Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Desain Eksperimen Oven Kopra Menggunakan Response Surface Methodology (RSM) Saputri, Rustati; Prawatya, Yopa Eka; Uslianti, Silvia
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 4, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.303 KB)

Abstract

Kelapa merupakan komoditas unggul yang banyak tumbuh di Kalimantan Barat. Salah satu daerah penghasil kelapa berada di daerah Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Kopra merupakan hasil olahan kelapa yang dikeringkan untuk dijadikan bahan pembuatan minyak oleh perusahaan. Proses pengeringan kopra masyarakat Sungai Kakap masih secara konvensional dengan metode pengeringan penjemuran dan metode pengeringan pengasapan. Kelemahan dari metode penjemuran adalah suhu panas bergantung cuaca, tempat penjemuran harus luas, proses pengeringan memakan waktu cukup lama, kadar air tinggi sehingga kopra mudah terserang jamur. Sedangkan kelemahan dari metode pengasapan adalah kopra menjadi hitam kecoklatan, berbau asap, suhu pengasapan sulit dikendalikan dan penggunaan energi tidak efisien. Berdasarkan hasil uji laboratorium uji kualitas pada kopra hasil olahan masyarakat Sungai Kakap masih dibawah standar Grade C atau belum memenuhi standar mutu kopra sesuai dengan standar SNI kopra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu dan waktu pengeringan oven optimum sehingga dihasilkan kopra putih berkualitas sesuai standar SNI yang sudah diterapkan berdasarkan kadar air, kadar minyak, dan kadar asam lemak bebas paling minimal masuk ke dalam Grade C pada spesifikasi mutu kopra.Berdasarkan permasalahan tersebut, dilakukan penelitian dengan metode pengeringan kopra  yang berbeda dari sebelumnya dan menggunakan metode Response Surface Methodology (RSM) dengan 2 faktor, 3 level untuk setiap faktor dan total 11 percobaan. Adapun tahapan penelitian yang dilakukan yaitu pengumpulan data-data hasil pengujian laboratorium dari 11 percobaan pengovenan kopra. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi Modde versi 5.0, jika masih ada data outlier dari Summary of Fit maka dilakukan kembali pengumpulan data pengovenan kopra. Rancangan komposit permukaan digunakan untuk mempelajari pengaruh suhu dan waktu pengovenan terhadap respon kadar air, kadar minyak dan kadar asam lemak bebas.Hasil penelitian menunjukkan perolehan suhu yang optimal pada suhu 68oC dan waktu yang optimal pada waktu 13 jam dengan hasil optimal untuk kadar air 5%,  kadar minyak 62% dan kadar ALB 1.6% sehingga masuk ke dalam Grade A sehingga memenuhi standar mutu kopra sesuai dengan standar SNI kopra. Kata Kunci : Kopra, Desain Eksperimen, Response Surface Methodology
Rancang Bangun Alat Cetak Bata Beton dengan Menggunakan Metode Nordic Body Maps (NBM) dan Pendekatan Anthropometri Zulmuis, Zulmuis; Sujana, Ivan; Prawatya, Yopa Eka
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 4, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.687 KB)

