Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Desain Eksperimen Oven Kopra Menggunakan Response Surface Methodology (RSM) Saputri, Rustati; Prawatya, Yopa Eka; Uslianti, Silvia
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 4, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.303 KB)

Abstract

Kelapa merupakan komoditas unggul yang banyak tumbuh di Kalimantan Barat. Salah satu daerah penghasil kelapa berada di daerah Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Kopra merupakan hasil olahan kelapa yang dikeringkan untuk dijadikan bahan pembuatan minyak oleh perusahaan. Proses pengeringan kopra masyarakat Sungai Kakap masih secara konvensional dengan metode pengeringan penjemuran dan metode pengeringan pengasapan. Kelemahan dari metode penjemuran adalah suhu panas bergantung cuaca, tempat penjemuran harus luas, proses pengeringan memakan waktu cukup lama, kadar air tinggi sehingga kopra mudah terserang jamur. Sedangkan kelemahan dari metode pengasapan adalah kopra menjadi hitam kecoklatan, berbau asap, suhu pengasapan sulit dikendalikan dan penggunaan energi tidak efisien. Berdasarkan hasil uji laboratorium uji kualitas pada kopra hasil olahan masyarakat Sungai Kakap masih dibawah standar Grade C atau belum memenuhi standar mutu kopra sesuai dengan standar SNI kopra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu dan waktu pengeringan oven optimum sehingga dihasilkan kopra putih berkualitas sesuai standar SNI yang sudah diterapkan berdasarkan kadar air, kadar minyak, dan kadar asam lemak bebas paling minimal masuk ke dalam Grade C pada spesifikasi mutu kopra.Berdasarkan permasalahan tersebut, dilakukan penelitian dengan metode pengeringan kopra  yang berbeda dari sebelumnya dan menggunakan metode Response Surface Methodology (RSM) dengan 2 faktor, 3 level untuk setiap faktor dan total 11 percobaan. Adapun tahapan penelitian yang dilakukan yaitu pengumpulan data-data hasil pengujian laboratorium dari 11 percobaan pengovenan kopra. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi Modde versi 5.0, jika masih ada data outlier dari Summary of Fit maka dilakukan kembali pengumpulan data pengovenan kopra. Rancangan komposit permukaan digunakan untuk mempelajari pengaruh suhu dan waktu pengovenan terhadap respon kadar air, kadar minyak dan kadar asam lemak bebas.Hasil penelitian menunjukkan perolehan suhu yang optimal pada suhu 68oC dan waktu yang optimal pada waktu 13 jam dengan hasil optimal untuk kadar air 5%,  kadar minyak 62% dan kadar ALB 1.6% sehingga masuk ke dalam Grade A sehingga memenuhi standar mutu kopra sesuai dengan standar SNI kopra. Kata Kunci : Kopra, Desain Eksperimen, Response Surface Methodology
Rancang Bangun Alat Cetak Bata Beton dengan Menggunakan Metode Nordic Body Maps (NBM) dan Pendekatan Anthropometri Zulmuis, Zulmuis; Sujana, Ivan; Prawatya, Yopa Eka
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 4, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.687 KB)

Abstract

Proses pembuatan batako di Kalimantan Barat sebagian besar saat ini masih menggunakan metode pencetakan tradisional yaitu tipe cetakan satu mata. Prinsip kerja alat cetak tradisional ini sangat sederhana yaitu hanya memanfaatkan gaya tekan dan hentakan dari pekerja batako untuk memadatkan material, serta keahlian pekerja dalam menggunakan cetakan tersebut, sebab jika orang yang belum ahli menggunakan cetakan maka akan merusak batako.Alasan tersebut yang membuat alat cetak tradisional ini dinilai belum efesien disamping memang alat ini tidak memperhatikan aspek ergonomi yang mengakibatkan banyaknya keluhan Musculoskeletal disorders (MSDs) rasa sakit pada beberapa bagian tubuh pekerja saat ataupun setelah bekerja. Dalam keadaan normal seorang pengrajin batako dapat membuat 10 batako dalam waktu 15 menit.Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat resiko sakit pada tubuh pekerja serta untuk memberikan kenyamanan dalam bekerja tanpa mengurangi produktivitas, maka perlu adanya perbaikan alat kerja yang lebih baik dengan prinsip kerja yang lebih modern. Metode yang digunakan untuk menganalis dan mengurangi rasa sakit pada otot pengrajin batako adalah dengan menggunakan metode Nordic Body Maps (NBM). Alat yang dibuat berdasarkan ukuran anthropometri operator dengan persentil 5 dan 95 serta bahan baku yang memang memiliki spesifikasi mendukung pengerjaan pencetakan batako. Berdasarkan hasil pengujian didapat adanya penurunan tingkat resiko sakit otot skeletal yakni untuk rata-rata skor otot skeletal 29,46 dan skor individu 71,9 menjadi 25 dan 58,33 serta adanya peningkatan produktivitas sebanyak 24 buah batako per jam. Kata Kunci: Alat cetak batako, Anthropometri, Tuas, MSDs, NBM.
