Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

DAMPAK PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM MELALUI NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN KELOMPOK LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA M. Taufiq; SB Handayani
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN AKUNTANSI Vol 25, No 44 (2018)
Publisher : LPPM STIE DHARMAPUTRA SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.067 KB)

Abstract

ABSTRACTThis study aims to analyze the effect of profitability to stock prices with corporate value as a variable mediation. The population in this research are all companies listed in LQ 45 Index of 45 companies. The research sample is data from 14 companies that meet the criteria during the period 2012-2016 as many as 70 observation data. Result of hypothesis test show that profitability have positive effect to company value. Corporate value has a positive effect on stock prices. Likewise profitability has a positive effect on the value of stock prices. Sobel test results show that the value of the company as a mediation variable from the influence of profitability to the stock price of the company LQ 45. Keywords: Profitability, company value, stock price ABSTRAKPenelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap harga saham dengan nilai perusahaan sebagai variabel mediasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tercatat dalam Indeks LQ 45 sebanyak 45 perusahaan Sampel penelitian adalah data dari 14 perusahaan yang memenuhi kriteria selama periode 2012-2016 sebanyak 70 data amatan. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan berpengaruh positif terhadap harga saham. Demikian juga profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai harga saham. Hasil uji Sobel menunjukkan bahwa nilai perusahaan sebagai variabel mediasi dari pengaruh profitabilitas terhadap harga saham perusahaan LQ 45. Kata Kunci : Profitabilitas,  nilai perusahaan, harga saham
KEPUASAN KERJA MEMEDIASI PENGARUH KOMITMEN AFEKTIF DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA PERAWAT RSUD TUGUREJO SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH Sukmonoadi Singosurandono; siti hidayah; SB Handayani
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN AKUNTANSI Vol 25, No 45 (2018)
Publisher : LPPM STIE DHARMAPUTRA SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1346.083 KB)