Abstract

Proses pembuatan batako di Kalimantan Barat sebagian besar saat ini masih menggunakan metode pencetakan tradisional yaitu tipe cetakan satu mata. Prinsip kerja alat cetak tradisional ini sangat sederhana yaitu hanya memanfaatkan gaya tekan dan hentakan dari pekerja batako untuk memadatkan material, serta keahlian pekerja dalam menggunakan cetakan tersebut, sebab jika orang yang belum ahli menggunakan cetakan maka akan merusak batako.Alasan tersebut yang membuat alat cetak tradisional ini dinilai belum efesien disamping memang alat ini tidak memperhatikan aspek ergonomi yang mengakibatkan banyaknya keluhan Musculoskeletal disorders (MSDs) rasa sakit pada beberapa bagian tubuh pekerja saat ataupun setelah bekerja. Dalam keadaan normal seorang pengrajin batako dapat membuat 10 batako dalam waktu 15 menit.Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat resiko sakit pada tubuh pekerja serta untuk memberikan kenyamanan dalam bekerja tanpa mengurangi produktivitas, maka perlu adanya perbaikan alat kerja yang lebih baik dengan prinsip kerja yang lebih modern. Metode yang digunakan untuk menganalis dan mengurangi rasa sakit pada otot pengrajin batako adalah dengan menggunakan metode Nordic Body Maps (NBM). Alat yang dibuat berdasarkan ukuran anthropometri operator dengan persentil 5 dan 95 serta bahan baku yang memang memiliki spesifikasi mendukung pengerjaan pencetakan batako. Berdasarkan hasil pengujian didapat adanya penurunan tingkat resiko sakit otot skeletal yakni untuk rata-rata skor otot skeletal 29,46 dan skor individu 71,9 menjadi 25 dan 58,33 serta adanya peningkatan produktivitas sebanyak 24 buah batako per jam. Kata Kunci: Alat cetak batako, Anthropometri, Tuas, MSDs, NBM.
EVALUASI PENGARUH BEBAN KERJA FISIK TERHADAP TINGKAT KEWASPADAAN PADA PETUGAS PENGANGKUT SAMPAH DI KOTA PONTIANAK Kurniawan, Sandi; Prawatya, Yopa Eka; Rahmahwati, Ratih
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 3, No 2 (2019): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.873 KB)

Abstract

Pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Pontianak tergolong cukup tinggi. Menurut data Dinas Kependudukan Kota Pontianak pada tahun 2018, jumlah penduduk Kota Pontianak berjumlah 664.394 jiwa. Hal ini berbanding lurus dengan jumlah sampah yang dihasilkan yaitu terdapat sekitar 1.827.084 m3  sampah perhari oleh penduduk Kota Pontianak. Tingginya jumlah sampah mengakibatkan petugas pengangkut sampah mengalami kesulitan dalam menanggulangi sampah. Petugas seringkali disibukan oleh sampah yang berserakan diluar container yang disebabkan oleh over capacity. Akibatnya petugas harus mengangkat sampah secara manual menggunakan alat seadanya ke dalam container yang belum terisi penuh. Terlebih pada musim buah atau hari besar, petugas seringkali harus bekerja hingga pagi hari dan dinilai menimbulkan kelelahan yang berlebih.Penelitian ini dilakukan terhadap 30 orang sampel yang terdiri dari 2 orang sopir fuso, 5 orang sopir dump truck, 5 orang sopir arm roll truck, serta 18 orang petugas di Tempat Pembuangan Sementara (TPS).  Besarnya beban kerja fisik diidentifikasi berdasarkan perhitungan konsumsi energi dan perhitungan cardiovasculair load (%CVL). Sedangkan tingkat kewaspadaan diuji menggunakan program psychomotor vigilance test (PVT). Pengaruh beban fisik dilakukan uji hipotesis.Hasil yang diperoleh yaitu: beban kerja fisik pada sopir pengangkut sampah tergolong moderate dengan rata-rata konsumsi energi sebesar 1,201 Kkal/menit. Sedangkan pada petugas di TPS beban fisik tergolong heavy (besar) dengan rata-rata konsumsi energi sebesar 1,75 Kkal/menit. Hasil uji hipotesis yaitu beban kerja fisik tidak berpengaruh terhadap tingkat kewaspadaan pada sopir. Sedangkan pada petugas di TPS, beban kerja fisik berpengaruh terhadap tingkat kewaspadaan. Rekomendasi yang diberikan yaitu menambah jumlah armada pengangkut, menambah jumlah TPS, menyediakan tempat istirahat yang memadai dan memberikan pakaian safety untuk bekerja. Kata Kunci: Beban Fisik, Cardiovasculair Load (%CVL), Konsumsi Energi Tingkat Kewaspadaan.
TEKNIK CHILLING AND THAWING UNTUK OPTIMALISASI PRODUK VIRGIN COCONUT OIL DENGAN EKSPERIMEN RESPONSE SURFACE METHOD Setyautama, Hanisa; Prawatya, Yopa; Sujana, Ivan
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 3, No 2 (2019): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.446 KB)

