Articles
Perancangan dan Implementasi Duplexer Mikrostrip untuk Frekuensi LTE pada band ke-7
SULAEMAN, ENCENG;
DARLIS, ARSYAD RAMADHAN;
DEWI, HARIANTI ASRI
Jurnal Elkomika Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Elkomika
Publisher : Jurnal Elkomika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
ABSTRAK Kebutuhan akan komunikasi bergerak semakin mengalami peningkatan dalam dunia teknologi yang ada saat ini, maka hadirlah teknologi terbaru yaitu Long Term Evolution (LTE). Dengan teknik duplex jenis Frequency Division Duplex (FDD), dirancanglah duplexer yang mampu melakukan proses pengiriman dan penerimaan dalam satu waktu dengan frekuensi yang berbeda antara uplink dan downlink. Pada penelitian ini dirancang dan diimplementasikan sebuah duplekser dengan menggunakan metoda Hybrid Coupler dan Bandstop Filter berbasis Split Ring Resonator untuk band frekuensi ke-7 pada teknologi LTE di sisi Base Transceiver Station (BTS). Duplekser dibuat dengan menggabungkan dua buah hybrid Coupler dan dua buah Bandstop Filter. Hasil pengukuran duplexer saat port Tx mengirimkan sinyal ke antena dengan nilai redaman pada frekuensi tengah downlink sebesar 3.168 dB. Lalu pada saat antena menerima sinyal untuk diteruskan ke Rx terdapat redaman di frekuensi tengah uplink sebesar 6 dB. Sedangkan untuk isolasi dari port Tx-port Rx dihasilkan sebesar 15 dB. Kata kunci: Duplexer, Bandstop Filter, Split Ring Resonator, Hybrid Coupler, dan Long Term Evolution. ABSTRACT The necessary of mobile communication has increased in technology, now it released the new of technology is Long Term Evolution (LTE). Type of duplex is Frequency Division Duplex (FDD), designed a duplexer which it is capable for transmitting and receiving process at the same time with the different of frequency between uplink and downlink. Research of designed and implemented a duplexer using Hybrid Coupler and Bandstop filters based on Split Ring Resonators for the frequency band 7th on LTE technology at Base Transceiver Station (BTS). Duplexer is made by combining two coupler and two bandstop filter. The results of duplexer measurements, when Tx port transmit the signal to antenna port with attenuation at the downlink frequency center at 3.168 dB. Attenuation from antenna port to Rx port about 6 dB. Isolation between Tx port and Rx port about 15 dB. Keywords: Duplexer, Bandstop Filter, Split Ring Resonator, Hybrid Coupler, and Long Term Evolution.
Desain dan Implementasi Duplekser dengan Metoda Pseudo-Interdigital untuk Uplink dan Downlink LTE
Sulaeman, Enceng;
Sulaeman, Yaya;
Hercuadi, Asep Yudi
Jurnal Elektronika dan Telekomunikasi Vol 13, No 2 (2013)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (774.083 KB)
|
DOI: 10.14203/jet.v13.73-80
Duplekser merupakan perangkat yang dapat mengisolasi receiver dari transmitter saat keduanya saling berbagi antena yang sama, digunakan agar komunikasi bisa berjalan secara full duplex. Ada dua metode transmisi duplex yaitu frequency division duplex (FDD) dan time division duplex (TDD). FDD merupakan teknik duplex yang menggunakan dua frekuensi yang berbeda untuk melakukan komunikasi dalam dua arah, sedangkan TDD menggunakan frekuensi tunggal dan frekuensi tersebut digunakan oleh semua kanal untuk melakukan pengiriman dan penerimaan data. Gabungan dua bandpass filter dengan metoda pseudo-interdigital untuk aplikasi LTE (long term evolution). Metode ini lebih unggul dibandingkan duplekser dengan metoda hybrid. Duplekser bekerja pada FDD LTE band ke-7 yaitu frekuensi uplink 2500-2570 MHz dan downlink 2620-2690 MHz. Dari hasil pengukuran diperoleh sebagai berikut: nilai frekuensi center pada uplink 2639 MHz dan pada downlink 2659 MHz, insertion loss pada uplink 1,561 dB dan downlink 1,74 dB, bandwidth ±70 MHz, isolasi 23,03 dB, serta nilai return loss 23,5 dB pada uplink dan downlink 23,45 dB.
