Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Deteksi Dini Dan Perawatan Kesehatan Pada Permasalahan Kesehatan Kelompok Khusus Di RW 06 Kelurahan Karah Kecamatan Jambangan Ainiyah, Nur; Nadatien, Ima; Hanik, Umi
JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS Vol 2 No 1 (2018): August
Publisher : JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.555 KB)

Abstract

Kelompok khusus merupakan sekelompok masyarakat atau individu olehkarena keadaan fisik,mental, social, budaya dan ekonomi perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan pelayanan kesehatan danasuhan keperawatan karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan dalam memelihara kesehatan danperawatan dirinya sendiri. Berdasarkan hasil observasi di RW 6 Karah banyak kelompok khusus yangmenderita Hipertensi 12 orang (9 orang tidak mengkonsumsi obat hipertensinya secara rutin dan 3 orangsering mengalami kekambuhan), Diabetes Mellitus 15 orang (1 orang mempunyai luka gangren, 5 orangtidak mengkonsumsi obat antidiabetik), sedangkan dari hasil observasi diketahui anak –anak yang tinggaldi RW 6 ini banyak yang jajan sembarangan dan hal ini dibiarkan oleh orang tuanya, dan dari laporanposyandu balita diketahui terjadi peningkatan kejadian ISPA tiap bulannya. Kegiatan pengabdian padamasyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan penanganan tentang masalah kesehatanyang terjadi pada kelompok khusus dan demonstrasi intervensi keperawatannya.Metode yang dilakukan adalah dengan memberikan ceramah (edukasi kesehatan), diskusi dan tanyajawab tentang Hipertensi, Diabetes Mellitus dan ISPA serta memberikan demonstrasi mengenaifisioterapi, cuci tangan, gosok gigi dan pelaksanaan senam diabetes serta senam lansia.Hasil luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah peserta (kelompok khusus)senang dan antusias dengan kegiatan pengabdian masayarakat ini. Jumlah peserta yang hadir dalamedukasi kesehatan ISPA dan cuci tangan ini 20 balita dengan orangtuanyasedangkan untuk senam lansiaada 18 orang sedangkan untuk pemeriksaan kesehatan ada 40 orang. Dari Hasil Pemeriksaan tekanan darahyang menunjukkan tekanan darah optimal sejumlah 4 orang (10%), normal 4 orang (10 %), normal tinggi11 orang (27,55), hipertensi derajat 1 16 orang (40%) serta hipertendi derajat 2 sejumlah 5 orang (12,5%).dan laporan yang telah dipublikasikan di jurnal, peningkatan pengetahuan kelompok khusus sertadapatmendemonstrasikan fisioterapi dada, gosok gigi, cuci tangan serta senam.Pengabdian masyarakat diharapkan masyarakat dapat melakukan pencegahan dan penatalaksanaan padadirinya dan atau anggota keluarganya ketika menderita diabetes mellitus, hipertensi dan ISPA
DETEKSI DINI DAN PERAWATAN KESEHATAN PADA PERMASALAHAN KESEHATAN KELOMPOK KHUSUS DI RW 06 KELURAHAN KARAH KECAMATAN JAMBANGAN Ainiyah, Nur; Nadatien, Ima; Hanik, Umi
JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS Vol 3 No 1 (2019): July
Publisher : JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.991 KB)