EVALUASI PENGARUH BEBAN KERJA FISIK TERHADAP TINGKAT KEWASPADAAN PADA PETUGAS PENGANGKUT SAMPAH DI KOTA PONTIANAK Kurniawan, Sandi; Prawatya, Yopa Eka; Rahmahwati, Ratih
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 3, No 2 (2019): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.873 KB)

Abstract

Pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Pontianak tergolong cukup tinggi. Menurut data Dinas Kependudukan Kota Pontianak pada tahun 2018, jumlah penduduk Kota Pontianak berjumlah 664.394 jiwa. Hal ini berbanding lurus dengan jumlah sampah yang dihasilkan yaitu terdapat sekitar 1.827.084 m3  sampah perhari oleh penduduk Kota Pontianak. Tingginya jumlah sampah mengakibatkan petugas pengangkut sampah mengalami kesulitan dalam menanggulangi sampah. Petugas seringkali disibukan oleh sampah yang berserakan diluar container yang disebabkan oleh over capacity. Akibatnya petugas harus mengangkat sampah secara manual menggunakan alat seadanya ke dalam container yang belum terisi penuh. Terlebih pada musim buah atau hari besar, petugas seringkali harus bekerja hingga pagi hari dan dinilai menimbulkan kelelahan yang berlebih.Penelitian ini dilakukan terhadap 30 orang sampel yang terdiri dari 2 orang sopir fuso, 5 orang sopir dump truck, 5 orang sopir arm roll truck, serta 18 orang petugas di Tempat Pembuangan Sementara (TPS).  Besarnya beban kerja fisik diidentifikasi berdasarkan perhitungan konsumsi energi dan perhitungan cardiovasculair load (%CVL). Sedangkan tingkat kewaspadaan diuji menggunakan program psychomotor vigilance test (PVT). Pengaruh beban fisik dilakukan uji hipotesis.Hasil yang diperoleh yaitu: beban kerja fisik pada sopir pengangkut sampah tergolong moderate dengan rata-rata konsumsi energi sebesar 1,201 Kkal/menit. Sedangkan pada petugas di TPS beban fisik tergolong heavy (besar) dengan rata-rata konsumsi energi sebesar 1,75 Kkal/menit. Hasil uji hipotesis yaitu beban kerja fisik tidak berpengaruh terhadap tingkat kewaspadaan pada sopir. Sedangkan pada petugas di TPS, beban kerja fisik berpengaruh terhadap tingkat kewaspadaan. Rekomendasi yang diberikan yaitu menambah jumlah armada pengangkut, menambah jumlah TPS, menyediakan tempat istirahat yang memadai dan memberikan pakaian safety untuk bekerja. Kata Kunci: Beban Fisik, Cardiovasculair Load (%CVL), Konsumsi Energi Tingkat Kewaspadaan.
