Claim Missing Document
Check
Articles

Studi Efek Cairan Paduan Aluminium Terhadap Kekerasan Interface Krusibel Baja M. Mabruriy W.W.; Dody Prayitno
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v3i1.2478

Abstract

Sebuah baja terkadang dalam kehidupan praktis, (bagi penggemar pengecoran aluminium) baja sering digunakan sebagai krusibel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari cairan paduan aluminium terhadap kekerasan interface baja krusibel tersebut. Metodenya diawali dengan meleburkan aluminium, tembaga, dan timah sesuai varian masing-masing dengan suhu 700oC, lalu dilakukan pengadukan pada cairan tersebut selama 15 menit dan dilakukan penahanan pada suhu tersebut selama 30 menit. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa penambahan Sn (10% dan 20%) pada cairan Al-10%Cu menyebabkan nilai kekerasan pada daerah interface mengalami kenaikan 1-3%. Namun kenaikan tersebut tidak terlalu signifikan.
PENGARUH WAKTU TAHAN PADA PROSES ARTIFICIAL AGING TERHADAP KEKERASAN PADUAN Al-Sn-Cu Dody Prayitno; Fitri Azhary Apriandini
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 4 No. 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v4i1.4009

Abstract

Artificial aging adalah proses pemanasan kembali larutan padat jenuh ke suatu temperatur di bawah garis solvus dan dibiarkan pada temperatur tersebut selama jangka waktu tertentu. Pada penelitian ini akan dilakukan artificial aging pada paduan aluminium timah (Al-Sn) dengan penambahan variasi logam Tembaga (Cu). Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh waktu tahan pada proses artificial aging terhadap kekerasan dan mikrostruktur AlSn-Cu. Ruang lingkup penelitian sebagai berikut, material adalah Al-10Sn-0Cu; Al-10Sn- 10Cu dan Al-10Sn-20Cu Suhu solid solution adalah 500 oC. Suhu aging 190 oC. Waktu penuaan adalah 1jam, 5 jam dan 10 jam. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan waktu penuaan dari 1 jam hingga 10 jam meningkatkan kekerasan paduan Al-10Sn -10Cu dan paduan Al-10Sn-20Cu.
PENGARUH KARBURISASI YANG DILANJUTKAN DENGAN PROSES QUENCHING DALAM MEDIA AIR TERHADAP KEKERASAN BAJA S45C Erlanka Heling; Dody Prayitno
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v4i2.5224

Abstract

Latar belakang penelitian ini didasari oleh metode karburiasi yang paling sederhana yaitu karburiasi padat, dengan menggunakan serbuk arang halus dari tempurung kelapa sebagai unsur penambah karbon pada benda uji. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek kaburisasi yang dilanjutkan dengan proses quenching dalam media air terhadap kekerasan baja S45C. Metodologi penelitian sebagai berikut, baja S45C dibenamkan di serbuk arang dalam sebuah peti, kemudian peti kemas dimasukan ke dalam tungku pemanas pada suhu 900ºC dengan variabel Holding Time 2 Jam dan Holding Time 4 Jam, kemudian benda uji dikeluarkan dari tungku pemanas lalu di quenching di dalam air pada suhu normal. Kemudian pengujian dilanjutkan dengan uji keras mikro vickers dan uji metalografi untuk mengetahui struktur mikro dari spesimen yang digunakan pada penelitian. Hasil penelitian sebagai berikut proses karburisasi yang dilanjutkan dengan quenching dalam media air akan meningkatkan kekerasan baja S45C dan kekerasan baja S45C non-karburisasi 254,31 HV. Kekerasan baja S45C setelah dilakukan proses karburisasi pada suhu 900ºC selama 2 jam dan dilanjutkan dengan quenching media air adalah 792,82 HV. Kekerasan baja S45C setelah dilakukan proses karburisasi pada suhu 900ºC selama 4 jam yang dilanjutkan dengan quenching media air adalah 891,87 HV.
PENGARUH MEDIA PENDINGIN OLI PADA PROSES TEMPERING TERHADAP KEKUATAN IMPAK BAJA S45 Fadli Abdat; Dody Prayitno
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 5 No. 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v5i1.6428

