Articles
Komunikasi Interaktif dalam Mengurangi Kecemasan Keluarga Penderita COVID-19 di Ruang ICU
Lono Wijayanti;
Yurike Septianingrum;
Sulistyorini Sulistyorini
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 7, No 1 (2022): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30651/jkm.v7i1.10737
Background: Anxiety is the most common feeling experienced by families when there are health problems in their family members. Communication that is built between nurses and family members if it doesn't go well, will cause anxiety for family members of COVID-19 patients who are treated in the intensive room (ICU). Objective: The purpose of this study was to analyze the relationship between nurse communication and anxiety in the ICU room of RSI A. Yani. Methods: This study is a correlational analytic study. The population in this study were all families of patients who underwent Covid-19 isolation in the ICU room of the Islamic Hospital A. Yani Surabaya as many as 70 respondents, a sample of 60 respondents, using Probability Sampling sampling technique simple random sampling. The independent variable in this study was interactive communication, while the dependent variable was anxiety. The data were analyzed using the spearman rank statistical test. Results: The results showed that from 60 respondents, most (63.3%) nurses were sufficient in interactive communication and most (70%) of the patient's family did not experience anxiety. Based on the spearman rank test, p value = 0.000 (p <0.05), there is a relationship between nurse communication and anxiety levels in family members with COVID-19 in the ICU. Conclusion: The better the communication applied by nurses to the patient's family, the less anxiety experienced by the patient's family, it is hoped that nurses can improve interactive communication techniques, especially in dealing with patients undergoing Covid-19 isolation.
Terapi Musik dalam Menurunkan Kecemasan Remaja di Masa Pandemi Covid-19
Sulistyorini Sulistyorini;
Siti Nur Hasina;
Iffatul Millah;
Faishol Faishol
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
The COVID-19 pandemic has a major impact, especially on adolescents. This pandemic demands new habits of social distance, home quarantine, learning from home, limiting teenagers from playing and going out of the house with peers. This makes adolescents feel depressed until they experience mental disorders in the form of anxiety. Anxiety that occurs in adolescents can be overcome with music therapy. Music therapy is a therapy that does not have an adverse effect on adolescents and can reduce anxiety levels by increasing endorphins. This type of research is Quasy experimental pre test post test with control group with the sampling technique with purposive sampling. Music therapy was given for 6 days with a duration of 20-30 minutes. The type of music given is in accordance with the music that the respondent likes. Media providing music therapy with mp4. The level of anxiety in this study was measured using the DASS 42 questionnaire with a reliability of r = 0.82 and a validity test with a Cronbach alpha result of 0.85. The results of the paired t-test showed that the value of p = 0.000 in the intervention group with a mean before the intervention was 12.5 (moderate anxiety) and after being given the intervention in the form of music therapy the mean decreased to 5.5 (normal anxiety) and obtained a value of p = 0.000 and in the control group with a mean 12.3 (moderate anxiety) and after getting the mean 15.05 (severe anxiety). Music therapy given to adolescents has benefits in reducing anxiety so that it can be recommended in providing nursing care.