Abstract

Kelapa lokal (Cocos nucifera L.) merupakan produk unggul di Kalimantan Barat yang produksinya terus bertahan hingga sekarang, umumnya kelapa lokal masih diolah menjadi kopra dan minyak goreng,  produk bernilai tambah baru kelapa telah berkembang sebagai minyak murni kelapa atau VCO (Virgin Coconut Oil), VCO banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang untuk makanan, kedokteran, kosmetik, dan nanoteknologi. Industri kecil yang memproduksi minyak VCO di pontianak salah satunya berada di Desa Sungai Itik, Kecamatan Sungai Kakap, industri kecil ini memproduksi kelapa menjadi VCO dengan cara pemanasan dan fermentasi alami dari santan, proses fermentasi ini memakan waktu yang cukup lama dan kualitas minyak buruk ditandai dengan warna kuning dan bau fermentasi. Selain itu, industri ini belum pernah menguji hasil olahan VCO seperti kadar air dan kadar asam lemak bebas.Berdasarkan permasalahan tersebut, dilakukan penelitian dengan teknik produksi VCO yang berbeda dari sebelumnya dan menggunakan metode Response Surface sehingga bisa memperkirakan hasil yang optimal dan kualitas VCO yang sesuai Standar Nasional Indonesia. Optimasi waktu blansing, waktu pendinginan dan waktu pemanasan produksi VCO dilakukan dengan menggunakan Respon Surface Methodology, rancangan komposit permukaan digunakan untuk mempelajari pengaruh waktu blansing, waktu pendinginan dan waktu pemanasan produksi VCO terhadap respon volume kadar air dan kadar asam lemak bebas, hasil penelitian menunjukan perolehan waktu yang optimal pada waktu blansing 4 menit, waktu pendinginan 23 jam dan waktu pemanasan 8 jam.Kata Kunci : VCO, Response Surface Methodology, blansing, pendinginan, pemanasan.
Rancang Bangun Mesin Press dan Dryer Untuk Meningkatkan Kekuatan dan Nilai Estetika Parket Sabut Kelapa Berlaminasi Sujana, Ivan; Prawatya, Yopa Eka; Wardenaar, Evy
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 6, No 2 (2014): Edisi Bulan Oktober 2014
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.841 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v6i2.9131

Abstract

Abstract– This research aimed to improved parquet of coconut coir through improvement the esthetics of the parquet coconut coir with extendlaminate tekstur using substance of environment waste that assumed unused for society but have potency to be used like for example husk of bamboo bar, so that can produce parquet of coconut coir laminate withnatural tekstur.Method used for the process of coconut coir become the parquet laminate is beforehand by using cold press and hot press to produce result the parquet coconut coir, furthermoreproduce of raw material for the lamination tekstur that coming from waste of like bamboo bar which then will applied at parquet of coconut coir through press processing and draining with the system of warm-up infrared.This research aimed to design and construct the press and dryer machine to produce parquet laminate from coco fiber in accordance with the Indonesian National Standard (SNI 01-4449-2006). Researchers conducted a factorial experiment on the composition of the material forming the parquet laminate to have been a factor in the study of high density < 0.84 g/cm3 and medium density factor is 0.40g/cm3 to 0.84 g/cm3. Based on the test results of density, parquet laminate generated by the composition of 50% coco fiber with 50% adhesive and filler classified as High Density Fiberboard and parquet laminate with composition of 65% coco fiber with a 35% mixture of adhesive and filler classified as Medium density Fiberboard. Based on tests of water absorption and water content, parquet laminate with a composition of 35% coco fiber with 65% adhesive and filler or parquet with composition of 50 % coco fiber with 50 % adhesive and filler has been able to meet the requirement. Based on the thick expansion test, only parquet with code C3-IK6 and C3-IK9 qualified to the category of medium density fiberboard. Based on the tensile test perpendicular surface firmness, parquet printout for the composition 35 % coco fiber with 65 % adhesive and filler, and the composition of 50% coco fiber with 50% adhesive and filler has a surface perpendicular firmness pull more than 1.5 kgf/cm2 thus meeting the requirements. Based on the constancy test flexural fracture (MOR) and modulus of elasticity firmness (MOE), test of parquet in this research meet the requirements of SNI No. 01-4449-2006 to the category of medium density fiberboard Type 15. Keywords– parquet, laminate, press and dryer
Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor Wahyudi, Tri; Prawatya, Yopa Eka
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 4, No 2 (2012): EDISI BULAN OKTOBER
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.034 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v4i2.518