TEKNIK CHILLING AND THAWING UNTUK OPTIMALISASI PRODUK VIRGIN COCONUT OIL DENGAN EKSPERIMEN RESPONSE SURFACE METHOD Setyautama, Hanisa; Prawatya, Yopa; Sujana, Ivan
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 3, No 2 (2019): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.446 KB)

Abstract

Kelapa lokal (Cocos nucifera L.) merupakan produk unggul di Kalimantan Barat yang produksinya terus bertahan hingga sekarang, umumnya kelapa lokal masih diolah menjadi kopra dan minyak goreng,  produk bernilai tambah baru kelapa telah berkembang sebagai minyak murni kelapa atau VCO (Virgin Coconut Oil), VCO banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang untuk makanan, kedokteran, kosmetik, dan nanoteknologi. Industri kecil yang memproduksi minyak VCO di pontianak salah satunya berada di Desa Sungai Itik, Kecamatan Sungai Kakap, industri kecil ini memproduksi kelapa menjadi VCO dengan cara pemanasan dan fermentasi alami dari santan, proses fermentasi ini memakan waktu yang cukup lama dan kualitas minyak buruk ditandai dengan warna kuning dan bau fermentasi. Selain itu, industri ini belum pernah menguji hasil olahan VCO seperti kadar air dan kadar asam lemak bebas.Berdasarkan permasalahan tersebut, dilakukan penelitian dengan teknik produksi VCO yang berbeda dari sebelumnya dan menggunakan metode Response Surface sehingga bisa memperkirakan hasil yang optimal dan kualitas VCO yang sesuai Standar Nasional Indonesia. Optimasi waktu blansing, waktu pendinginan dan waktu pemanasan produksi VCO dilakukan dengan menggunakan Respon Surface Methodology, rancangan komposit permukaan digunakan untuk mempelajari pengaruh waktu blansing, waktu pendinginan dan waktu pemanasan produksi VCO terhadap respon volume kadar air dan kadar asam lemak bebas, hasil penelitian menunjukan perolehan waktu yang optimal pada waktu blansing 4 menit, waktu pendinginan 23 jam dan waktu pemanasan 8 jam.Kata Kunci : VCO, Response Surface Methodology, blansing, pendinginan, pemanasan.
RANCANG BANGUN ALAT ADON BUMBU PECEL MENGGUNAKAN METODE NORDIC BODY MAP (NBM) DENGAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI Zulfahmi, Ahmad; Sujana, Ivan; Prawatya, Yopa Eka
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah Produksi Sari Mandiri merupakan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bergerak dalam bidang produksi bumbu pecel. UKM ini berada di Kabupaten Kubu Raya, Jl. KH Abdurrahman Wahid Gg. Sri Usman komplek Angkasa Lestari Permai Jalur Giok No 2. Kondisi permasalahan yang ada saat ini adalah proses pengadonan bumbu pecel masih dilakukan secara manual. Adapun keluhan yang diketahui dari hasil wawancara pekerja pengadonan berupa nyeri pada organ tubuh tertentu. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan analisa berupa kuesioner Nordic Body Map (NBM) kepada pekerja pengadon bumbu pecel. Adapun untuk merancang alat pengadon peneliti menggunakan pendekatan antropometri dengan cara mengukur antropometri pekerja pengadon bumbu pecel untuk menentukan dimensi alat pengadon.Adapun tahapan yang dilakukan yaitu berupa pengumpulan data-data keluhan muskuloskeletal dan pengukuran antropometri pada pekerja pengadon bumbu pecel. Data-data muskuloskeletal dianalisa untuk mengetahui titik-titik muskuloskeletal dan diolah dengan kuesioner Nordic Body Map. Pengolahan data-data antropometri digunakan untuk merancang alat pengadon sesuai kebutuhan pekerja. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan yaitu, menghasilkan alat yang dapat menyelesaikan permasalahan dalam proses pengadonan bumbu pecel.Hasil analisa antropometri yang digunakan dalam merancang alat berdasarkan dimensi tubuh responden yaitu tinggi alat dengan persentil 5th, tinggi rangka menggunakan persentil 5th, dan lebar wadah menggunakan persentil 95th, hal ini menunjukkan bahwa antropometri mampu mewujudkan alat yang ergonomi sesuai dengan kebutuhan responden dimana yang sebelumnya data kuesioner NBM yang menunjukkan total nilai kelelahan 153 dengan tingkat resiko yang tinggi berubah menjadi 83 setelah penggunaan alat dan menjadi tingkat resiko yang rendah.Kata Kunci : Antropometri, Bumbu Pecel, Nordic Body Map, dan Pengadonan
RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MENTAH DENGAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESMENT (REBA) UNTUK MENGHASILKAN POSISI KERJA YANG ERGONOMIS Lumbantoruan, Bartolomeus; Prawatya, Yopa Eka; Rahmahwati, Ratih
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman kopi merupakan salah satu tanaman yang banyak tumbuh dan berkembang di Indonesia, hasil panen tanaman kopi umumya  diolah menjadi bahan baku minuman dan terbukti hasil olahannya banyak digemari oleh masyarakat Indonesia khususnya Kalimantan Barat.  Proses pengolahan kopi terbagi menjadi dua yaitu pengolahan kering dan pengolahan basah, pada proses pengolahan basah terdapat beberapa permasalahan yang terjadi salah satunya pada saat menggiling kopi mentah sebelum dilakukan pengeringan. Proses penggilingan kopi mentah dilakukan dengan peralatan yang tidak ergonomis sehingga operator mengalami keluhan musculoskeletal disorders, operator membungkuk sehingga tidak dapat bekerja dalam waktu yang lama, produksi lambat karena harus memisahkan biji dengan kulit kopi yang telah digiling. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat risiko musculoskeletal disorders yang dialami pekerja menggunakan alat penggiling kopi mentah dengan menggunakan metode Rapid Entire Body Assesment (REBA), menerapkan prinsip anthropometri untuk menentukan desain alat yang akan dibangun agar dapat digunakan dalam posisi yang ergonomis dan mendapatkan rekomendasi postur tubuh kerja yang baik saat menggunakan alat penggiling kopi dengan menggunakan metode Rapid Entire Body Assesment (REBA). Identifikasi keluhan operator saat menggunakan alat penggiling kopi sebelum perancangan dilakukan dengan analisis Rapid Entire Body Assesment (REBA), merancang desain alat berdasarkan nilai anthropometri operator, membangun alat  penggiling kopi yang ergonomis sesuai desain yang ditentukan dan menghitung hasil analisis REBA dengan menggunakan alat penggiling kopi setelah perancangan. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode REBA menunjukkan score 6 pada saat mengangkat kopi pada gilingan, score 7 pada saat menggiling kopi mentah, score 9 pada saat mengambil hasil gilingan kopi. Score tersebut menunjukkan bahwa perbaikan dan perubahan dibutuhkan secara cepat karena postur kerja yang dihasilkan alat penggiling kopi tidak ergonomis. Sedangkan, hasil analisis REBA menunjukkan score 3 pada saat mengangkat kopi pada gilingan, score 4 pada saat menggiling kopi mentah, score 5 pada saat mengambil hasil gilingan kopi. score tersebut menunjukkan bahwa postur tubuh yang dihasilkan sudah ergonomis sehingga perbaikan dan perubahan mungkin dibutuhkan dalam waktu yang masih lama. Kata Kunci : Musculoskeletal Disorders, Penggiling Kopi Mentah, REBA 
RANCANG BANGUN ALAT PEMANGGANG DAGING SISTEM TUAS MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN PENDEKATAN ANTROPHOMETRI Wibowo, Andi Agung; Prawatya, Yopa Eka; Uslianti, Silvia
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ayam bakar merupakan salah satu menu yang cukup banyak digemari di berbagai rumah makan, khususnya di Kota Pontianak. Banyaknya permintaan tehadap menu makanan ini, menyebabkan waktu tunggu konsumen terhadap makanan pesanannya menjadi lama. Hal ini merugikan bagi pihak rumah makan, dikarenakan berkurangnya rasa kepercayaan serta kepuasan bagi konsumen. Oleh karena itu perlu adanya suatu alat pembakar ayam yang dapat memberikan kemudahan bagi penggunanya dengan produktivitas yang lebih tinggi.Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner yang berisi tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan suatu alat pembakar, pengukuran dimensi tubuh operator serta pengukuran proses pembakaran dengan menggunakan alat pembakar eksisting. Pengambilan data dilakukan di tiga rumah makan dengan intensitas pembakaran yang tinggi diantaranya Rumah Makan Zakaria, Rumah Makan Simpang Ampek dan Rumah Makan Minang Bana. Berdasarkan data yang telah diperoleh selanjutnya dilakukan pengolahan data yang terdiri dari pengolahan data dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD), perancangan produk dengan data antropometri, serta perhitungan produktivitas berdasarkan pengukuran lamanya pembakaran.Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan maka diperoleh hasil sebagai berikut: alat pembakar sistem tuas yang dirancang berdasarkan pengolahan QFD dan data antropometri memiliki dimensi sebesar panjang 85 cm, lebar 57 cm dan tinggi 78 cm. Alat ini terbuat dari sebagian besar hollow galvanis dan stainless steel untuk permukaan pembakarannya. Alat ini terdiri dari beberapa fitur diantaranya permukaan pembakar yang dapat berotasi, ketinggian bara yang dapat disetting, adanya meja tambahan, ketinggian kaki meja yang adjustable, serta meja pembakar yang mudah dipindahkan dikarenakan adanya roda pada bagian kaki meja. Alat pembakar sistem tuas memiliki produktivitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan alat pembakar eksisting. Dalam satu jam, alat pembakar sistem tuas mampu memproduksi sebanyak 108 potong ayam. Sedangkan alat pembakar eksisting hanya mampu membakar 36 potong ayam dalam satu jam. Dengan perancangan alat ini, maka permasalahan mengenai produktivitas dapat terjawab.Kata Kunci : Antropometri , Produktivitas, Quality Function Deployment (QFD), Sistem Tuas
USULAN PERBAIKAN SISTEM K3 MENGGUNAKAN METODE FMEA DAN RCA PADA PT. XYZ Ateng, Verico Ekawijaya; Rahmahwati, Ratih; Prawatya, Yopa Eka
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri manufaktur yaitu pembuatan High Pressure Laminate . Sistem keselamatan dan kesehatan kerja di PT. XYZ belum sepenuhnya berjalan dengan lancar karena target zero accident belum tercapai. Perilaku pekerja yang sudah terbiasa melakukan pekerjaannya sehingga timbul pemikiran bahwa pekerja merasa sangat yakin tanpa alat pelindung diri akan tetap aman yang mengakibatkan berbagai potensi berbahaya sangat mudah dijumpai di area stasiun produksi. Didapatkan data dari perusahaan terhitung dari tahun 2017 hingga 2019 setidaknya terjadi total 6 kasus insiden kecelakaan kerja yang sangat berbahaya bagi pekerja. Berdasarkan permasalahan yang telah diutarakan sebelumnya, penelitian ini menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis  (FMEA) untuk mengidentifikasi kecelakaan kerja dan potensi kecelakaan kerja guna mengetahui mode kegagalan potensial serta penggunaan metode Root Cause Analysis (RCA) yang digunakan untuk mengetahui akar penyebab kecelakaan kerja. Adapun data yang digunakan adalah data primer hasil dari wawancara kepala bagian produksi sekaligus ahli k3, serta data sekunder berupa data kecelakaan kerja PT. XYZ tahun 2017-2019. Hasil dari analisa potensi kecelakaan kerja menggunkan metode Failure Mode and Effect Analysis  (FMEA) didapatkan ranking dari nilai Risk Priority Number (RPN) terhadap penilaian mode kegagalan pada seluruh stasiun proses produksi. Nilai RPN tertinggi adalah mode kegagalan tertimpa batu bara pada stasiun crusher dengan nilai RPN 294, potensi dari efek mode kegagalan tersebut adalah memar atau cacat permanen. Hasil ranking sepuluh nilai RPN tertinggi terhadap semua mode kagagalan pada seluruh stasiun proses produksi menjadi prioritas perhatian lebih bagi perusahaan dangan tujuan menangani dan mencegah terjadinya mode kegagalan di kemudian hari. Hasil dari metode Root Cause Analysis (RCA) adalah ditemukannya akar penyebab kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kurangnya kesadaran pekerja dalam menggunakan APD (Alat Pelindung Diri), kurangnya kesadaran pekerja dalam mewujudkan situasi yang aman dalam bekerja, kurangnya pengawasan dan pengecekan langsung dari pihak perusahaan pada stasiun produksi serta belum adanya SOP pada beberapa stasiun dan kegiatan pekerjaan. Kata kunci : APD, FMEA, HPL, Kecelakaan Kerja, K3, RCA, RPN, SOP
STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN SPAREPART DAN AKSESORIS HANDPHONE PADA TOKO MO STAR MENGGUNAKAN METODE SWOT DAN QSPM Delvinella, Wella; Prawatya, Yopa Eka; Prima, Febri
