Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Desain dan Implementasi Antena Mikrostrip VSAT Bergerak pada Frekuensi Downlink Ku Band MADIAWATI, HANNY; SURYANA, JOKO
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 4, No 2 (2016): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v4i2.160

Abstract

ABSTRAKKebutuhan sistem komunikasi satelit bergerak pada pita Ku sekarang ini mulai berkembang di Indonesia. Ku-band memiliki ketersediaan lebar pita yang besar dan memilikipanjang gelombang yang lebih pendek. Panjang gelombang yang pendek berpengaruh pada dimensi perangkat yang lebih kecil.Pada umumnya antena satelit untuk sistem yang bergerak menggunakan parabola namun penggunaannya pada kendaraanterkendalaberatnya masa keseluruhan sistem sehingga diperlukan sistem kendali motor dengan harga mahal. Oleh karena itu, penggunaan antena mikrostrip dengan metode antena susun (array) menjadi solusi yang dapat memungkinkan kendaraan tetap bergerak dengan baikdengan tetap menjaga kelangsungan hubungan telekomunikasi selama bergerak.Pada penilitian ini, suatu antena mikrostrip penerima dengan menggunakan metode array dengan jumlah patch2x16 yang mampu bekerja pada pita Ku-Band telah dirancang dan direalisasikan. Antena ini bekerja pada frekuensi 11,9 GHz dengan gain sebesar18,69 dB.Kata kunci: komunikasi satelit, Ku-Band, antena mikrostrip, antena mikrostrip array.ABSTRACTNeeds of mobile satellite communication system at Ku Band are currently being widely grown in Indonesia. Ku-band has a large bandwidth availability and has a shorter wavelengt. The short wavelength effect on the smaller device dimensions. In general, satellite antennas for mobile system uses parabolic antenna but if its use on vehicles the obstacle is weighing of the whole system so it takes motor control system with an expensive price. Therefor, the use of microstrip antenna by using antenna array is a solution that can allow the vehicle to keep moving well while maintaining the continuity of telecommunication links during the move. In this research, a microstrip antenna array receiver using the patch number 2x16 are able to work in the Ku-band has been design dan realized. The antenna work at 11.9GHz with a gain 18,69dB.Keywords: satellite communication, Ku-Band, microstrip antenna, array microstrip antenna.
Desain dan Realisasi Antena Mikrostrip Patch Rectangular Array dengan Slit pada Frekuensi 2620-2690 MHz untuk Aplikasi LTE Madiawati, Hanny; Asep Barnas Simanjuntak
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 19 No 2 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jt.vol19no02.232

Abstract

LTE (Long Term Evolution) adalah teknologi komunikasi wireless generasi keempat yang digunakan oleh mayoritas masyarakat. Untuk mendukung implementasi LTE ini dibutuhkan sebuah perangkat antena yang handal dan memiliki bandwidth yang lebar. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan untuk antena compact, low profile, dan broadband antena telah meningkat secara signifikan. Antena mikrotrsip merupakan jenis antena yang digunakan. Antena mikrostrip ini dapat dibuat lebih kecil dengan menggunakan teknik miniaturisasi, seperti memodifikasi geometri antena dengan menggunakan slot. Antena mikrostrip dengan slot memiliki potensi memiliki bandwidth yang lebar dan teknik array antena untuk meningkatkan gain yang menunjang untuk kebutuhan aplikasi LTE. Oleh sebab itu, tujuan dari penelitian ini adalah dilakukan desain dan realisasi antena mikrostrip array 4 patch dengan slot yang digunakan pada aplikasi LTE. Pada penelitian ini telah menghasilkan antena yang bekerja pada band frekuensi 2608-2701 MHz, bandwidth 93 MHz dan gain sebesar 7,24 dB. Antena ini pun mengalami peningkatan gain sebesar 4.826 dB dari single element dan mengalami reduksi antena sebesar 0,12%.
Desain dan Realisasi Antena Mikrostrip Patch Rectangular Array dengan Slit pada Frekuensi 2620-2690 MHz untuk Aplikasi LTE Hanny Madiawati; Asep Barnas Simanjuntak
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 19 No 2 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jt.vol19no02.232

