Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        PENGARUH CARBURIZING-QUENCHING TERHADAP KEKERASAN BAJA S45C 
                    
                    Rio Nanda Jatmiko; 
Dody Prayitno                    
                     METRIK SERIAL TEKNOLOGI DAN SAINS (E) ISSN: 2774-2989 Vol. 2 No. 2 (2021) 
                    
                    Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Carburizing-Quenching terhadap kekerasan baja S45C. Metodologi penelitian dimulai dengan memotong baja S45c menjadi sampel berukuran 1 x 1 x 1 cm sebanyak 15 buah. Sampel-sampel kemudian di benam didalam serbuk arang kelapa pada sebuah kontainer. Kontainer selanjutnya dipanaskan pada suhu 900°C dengan variasi waktu tahan (1, 2 atau 3 jam). Sampel kemudian di dinginkan di udara bebas atau langsung di masukkan ke dalam air (suhu kamar). Sampel lalu diuji kekerasan metode Vickers. Hasil uji diolah dan ditampilkan dalam bentuk grafik. Kesimpulan. Carburizing – quenching meningkatkan kekerasaan baja S45C.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PENGARUH HARDENING TERHADAP KOROSI PADA BAJA S45C 
                    
                    Dody Prayitno; 
Paskha Putra Indayanto                    
                     METRIK SERIAL TEKNOLOGI DAN SAINS (E) ISSN: 2774-2989 Vol. 2 No. 2 (2021) 
                    
                    Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Proses hardening pada baja untuk meningkatkan terutama sifat kekerasan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh proses hardening (dengan media pendingin air atau minyak kelapa) terhadap laju korosi baja S45C di dalam larutan NaCl 5%. Metode penelitian. Baja S45C dilakukan pemesin menjadi bentuk2 kubik dengan sisi 10 mm sebanyak 9 sampel. Sampel kemudian dipanaskan pada suhu 900OC selama 30menit), kemudian di quenching pada media air atau minyak kelapa (suhu kamar 28 oC). Sampel lalu di uji korosi dengan metode kehilangan berat didalam larutan NaCl 5%. Waktu perendaman atau pemaparan bervariasi yaitu 1x24 jam, 7x24 jam, 14x24 jam dan 28x24 jam. Sampel selanjutnya di uji kekerasan. Hasil penelitian. Proses hardening meningkatan laju korosi baja S45C. laju korosi proses hardening dengan media pendingin minyak kelapa adalah tertinggi di bandingkan dengan proses hardening dengan media air. Proses hardening juga meningkatkan nilai kekerasan baja S45C. kekerasan tertinggi diperoleh pada baja S45C yang mengalami proses hardening dengan media pendingin Air. Nilai kekerasan rata - rata pada raw material baja S45C adalah 56 HV. Nilai kekerasan sampel yang di hardening dengan media air 158 HV, namun bila media minyak kelapa nilai kekerasannya adalah 102 HV. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa proses hardening meningkatkan laju korosi dan juga meningkatkan kekerasan baja S45C..
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PENINJAUAN: PROFIL CORROSION GREEN INHIBITOR BERBAHAN ALAM INDONESIA 
                    
                    Dody Prayitno                    
                     METRIK SERIAL HUMANIORA DAN SAINS (E) ISSN: 2774-2377 Vol. 3 No. 1 (2022) 
                    
                    Publisher : Bekasi: Konsorsium Cendekiawan Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Tujuan penelitan adalah untuk menjawab pertanyaan “bagaimana profil corrosion green inhibitor berbahan alam Indonesia?” Metode penelitian adalah kajian pustaka. Kesimpulan penelitian. Beberapa bahan alam Indonesia yang memiliki potensi sebagai Corrosion Green Inhibitor adalah kulit manggis, tembakau, kulit jeruk, daun pepaya, daun kakao, daun jambu, daun cocor bebek, dan daun blimbing wuluh Nilai efisiensi corrosion green inhibitor berbahan alam Indonesia kebanyakan berada diatas 60 %. Keefektifan corrosion green inhibitor dipengaruhi faktor seperti konsentrasi inhibitor, suhu media korosif (lingkungan), kandungan unsur media korosif, PH media korosif, dan waktu rendam logam.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        The effect of porosity on the corrosion rate of aluminum foam as a sacrificial anode 
                    
                    Prayitno, Dody; 
Riyono, Joko                    
                     Journal of Integrated and Advanced Engineering (JIAE) Vol 4, No 1 (2024) 
                    