Perancangan dan Implementasi Duplexer Mikrostrip untuk Frekuensi LTE pada band ke-7
DARLIS, ARSYAD RAMADHAN;
DEWI, HARIANTI ASRI;
SULAEMAN, ENCENG
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 1, No 2 (2013): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26760/elkomika.v1i2.68
ABSTRAKKebutuhan akan komunikasi bergerak semakin mengalami peningkatan dalam dunia teknologi yang ada saat ini, maka hadirlah teknologi terbaru yaitu Long Term Evolution (LTE). Dengan teknik duplex jenis Frequency Division Duplex (FDD), dirancanglah duplexer yang mampu melakukan proses pengiriman dan penerimaan dalam satu waktu dengan frekuensi yang berbeda antara uplink dan downlink. Pada penelitian ini dirancang dan diimplementasikan sebuah duplekser dengan menggunakan metoda Hybrid Coupler dan Bandstop Filter berbasis Split Ring Resonator untuk band frekuensi ke-7 pada teknologi LTE di sisi Base Transceiver Station (BTS). Duplekser dibuat dengan menggabungkan dua buah hybrid Coupler dan dua buah Bandstop Filter. Hasil pengukuran duplexer saat port Tx mengirimkan sinyal ke antena dengan nilai redaman pada frekuensi tengah downlink sebesar 3.168 dB. Lalu pada saat antena menerima sinyal untuk diteruskan ke Rx terdapat redaman di frekuensi tengah uplink sebesar 6 dB. Sedangkan untuk isolasi dari port Tx-port Rx dihasilkan sebesar 15 dB.Kata kunci: Duplexer, Bandstop Filter, Split Ring Resonator, Hybrid Coupler, dan Long Term Evolution.ABSTRACTThe necessary of mobile communication has increased in technology, now it released the new of technology is Long Term Evolution (LTE). Type of duplex is Frequency Division Duplex (FDD), designed a duplexer which it is capable for transmitting and receiving process at the same time with the different of frequency between uplink and downlink. Research of designed and implemented a duplexer using Hybrid Coupler and Bandstop filters based on Split Ring Resonators for the frequency band 7th on LTE technology at Base Transceiver Station (BTS). Duplexer is made by combining two coupler and two bandstop filter. The results of duplexer measurements, when Tx port transmit the signal to antenna port with attenuation at the downlink frequency center at 3.168 dB. Attenuation from antenna port to Rx port about 6 dB. Isolation between Tx port and Rx port about 15 dB.Keywords: Duplexer, Bandstop Filter, Split Ring Resonator, Hybrid Coupler, and Long Term Evolution.
PERANCANGAN PENYEARAH RF UNTUK PEMANENAN ENERGI ELEKTROMAGNETIK PADA BAND GSM 900 MHZ
Sulaeman, Enceng;
Wardah, Nabila
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 4, No 2: December 2019
Publisher : Politeknik Sukabumi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1263.254 KB)
|
DOI: 10.31544/jtera.v4.i2.2019.253-260
Penyearah RF yang merupakan bagian dari rectenna dapat menangkap radiasi gelombang RF dari BTS lalu diubah menjadi tegangan DC. Tegangan DC yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk perangkat dengan daya rendah. Pada tulisan ini dibahas mengenai perancangan dan realisasi penyearah RF untuk pemanenan energi dari gelombang elektromagnetik yang berhambur tidak terpakai. Penyearah RF ini bekerja pada frekuensi GSM 900 MHz downlink. Rangkaian penyearah RF ini dibuat menggunakan dioda HSMS tipe 2850 yang disusun dengan metode pengganda tegangan bertingkat untuk menggandakan tegangan keluaran yang relatif kecil. Penyearah RF ini disusun dengan 5 tingkat pengganda tegangan. Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan keluaran tegangan sebesar 1,2 V dengan level daya -1,1 dBm dengan efisiensi sebesar 1,56 %.