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Toko Mo star merupakan salah satu toko yang menjual produk berupa sparepart dan aksesoris handphone di Kota Pontianak. Toko Mo star melakukan penjualan melalui toko fisik maupun online. Saat ini perusahaan mengalami permasalahan yaitu menurunnya omset penjualan pada beberapa tahun terakhir yaitu pada tahun 2018-2020. Melalui identifikasi dan wawancara, permasalahan terjadi karena pihak manajemen toko belum melakukan pemasaran dengan baik dan banyaknya kompetitor di pangsa pasar yang sama. Penurunan pendapatan toko Mo star bertentangan dengan data perkembangan teknologi yang cenderung mengalami kenaikan. Permasalahan yang dihadapi membutuhkan penanganan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan kemudian merumuskan alternatif strategi yang cocok untuk meningkatkan penjualan dan mengatasi persaingan kemudian terakhir memilih strategi terbaik menggunakan metode QSPM.Metode yang digunakan untuk menentukan posisi perusahaaan yaitu analisa SWOT dengan mengidentifikasi kemampuan internal dan eksternal perusahaan. kemudian alat yang digunakan untuk merumuskan alternatif strategi perusahaan yaitu matriks SWOT berdasarkan pada posisi perusahaan yang bertujuan untuk memaksimalkan kekuatan, mengurangi kelemahan, menepis ancaman serta mengeksploitasi peluang yang dimiliki. Kemudian tahap akhir dari perumusan strategi adalah pemilihan strategi terbaik menggunakan Metode QSPM yang bertujuan untuk memperoleh alternatif strategi terbaik yang dapat diimplementasikan toko Mo star berdasarkan arah kebijakan dan kondisi nyata perusahaan tersebut.Penentuan posisi perusahaan berdasarkan analisa SWOT didapatkan total nilai S-O yaitu 3,66, total nilai S-T 3,48, total nilai W-O 2,83 dan total nilai W-T 2,64 sehingga dari nilai-nilai tersebut toko Mo star berada pada kuadran I atau posisi Agresif. Karna nilai S-O merupakan nilai tertinggi maka Startegi S-O terpilih sebagai alternatif strategi pemasaran yang cocok untuk toko Mo star. Berdasarkan strategi S-O terdapat 5 alternatif strategi dengan memanfaatkan kekuatan untuk meraih peluang yang ada. Selanjutnya untuk tahap akhir yaitu merupakan pemilihan strategi terbaik yang dapat dijalankan toko Mo star dengan menggunakan quantitative strategic planning matriks (QSPM) didapatkan strategi terbaik yaitu pada startegi I dengan skor 0,732. Kata kunci: Agresif, Strategi Pemasaran, SWOT,  QSPM
RANCANG BANGUN MESIN PENGERING LADA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN KANO Isworo, Eko; Sujana, Ivan; Prawatya, Yopa Eka
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lada merupakan salah satu jenis hasil pertanian yang terdapat di Kalimantan Barat. Salah satu penghasil lada yang terdapat di Kalimantan Barat adalah di desa Nanga Bayan Kec. Ketungau Hulu Kab.sintang, pengeringan lada masih menggunakan metode pengeringan lada secara tradisional dengan menjemur  lada diatas terpal dengan bantuan panas sinar matahari. Lamanya pengeringan lada bisa sampai 3 -7 hari sehingga resiko tumbuhnya jamur pada lada sangat besar , salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam upanya mempercepat waktu proses pengeringan lada adalah melalui rancang bangun mesin pengering lada.Metode yang digunakan adalah metode Kansei Engineering yang kemudian akan dikolaborasikan dengan metode Model Kano. Kansei Engineering akan membantu penelitian ini dalam menentukan desain mesin pengering lada seperti apakah yang dihendaki oleh petani lada. Setelah itu, menggunakan prinsip Model Kano yang nantinya ditentukan oleh kategori dari setiap aspek yang dirasakan konsumen menjadi beberapa bagian yaitu One Dimensional, Atractive, Must be, Indifferent.Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kepentingan atribut, maka diperoleh nilai rata-rata terbesar yaitu “Ukuran mesin yang tidak terlalu besar yang dapat menghemat tempat” dengan nilai rata-rata sebesar 6.1, artinya kategori perlu ini harus dipertahankan karena tingkat harapan responden akan menjadi sangat tinggi seiring dengan meningkatnya kinerja atribut. Akan tetapi penurunan kinerja atribut tidak akan menyebabkan penurunan kepada harapan responden. Sedangkan untuk nilai rata-rata terkecil terdapat pada atribut ke-2 yaitu “Pengoprasian mesin secara otomatis” dengan nilai rata-rata sebesar 3.9 yang artinya adalah bahwa  kategori ini kurang diperhatikan oleh responden sehingga ada atau tidaknya atribut tersebut tidak akan berpengaruh terhadap kenaikan atau penurunan tingkat kepuasan.Kata kunci :  Kansei Engineering,Kano, Lada, Rancang Bangun