Abstract

Baja JIS S45C (JIS : Japanese Industrial Standard) merupakan jenis baja “Medium Carbon Steel” banyak digunakan karena harganya yang lebih murah dari machinery steel lainnya. Untuk mendapatkan sifat yang diinginkan, logam terlebih dahulu diberikan perlakuan panas sesuai dengan kebutuhan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui nilai kekuatan tarik dan kekerasan serta struktur mikro. Baja S45C yang telah diuji komposisi kimianya diberi perlakuan panas hardening pada temperature 900°C. Kemudian di quenching menggunakan media oli. Masingmasing benda uji yang telah mengalami proses pendinginan tersebut, kemudian diberi perlakuan tempering hingga 400°C dengan holding time 1 jam dan 2 jam. Selanjutnya dilakukan uji impak dengan metode charpy dan dilakukan pengujian metalografi untuk mengetahui strukturmikro dari baja S45C. Dari hasil penelitian didapatkan nilai kekuatan yang paling besar adalah 47.56 Joule didapatkan dari material yang diberikan perlakuan tempering 2 jam. Nilai kekerasan yang paling besar adalah 302.1 HV didapatkan dari material yang diberikan perlakuan tempering 1 jam. Raw material memiliki nilai kekuatan dan kekerasan yang paling rendah. Pemberian perlakuan tempering berpengaruh terhadap kekerasan dan kekuatan
PENGARUH ALUMINIZING (Al-Cu) TERHADAP LAJU KOROSI SAMBUNGAN LAS BUSUR RENDAM TABUNG GAS ELPIJI 3 KG Paul David Rey; Dody Prayitno
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.154

Abstract

Laju korosi dari tabung gas elpiji 3 Kg pada daerah yang dilas adalah 11,089 MPY dan perluditurunkan agar tahan terhadap benturan yang sering terjadi.Laju korosi semakin meningkat karnaadanya tegangan sisa akibat pengelasan.Penelitian Aluminizing Al-Cu terhadap laju korosisambungan las busur rendam tabung gas elpiji 3 kg dilakukan sebagai salah satu cara alternatifmenurunkan laju korosi.Tabung gas elpiji yang didesain sesuai dengan standar SNI 1452:2007yang digunakan sebagai sampel, dipotong pada daerah yang dilas dari sekeliling badan tabungtersebut dengan lebar 20 mm kemudian dipotong lagi menjadi beberapa sampel berukuran lebar20mm dan panjang 40 mm. Setelah itu sampel di Aluminizing dengan paduan Al-Cu denganpersentase Cuyang bervariasi 0%, 35% dan 53% pada suhu 750°C dan waktu rendam 3 menituntuk selanjutnya dikorosikan dalam larutan NaCl 3,5% berat dengan waktu perendaman yangbervariasi yaitu 168 jam, 336 jam, 504 jam dan 672 jam untuk selanjutnya dilakukan perhitunganselisih berat untuk mengetahui laju korosinya. Kemudian pengamatan dengan mikroskop optikdilakukan untuk melihat bentuk korosi yang terbentuk dan struktur mikro.Laju korosi dapatditurunkan dengan proses Aluminizing Al-Cu pada sambungan las busur rendam dari tabung gaselpiji 3Kg. Laju korosi turun secara signifikan pada sampel Al+53%Cu dengan nilai laju korosi0.0734 mm/tahun dibandingkan dengan sampel initial yang mempunyai laju korosi 0.2531mm/tahun.
Sambutan Ketua Pelaksana Dody Prayitno
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2016
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.735

Abstract

.
STUDI METODE ALMUNIZING UNTUK MENCEGAH DIE SOLDERING PADA BAJA H420 J2 Fathony Arief Rhamdhany Rhamdhany; Dody Prayitno
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2016
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.880