Abstract

ABSTRACTThis study aims to analyze whether job satisfaction mediates the effect of affective commitment and training on nurse performance. The population is all nurses in Tugurejo Hospital as many as 432 people, while the sample taken as many as 235 respondents with random sampling technique and which can be processed in 195 copies. The results of hypothesis testing show that affective commitment has a positive and significant effect on job satisfaction, the higher the affective commitment, the higher job satisfaction. Training has a positive and significant effect on job satisfaction, the better the training, the higher job satisfaction. Job satisfaction has a positive and significant effect on nurse performance, the higher the job satisfaction, the higher the nurse's performance. Affective commitment has a positive and significant effect on nurse performance, the higher the affective commitment, the higher the nurse's performance. Training has a positive and significant effect on nurses' performance, the better the training conducted, the higher the nurse's performance. The results of the analysis using the Sobel test find job satisfaction mediates the effect of affective commitment on nurse performance. This proves that the higher job satisfaction increases the influence of affective commitment on nurse performance. Job satisfaction mediates the effect of training on nurse performance. This proves that the higher job satisfaction increases the influence of training on nurse performance. Keywords: affective commitment, training, job satisfaction, nurse performance ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah kepuasan kerja memediasi pengaruh komitmen afektif dan pelatihan terhahap kinerja perawat. Populasinya adalah seluruh perawat di RSUD Tugurejo sebanyak 432 orang, sedangkan sampel yang diambil sebanyak 235 responden dengan teknik random sampling dan yang dapat diolah sejumlah 195 eksemplar. Hasil pengujian hipotesis menunjukan komitmen afektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, semakin tinggi komitmen afektif maka semakin tinggi kepuasan kerja. Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, semakin baik pelatihan maka semakin tinggi kepuasan kerja. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat, semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin tinggi kinerja perawat. Komitmen afektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat, semakin tinggi komitmen afektif maka semakin tinggi kinerja perawat. Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat, semakin baik pelatihan yang dilakukan maka semakin tinggi kinerja perawat. Hasil analisis menggunakan uji Sobel menemukan kepuasan kerja memediasi pengaruh komitmen afektif terhadap kinerja perawat. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin meningkatkan pengaruh komitmen afektif terhadap kinerja perawat. Kepuasan kerja memediasi pengaruh pelatihan terhadap kinerja perawat. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin meningkatkan pengaruh pelatihan terhadap kinerja perawat. Kata kunci: komitmen afektif, pelatihan, kepuasan kerja, kinerja perawat 
ANALISIS PENGARUH SUPERVISI, FASILITAS DAN KONFLIK ANTARA PEKERJAAN ~ KELUARGA TERHADAP AKTIVITAS KARYAWAN SERTA KETERKAITANNYA PADA KINERJA KARYAWAN DINAKERTRANSDUK PROVINSI JAWA TENGAH SB handayani; ida martini
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN AKUNTANSI Vol 17, No 29 (2010)
Publisher : LPPM STIE DHARMAPUTRA SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.9 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian yang bertujuan  menganalisis pengaruh   supervisi  ,fasilitas  dan konflik pekerjaan – keluarga  serta keterkaitannya dengan  kinerja   karyawan  pada Dinakertransduk Provinsi Jawa Tengah. Sampel dikumpulkan dari 100 responden berjumlah 277 orang dengan menggunakan tehnik purposive sampling dan dianalisis dengan menggunakan SEM dengan program AMOS 4.0.Hipotesis  yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima semua   dimana  model tersebut dapat menggambarkan hubungan kausalitas yang terjalin antar variabel secara bersama .  Penelitian ini menunjukkan ada hubungan positif antara supervisi  dan aktivitas karyawan dengan hasil pengujian Hipotesis menunjukkan bahwa nilai Critical Ratio (CR) hitung 4,514 > CR standart 2,00 dengan taraf signifikansi 0,01 dengan demikian Hipotesis 1 dapat diterima, ada hubungan positif antara fasilitas yang diterima dan aktivitas karyawan dengan hasil pengujian Hipotesis menunjukkan bahwa nilai Critical Ratio (CR) hitung 2,638 > CR standart 2,00 dengan taraf signifikansi 0,01 dengan demikian Hipotesis 2 dapat diterima, ada hubungan negatif antara konflik antara pekerjaan dan keluarga dengan aktivitas karyawan, dengan hasil pengujian Hipotesis menunjukkan bahwa nilai Critical Ratio (CR) hitung -3,324 > CR standart 2,00 dengan taraf signifikansi 0,01 dengan demikian Hipotesis 3 dapat diterima, serta ada hubungan positif antara aktivitas karyawan dan kinerja karyawan dengan hasil pengujian Hipotesis menunjukkan bahwa nilai Critical Ratio (CR) hitung 4,262 > CR standart 2,00 dengan taraf signifikansi 0,01 dengan demikian Hipotesis 4 dapat diterima.             Kata kunci : Supervisi,  Fasilitas , Konflik ,Aktivitas  Karyawan dan Kinerja                                     Karyawan
PERAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PENGARUH KOMITMEN AFEKTIF DAN KETERLIBATAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAIDI KANTOR KEMENTRIAN AGAMA SEMARANG Dian Wahyu Utomo; Siti Hidayah; SB Handayani
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN AKUNTANSI Vol 26, No 46 (2019)
Publisher : LPPM STIE DHARMAPUTRA SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis study aims to analyze organizational citizenship behavior (OCB) mediateds the affective commitment and work involvement for employee performance. The population of this study were all employees (JFU) of the Ministry of Religion Office of Semarang City, totaling 110 people with sensus sampling technique .Data analysis method uses regression and path analysis. The results of hyphotesis test show that affective commitment and work involvement has a positive and significant effect on organizational citizenship behavior (OCB).And of the study revealed that organizational citizenship behavior (OCB) mediateds the influence of affective commitment to employee performance. While organizational citizenship behavior (OCB) not mediateds the influence of work involvement on employee performance. That employees who have high work involvement will directly improve their performance without going through mediation. This proves that organizational citizenship behavior (OCB) as a mediating variable from the influence of workinvolvement on employee performance is not proven. Keywords: Employee Performance, Affective Commitment, Work Engagement, And Organizational Citizenship Behavior (OCB). AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran organizational citizenship behavior (OCB) dalam memediasi pengaruh komitmen afektif dan keterlibatan kerja terhadap kinerja karyawan. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan (JFU) Kantor Kementerian Agama Kota Semarang yang berjumlah 110 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sensus. Metode analisis data menggunakan regresi dan analisis jalur.Hasil pengujian hipotesis menunjukkan komitmen afektif dan keterlibatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap organizational citizenship behavior (OCB). Dan dari hasil penelitian ini diketahui bahwa organizational citizenship behavior (OCB) dapat memediasi pengaruh komitmen afektif terhadap kinerja pegawai. Sedangkan organizational citizenship behavior (OCB)tidak memediasi pengaruh keterlibatan kerja terhadap kinerja pegawai ,artinya bahwa pegawai yang mempunyai keterlibatan tinggi akan secara langsung meningkatkan kinerjanya tanpa melalui mediasi. Hal ini membuktikan bahwa organizational citizenship behavior (OCB) sebagai variabel mediasi dari pengaruh keterlibatan kerja terhadap kinerja pegawai tidak terbukti. Kata kunci: Kinerja Pegawai, Komitmen Afektif, Keterlibatan Kerja, dan Organizational Citizenship Behavior (OCB).
PARADIGMA MEMBANGUN HUBUNGAN PEMASARAN (RELATIONSHIP MARKETING) sb handayani
DHARMA EKONOMI Vol 18, No 33 (2011)
Publisher : LPPM STIE DHARMAPUTRA SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.29 KB)