Simulasi sistem pembangkit line code pada transmisi Pulse Code Modulation berbasis program C: Simulation of the line code generation system on Pulse Code Modulation transmission based on the C program
Fajar Maulana;
Rifa Hanifatunnisa;
Enceng Sulaeman
JITEL (Jurnal Ilmiah Telekomunikasi, Elektronika, dan Listrik Tenaga) Vol. 2 No. 1: March 2022
Publisher : Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35313/jitel.v2.i1.2022.67-74
Konsep dasar dari simulasi sistem pembangkitan line code untuk transmisi Pulse Code Modulation (PCM) yaitu bagian transmisi dari encoding dan decoding pada PCM yang mana mempunyai tugas mengubah bentuk sinyal agar tidak berubah pada saat proses pengiriman. Salah satu pemahaman mengenai sistem komunikasi umumnya dengan instrument sentuhan langsung. Namun, kegiatan praktik menjadi kurang maksimal apalagi dikala pandemi seperti ini yang kegiatan praktik menjadi lebih efisien dan performa yang menurun dari instrument yang memadai juga salah satu penyebabnya. Pada penelitian ini disimulasikan sistem pembangkitan line code pada transmisi PCM yang dapat mengubah bentuk biner dari hasil pengkodean menjadi bentuk line code yang tertuang dalam pemograman bahasa C dengan aplikasi simulasi program. Pengujian dilakukan dengan memasukan 17 deretan data hasil kuantisasi Pulse Amplitudo Modulation (PAM) menjadi bentuk biner yang nantinya akan diubah menjadi bentuk line code. Deretan biner yang digunakan dengan panjang 7-bit yang mana 6-bit sebagai data 1-bit sebagai penanda most significant bit (MSB). Hasil pengujian menunjukan bentuk line code yang telah diimplementasikan sesuai dengan dasar teori.
Desain dan Implementasi Duplekser dengan Metoda Pseudo-Interdigital untuk Uplink dan Downlink LTE
Enceng Sulaeman;
Yaya Sulaeman;
Asep Yudi Hercuadi
Jurnal Elektronika dan Telekomunikasi Vol 13, No 2 (2013)
Publisher : LIPI Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14203/jet.v13.73-80
Duplekser merupakan perangkat yang dapat mengisolasi receiver dari transmitter saat keduanya saling berbagi antena yang sama, digunakan agar komunikasi bisa berjalan secara full duplex. Ada dua metode transmisi duplex yaitu frequency division duplex (FDD) dan time division duplex (TDD). FDD merupakan teknik duplex yang menggunakan dua frekuensi yang berbeda untuk melakukan komunikasi dalam dua arah, sedangkan TDD menggunakan frekuensi tunggal dan frekuensi tersebut digunakan oleh semua kanal untuk melakukan pengiriman dan penerimaan data. Gabungan dua bandpass filter dengan metoda pseudo-interdigital untuk aplikasi LTE (long term evolution). Metode ini lebih unggul dibandingkan duplekser dengan metoda hybrid. Duplekser bekerja pada FDD LTE band ke-7 yaitu frekuensi uplink 2500-2570 MHz dan downlink 2620-2690 MHz. Dari hasil pengukuran diperoleh sebagai berikut: nilai frekuensi center pada uplink 2639 MHz dan pada downlink 2659 MHz, insertion loss pada uplink 1,561 dB dan downlink 1,74 dB, bandwidth ±70 MHz, isolasi 23,03 dB, serta nilai return loss 23,5 dB pada uplink dan downlink 23,45 dB.
Perancangan Penyearah RF untuk Pemanenan Energi Elektromagnetik pada Band GSM 900 MHz
Enceng Sulaeman;
Nabila Wardah
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 4, No 2: December 2019
Publisher : Politeknik Sukabumi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31544/jtera.v4.i2.2019.253-260
Penyearah RF yang merupakan bagian dari rectenna dapat menangkap radiasi gelombang RF dari BTS lalu diubah menjadi tegangan DC. Tegangan DC yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk perangkat dengan daya rendah. Pada tulisan ini dibahas mengenai perancangan dan realisasi penyearah RF untuk pemanenan energi dari gelombang elektromagnetik yang berhambur tidak terpakai. Penyearah RF ini bekerja pada frekuensi GSM 900 MHz downlink. Rangkaian penyearah RF ini dibuat menggunakan dioda HSMS tipe 2850 yang disusun dengan metode pengganda tegangan bertingkat untuk menggandakan tegangan keluaran yang relatif kecil. Penyearah RF ini disusun dengan 5 tingkat pengganda tegangan. Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan keluaran tegangan sebesar 1,2 V dengan level daya -1,1 dBm dengan efisiensi sebesar 1,56 %.