Abstract

Abstract Marketing Mix is a tool for marketers who are composed of various elements of a marketing program that should be considered that the implementation of the marketing strategy to be successful. From research it appears that the variable Product, Price, Promotion, and Customer Service is the most significant variable affecting customer satisfaction variable Keywords Marketing Mix, Customer Satisfaction
Rancang Bangun Alat Kempa Panas Dingin Berbasis PLC Untuk Pengolahan Sabut Kelapa Menjadi Parket Sebagai Upaya Peningkatan Nilai Ekonomis Limbah Sabut Kelapa Sujana, Ivan; Prawatya, Yopa Eka; Lestari, Retno Budi
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 6, No 1 (2014): Edisi Bulan Maret 2014
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.165 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v6i1.5179

Abstract

Abstract This research aimed to design and construct PLC based press machine to produce parquet from coco fiber in accordance with the Indonesian National Standard (SNI 01-4449-2006). Researchers conducted a factorial experiment on the composition of the material forming the parquet to have been a factor in the study of high density < 0.84 g/cm3 and medium density factor is 0.40g/cm3 to 0.84 g/cm3. Next step is designing the construction and workings of PLC based parquet press machine, mold the parquet and conduct testing molded parquet products based on the guidelines of the National Standards Agency (BSN) on standard fiber board is SNI 01-4449-2006 . Based on the test results of density, parquet generated by the composition of 50% coco fiber with 50% adhesive and filler classified as High Density Fiberboard and parquet with composition of 65% coco fiber with a 35% mixture of adhesive and filler classified as Medium density Fiberboard. Based on tests of water absorption and water content, parquet with a composition of 35% coco fiber with 65% adhesive and filler or parquet with composition of 50 % coco fiber with 50 % adhesive and filler has been able to meet the requirement . Based on the thick expansion test , only parquet with code C3-IK6 and C3-IK9 qualified to the category of medium density fiberboard. Based on the tensile test perpendicular surface firmness, parquet printout for the composition 35 % coco fiber with 65 % adhesive and filler, and the composition of 50% coco fiber with 50% adhesive and filler has a surface perpendicular firmness pull more than 1.5 kgf/cm2 thus meeting the requirements. Based on the constancy test flexural fracture (MOR) and modulus of elasticity firmness (MOE), test of parquet in this research meet the requirements of SNI No. 01-4449-2006 to the category of medium density fiberboard Type 15. Keywords Parquet, coco fiber, design, fiber board
Rancang Bangun Alat Pengupas Kulit Lidah Buaya Prawatya, Yopa Eka; Fitrianti, Wanti; Sujana, Ivan
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 6, No 2 (2014): Edisi Bulan Oktober 2014
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.026 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v6i2.9133