                    Publisher : Akademisi dan Saintis Indonesia (ASASI) 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.51662/jiae.v4i1.114                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
The objective of this paper is to investigate the effect of porosity on the corrosion rate of aluminum foams as sacrificial anodes. An aluminum bar (6061 series) was cut to 19x19x13 mm. Then the aluminum was drilled to become an aluminum foam. A Carbon steel plate was cut to 40x 40x1 mm. The aluminum foam and the steel were connected by a bolt to become a galvanic couple. The galvanic couples were immersed in fresh water for variation times (32 hours, 168 hours, 335 hours, 504 hours and 672 hours). The temperature was 27 oC. The corrosion test was the weight loss method. The results. The corrosion rate of initial steel is 0.15 millimeter per year (mmy). The corrosion rate of steel decrease from 0.15 mmy to 0.015 + 0.02 mmy when using the aluminum foam as sacrificial anode. The corrosion rate of initial aluminum foam is 0.01 mmy. The corrosion rate of aluminum foam increases from 0.01 to 0.015 – 0.02 mm when used as sacrificial anode. Increasing the porosity of the anode will reduce the corrosion rate of the anode itself.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        EFFECT OF HEAT TREATMENT ON THE CORROSION RATE OF S45C STEEL 
                    
                    Prayitno, Dody; 
Riyono , Joko; 
Aji, Daisman P. B.; 
Anisa D. I                    
                     Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 1 No. 1 (2020): Metrik Serial Teknologi dan Sains 
                    
                    Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Parts of North Jakarta are at risk of tidal floods as heavy rainfall hits Jakarta. The Jakarta Regional Disaster Mitigation Agency (BPBD) recorded an increase in water level at the Pasar Ikan floodgate in North Jakarta to 210 centimeters. The floods inundated homes and vehicles such as cars. The parts of car such as S45C steel shaft will corrode when it is in seawater. For a good performance in application a S45C steel should be heat treated (hardening and/or annealing). The aim of this research is to investigate the effect of heat treatment on the corrosion rate of S45C steel in the sea water. A S45C steel plate was cut and machined into some smaller pieces of plates for the experimental samples. The samples were hardened and annealed. Then the samples were immersed in solution of NaCl (5%) and the corrosion rate was obtained by using the weight loss method. Next the corrosion rate data were analysed by MATLAB software. The results show that in hardening process. increasing temperature of heating from 800 oC to 900 oC does not affect the corrosion rate. The annealing effect is reducing corrosion rate yet increasing time of exposure does not affect the corrosion rate.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PENGARUH KUAT ARUS PENGELASAN GTAW TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON RENDAH 
                    
                    Prayitno, Dody; 
Fikri, Imam Akbar                    
                     Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 1 No. 1 (2020): Metrik Serial Teknologi dan Sains 
                    
                    Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Kotak alat perkakas dibuat dari baja karbon rendah tebal 0,8 mm dengan pengelasan GTAW. Kotak itu berlokasi di daerah rawan banjir rob, sehingga sering terendam di dalam air laut. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kuat arus listrik pengelasan GTAW terhadap laju korosi baja karbon rendah. Metode penelitian dimulai dengan mengelas sampel memakai GTAW dengan kuat arus listrik yang bervariasi 25 ampere, 30 ampere dan 35 ampere. Sampel kemudian di uji korosi dengan metode rendam, adapun laju korosi dihitung dengan menggunakan metode kehilangan berat. Pengujian korosi mengikuti standar ASTM G1. Hasil Penelitian memperlihatkan bahwa peningkatan kuat arus listrik dari 25 Ampere hingga ke 35 Ampere tidak mempengaruhi laju korosi baja karbon rendah.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Analisis Pengaruh Jenis Material Pahat dan Kecepatan Pembubutan Terhadap Kekasaran Permukaan Baja ST 41 & ST 60 
                    
                    Hermawan, Dudung; 
Dona, Dona; 
Anwar, Syahrul; 
Prayitno, Dody                    
                     Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 3 No. 2 (2022): September 2022 
                    