Pembangkitan Sinyal Pulse Code Modulation Berbasis OMAP-L318
Enceng Sulaeman;
Ashari Ashari;
Griffani Megiyanto Rahmatullah;
Rifa Hanifatunnisa
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 5, No 2: December 2020
Publisher : Politeknik Sukabumi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31544/jtera.v5.i2.2020.215-220
Topik mata kuliah yang berkaitan dengan konsep dasar transmisi dan modulasi sinyal pada sistem komunikasi penekanannya terdapat pada PCM (Pulse Code Modulation). Salah satu pemahaman mengenai sistem komunikasi umumnya dengan menggunakan instrumen secara hands on. Namun, kegiatan praktik menjadi kurang maksimal dikarenakan performa yang menurun dari instrumen yang digunakan tidak memadai. Penelitian ini membahas mengenai perancangan dan implementasi simulasi teknik PCM menggunakan prosesor pengolahan sinyal digital OMAP-L138. Untuk mendemonstrasikan alat tersebut, diagram blok PCM dibangun dan disimulasikan dengan bahasa pemrograman C dengan tiga langkah utama proses PCM yaitu sampling, quantizing, dan encoding. Pengujian dilakukan dengan memberikan sinyal input tegangan 5 V dan periode 1 rad/s untuk dimodulasikan sistem PCM yang telah dirancang. Sinyal pencuplik yang digunakan memiliki nilai ratio 50:50 antara positif dan negatif. Hasil proses pencuplikan berhasil dilakukan dengan menghasilkan 16 sinyal yang memiliki nilai dalam 1 periode. Proses berikutnya adalah melakukan kuantisasi dan dapat dilakukan dengan menghasilkan 32 level kuantisasi positif dan 32 level kuantisasi negatif. Berikutnya adalah pengkodean sehingga luaran sinyal menjadi deretan biner dengan panjang 7 bit untuk setiap nilai dan ditambahkan bit penanda positif atau negatif pada bit ke 8. Simpulan yang didapatkan yaitu setiap blok berhasil diimplementasikan secara berurutan dan hasilnya menunjukkan hasil yang sesuai dengan teori dasar PCM.
Pemanfaatan Modul OMAP-L138 untuk Pembangkitan Line Coding sebagai Modul Pembelajaran
Enceng Sulaeman;
Griffani Megiyanto Rahmatullah;
Rifa Hanifatunnisa;
Ashari Ashari
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 7, No 1: June 2022
Publisher : Politeknik Sukabumi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31544/jtera.v7.i1.2022.57-64
Praktikum Sistem Komunikasi dan Teknik Transmisi Telekomunikasi yang selama ini dijalani di program studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Bandung dilakukan menggunakan instrumen secara hands on di laboratorium. Akan tetapi, performa praktikum semakin hari menjadi kurang maksimal karena performa dari instrumen yang digunakan menurun karena faktor usia. Salah satu solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan teknik pengolahan sinyal dan menerapkan konsep sistem komunikasi yang dipelajari pada digital signal processor. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan modul OMAP-L138 untuk pembangkitan line coding sebagai modul pembelajaran. Penelitian ini dilakukan secara bertahap yaitu diawali pembangkitan modulasi pulse code modulation (PCM) yang telah berjalan pada penelitian sebelumnya, dilanjutkan dengan pembangkitan line coding saat ini. Data yang dihasilkan pada penelitian sebelumnya diteruskan sebagai data masukan pada penelitian ini. Hasilnya adalah instrumen pengolahan data digital menjadi sinyal digital dalam bentuk line coding jenis unipolar yaitu NRZ dan RZ serta jenis bipolar yaitu AMI dan HDB-3 menggunakan prosesor OMAP L-138 yang berupa prototipe. Hasil dari penelitian ini merupakan representasi nilai data biner menjadi sinyal digital sesuai dengan jenis line coding telah sesuai berdasarkan teori yang berlaku dan juga sesuai berdasarkan proses pada diagram blok sistem.
Internet Access Using Ethernet over PDH Technology for Remote Area
Enceng Sulaeman;
Tris sutrisno
Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science Vol 13, No 2: February 2015
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
There was still is gap among people living in city and in remote area to get information access, especially who lived in the Eastern part of Indonesia. People living in such remote area usually were isolated from town by natural condition like rivers, valleys, hills and so on.. Therefore, telecommunication infrastructure for remote area using cooper was not effective and efficient way to build. The issue was how information and communication technology could penetrate such areas. This research aimed to propose technology that could be implemented to overcome the difficulties. Ethernet over Plesiochronous Digital Hierarchy (EoPDH) was one of many techniques that provided Ethernet connectivity over non-Ethernet networks. EoPDH was a standardized methodology for transporting native Ethernet frames over the existing established PDH transport technology. To provide last milefor the local people, use of Mesh Wireless Local Area Network was made and connected to internet gateway via Ethernet over PDH based microwave radio link. The test showed that The Ethernet frames were successfully transported to remote area with good quality of service such as throughput, response time, and transaction rate. DOI: http://dx.doi.org/10.11591/telkomnika.v13i2.7036