PENGARUH PELATIHAN SEPULUH FAKTOR CARATIVECARING TERHADAP PERILAKU CARINGDAN MOTIVASI PERAWAT (Di Instlasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Surabaya): Ten Carative Caring Training Effect Of CaringAgainst Caring Behavior And Nurse Motivation (in RSI Surabaya)
Sulistyorini Sulistyorini;
Tintin Sukartini;
Ima Nadatien
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 4 No. 2 (2018): JIKep | September 2018
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (282.559 KB)
|
DOI: 10.33023/jikep.v4i2.182
Sepuluh faktor carative yang diperkenalkan Watson sebagai panduan inti dari praktek keperawatan. Ketidak tahuan perawat tentang perilaku caring yang benar dapat berpengaruh terhadap motivasi perawat dalam menerapkan perilaku caring. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pelatihan sepuluh faktor carative terhadap perilaku caring dan motivasi perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Surabaya. Desain penelitian ini menggunakan quasy experiment, denganmetodepre post testcontrol group design. Populasi adalah seluruh perawat bertugas di ruang rawat inap di Rumah Sakit Islam Surabaya sebesar 36 perawat , dibagimenjadiduakelompokyaitu 18 kelompokintervensidan 18 kelompokkontroldengan pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen penelitian penerapan caring perawat menggunakan lembar observasi dan kuisioner untuk mengukur motivasi perawat. Data dianalisis dengan menggunakan paired t- test dan independent t-test dengan nilai ? = 0,05. Hasilpenelitianmenunjukkanbahwa pelatihan sepuluh faktor carative caring berpengaruh terhadap perilaku caring(p = 0,000) dan motivasi perawat di Inslasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Surabaya dengan nilai (p = 0,000) Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pelatihan sepuluh faktor carative caring terhadap perilaku caring dan motivasi perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Surabaya. Hasil yang diharapkan pelatihan sepuluh faktor carative caring dilaksanakan secara rutin, update keilmuan caring dan monitoring penerapan perilaku caring perawat. Dengan pelatihan ini berupaya meningkatkan motivasi perawat secara timwork. Kata kunci: Pelatihan sepuluh factor carative caring, perilaku caring, motivasi perawat
ASIVA (AKU SIAP VAKSIN) AS AN EFFORT TO IMPROVE COMMUNITY KNOWLEDGE AND READINESS TO RECEIVE THE COVID-19 VACCINATION
Yurike Septianingrum;
Lono Wijayanti;
Sulistyorini Sulistyorini
Community Service Journal of Indonesia Vol 3 No 2 (2021): Community Service Journal of Indonesia
Publisher : Institute for Research and Community Service, Health Polytechnic of Kerta Cendekia, Sidoarjo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36720/csji.v3i2.334
Information that is not true or commonly called a "hoax" about the Covid-19 vaccine circulating in the community makes people restless and confused, and if this is not addressed immediately, more and more people refuse to be vaccinated. Health cadres have a role in educating the public about Covid-19 vaccination, but in reality their activities have been inactive during the pandemic. The ability to conduct health education by utilizing technology is still lacking, so it is necessary to provide training on how to conduct health education to cadres. The purpose of this activity is to increase the knowledge and readiness of health cadres in an effort to increase knowledge and readiness of the community to receive the Covid-19 vaccination through the ASIVa (Aku Siap Vaksin) program. The method used in this community service activity is a participative educational approach, namely providing health education to cadres about the Covid-19 vaccine and training on how to use technology for health promotion. This activity was carried out for one month and was attended by ten health cadres. The results of community service show that the knowledge of the cadres is very good, skilled and interactive in carrying out health education.
Optimalisasi Keberadaan Balai Pintar Lansia Tolitokun (Tolak Linu Tolak Pikun) Sebagai Pelopor Kawasan Kelurahan Ramah Lansia
Sulistyorini Sulistyorini;
Iis Noventi;
Siti Noersiyah;
Ana Fajarini
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : Perguruan Tinggi Meng
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (574.921 KB)
|
DOI: 10.33086/snpm.v1i1.876