Abstract

LTE (Long Term Evolution) is a fourth generation wireless communication technology that is currently used by many people. To support the implementation of LTE, we need a reliable antenna and wide bandwidth. In recent years, the demand for compact antennas, low profile and broadband antennas has increased significantly. One type of antennas used is a microstrip antenna. Microstrip antennas can be made smaller by using miniaturization techniques, such as modifying antenna geometry using slots. Microstrip antenna with slots has potential to have a wide bandwidth and antenna array technique to increase gain which support the needs of LTE. Therefore,the aim ofthis research is the design and realization of 4 patch microstrip array antennas with slots for LTE application This antenna is obtained to work on the frequency band 2608 – 2701 MHz, bandwidth 93 MHz at 10 dB return loss and gain of 7,24 dB. This antenna obtained an increase in gain of 4,826 dB from single element and the antenna reduction of 0,12%.
Desain antena MIMO 2×2 patch rectangular dengan u-slot pada frekuensi 3,5 GHz: Design of MIMO 2×2 patch rectangular antenna with u-slot at frequency 3.5 GHz Hanny Madiawati; Aulya Rachma Maulida; Vitrasia Vitrasia
JITEL (Jurnal Ilmiah Telekomunikasi, Elektronika, dan Listrik Tenaga) Vol. 1 No. 2: September 2021
Publisher : Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1039.79 KB) | DOI: 10.35313/jitel.v1.i2.2021.135-146

Abstract

Semakin besarnya kebutuhan pengguna dalam sistem telekomunikasi di era sekarang membuat kebutuhan transmisi data pun harus semakin cepat dengan bandwidth yang lebar. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk menghadapi kebutuhan tersebut adalah teknik multiple input multiple output (MIMO) yang menerapkan sistem antena jamak di sisi pemancar dan penerima sehingga dapat meningkatkan kapasitas kanal agar dapat mentransmisikan data atau informasi dari beberapa antena secara bersamaan. Sistem MIMO juga memiliki keunggulan lain yaitu dapat mengatasi multipath fading. Antena ini dapat diaplikasikan pada WLAN 802.11n, sistem OFDM, serta jaringan seluler. Pada penelitian ini telah dilakukan desain antena MIMO 2×2 patch rectangular dengan u-slot yang bekerja pada frekuensi 3,5 GHz menggunakan jenis substrat Duroid5880 yang memiliki nilai permitivitas relatif 2,2. Berdasarkan simulasi, antena MIMO 2×2 dengan u-slot menghasilkan nilai koefisien isolasi sebesar -21,84 dB dan memiliki bandwidth sebesar 193,5 MHz dengan gain 5,324 dBi.
Realisasi Penguat 3 GHz Menggunakan Penyesuai Impedansi Stub Tunggal Paralel Ujung Terbuka Priyanka Alleeka Amarissa; Sutrisno Sutrisno; Hanny Madiawati; Yaya Sulaeman
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 6, No 2: December 2021
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v6.i2.2021.215-224

Abstract

Penguat adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengatur dan memperkuat sinyal-sinyal radio frequency (RF) pada frekuensi tertentu dan memiliki level daya keluaran yang relatif kecil. Alat ini digunakan untuk mendorong daya ke rangkaian penguat daya tinggi agar antena pemancar dapat mengirimkan sinyal informasi dengan jarak jangkauan yang jauh sehingga masih dapat diterima dengan baik oleh sisi penerima. Pada penelitian ini, telah berhasil direalisasikan penguat 3 GHz dengan metoda penyesuai impedansi stub tunggal paralel ujung terbuka dengan nilai penguatan 7,31 dB dengan level daya masukan yang diberikan -30 dBm dan diperoleh level daya keluaran sebesar -22,69 dB, serta redaman kabel 1,5 dB sehingga penguatan total 8,81 dB. Nilai return loss input 25,4 dB, return loss output 19,8 dB, VSWR input 1,11, dan VSWR output 1,22. Hasil penelitian menunjukkan nilai penguatan tidak sesuai dengan spesifikasi perancangan dimana terjadi penurunan sebesar 6,404 dB. Hal ini disebabkan oleh faktor toleransi komponen dan kualitas komponen yang digunakan.
Antena Mikrostrip Rectangular Array 4x2 Elemen dengan Metode Inset Feed pada Frekuensi 3,5 GHz untuk Aplikasi 5G Hanny Madiawati; Asep Barnas Simanjuntak
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 6, No 2: December 2021
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v6.i2.2021.175-182

