Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Aktivitas dan Kinetika Inhibisi Α-Glukosidase oleh Ekstrak Etil Asetat Umbi Lapis Bawang Merah (Allium cepa) Sitaresmi Yuningtyas; Harry Noviardi; Meita Sari Mandiri
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 2 (2020): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jf.v10i2.2130

Abstract

Hiperglikemia adalah tingginya kadar glukosa darah yang merupakan ciri dari diabetes melitus. Salah satu mekanisme obat bagi keadaan hiperglikemia adalah menghambat aktivitas α-glukosidase di dalam usus halus. Ekstrak umbi lapis  bawang merah (Allium cepa) berpotensi sebagai penurun kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan menentukan aktivitas inhibisi dan kinetika enzim α-glucosidase pada ekstrak etil asetat umbi bawang merah sebagai inhibitor α-glukosidase. Umbi lapis bawang merah diekstraksi dengan etil asetat menggunakan metode maserasi. Selanjutnya ekstrak tersebut dihitung IC50 dan aktivitas kinetika enzim α-glukosidase. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa ekstrak etil asetat umbi lapis bawang merah memiliki aktivitas inhibisi terhadap α-glukosidase dengan nilai IC50 adalah 0,43% b/v. Ekstrak etil asetat umbi lapis bawang merah memiliki mekanisme penghambatan unkompetitif terhadap α-glukosidase dengan parameter nilai vmaks adalah 5,862 U/mL. menit dan KM adalah 4,307 mM.
INDUCED BREAST CANCER MCF-7 CELLS APOPTOSIS FROM EXTRACT COMBINATION OF JENGKOL PODS (Archidendron jiringa) AND PETAI CINA LEAVES (Leucaena leucocephala) Harry Noviardi; Sitaresmi Yuningtyas; Lydia Agustin
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 6 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v6i2.3426

Abstract

The jengkol pod exocarp and petai cina leaves potentially as breast anticancer due to its highly toxic. The activity of cytotoxicity to the MCF-7 cells by the combination of jengkol pod exocarp and petai cina leaves is included in the potential category. The research aimed to determine the influence of the combination of jengkol pod exocarp and petai cina leaves on induction of the MCF-7 breast cancer apoptosis. Induction cell apoptosis of MCF-7 from a combination of extracts by using a double staining method. The cytotoxicity test from the extract combination of jengkol pod exocarp and petai cina leaves was determined by the MTT method. The extracts were made by comparing the mass of jengkol pod exocarp and petai cina leaves with comparisons of 5:1, 7:1, and 9:1. The IC50 values of the combination of jengkol pod exocarp and petai cina leave the ratio of 5:1, 7:1, and 9:1 were 11.7; 7.5; and 1.9 ppm, respectively. Apoptosis activity of the extract combination of the double staining test results showed MCF-7 cells experiencing orange and bright green fluorescence. The cellular form becomes wrinkled from the initial condition of the cell. Based on the results of the study showed a combination of jengkol pod exocarp and petai cina leaves could induce the MCF-7 breast cancer apoptosis cell.
Toksisitas kombinasi ekstrak etanol 70% daun petai cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) dan kulit jengkol (Archidendron jiringa (Jack) I.C.Nielsen) dengan metode Brine Shrimp Lethality Test Harry Noviardi; Sitaresmi Yuningtyas; Diah Ajeng Tri R; Ahmad Ben; Padmono Citroreksoko
Riset Informasi Kesehatan Vol 8 No 1 (2019): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.112 KB) | DOI: 10.30644/rik.v8i1.216

Abstract

Latar Belakang: Daun Petai cina dan kulit jengkol merupakan tumbuhan suku polong-polongan yang mengandung senyawa bahan alam seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan triterpenoid. Senyawa bahan alam tersebut diduga berpotensi sebagai antikanker.Uji toksisitas digunakan untuk mendeteksi potensi senyawa antikanker.Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan nilai toksisitas dari kombinasi ekstrak daun petai cina dan kulit jengkol. Metode:Proses ekstraksi menggunakan daun petai cina dan kulit jengkol yang digunakan secara berturut-turut 1:1, 1:3, 1:5, 1:7, dan 1:9. Metode toksisitas yang digunakan adalah Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)dengan hewan uji Artemia salina L. Parameter yang diukur adalah nilai lethal concentration (LC50). Hasil:Nilai LC50 yang diperoleh dari kombinasi ekstrak daun petai cina dan kulit jengkol 1:1, 1:3, 1:5, 1:7 dan 1:9 secara berturut-turut sebesar 85.27, 30.41, 21.76, 14.06 & 1.358 ppm. Hasil penelitian ini menunjukkan semua kombinasi ekstrak daun petai cina dan kulit jengkol termasuk dalam kategori sangat toksik. Kesimpulan:Kombinasi ekstrak daun petai cina dan kulit jengkol memberikan efek sangat toksik yang diduga berpotensi sebagai antikanker.
DELIGNIFIKASI LIGNOSELULOSA DAUN NANAS SEBAGAI SUMBER ALFA SELULOSA Triyani Sumiati; Sitaresmi Yuningtyas; Lely Elfrida BR Haloho
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v8i2.301