Seseorang memasuki usia lanjut terjadi beberapa perubahan baik perubahan secara fisik, seperti gangguan gerak (imobilisasi), timbul ketidakstabilan sehingga mudah untuk jatuh, gangguan mental, pikun (inteleqtual impairment), nyeri area sendi (arthritis), fungsi indra menurun (impairment). Masalahmasalah tersebut merupakan beban bagi keluarga, masyarakat, maupun Negara. Penanganan nyeri pada sendi dan pikun secara komprehensif dapat dilakukan dengan memanajemen melalui pembentukan kelompok lansia Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia dengan pembentukan Balai Pintar Lansia TOLITOKUN ( Tolak Linu Tolak Pikun) sebagai upaya pelopor kawasan kelurahan ramah lansia di RT 06 RW 01 Karang Rejo Dua Kelurahan Wonokromo Surabaya. Balai Pintar Lansia TOLITOKUN adalah upaya tindakan pada lansia yang memerlukan dukungan lingkungan dan support sosial sehingga dapat meningkatkan motivasi, merubah persepsi dan perubahan perilaku. Adapun bentuk nyata dari BALAI PINTAR LANSIA TOLITOKUN adalah dengan memanfaatkan balai RT sebagai balai pintar (pojok literasi) balai konseling, balai kebugaran dan taman Toga dan terapi lansia yang dilengkapi dengan batu terapi penyediaan perpustakaan mini TOLITOKUN, serta kegiatan keagamaan. Kegiatan ini dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan (Juni - Agustus 2021). Pelaksanaan kegiatan ini dengan metode Edukasi, olah raga, terapi modalitas dan pemeriksaan kesehatan. Dari kegiatan ini didapatkan perbandingan tingkat pengetahuan sebelum dilakukan kegiatan Balai Pintar Lansia dan setelahnya. Terjadi kenaikan signifikan peningkatan pengetahuan tentang manajemen nyeri sendi dan pencegahan demensia hasil pre test peserta berpengetahuan baik sebesar 12(23%) dan setelah diberikan penyuluhan dan demonstrasi responden berpengetahuan baik menjadi 49(94%). Pembentukan Balai Pintar Tolitokun untuk meningkatkan motivasi lansia untuk peduli terhadap kesehatannya yang biasa dikeluhkan oleh lansia yaitu linu ( keluhan nyeri pada persendiaan ) dan pikun ( dimensia).
PERAN CAREGIVER TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS HIDUP LANSIA TRANSGENDER DI PONDOK PESANTREN WARIA AL FATAH YOGYAKARTA
Iis Noventi;
Priyo Mukti Pribadi Winoto;
Sulistyorini Sulistyorini;
Siti Nur Hasina;
Shobihatus Syifak
Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Vol 4, No 1 (2023): Mei: Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37905/jpkm.v4i1.17159
Demensia merupakan salah satu gangguan yang bisa terjadi pada lanjut usia akibat proses penuaan dan kerusakan sel saraf dan koneksinya. Pada kondisi demensia yang parah bisa terjadi gangguan dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan menjadi orang tidak mandiri. Pada kelompok transgender terutama yang mengalami penurunan fisik dan kognitif serta permasalahan pada psikologinya akan menjadi beban bagi yang lainnya dan anggota yang masih sehat berjuang mencari nafkah untuk kelangsungan hidupnya ditambah lagi pengetahuan dan ketrampilan merawat dan mendampingi kelompok lansia yang rentan masih kurang. Komunitas pemerhati lansia transgender memiliki upaya dibentukya WCC (Waria Critis Care) untuk membantu Transgender yang sakit dan dibantu kunjungan Puskesmas satu bulan sekali. Kebaruan artikel pengabdian ini karena menganalisis peran carigiver terhadap peningkatan kualitas hidup lansia transgender di pondok pesantren waria Al Fatah Yogyakarta. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan kualitas hidup lansia transgender dengan demensia melalui peran caregiver di Pondok Pesantren Waria Al Fatah, Daerah Istimewa Yogyakarta. Subyek pengabdian ini adalah anggota waria di Pondok Pesantren Waria Al Fatah Yogyakarta sebanyak 16 orang. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan secara offline yaitu dengan menggunakan media poster, power point dan pelatihan secara langsung. Hasil pelaksanaan kegiatan ini adalah Caregiver menjawab 100% benar semua pada pernyataan “tanda dan gejala demensia”, Namun, pada pernyatan tentang “Pengertian demensia” adalah sebesar 87,5 %, dan “ pemenuhan kebutuhan Activity Daily Life (ADL) “ adalah sebesar 81,3 %. Kesimpulan bahwa peran caregiver untuk meningkatkan kualitas hidup dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan sangat efektif, dan mengubah persepsi caregiver terhadap pandangan yang lebih positif tentang perannya Kata Kunci: Caregiver; Kualitas hidup; Lansia; Transgender.