Abstract

Pemenuhan kebutuhan pengguna dalam sistem komunikasi untuk menunjang kegiatan sehari-hari semakin meningkat, sehingga membuat perkembangan teknologi bidang telekomunikasi pun berkembang semakin pesat. Semakin besarnya kebutuhan pengguna dalam sistem telekomunikasi di era sekarang membuat kebutuhan transmisi data pun harus semakin cepat dengan bandwidth yang lebar. Oleh karena itu, hadir teknologi 5G yang bertujuan untuk menyempurnakan generasi-generasi pendahulunya dan diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu perangkat penting untuk penunjang kinerja jaringan 5G ini adalah antena yang memiliki bandwidth dan gain yang cukup besar. Pada penelitian ini telah direalisasikan antena mikrostrip menggunakan metode array dengan konfigurasi 4x2 dan metode inset feed pada pencatuan antena untuk aplikasi 5G menggunakan material dielektrik FR4 Epoxy. Desain antena ini menggunakan metode array guna meningkatkan nilai gain dan  juga menggunakan metode pencatuan inset feed guna mempermudah dalam matching impedance. Antena ini dibuat pada aplikasi 5G ini berhasil direalisasikan dan mampu bekerja pada frekuensi 3,5 GHz, bandwidth 100 MHz pada return loss 10dB, dan gain lebih besar dari 9 dB.
Perancangan Load Controller 1300 Watt Sebagai Pengendali Tegangan Generator Induksi Tiga Fasa Hanny Madiawati; Dedi Nono Suharno
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 5, No 2: December 2020
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v5.i2.2020.185-190

Abstract

Energi listrik merupakan suatu kebutuhan yang sangat vital bagi setiap orang. Hal ini memicu semakin berkembangnya teknologi dibidang pembangkit tenaga listrik yang memilikidaya tinggi maupun rendah. Pada pembangkit listrik berdaya rendah biasanya memanfaatkansumber daya diesel, mikrohidro, dan angin. Untuk sistem pembangkitannya pada umumnya menggunakan generator induksi AC tiga atau satu fasa. Generator induksi memiliki banyak kelebihan namun juga terdapat beberapa kekurangan. Salah satu kekurangannya adalahtegangan keluaran yang dihasilkan berubah terhadap nilai pembebanannya. Agar tegangan keluaran generator konstan meskipun beban berubah maka diperlukan  sistem pengendali tegangan. Padapenelitian ini telah dirancang sistem pengendalian tegangan keluarangenerator induksi berbasis mikrokontroler Arduino. Sistem pengendalian ini memanfaatkan dummy load sebagai beban tambahan agar  daya beban yang dicatu oleh generator  tetap meskipun beban utama berubah sehingga tegangan keluaran generator berharga konstan. Sistem pengendalian tegangan ini dapat menekan perubahan tegangan keluaran lebih kecil sekitar 5 % dari nilai tegangan nominal.
Prototipe Jaringan Akses Internet Dengan Menggabungkan Dua Link Radio Microwave Menggunakan Metode Load Balancing Sutrisno Sutrisno; Vitrasia Vitrasia; Hanny Madiawati
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 7, No 1: June 2022
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v7.i1.2022.47-56

Abstract

Masyarakat yang tinggal di pedesaan masih sering menghadapi persoalan atau kendala dalam mengakses informasi melalui internet. Persoalan yang umum mereka hadapi adalah konektivitas penyedia layanan Internet Service Provider (ISP) yang buruk, misalnya jaringan putus dan lambat. Tujuan penelitian ini adalah membangun sebuah prototipe jaringan akses internet untuk masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan menggunakan dua buah link radio microwave berbasis teknologi Ethernet over Plesiochronous Digital Hirarchy (PDH) sebagai backhaul yang terhubung dengan ISP. Metode yang digunakan untuk mengintegrasikan kedua radio link tersebut adalah menggunakan metode load balancing dimana merupakan sebuah fitur yang terdapat pada router mikrotik yang berfungsi menggabungkan trafik internet dari kedua ISP secara bersamaan dan disalurkan ke jaringan lokal yang disediakan untuk akses internet masyarakat. Selain dari pada itu, router load balancing juga berfungsi sebagai sistem proteksi dimana bila salah satu trafik putus yang mungkin disebabkan oleh salah satu link radio yang outage (mati) atau layanan dari ISP yang mati diharapkan trafik masih ada sehingga pengguna masih tetap mendapatkan layanan internet. Berdasarkan hasil pengujian dan pengukuran dengan kecepatan data trafik 1,3 Mbps, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berhasil dalam membangun sebuah prototipe jaringan akses internet yang handal dan stabil bagi masyarakat dalam memperoleh informasi.
Optimasi Antena Mikrostrip Array menggunakan Metode Air Gap pada Frekuensi 3,5 GHz Nurul Halimah; Hanny Madiawati
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 7, No 1: June 2022
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v7.i1.2022.115-120

