Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Agrisistem

DAYADUKUNG SISTEM PERTANIAN HEDGEROW TERHADAP PRODUKTIVITAS LAHAN KERING Rachmat Rachmat
Jurnal Agrisistem Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan sistem pertanian lahan kering diarahkan pada peningkatan kualitas dan produktivitas lahan. Penelitian ini bertujuan mengetahui produksi tanaman jagung dan peranan rumput pakan dalam peningkatan produksi jagung pada sistem pertanian hedgerow, mengkaji interaksi kombinasi manggis, gamal dan rumput pakan dalam peningkatan produksi jagung, serta tingkat kelayakan usahatani sistem budidaya hedgerow. Metode yang digunakan, yaitu metode rancangan acak kelompok dengan empat perlakuan dan dua ulangan. Komponen setiap perlakuan, yaitu : sistem pertanian hedgerow (manggis, gamal, jagung); (manggis, gamal, jagung rumput mischantus); (manggis, gamal, jagung, rumput setaria); dan (manggis, gamal, jagung dan rumput gajah). Parameter pengamatan meliputi komponen pertumbuhan dan produksi jagung. Penelitian dilaksanakan dilahan kering dengan kemiringan 30% di Desa Tanah Karaeng Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa selama Januari-Juni 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan sistem pertanian hedgerow manggis, gamal, jagung, rumput gajah memberikan pengaruh interaksi terbaik dengan pertumbuhan dan produksi terbaik pada jagung panen muda tongkol tanpa klobot 5,33 tonha-1 dan panentu pipilan kering 5,17 tonha-1.
SERANGAN ORYCTES RHINOCEROS PADA BEBERAPA VARIETAS KELAPA (COCOS NUCIFERA L.) Salim Salim; Rachmat Rachmat
Jurnal Agrisistem Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu penyebab penurunan produksi tanaman kelapa karena serangan hama kumbang Oryctes rhinoceros. Penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat serangan kumbang O.rhinoceros pada beberapa jenis tanaman kelapa. Survei serangan hama kumbang O. rhinoceros dan musuh alami di lakukan di Kebun Percobaan Balitpalma dan Lahan Masyarakat di Sulawesi Utara pada tahun 2013. Jumlah pohon contoh pada setiap lokasi sebanyak 30 pohon diambil secara acak. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah guntingan daun karena kumbang O. rhinoceros dan rata-rata jumlah buah per tandan. Hasil penelitian menunjukkan tingkat serangan hama kumbang O. rhinoceros bervariasi pada setiap varietas tanaman kelapa. Tingkat serangan terendah terjadi pada varietas kelapa Genjah Kopyor yaitu 0,05 guntingan/pelepah, penurunan produksi < 10%, rata-rata produksi 7,14 butir/tandan sedangkan serangan tertinggi terjadi pada varietas kelapa Dalam milik rakyat (Normal) yaitu 2,13 guntingan/pelepah, penurunan produksi 55< %, rata-rata produksi 3,7 butir/tandan. O. rhinoceros paling banyak ditemukan di lokasi pertanaman kelapa Normal. Musuh alami yang ditemukan di lokasi pengamatan yaitu Metarhizium anisopliae dan Baculovirus.
PENGARUH PEMBERIAN BIO AMELIORAN CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA VARIETAS PADI SAWAH Syahrullah Syahrullah; Rachmat Rachmat
Jurnal Agrisistem Vol 13 No 1 (2017): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mempelajari bagaimana pengaruh pemberian Bio Amelioran Cair terhadap pertumbuhan dan produksi dua Varietas padi sawah . Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian Kabupaten Wajo, tepatnya di kelurahan Wiringpalennae, Kecamatan Tempe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Petak Terpisah (RPT), yang terdiri dari 2 faktor : petak utama adalah varietas, yaitu varietas Cigeulis dan Ciherang, sedangkan anak petaknya adalah konsentrasi Bio Amelioran Cair 0 ml/l air (p0), 150 ml/l air (p1), 300 ml/l air (p2) dan 450 ml/l air (p3), maka diperoleh 8 kombinasi yang diulang 3 kali. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah anakan produktif, umur 50% berbunga, umur panen, jumlah biji permalai, persentase biji hampa per malai, persentase biji bernas per malai, bobot 1000 biji, produksi per hektar, analisis serapan P- jaringan daun tanaman dan efektifitas peningkatan produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan konsentrasi bio ameliorant cair 450 ml/l air memberikan hasil tertinggi dibandingkan dengan 0ml/l, 150 ml/l maupun 300 ml/l, varietas Cigeulis memberikan hasil tertinggi dibandingkan dengan varietas Ciherang. Interaksi antara penggunaan konsentrasi Bio ameliorant cair dan varietas padi sawah berpengaruh nyata pada variabel pengamatan tinggi tanaman.
ISOLASI DAN KARAKTERISASI SIFAT FUNGSIONAL PROTEIN KACANG KORO PEDANG SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN TOFU A. Nurfitriani; Rachmat Adiputra
Jurnal Agrisistem Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis isolat protein dan karakteristik protein dari kacang dalam pemanfaatan pembuatan tofu. Kemudian untuk membandingkan produk tofu dengan penambahan koagulan asam galat dan MgCl2. Lokasi penelitian dilaboratorium Kimia analisa program studi ilmu dan teknologi pangan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar,dan Laboratorum Analisis Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung pandang. Metode penelitian meliputi penurunan kadar HCN ekstraksi lemak, isiolasi protein, pengendapan protein. Teknik analisis dan pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dilakukan dengan rancangan acak lengkap. Hasil penelitian menujukkan pada penelitian pendahuluan penurunan HCN terbaik pada perendaman selama 24 jam dengan penambahan NaCl 5% rasio (1:5) yaitu 13,56 mg/kg, produk tofu 8,29 mg/kg. Penurunan kadar lemak dengan perendaman heksana (1:5) yaitu 2,21% dengan uji Duncan .<0.05, kadar protein isolat tertinggi 80,61% uji Duncan terhadap sampel isolat protein outlet 130 sekitar 8.06100 memberikan pengaruh nyata terhadap total protein, sifat fungsional isolat protein meliputi daya serap air yaitu 96,66% uji lanjut Duncan menujukkan tidak beda nyata terhadap ketiga sampel, stabilitas emulsi 102,4 uji lanjut Duncan tidak beda nyata, aktivitas emulsi 48.09, aktivitas busa 122,2, stabilitas busa selama 5 jam 168,8 uji lanjut Duncan menujukkan bahwa untuk stabilitas busa 2 jam dan 5 jam tdk berbeda nyata sementara untuk 5 menit dan 20 menit beda sangat nyata. Tekstur tofu dengan penambahan koagulan asam galat terbaik 0,074 uji lanjut Duncan tidak beda nyata, total protein 5,86% uji lanjut Duncan beda nyata, koagulan MgCl2 memiliki kadar air dan kelarutan tertinggi masing-masing 86,32%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, dengan karakterisasi dan sifat fungsional dari isolat protein dan tofu yang penambahan asam gallat dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan (food ingredien).
PENGARUH PEMBERIAN PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) AKAR BAMBU PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) Rachmat Rachmat; Sendi Bororing; Ramli Ramli; Abd. Azis H.
Jurnal Agrisistem Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v17i1.186