Pemberdayaan Penerapan Basic Life Support Guideline 2020 dalam Evakuasi Korban Bencana Alam pada Forum Relawan Sidoarjo Tangguh (FOREST)
Priyo Mukti Pribadi Winoto;
Iis Noventi;
Sulistyorini Sulistyorini;
Ika Mardiyanti;
Ainul Rofik
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31949/jb.v4i4.6426
Penanganan yang terlambat ataupun tidak tepat pada henti jantung akan berakibat fatal yaitu kematian dalam hitungan menit, Salah satu penanganan yang harus segera diberikan adalah bantuan hidup dasar dengan resusitasi jantung paru (RJP), kasus kegawatdaruratan yang harus mendapatkan penanganan yang segera dari petugas medis ataupun masyarakat umum atau bystander yang sudah terlatih (Irfani, 2019). Basic Life Support (BLS) atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Bantuan Hidup Dasar (BHD) merupakan usaha yang dilakukan untuk mempertahankan kehidupan pada saat pasien atau korban mengalami keadaan yang mengancam jiwa (Craig-Brangan and Day, 2019). Di luar negeri BLS/BHD ini sebenarnya sudah banyak diajarkan pada orang-orang awam atau orangorang awam khusus, namun sepertinya hal ini masih sangat jarang diketahui oleh masyarakat Indonesia. Masih kurangnya pemahaman tentang pentingnya pengetahuan dan keterampilan relawan terhadap penerapan basic life support guideline 2020 dalam evakuasi korban bencana alam. Kegiatan pengabdian masyarakat tentang “Pemberdayaan penerapan basic life support guideline 2020 dalam evakuasi korban bencana alam pada Forum Relawan Sidoarjo Tangguh” . Dengan dikumpulkan kemudian diberikan penyuluhan tentang informasi terkait basic life support, resusitasi jantung paru atau pijat jantung, usaha yang dilakukan untuk mempertahankan kehidupan pada saat pasien atau korban mengalami keadaan yang mengancam jiwa dan pertolongan yang harus dilakukan pada penderita yang mengalami henti napas dan henti jantung. Target luaran berupa Laporan yang dipublikasikan di jurnal, video kegiatan, publikasi di media masa online atau cetak. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilakukan di kantor FOREST (Forum Relawan Sidoarjo Tangguh). Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan tentang informasi terkait basic life support. Penyuluhan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM DETEKSI DINI DAN EDUKASI PENCEGAHAN PENYAKIT GINJAL KRONIK
Lono Wijayanti;
Sulistyorini Sulistyorini;
Siti Damawiyah;
Yurike Septianingrum;
Siti Nur Hasina
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/cdj.v4i4.19488
Penyakit ginjal kronik terjadi akibat menurunnya fungsi ginjal yang berlangsung lama, bertahap dan sifatnya progresif. WHO memperkirakan prevalensi penyakit ginjal kronik di Indonesia akan meningkat setiap tahunnya. Ketidaktahuan masyarakat tentang pencegahan dan deteksi dini penyakit ginjal kronik membuat resiko jumlah penderita penyakit ginjal meningkat. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan kader dan perilaku kesehatan dalam deteksi dini pada penyakit ginjal kronik. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah memberikan pendidikan kesehatan kepada kader tentang tentang pentingnya deteksi dini dan pencegahan penyakit ginjal kronik. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan selama satu minggu, diikuti oleh kader kesehatan berjumlah 35 orang. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukan adanya peningkatan pengetahuan tentang deteksi dini dan mereka mengerti bahwa pentingnya pencegahan dari pada mengobati suatu penyakit.