Abstract

Abstract– This article present the science and technology for society about applying of technology of aloe processing become the product owning economic value with the application of supporter equipments in order to optimalize productivity of aloe industry. Home industry of processing aloe in this time still conduct the production by using simple equipments which is disagree with method enase ( efficient, balmy, peaceful, effective and healthy). As application from three services of college at devotion aspect to society, through this science and technology program for society we design and build the aloe peeler to quicken the process of peel of husk of aloe and mince of aloe tea in order to product diversification and concern to the zero waste production so that give the amenity to middle and small industry in activity produce.   Keywords- Aloe, Ergonomic, Design and Build
RANCANG BANGUN ALAT ADON BUMBU PECEL MENGGUNAKAN METODE NORDIC BODY MAP (NBM) DENGAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI Zulfahmi, Ahmad; Sujana, Ivan; Prawatya, Yopa Eka
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah Produksi Sari Mandiri merupakan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bergerak dalam bidang produksi bumbu pecel. UKM ini berada di Kabupaten Kubu Raya, Jl. KH Abdurrahman Wahid Gg. Sri Usman komplek Angkasa Lestari Permai Jalur Giok No 2. Kondisi permasalahan yang ada saat ini adalah proses pengadonan bumbu pecel masih dilakukan secara manual. Adapun keluhan yang diketahui dari hasil wawancara pekerja pengadonan berupa nyeri pada organ tubuh tertentu. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan analisa berupa kuesioner Nordic Body Map (NBM) kepada pekerja pengadon bumbu pecel. Adapun untuk merancang alat pengadon peneliti menggunakan pendekatan antropometri dengan cara mengukur antropometri pekerja pengadon bumbu pecel untuk menentukan dimensi alat pengadon.Adapun tahapan yang dilakukan yaitu berupa pengumpulan data-data keluhan muskuloskeletal dan pengukuran antropometri pada pekerja pengadon bumbu pecel. Data-data muskuloskeletal dianalisa untuk mengetahui titik-titik muskuloskeletal dan diolah dengan kuesioner Nordic Body Map. Pengolahan data-data antropometri digunakan untuk merancang alat pengadon sesuai kebutuhan pekerja. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan yaitu, menghasilkan alat yang dapat menyelesaikan permasalahan dalam proses pengadonan bumbu pecel.Hasil analisa antropometri yang digunakan dalam merancang alat berdasarkan dimensi tubuh responden yaitu tinggi alat dengan persentil 5th, tinggi rangka menggunakan persentil 5th, dan lebar wadah menggunakan persentil 95th, hal ini menunjukkan bahwa antropometri mampu mewujudkan alat yang ergonomi sesuai dengan kebutuhan responden dimana yang sebelumnya data kuesioner NBM yang menunjukkan total nilai kelelahan 153 dengan tingkat resiko yang tinggi berubah menjadi 83 setelah penggunaan alat dan menjadi tingkat resiko yang rendah.Kata Kunci : Antropometri, Bumbu Pecel, Nordic Body Map, dan Pengadonan
RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MENTAH DENGAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESMENT (REBA) UNTUK MENGHASILKAN POSISI KERJA YANG ERGONOMIS Lumbantoruan, Bartolomeus; Prawatya, Yopa Eka; Rahmahwati, Ratih
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman kopi merupakan salah satu tanaman yang banyak tumbuh dan berkembang di Indonesia, hasil panen tanaman kopi umumya  diolah menjadi bahan baku minuman dan terbukti hasil olahannya banyak digemari oleh masyarakat Indonesia khususnya Kalimantan Barat.  Proses pengolahan kopi terbagi menjadi dua yaitu pengolahan kering dan pengolahan basah, pada proses pengolahan basah terdapat beberapa permasalahan yang terjadi salah satunya pada saat menggiling kopi mentah sebelum dilakukan pengeringan. Proses penggilingan kopi mentah dilakukan dengan peralatan yang tidak ergonomis sehingga operator mengalami keluhan musculoskeletal disorders, operator membungkuk sehingga tidak dapat bekerja dalam waktu yang lama, produksi lambat karena harus memisahkan biji dengan kulit kopi yang telah digiling. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat risiko musculoskeletal disorders yang dialami pekerja menggunakan alat penggiling kopi mentah dengan menggunakan metode Rapid Entire Body Assesment (REBA), menerapkan prinsip anthropometri untuk menentukan desain alat yang akan dibangun agar dapat digunakan dalam posisi yang ergonomis dan mendapatkan rekomendasi postur tubuh kerja yang baik saat menggunakan alat penggiling kopi dengan menggunakan metode Rapid Entire Body Assesment (REBA). Identifikasi keluhan operator saat menggunakan alat penggiling kopi sebelum perancangan dilakukan dengan analisis Rapid Entire Body Assesment (REBA), merancang desain alat berdasarkan nilai anthropometri operator, membangun alat  penggiling kopi yang ergonomis sesuai desain yang ditentukan dan menghitung hasil analisis REBA dengan menggunakan alat penggiling kopi setelah perancangan. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode REBA menunjukkan score 6 pada saat mengangkat kopi pada gilingan, score 7 pada saat menggiling kopi mentah, score 9 pada saat mengambil hasil gilingan kopi. Score tersebut menunjukkan bahwa perbaikan dan perubahan dibutuhkan secara cepat karena postur kerja yang dihasilkan alat penggiling kopi tidak ergonomis. Sedangkan, hasil analisis REBA menunjukkan score 3 pada saat mengangkat kopi pada gilingan, score 4 pada saat menggiling kopi mentah, score 5 pada saat mengambil hasil gilingan kopi. score tersebut menunjukkan bahwa postur tubuh yang dihasilkan sudah ergonomis sehingga perbaikan dan perubahan mungkin dibutuhkan dalam waktu yang masih lama. Kata Kunci : Musculoskeletal Disorders, Penggiling Kopi Mentah, REBAÂ