Abstract

Cacat die soldering pada proses die casting adalah melekatnya aluminium pada permukaan cetakan. Metode konvensional untuk mencegah die soldering diantaranya adalah pelapisan, pengaturan suhu cetakan dan logam cair. Penelitian ini mencari metode alternatif untuk mencegah die soldering. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan “apakah aluminizing dapat mencegah terjadinya die soldering”: Sampel Baja (H420 J2) diassumsikan sebagai sampel cetakan logam pada proses die casting. Metode penelitian diawali dengan proses hot dip aluminizing dimana sampel baja direndam selama 3 menit ke dalam paduan Al-55,3%Cu cair (800°C) dan dilanjutkan dengan pendinginan sampel sampai suhu ruang. Logam aluminium cair kemudian dituangkan ke atas sampel baja teraluminizing (sebagai simulasi dari proses die casting). Permukaan sampel baja kemudian diamati dan dianalisa secara metalography. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara makro die soldering tidak terjadi pada sampel baja yang di almunizing namun secara mikro die soldering terjadi
PENGARUH PENAMBAHAN TEMBAGA (Cu) TERHADAP KEKERASAN LOGAM PADUAN ALUMINIUM – TIMAH PUTIH (Al-Sn) Sutanti Sutanti; Dody Prayitno; Joko Riyono
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2017 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.2201

Abstract

Aluminium merupakan salah satu material yang banyak digunakan dalam berbagai bidang. Pemenuhan akan sifat material yang dibutuhkan menuntut perlunya pengembangan paduan aluminium tersebut. Paduan tertentu terhadap aluminium, salah satunya adalah penambahan timah putih (Sn) sebanyak 5-7%, yang terus dikembangan dalam aplikasi pembuatan bantalan untuk mendapatkan sifat anti gesekan yang baik. Alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan adanya penambahan paduan Al-Sn dengan Cu. Komposisi penambahan %Cu pada paduan adalah 0; 10; 20 wt%. Paduan material tersebut dilebur dalam tungku dengan temperatur 700ºC, diaduk merata dan dibiarkan membeku. Untuk mengetahui pengaruh penambahan Cu paduan Al-Sn dilakukan pengujian kekerasan Brinell dan pengujian pada struktur mikro paduan tersebut. Nilai rata-rat kekerasan meningkat 16% untuk Al-10%Sn-20%Cu jika dibandingkan dengan Al-10%Sn-0%Cu. Maka semakin besar penambahan %Cu dalam paduan mengakibatkan peningkatan kekerasan.
KARAKTERISASI BAJA SMO 254 & BAJA ST 37 YANG DI-ALUMINIZING Yoga Adi Susila; Dody Prayitno
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2017 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.2220

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakterisasi baja SMO 254 dan St 37 yang telah di alumunizing. SMO 254 selama ini digunakan sebagai material sparepart base plate holder mesin tamping di PT. International Chemical Industry. Karakterisasi terhadap material St 37 aluminizing menjawab pertanyaan apakah  St 37 aluminizing mampu memiliki sifat kekerasan dan anti korosi yang relatif sama dengan SMO 254. Metode karkterisasi diawali dengan pemotongan sampel, aluminizing, Uji keras, Uji Korosi, dan kemudian data yang dihasilkan dianalisa lalu diambil kesimpulan.
PENGARUH ANNEALING TERHADAP NILAI KETANGGUHAN BAJA S45C YANG TELAH DI-HARDENING DENGAN MEDIA PENDINGIN AIR Anisa Dwi Iywani; Dody Prayitno
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3333

Abstract

Tujuan penellitian adalah untuk mengetahui pengaruh annealing terhadap kekuatam impak baja S45C yang sebelumnya telah di hardening dengan media pendingin air. Metodologi penelitian diawali dengan pemanasan sampel baja S45C (yang sudah berbentuk sampel uji impak Charpy) dengan suhu austenisasi yang bervariasi yaitu 800 oC dan 900 oC. Sampel kemudian di Quenching didalam air. Sampel selanjutnya di annealing pada suhu 840 oC dengan waktu tahan 2 jam lalu mengalami  pendinginan di dalam dapur . Sampel kemudian di uji impak pada suhu kamar. Hasil penelitian membuktikan bahwa Annealing meningkatkan ketangguhan baja S45C yang telah di- hardening