Penambangan metode tambang terbuka yang dilakukan secara dinamis beresiko menimbulkan cekungan yang berpotensi menjadi tempat tampungan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode sistem penyaliran dan keadaan sistem penyaliran aktual, menghitung debit air, merancang ulang saluran terbuka dan kolam pengendapan. Proses pemecahan masalah dilakukan dengan penggabungan antara teori dengan data primer dan sekunder sehingga didapatkan pendekatan penyelesaian masalah. Berdasarkan analisis dan penelitian, metode penyaliran yang digunakan mine dewatering, terdapat 1 DTH dengan (Q) air hujan 0,0915 mᶾ/detik, (Q) air limpasan 1,3191 mᶾ/detik, (Q) air tambang 1,411 mᶾ/detik. Saluran terbuka dan kolam pengendapan aktual belum bisa mengalirkan dan mengendapkan debit air tambang tersebut, maka dirancang saluran terbuka dengan (α) 60°, (y) 0,82 m, (z) 0,12 m, (h) 0,94 m, (b) 1,42 m, (T) 3,06 m dan (a) 0,87 m. Kolam pengendapan memiliki jumlah kompartemen 1 m, (b) 15 m, (H) 5 m, panjang penyekat 8 m, lebar penyekat 4,5 m, kedalaman penyekat 4,5 m, panjang kompartemen 21 m, panjang total kolam 21 m, luas kolam 312 m² dan volume kolam 1236.8 mᶾ. Volume padatan air 7,055 x 10^(-3) mᶾ/detik, (tv) 12 menit, (Vh) 18,81 x 10^(-3) mᶾ/detik, % pengendapan 61%. Padatan yang berhasil diendapkan 15 mᶾ/hari dengan waktu pengerukan 3 bulan.