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) akar bambu pada pertumbuhan dan produksi tanaman pakcoy (Brassica rapa L.). Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode yang digunakan dalam kajian ini yakni Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga terdapat 12 plot. Dalam pelaksanaan kajian 1 plot terdapat 25 tanaman total tanaman untuk keseluruhan adalah 300 tanaman. Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data yang akan dianalisis. Pengambilan data dilakukan 1 minggu setelah tanaman diberikan PGPR akar bambu dengan cara mengukur pertumbuhan tanaman dengan menggunakan alat ukur berupa mistar. Pengambilan data dilakukan pada saat tanaman berumur 7, 14, 21, dan 28 (HST), dilakukan sesuai dengan parameter yang diteliti, yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat basah. rata-rata tinggi tanaman pakcoy mengalami peningkatan pada umur 7, 14, 21 dan 28 hari setelah tanam. rata-rata jumlah daun pakcoy yang diamati mengalami peningkatan pada umur 7, 14, 21 dan, 28 hari setelah tanam. rata-rata berat basah tanaman pakcoy umur 45 hari setelah tanam tidak mengalami perubahan.
PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR SIRIH DAN GAMAL (SIRGAM PLUS) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) Nur Aisyah; Dahlan Dahlan; Abd. Azis H.; Rachmat Rachmat
Jurnal Agrisistem Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v17i2.209

Abstract

Pupuk organik cair adalah larutan yang berasal dari sisa pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Tujuan dari kaji widya ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk organik cair sirih dan gamal terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terung ungu (Solanum melongena L.). Metode kajian ini dilaksanakan di lahan Anggota Kelompok Tani Borong, Kelurahan Romang Lompoa, Kacamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa pada bulan Maret sampai Juni 2021. Kajian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga didapatkan 12 jumlah plot perlakuan yaitu P0 (tanpa pemberian/kontrol), P1 (0,2 l/Ha /300 ml/Liter air/petak), P2 (0,4 l/Ha / 600 m/Liter air/petak) dan P3 (6 l/Ha setara dengan 900 ml/Liter air/petak). Hasil kaji widya menunjukkan bahwa: Respons petani pada aplikasi pupuk organik cair sirih dan gamal terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terung ungu (Solanum melongena L) terbaik adalah perlakuan (P3) dengan dosis 900 ml/Liter air/petak.
PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR SIRIH DAN GAMAL (SIRGAM PLUS) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG UNGU (Solanum melongena L.): The Effect of Betel and Gamal Liquid Organic Fertilizer on The Growth and Production of Purple Eggplant (Solanum melongena L.) Nur Aisyah; Dahlan Dahlan; Abd. Azis H.; Rachmat Rachmat
Jurnal Agrisistem Vol. 17 No. 2 (2021): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v17i2.209

Abstract

Pupuk organik cair adalah larutan yang berasal dari sisa pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Tujuan dari kaji widya ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk organik cair sirih dan gamal terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terung ungu (Solanum melongena L.). Metode kajian ini dilaksanakan di lahan Anggota Kelompok Tani Borong, Kelurahan Romang Lompoa, Kacamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa pada bulan Maret sampai Juni 2021. Kajian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga didapatkan 12 jumlah plot perlakuan yaitu P0 (tanpa pemberian/kontrol), P1 (0,2 l/Ha /300 ml/Liter air/petak), P2 (0,4 l/Ha / 600 m/Liter air/petak) dan P3 (6 l/Ha setara dengan 900 ml/Liter air/petak). Hasil kaji widya menunjukkan bahwa: Respons petani pada aplikasi pupuk organik cair sirih dan gamal terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terung ungu (Solanum melongena L) terbaik adalah perlakuan (P3) dengan dosis 900 ml/Liter air/petak.