Abstract

Daun nanas merupakan bahan berlignoselulosa dapat dimanfaatkan sebagai sember alfa selulosa karena mempunyai kandungan alfa selulosa yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi alfa selulosa menggunakan metode delignifikasi secara kimia menggunakan pelarut natrium hidroksida. Optimasi proses delignifikasi menggunakan variasi konsentrasi natrium NaOH dengan konsentrasi 8% memberikan hasil kadar alfa selulosa yang paling optimal sebesar 66% dan terjadi pengurangan kadar lignin menjadi 1%. Alfa selulosa serbuk daun nanas yang dikarakterisasi menggunakan FTIR menunjukkan spektrum yang mirip dengan selulosa komersial.
The In Vitro and In Silico Study of α-glucosidase Inhibition by Kombucha Derived from Syzygium polyanthum (Wight) Walp. Leaves Yuningtyas, Sitaresmi; Alfarabi, Muhammad; Lestari, Yunita; Noviardi, Harry
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 31 No. 5 (2024): September 2024
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4308/hjb.31.5.951-963

Abstract

Kombucha is a fermented tea drink using a symbiotic culture of bacteria and yeast. This drink has been widely used to maintain blood sugar levels. Meanwhile, leaf boiled water of Syzygium polyanthum (Wight) Walp. has been used as an alternative medicine for diabetes mellitus in Indonesia. If this herb is made into kombucha, it may have higher antihyperglycemic activity than kombucha from tea leaves. However, there are no scientific reports of antihyperglycemic activity from S. polyanthum leaf kombucha by inhibiting alpha-glucosidase. This study aims to determine the activity and kinetics inhibition of S. polyanthum leaves kombucha against α-glucosidase. Samples were prepared at varying concentrations (12.5, 25, 37.5, 50 g/L), while phytochemical components in the products were identified, and the inhibitory activity as well as kinetics were comprehensively analyzed. In silico evaluations were conducted to further explore the inhibitory activity. The results showed that the products contained secondary metabolites such as flavonoids, saponins, and tannins. The inhibitory activity against α-glucosidase ranged from 81.05 to 89.41%. The inhibition mechanism was identified as uncompetitive, with a Michaelis-Menten constant (KM) of 0.1357 mM and a vmax value of 27.7008 U/ml minute. Several metabolites showed promising inhibition potential due to their strong binding interactions with α-glucosidase, including hydrogen bonding (H-bond), hydrophobic interactions, van der Waals forces, and electrostatic forces. Additionally, two metabolites, farnesol and α-pinene, were found to interact with other human proteins. These observations showed the potential of S. polyanthum leaves kombucha as a health-promoting beverage that might aid blood sugar control in diabetic individuals.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KARAKTERISTIK DARI YOGHURT SARI KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN SARI JAHE MERAH (Zingiber officinale var Rubrum) Amaliah, Putri; Yuningtyas, Sitaresmi; Noviardi, Harry
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 10 No 1 (2025): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v10i1.446

Abstract

Antioksidan merupakan salah satu solusi untuk mencegah terjadinya oksidasi pada radikal bebas yang menyebabkan berbagi penyakit. Antioksidan dibedakan berdasarkan sumbernya, yaitu antioksidan alami dan buatan. Senyawa antioksidan alami umunya berasal dari senyawa fenolik dan polifenolik, yang merupakan golongan flavonoid. Kedelai mengandung flavonoid berupa isovlafon yang berperan sebagai antioksidan. Selain kedelai, jahe merah juga merupakan antioksidan alami, mengandung senyawa aktif fenolik seperti, gingreol, shagaol dan ginggerdiol. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan dan menguji karakteristik dari yoghurt kacang kedelai yang ditambah sari jahe merah. Yoghurt sari kedelai yang diperoleh diuji karakteristik meliputi, pH, uji total asam, uji total bakteri asam laktat, uji organoleptik, uji aktivitas antioksidan dan uji toal fenol. Yoghurt sari kedelai dengan penambahan sari jahe merah yang difermentasi oleh Lactobacillus casei Shirotta strain, Lactobacillus acidophillus, dan kombinasinya mempunyai aktivitas peredaman radikal bebas DPPH beruturut-turut adalah 78,80%; 78,44%; dan 94,65%. Aktivitas tertinggi peredaman radikal bebas DPPH pada yoghurt sari kedelai yang difermentasi oleh Lactobacillus acidophillus dengan persentasi inhibisi 94,65%. Karakteristik yoghurt tersebut adalah pH 4,2 total asam laktat 0,51%, total bakteri asam laktat 2,9 x 1013 CFU/mL, dan total fenol 352,97 mg/L.