Abstract

Kelompok khusus merupakan sekelompok masyarakat atau individu olehkarena keadaan fisik, mental, social, budaya dan ekonomi perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan dalam memelihara kesehatan dan perawatan dirinya sendiri. Berdasarkan hasil observasi di RW 6  Karah banyak kelompok khusus yang menderita Hipertensi 12 orang (9 orang tidak mengkonsumsi obat hipertensinya secara rutin dan 3 orang sering mengalami kekambuhan), Diabetes Mellitus 15 orang (1 orang mempunyai luka gangren, 5 orang tidak mengkonsumsi obat antidiabetik), sedangkan dari hasil observasi diketahui anak ?anak yang tinggal di RW 6 ini banyak yang jajan sembarangan dan hal ini dibiarkan oleh orang tuanya, dan dari laporan posyandu balita diketahui terjadi peningkatan kejadian ISPA tiap bulannya. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan penanganan tentang masalah kesehatan yang terjadi pada kelompok khusus dan demonstrasi intervensi keperawatannya. Metode yang dilakukan adalah dengan memberikan ceramah (edukasi kesehatan), diskusi dan tanya jawab tentang Hipertensi, Diabetes Mellitus dan ISPA serta memberikan demonstrasi  mengenai fisioterapi, cuci tangan, gosok gigi dan pelaksanaan senam diabetes serta senam lansia. Hasil luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah peserta (kelompok khusus) senang dan antusias dengan kegiatan pengabdian masayarakat ini. Jumlah peserta yang hadir dalam edukasi kesehatan ISPA dan cuci tangan ini 20 balita dengan orangtuanya sedangkan untuk senam lansia ada 18 orang sedangkan untuk pemeriksaan kesehatan ada 40 orang. Dari Hasil Pemeriksaan tekanan darah yang menunjukkan tekanan darah optimal sejumlah 4 orang (10%),  normal 4 orang (10 %), normal tinggi  11 orang (27,55), hipertensi derajat 1 16 orang (40%) serta hipertensi derajat 2 sejumlah  5 orang (12,5%). dan laporan yang telah dipublikasikan di jurnal, peningkatan pengetahuan kelompok khusus sertadapat mendemonstrasikan fisioterapi dada, gosok gigi, cuci tangan serta senam. Pengabdian masyarakat diharapkan masyarakat dapat melakukan pencegahan dan penatalaksanaan pada dirinya dan atau anggota keluarganya ketika menderita diabetes mellitus, hipertensi dan ISPA
Pengaruh Pemberian Latihan Fisik PEOL Selama Hemodialisis Terhadap Fatigue Pada Pasien Gagal Ginjal Stadium Akhir Amilia, Yunita; Istibsaroh, Faridatul; Suryadi, Mohammad Shiddiq; Bakar, Abu; Nadatien, Ima
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 6, No 2 (2021): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v6i2.7919

Abstract

 Background:  End-stage renal failure patients undergoing hemodialysis experience various comorbid conditions, social, psychological, financial stress, medication, symptoms that these patients often experience are closely related and can lead to fatigue problems and affect the assessment of the quality of life.Objective: To identify the effect of giving PEOL physical training during hemodialysis on fatigue in final stadium renal failure patientMethods: This article used a quasy experimental with pre and post-test and use a control group design approach. The sample in this study was 32 respondents divided into 16 interventions group and 16 control groups. The sampling technique is simple random sampling by using a lottery. Data collection was obtained by using a questionnaire Chalder Fatigue Scale. Data analysis is used paired t-test and Independent t-test with a confidence level of 95% (α=0,05)Results:  The results of data analysis using the paired t-test showed the results of p-0,002 and the independent t-test showed the results of p = 0,000Conclusion:  PEOL physical training during hemodialysis can reduce fatigue in final stadium renal failure patients
HUBUNGAN WAKTU TUNGGU DAN SIKAP PETUGAS DENGAN KEPUASAN PASIEN PADA INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA (RSIS) JEMURSARI Agus Aan Adriansyah; Ima Nadatien
TEKNOLOGI MEDIS DAN JURNAL KESEHATAN UMUM Vol 3 No 1 (2019): Medical Technology and Public Health Journal March 2019
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mtphj.v3i1.946

Abstract

Introduction: Jemursari Surabaya Islamic Hospital has a Pharmacy Installation service that requires long prescription service waiting times. This resulted in the emergence of patient dissatisfaction with the quality of services available at the Jemursari Islamic Hospital Pharmacy Installation in Surabaya. In relation to patient satisfaction and the quality of service at the Jemursari Islamic Hospital, there are still patients who are dissatisfied with the services of the Jemursari Islamic Hospital Pharmacy Installation staff. This study aims to analyze the relationship between waiting time and the attitude of the officer with patient satisfaction at the Jemursari Islamic Hospital Pharmacy Installation in Surabaya. Method: this study was an observational analytic study using aapproach cross sectional. The research locations were in Depo 1 Pharmacy Installation, Jemursari Islamic Hospital, Jl Jemursari no. 51-57, Jemur Wonosari, Wonocolo, Surabaya City, East Java. The research sample was 100 respondents using random sampling techniques. The data obtained were then analyzed using thetest chi square. Results: the results of the study showed that there was a significant relationship between service waiting time and the attitude of the officers in the service at the Pharmacy Installation with the level of satisfaction felt. Waiting time for services at Depo 1 Pharmacy is not in accordance with the Standard Minimum Procedure that has been determined. Conclusion: the waiting time and attitude of the officers have a significant relationship to patient satisfaction.
DETEKSI DINI DAN PERAWATAN KESEHATAN PADA PERMASALAHAN KESEHATAN KELOMPOK KHUSUS DI RW 06 KELURAHAN KARAH KECAMATAN JAMBANGAN Nur Ainiyah; Ima Nadatien; Umi Hanik
Community Development Journal Vol 3 No 1 (2019): Community Development Journal
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.991 KB) | DOI: 10.33086/cdj.v3i1.654

