Penelitian ini bertujuan untuk membantu investor, terutama generasi milenial, dalam membentuk portofolio investasi yang optimal dengan menggabungkan pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Model Markowitz. Data yang digunakan adalah harga penutupan saham mingguan dari Januari 2021 hingga Desember 2023, yang diperoleh dari Yahoo Finance, Bursa Efek Indonesia, dan Bank Indonesia. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, dipilih saham-saham yang menjadi favorit investor milenial dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian. Analisis CAPM dilakukan untuk menentukan efisiensi saham, di mana saham yang return-nya lebih tinggi dari return ekspektasi dianggap efisien. Hasilnya menunjukkan lima saham efisien, yaitu BBRI, BBCA, BBNI, BMRI, dan ISAT. Dari lima saham tersebut, portofolio optimal dihitung dengan menggunakan Model Markowitz, yang menghasilkan alokasi dana terbesar pada saham BBCA (73,17%), diikuti oleh BBRI (20,91%), ISAT (5,69%), dan BMRI (0,23%). Saham BBNI tidak dimasukkan dalam portofolio optimal karena bobotnya adalah 0%. Portofolio optimal yang terbentuk memiliki ekspektasi return sebesar 0,21% dan tingkat risiko portofolio sebesar 2,28%. Kata Kunci: CAPM, optimasi, pembentukan, saham