Abstract

Perkembangan teknologi telekomunikasi dalam bidang jaringan seluler sekarang ini sudah memasuki generasi 5 atau 5G. Aplikasi 5G ini mempunyai kinerja yang lebih mumpuni dibandingkan generasi sebelumnya sehingga diperlukan spesifikasi antena dengan bandwidth yang lebar dan gain yang besar. Antena yang dapat digunakan ialah antena mikrostrip. Antena mikrostrip memiliki keunggulan yaitu mempunyai massa yang ringan, praktis, dan mudah difabrikasi. Namun, terdapat kekurangan pada parameter yang didapatkan yaitu bandwidth yang sempit dan gain yang kecil. Untuk mengatasi kekurangan tersebut dapat menggunakan metode air gap, dimana metode tersebut dapat berfungsi untuk memperlebar bandwidth dan meningkatkan gain. Pada penelitian ini telah berhasil dilakukan optimasi pada antena mikrostrip array menggunakan metode airgap pada frekuensi 3,5 GHz. Hasil dari optimasi saat simulasi diperoleh peningkatan bandwidth sebesar 54,28% dan peningkatan gain sebesar 32,86%. Untuk hasil pengujian diperoleh bandwidth sebesar 280 MHz, dan gain sebesar 9,3 dB. Substrat yang digunakan pada antena ini merupakan FR4 yang mempunyai konstanta dielektrik 4,4, ketebalan 1,6 mm, dan loss tangent 0,019. 
Desain Antena MIMO 2x2 Patch Rectangular untuk Komunikasi 5G pada Frekuensi 3,5 GHz dengan Peningkatan Gain Menggunakan Akrilik Azis Khairul Muhidin; Hanny Madiawati; Yaya Sulaeman; Elisma Elisma
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 11 No 1 (2020): Prosiding 11th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (976.522 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v11i1.1963

Abstract

Antena merupakan sebuah device yang sangat penting kedudukannya dalam komunikasi tanpa kabel (wireless), dimana antena ini fungsi umumnya sebagai matching device dan directional device. Dengan adanya teknologi 5G maka pengembangan komunikasi wireless pun mulai diarahkan ke teknologi ini. Meningkatnya kebutuhan transfer data yang cepat dengan bandwidth yang lebar membuat teknologi 5G ini menjadi teknologi yang mampu mengatasi masalah - masalah yang dihadapi oleh generasi sebelumnya. Salah satu cara menghadapi tuntuan ini ialah dengan menerapkan teknologi MIMO (multiple input Multiple Output). MIMO ini merupakan sistem komunikasi dengan menggunakan multiantena (banyak antena) pada sisi transmitter maupun receiver. Dimana informasi yang dikirimkan dapat dikirim dan diterima dari berapa antenna secara bersamaan. Maka sebuah Antena MIMO 2x2 didesain pada frekuensi 3.5 Ghz untuk komunikasi 5G. MIMO dengan 4 antena ini diharapkan akan menghasilkan gain yang lebih besar dengan penambahan Akrilik. Adapun MIMO ini dirancangmenggunakan subsrat FR-4. Hasil yang dicapai pada penelitian antena MIMO 2x2 dengan penambahan akrilik memiliki nilai bandwidth sebesar 152 Mhz, rata-rata return loss antena sebesar 20,87 dB, memiliki pola radiasi unidireksional dan rata-rata gain yang dihasilkan pada setiap antenanya sebesar 3,615 dBi. Penambahan akrilik menyebabkan terjadinya peningkatan gain pada antena MIMO sebesar 0,36 dBi.