Abstract

               Tujuan dari tulisan ini adalah menggambarkan bagaimana pelanggan dengan tingkat kepuasannya bisa dipertahankan  melalui pemahaman konsep relationship marketing  (pemasaran keterhubungan).Al Pertama, adanya perubahan dan perkembangan tehnologi sangat berdampak pada kehidupan umat manusia  dengan segala kegiatannya, begitu juga dengan pergeseran paradigma pemasaran dari  pemasaran konvensional menuju  pemasaran keterhubungan (relasionship marketing). Kedua, paradigma relasionship marketing  ini menjadi kebutuhan bisnis baik bagi  pelanggan maupun pelaku bisnis lain dalam  jangka panjang ,Ketiga  membangun hubungan pemasaran (relationship marketing)  dengan para pelaku bisnis    akan meningkatkan nilai pelanggan, kemampulabaan , dan kelanggengan  bisnis dan terakhir bagaimana relationship marketing ini dilakukan menjadi pembahasan dalam tulisan ini .Kata Kunci : Kepuasan Konsumen ,Relationship Marketing,
MODEL HOWARD & SHETH SEBAGAI ALTERNATIF MEMAHAMI PERILAKU KONSUMEN DALAM MANAJEMEN PEMASARAN sb handayani
DHARMA EKONOMI Vol 20, No 37 (2013)
Publisher : LPPM STIE DHARMAPUTRA SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.186 KB)

Abstract

Tulisan ini bertujuan memberikan pemahaman yang mendalam mengenai pendekatan  perilaku konsumen dalam sebuah model proses pengambilan keputusan pembelian ,dimana pendekatan ini akan   memungkinkan pemasar dalam  mempengaruhi keputusan pembelian konsumen,  hingga  mereka akan mau membeli apa yang ditawarkan dan  tercapai kepuasan konsumen     . Model Howard & Sheth menjadi salah satu alat untuk memahami perilaku konsumen sejak memberikan stimulus ,proses ,persepsi ,proses belajar sampai pengambilan keputusan pembelian   bahkan terjadinya  pengulangan pembelian. Model ini akan memberi masukan bagi pemasar dalam mengambil kebijakan pemasaran dalam jangka panjang .           Kata Kunci : Perilaku Konsumen, Model Howard - Sheth , Kebijakan Pemasaran
MODEL HOWARD & SHETH SEBAGAI ALTERNATIF MEMAHAMI PERILAKU KONSUMEN DALAM MANAJEMEN PEMASARAN sb handayani
DHARMA EKONOMI Vol 19, No 35 (2012)
Publisher : LPPM STIE DHARMAPUTRA SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.64 KB)

Abstract

Tulisan ini bertujuan memberikan pemahaman yang mendalam mengenai pendekatan  perilaku konsumen dalam sebuah model proses pengambilan keputusan pembelian ,dimana pendekatan ini akan   memungkinkan pemasar dalam  mempengaruhi keputusan pembelian konsumen,  hingga  mereka akan mau membeli apa yang ditawarkan dan  tercapai kepuasan konsumen     . Model Howard & Sheth menjadi salah satu alat untuk memahami perilaku konsumen sejak memberikan stimulus ,proses ,persepsi ,proses belajar sampai pengambilan keputusan pembelian   bahkan terjadinya  pengulangan pembelian. Model ini akan memberi masukan bagi pemasar dalam mengambil kebijakan pemasaran dalam jangka panjang .Kata Kunci : Perilaku Konsumen, Model Howard - Sheth , Kebijakan Pemasaran
KEKUATAN MEREK MENJADI ALTERNATIF STRATEGI BERSAING PADA ERA PEMASARAN KONTEMPORER sb handayani
DHARMA EKONOMI Vol 17, No 31 (2010)
Publisher : LPPM STIE DHARMAPUTRA SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.575 KB)