Abstract

Kelompok khusus merupakan sekelompok masyarakat atau individu olehkarena keadaan fisik, mental, social, budaya dan ekonomi perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan dalam memelihara kesehatan dan perawatan dirinya sendiri. Berdasarkan hasil observasi di RW 6 Karah banyak kelompok khusus yang menderita Hipertensi 12 orang (9 orang tidak mengkonsumsi obat hipertensinya secara rutin dan 3 orang sering mengalami kekambuhan), Diabetes Mellitus 15 orang (1 orang mempunyai luka gangren, 5 orang tidak mengkonsumsi obat antidiabetik), sedangkan dari hasil observasi diketahui anak –anak yang tinggal di RW 6 ini banyak yang jajan sembarangan dan hal ini dibiarkan oleh orang tuanya, dan dari laporan posyandu balita diketahui terjadi peningkatan kejadian ISPA tiap bulannya. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan penanganan tentang masalah kesehatan yang terjadi pada kelompok khusus dan demonstrasi intervensi keperawatannya. Metode yang dilakukan adalah dengan memberikan ceramah (edukasi kesehatan), diskusi dan tanya jawab tentang Hipertensi, Diabetes Mellitus dan ISPA serta memberikan demonstrasi mengenai fisioterapi, cuci tangan, gosok gigi dan pelaksanaan senam diabetes serta senam lansia. Hasil luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah peserta (kelompok khusus) senang dan antusias dengan kegiatan pengabdian masayarakat ini. Jumlah peserta yang hadir dalam edukasi kesehatan ISPA dan cuci tangan ini 20 balita dengan orangtuanya sedangkan untuk senam lansia ada 18 orang sedangkan untuk pemeriksaan kesehatan ada 40 orang. Dari Hasil Pemeriksaan tekanan darah yang menunjukkan tekanan darah optimal sejumlah 4 orang (10%), normal 4 orang (10 %), normal tinggi 11 orang (27,55), hipertensi derajat 1 16 orang (40%) serta hipertensi derajat 2 sejumlah 5 orang (12,5%). dan laporan yang telah dipublikasikan di jurnal, peningkatan pengetahuan kelompok khusus sertadapat mendemonstrasikan fisioterapi dada, gosok gigi, cuci tangan serta senam. Pengabdian masyarakat diharapkan masyarakat dapat melakukan pencegahan dan penatalaksanaan pada dirinya dan atau anggota keluarganya ketika menderita diabetes mellitus, hipertensi dan ISPA
Deteksi Dini Dan Perawatan Kesehatan Pada Permasalahan Kesehatan Kelompok Khusus Di RW 06 Kelurahan Karah Kecamatan Jambangan Nur Ainiyah; Ima Nadatien; Umi Hanik
Community Development Journal Vol 2 No 1 (2018): Community Development Journal
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.555 KB) | DOI: 10.33086/cdj.v2i1.727

