivitas antibakterinya. Ekstrak bonggol nanas didapatkan dari hasil ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Uji aktivitas antibakteri terdiri dari 3 kelompok perlakuan dengan masing-masing konsentrasi yaitu 20%, 30%, dan 40%, serta 2 kelompok kontrol terdiri dari kontrol positif (chlorhexidine) dan kontrol negatif (akuades steril). Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bonggol nanas dan sediaan obat kumur memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus sanguinis pada semua konsentrasi. Aktivitas antibakteri terbesar dan termasuk dalam kategori kuat diperoleh pada konsentrasi 40% dengan nilai rata-rata diameter zona bening sebesar 12,07 mm pada ekstrak bonggol nanas dan 10,96 mm pada sediaan obat kumur.AbstractPineapple seed is a residual part of popular fruit among people. Pineapple seed contains active compounds of flavonoid and tannin that have an antibacterial effect. The research is aim to formulate the extraction of pineapple seed into mouthwash supply as well as testing antibacterial activities. Pineapple seed is the extraction using maceration method by ethanol 96%. The antibacterial activity test consisted of 3 treatment groups wuth each concentration of  20%, 30%, and 40%, as well as 2 control groups consisted of positive control (chlorhexidine) and negative control (sterile distilled water). Antibacterial activity test using disc difussion method. The result showed that pineapple seed extract and mouthwash supply had antibacterial activity against Streptococcus sanguinis bacterial to all concentrates. The biggest antibacterial activity was found on the concentrate 40% with a mean of clear zone 12,07 mm on pineapple seed and 10,96 mm on mouthwash supply.