Pemberdayaan Penerapan Basic Life Support Guideline 2020 dalam Evakuasi Korban Bencana Alam pada Forum Relawan Sidoarjo Tangguh (FOREST)
Priyo Mukti Pribadi Winoto;
Iis Noventi;
Sulistyorini Sulistyorini;
Ika Mardiyanti;
Ainul Rofik
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31949/jb.v4i4.6426
Penanganan yang terlambat ataupun tidak tepat pada henti jantung akan berakibat fatal yaitu kematian dalam hitungan menit, Salah satu penanganan yang harus segera diberikan adalah bantuan hidup dasar dengan resusitasi jantung paru (RJP), kasus kegawatdaruratan yang harus mendapatkan penanganan yang segera dari petugas medis ataupun masyarakat umum atau bystander yang sudah terlatih (Irfani, 2019). Basic Life Support (BLS) atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Bantuan Hidup Dasar (BHD) merupakan usaha yang dilakukan untuk mempertahankan kehidupan pada saat pasien atau korban mengalami keadaan yang mengancam jiwa (Craig-Brangan and Day, 2019). Di luar negeri BLS/BHD ini sebenarnya sudah banyak diajarkan pada orang-orang awam atau orangorang awam khusus, namun sepertinya hal ini masih sangat jarang diketahui oleh masyarakat Indonesia. Masih kurangnya pemahaman tentang pentingnya pengetahuan dan keterampilan relawan terhadap penerapan basic life support guideline 2020 dalam evakuasi korban bencana alam. Kegiatan pengabdian masyarakat tentang “Pemberdayaan penerapan basic life support guideline 2020 dalam evakuasi korban bencana alam pada Forum Relawan Sidoarjo Tangguh” . Dengan dikumpulkan kemudian diberikan penyuluhan tentang informasi terkait basic life support, resusitasi jantung paru atau pijat jantung, usaha yang dilakukan untuk mempertahankan kehidupan pada saat pasien atau korban mengalami keadaan yang mengancam jiwa dan pertolongan yang harus dilakukan pada penderita yang mengalami henti napas dan henti jantung. Target luaran berupa Laporan yang dipublikasikan di jurnal, video kegiatan, publikasi di media masa online atau cetak. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilakukan di kantor FOREST (Forum Relawan Sidoarjo Tangguh). Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan tentang informasi terkait basic life support. Penyuluhan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
TRIPOID POSITION DAN PURSED LIPS BREATING TERHADAP PENURUNAN SESAK NAPAS PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM RESPIRASI DI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA A.YANI
Sulistyorini, Sulistyorini;
Wijayanti, Lono;
Hasina, Siti Nur;
Noventi, Iis
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/cdj.v5i4.32776
Pernapasan merupakan saluran yang sangat penting yang menghasilkan lalu lintas aferen yang intens dari berbagai sumber. Hal ini banyak dialami pasien- pasien yang datang berobat ke RS Islam Surabaya A.Yani dengan berbagai keluhan salah satunya terkait permasalahan pernafasan. Gangguan pernafasan atau respirasi yang ditemukan di RS Islam Surabaya A.Yani antara lain Flu, Faringitis, Laringitis, Asma, Bronchitis, Emfisema, Pneumonia, dan Kanker Paru.Tujuan Pengadian masyarakat ini adalah membantu menurunkan gangguan sesak nafas pada pasaien-pasien yang menderita gangguan pernafasan. Metode yang digunakan dengan mengajarkan teknik pernafasan bibir ditekuk (pursed lips breathing/PLB) melibatkan pernapasan dengan menciptakan hambatan melalui penyempitan bibir. Melakukan pernapasan dengan teknik ini dapat meningkatkan pertukaran gas, terlihat dari peningkatan saturasi oksigen dalam arteri. PLB juga dapat memperbaiki pola nafas dan meningkatkan volume tidal. Rumah Sakit Islam Surabaya A.Yani merupakan salah satu rumah sakit tipe B di Surabaya dan terletak di Jl. A.Yani No. 2-4 Kecamatan Wonokromo Surabaya. Pasien yang datang ke RS Islam Surabaya A.Yani dengan berbagai keluhan salah satunya terkait permasalahan pernafasan. Sasaran peserta adalah pasien dengan gangguan sitem respirasi di RS Islam Surabaya A.Yani terletak di Jl. A.Yani No 2-4 Kecamatan Wonokromo Surabaya dengan jumlah 30 pasien. Pengabdian masyarakat ini diharapkan kegiatan tetap berlanjut dilaksanakan setiap 2 minggu sekali dan menjadi program rutin di mitra kegiatan RS Islam Surabaya A.Yani.