Abstract

Sejak dibentuknya ACFTA (ASEAN – China Free Trade Agrement) pada tahun 2001,pertumbuhan ekonomi Cina tidak boleh dipandang sebelah mata, hal ini menjadi suatu kenyataan yang harus kita  hadapi  .  Perkembangan ekonomi  Cina sungguh sangat merisaukan  industri nasional ,hal ini di karenakan  hampir semua anggota ACTFA memiliki produk sejenis dan  harus bersaing dalam  mencari daerah sasaran bagi pasarnya.Sebagaimana kita tahu bahwa produk-produk Cina  telah  membanjiri pasar domestik maupun pasar internasional kita, kondisi tersebut   tentu saja sungguh tidak menguntungkan bagi industri kita,  karena serbuan produk-produk  Cina    mempengaruhi kehidupan    industri nasional  maupun industri internasional dimana   mereka akan  kehilangan pasar ekspornya.          Berdasarkan data dari departemen perdagangan, kontribusi ekspor Indonesia dibeberapa Negara cenderung menurun dari tahun 1996 sampai dengan 2003. Sementara   Cina   terus agresif meningkatkan pangsa pasarnya di pasar ekpor dunia. Bahkan Cina justru   mampu mencapai peningkatan ekspor yang sangat signifikan yaitu sebesar 33,78 persen pada sektor industri tekstil dan produk tekstil, melebihi India (13,6%) dan Vietnam (1,8 %)  .  Untuk Industri mebel, produk Indonesia bersaing ketat dengan produk Cina di pasar ekspor Amerika. Namun Cina berhasil merebut pasar ekspor Amerika dari Indonesia , ironisnya, sebagian besar bahan baku industri Cina berasal dari Indonesia.  Kasus pengakuan negara tetangga kita (Malaysia) atas produk Batik Indonesia menambah persoalan persoalan yang sedang dihadapi industri nasional  di era yang semakin terbuka ini.     Melihat kenyataan di atas bisa kita gambarkan bahwa industri nasional harus bangkit untuk menghadapi perusahaan-perusahaan global di pasar internasional, karena saat ini banyak sekali perusahaan nasional yang telah didominasi oleh perusahaan global , dari  perusahaan tekstil, elektronik,makanan, sampai munculnya bisnis telekomunikasi  & perbankan global . Dalam kebanyakan industri jelas bahwa perusahaan yang ingin bertahan hidup  di era seperti saat  ini adalah perusahaan yang berorientasi secara global, yang mampu melakukan perubahan-perubahan  (dinamis) untuk  menghadapi tantangan dan mendapatkan kesempatan memasuki pasar internasional (pasar global) (Warren J. Keegan,1996)Dunia saat ini berada di era  keterbukaan  yang  telah mengubah secara drastis pola produksi  yang semula berupaya memenuhi semua kebutuhan kini lebih ditekankan pada spesialisasi , ditambah perlu menggunakan   merek  (brand) atau tidak untuk produk tersebut. Setiap perusahaan yang akan memasuki pasar internasional perlu memutuskan apakah harus menggunakan merek sendiri( manufacturer’s brand) atau merek perantara (Private brand). (Fandi Tjiptono,1997).Sebagaimana di ungkapkan oleh  Michael Porter, 1980,        mengemukakan  3 strategi generik yaitu : Diferensiasi, Keunggulan biaya menyeluruh  dan Fokus. Bagaimana  menciptakan keunggulan (keunikan)   produk dilihat dari kacamata pelanggan  adalah senjata persaingan  ( competitieve advantage ).Produk  yang sudah unggul secara otomatis mendorong terbangunnya  persepsi (  brand image ) di benak konsumen . Harga, bisa menjadi keunggulan saat produk kita mampu menguasai sebagaian besar luas pasar  dengan strategi harga murah , seperti yang dilakukan  Cina menggempur produk-produk pesaingnya , sebaliknya ada juga keunggulan lain seperti unggul dalam  kualitas barang, kekuatan merek (brand)   termasuk citra  perusahaannya, keanekaragaman produk pun juga bisa menjadi keungulan karena memberikan banyak pilihana kepada calon konsumennya. Biasanya    produk-produk berkwalitas   berbiaya produksi  lebih   tinggi  , dan rentetannya   harga pun menjadi tinggi pula.Nah yang menjadi persoalan pemasaran  saat ini bagaimana  produk produk nasional bisa diakui secara global  pada era kontemporer seperti sekarang ini  ? Bagaimana dengan produk-produk yang memberi ciri khas budaya bangsa Indonesia seperti hasil industri batik yang beberapa pekan lalu sempat di akui oleh negara tetangga kita (Malaysia ) ? Apakah batik juga mampu menciptakan kekuatan merek diera pemasaran yang mengglobal ?
ANALISIS PELATIHAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PERSONEL MILITER DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empirik Pada Personel Militer PUSDIKPENERBAD Di Semarang ) Nanang Budiyanto Santosa Prayoga; Siti Hidayah; SB Handayani
DHARMA EKONOMI Vol 29, No 55 (2022)