                    Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.51616/teksi.v3i2.346                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kecepataan putaran dan laju pemakanan pada mesin bubut terhadap kekasaran permukaan baja karbon ST 41 dan ST 60. Metode penelitian. Jenis material adalah baja karbon ST 41 dan baja ST 60. Jenis pahat adalah HSS dan Carbida inside. Diameter benda kerja adalah 1 inch atau 25.4 mm. Kedalaman pemotongan 0.5 mm, (berkurangnya diameter benda kerja adalah 0.5 mm). Sampel setelah dibubut dilakukan uji Kekasaran (Roughness Test). Kesimpulan penelitian sebagai berikut: pertama. Pada putaran pemakanan 260 rpm untuk pahat HSS dan 540 rpm untuk pahat Carbide, kecepatan pemakanan yang terbaik adalah kecepatan pemakanan medium yaitu 0.17 mm/putaran. Kedua Adanya kecenderungan meningkatnya kekasaran permukaan pada kecepatan yang tinggi (yaitu 0,24 mm/putaran0. Pada kecepatan pemakanan lambat (0,06 mm/putaran) dan kecepatan sangat lambat (yaitu 0.03 mm/putaran) nilai kekasaran cukup baik. Ketiga . Dengan mengatur parameter pembubutan secara tepat, maka hasil yang diharapkan, waktu pembubutan dan waktu penghasilan geram dapat didapat sebaik dan seefisiensi mungkin.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Studi Monosodium Glutamat (MSG) Sebagai Inhibitor pada Baja Karbon Rendah 
                    
                    Pratama , Muhammad Putra; 
Prayitno, Dody                    
                     Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 4 No. 2 (2023): Agustus 2023 
                    
                    Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.51616/teksi.v4i2.465                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Korosi atau karat sering dijumpai pada kendaraan bermotor, peralatan rumah tangga. Inhibitor adalah bahan yang digunakan untuk mencegah korosi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui inhibitor dari Asam Glutamat (MSG) atau C5H9NO4 terhadap laju korosi baja pada media air tawar dan larutan cuka dapur. Metode uji korosi adalah metode kehilangan berat. Variasi MSG adalah 0 mg. 1 mg dan 30 mg. Volume air tawar dan cuka dapur adalah constant yaitu 100 ml. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, dalam air tawar, penambahan inhibitor mampu menurunkan laju korosi baja. Penambahan inhibitor dari 1 mg ke 30 mg (dalam 100 ml air tawar) tidak memiliki pengaruh yang signifikan untuk menurunkan laju korosi baja. Kedua, dalam media cuka dapur, penambahan inhibitor MSG menurunkan laju korosi baja. Penurunan korosi baja akan semakin menurun tajam bila konsenterasi MSG meningkat menjadi 30 mg/ 100 ml cuka.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PERENCANAAN PORTABLE CRANE KAPASITAS ANGKAT 1000 KG 
                    
                    Hermawan, Dudung; 
Hakim , Arief Rahman; 
Anwar, Syahrul; 
Prayitno, Dody                    
                     Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 1 (2024): Februari 2024 
                    
                    Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.51616/teksi.v5i1.507                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Peralatan pengangkat dewasa ini sangat beragam baik bentuk model alatnya maupun fungsinya.Proses pemindahan barang kesuatu tempat yang relatif sempit masih langsung diangkat oleh tenaga manusia,sehingga hanya akan memperlambat proses produksi dan bisa menimbulkan rawan kecelakaan.Maka dari kendala yang ada direncanakanlah alat yang lebih simpel dan sederhana dengan kapasitas yang tidak terlalu besar dengan nama portable crane dengan kapasitas angkat maksimal 1000 kg.Alat ini digunakan secara manual dengan sangat mudah digunakan dengan media sistem hidrolik. Penyusuna skripsi ini bertujuan untuk mempelajari mekanisme kerja portable crane yang menggunakan cara manual dalam pengoperasiannya. Dalam melakukan perencanaan portable crane ini dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung ke tempat pembuatannya. Hasil dari pengamatan tersebut terbuatlah perencanaan alat angkat yang sangat kokoh untuk mengangkat beban berat dengan kapasitas angkat 1000 kg.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        METAL FOAM: HUBUNGAN LUAS PERMUKAAN SPESIFIK (m2/Kg) DENGAN POROSITAS 
                    
                    Prayitno, Dody                    
                     Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 2 (2024): Agustus 2024 
                    
                    Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Material foam (material berpori) memiliki banyak keunggulan sehingga diaplikasi diberbagai bidang Teknik. Pada material berfori, konsep tentang luas permukaan spesifik dan kaitannya dengan porositas akan membantu dalam memahami karakterisasi material berpori. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan luas permukaan spesifik aluminium foam (m2/kg) dengan porositasnya (%). Metode penelitian. Aluminium bar di potong menjadi bentuk kubus lalu di bor. Jumlah lubang bor menjukkan variasi porositas. Sampel setiap kubus ditimbang dan dihitung luas permukaan spesifiknya. Selain dari pada itu dilakukan penghitungan porositas. Hasil penelitian. Dengan diameter lubang pori 3 mm, peningkatan porositas sampai dengan 30 % akan diikuti secara linear dengan penambahan luas permukaan spesifik aluminium foam.