Publisher : LPPM STIE DHARMAPUTRA SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this study was to analyze the effect of training and incentives on personnel performance with organizational citizenship behavior as a mediating variable. The population of this study were all personnel of the Army Aviation Education Center, totaling 244 people. This study uses judgment sampling, with the criteria being the personnel of the Army Aviation Education Center in Semarang with 145 pilot qualifications. The data processed after distributing the questionnaires were 124 bundles. Methods of data analysis using regression analysis and data processing using SPSS. The results of hypothesis testing show that training has a significant positive effect on organizational citizenship behavior, incentives have a significant positive effect on organizational citizenship behavior, organizational citizenship behavior has a significant positive effect on personnel performance, incentives have a significant positive effect on personnel performance. Furthermore, the results of the analysis of mediating variables using the Sobel test, found that organizational citizenship behavior can mediate the effect of training on personnel performance. This proves that organizational citizenship behavior as a mediating variable of the effect of training on personnel performance. Organizational citizenship behavior can mediate the effect of incentives on personnel performance. This proves that organizational citizenship behavior as a mediating variable of the influence of incentives on personnel performance. Keywords: training, incentives, organizational citizenship behavior, personnel performance. ABSTRAKTujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pelatihan dan insentif terhadap kinerja personel dengan organizational citizenship behavior sebagai variabel mediasi. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh personel Pusat Pendidikan Penerbangan Angkatan Darat yang berjumlah 244 orang. Penelitian ini menggunakan judgement sampling, dengan kriteria adalah Personel Pusat Pendidikan Penerbangan Angkatan Darat di Semarang yang berkualifikasi Penerbang sebanyak 145 personel. Data yang diolah setelah penyebaran kuesioner sebanyak 124 bendel. Metode analisis data menggunakan analisis regresi dan pengolahan data menggunakan SPSS. Hasil pengujian hipotesis menunjukan pelatihan berpengaruh positif signifikan terhadap organizational citizenship behavior, Insentif berpengaruh positif signifikan terhadap organizational citizenship behavior, Organizational citizenship behavior berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja personel, Insentif berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja personel. Selanjutnya hasil analisis variable mediasi dengan menggunakan uji Sobel, menemukan bahwa organizational citizenship behavior dapat memediasi pengaruh pelatihan terhadap kinerja personel. Hal ini membuktikan bahwa organizational citizenship behavior sebagai variabel mediasi dari pengaruh pelatihan terhadap kinerja personel. Organizational citizenship behavior dapat memediasi pengaruh insentif terhadap kinerja personel. Hal ini membuktikan bahwa organizational citizenship behavior sebagai variabel mediasi dari pengaruh insentif terhadap kinerja personel. Kata kunci: pelatihan, insentif, organizational citizenship behavior, kinerja personel
KEKUATAN WORD OF MOUTH (WOM ) DALAM STRATEGI PEMASARAN sb handayani
DHARMA EKONOMI Vol 18, No 34 (2011)
Publisher : LPPM STIE DHARMAPUTRA SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsumen  Indonesia terbilang unik ,dimana keunikan tersebut memberi pertimbangan    bagi  pengusaha dalam membuat strategi pemasaran yang pas untuk mencapai target   yang ada.Salah satu karakter unik ini adalah kebiasaan menjalin hubungan sosial dan berkumpul .  Kebiasaan ini menjadi sarana komunikasi yang efektif dan menguntungkan perusahaan. Salah satu  strategi promosi yang bisa di pilih  adalah    strategi WOM yaitu Word Of Mouth ( promosi dari mulut ke mulut ) dari teman,tokoh,keluarga dan lainnya.WOM bisa dilakukan secara langsung (off line) atau secara on line. Berdasarkan survey konsumen Indonesia yang puas, akan bercerita kepada sekitar 5 hingga 15 orang, tergantung dari jenis produk dan target pasar yang dibidik. Cerita & rekomendasi  dari WOM merupakan promosi gratis   yang menguntungkan bagi perusahaan.Key Word: Strategi Pemasaran, Word Of Mouth (WOM), WOM on line