Abstract

Kelompok khusus merupakan sekelompok masyarakat atau individu olehkarena keadaan fisik,mental, social, budaya dan ekonomi perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan pelayanan kesehatan danasuhan keperawatan karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan dalam memelihara kesehatan danperawatan dirinya sendiri. Berdasarkan hasil observasi di RW 6 Karah banyak kelompok khusus yangmenderita Hipertensi 12 orang (9 orang tidak mengkonsumsi obat hipertensinya secara rutin dan 3 orangsering mengalami kekambuhan), Diabetes Mellitus 15 orang (1 orang mempunyai luka gangren, 5 orangtidak mengkonsumsi obat antidiabetik), sedangkan dari hasil observasi diketahui anak –anak yang tinggaldi RW 6 ini banyak yang jajan sembarangan dan hal ini dibiarkan oleh orang tuanya, dan dari laporanposyandu balita diketahui terjadi peningkatan kejadian ISPA tiap bulannya. Kegiatan pengabdian padamasyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan penanganan tentang masalah kesehatanyang terjadi pada kelompok khusus dan demonstrasi intervensi keperawatannya.Metode yang dilakukan adalah dengan memberikan ceramah (edukasi kesehatan), diskusi dan tanyajawab tentang Hipertensi, Diabetes Mellitus dan ISPA serta memberikan demonstrasi mengenaifisioterapi, cuci tangan, gosok gigi dan pelaksanaan senam diabetes serta senam lansia.Hasil luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah peserta (kelompok khusus)senang dan antusias dengan kegiatan pengabdian masayarakat ini. Jumlah peserta yang hadir dalamedukasi kesehatan ISPA dan cuci tangan ini 20 balita dengan orangtuanyasedangkan untuk senam lansiaada 18 orang sedangkan untuk pemeriksaan kesehatan ada 40 orang. Dari Hasil Pemeriksaan tekanan darahyang menunjukkan tekanan darah optimal sejumlah 4 orang (10%), normal 4 orang (10 %), normal tinggi11 orang (27,55), hipertensi derajat 1 16 orang (40%) serta hipertendi derajat 2 sejumlah 5 orang (12,5%).dan laporan yang telah dipublikasikan di jurnal, peningkatan pengetahuan kelompok khusus sertadapatmendemonstrasikan fisioterapi dada, gosok gigi, cuci tangan serta senam.Pengabdian masyarakat diharapkan masyarakat dapat melakukan pencegahan dan penatalaksanaan padadirinya dan atau anggota keluarganya ketika menderita diabetes mellitus, hipertensi dan ISPA
HUBUNGAN PERSEPSI BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI UPT PUSKESMAS MENGANTI GRESIK Nurul Fitriyatul Azizah; Ima Nadatien; Abdul Hakim Zakkiy Fasya
Surya Medika: Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 16, No 1 (2021)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.495 KB) | DOI: 10.32504/sm.v16i1.420

Abstract

ABSTRACT Background of Study: The problem of decreasing HR performance in an organization must be considered. Many factors affect performance, one of which is the perception of workload. The purpose of this study is to analyze the relationship between perceived workload and employee performance in Public Health Center Menganti Gresik.  Methods:  This research method was descriptive quantitative with a cross sectional approach. The population in this study were all 20 paramedics with civil servant status and were taken using a saturated sampling technique. The variables in this study were perceptions of workload and performance. The instrument used an online questionnaire sheet (google form). Data analysis used contingency coefficient values. Results: The results showed that most (60%) respondents had a positive workload perception and most (65%) respondents had good performance. The results of the contingency coefficient value showed that there was a relationship between perceived workload and performance (0,565), there was a relationship between perceived workload and performance aspects, namely cognitive aspects (0,155) and affective aspects (0,615). From the two aspects, the most related to performance were the affective aspect.  Conclusion: The conclusion in this study is that there was a relationship between perceived workload and performance. Keywords: Workload, Performance, Perception
MENGELOLA KECEMASAN REMAJA DI MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN “BERAKSI” Siti Nur Hasina; Ima Nadatien; Iis Noventi; Priyagung Gusmantara; Mohamad Rusdiansyah; Kholidatul Muawanah; Hotijah Hotijah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i2.2010

Abstract

COVID-19 merupakan wabah dunia yang berkembang menjadi pandemi global yang mengancam kesehatan fisik dan berdampak luas pada kesehatan mental dan mempengaruhi semua kelompok usia khususnya remaja. Remaja mengalami kekhawatiran, ketakutan, dan kecemasan yang berlebih dengan terinfeksi COVID-19. Pandemi COVID-19 berlarut-larut, sehingga menyebabkan remaja di RW. 03 Manukan Kulon mulai bosan hingga mereka mengabaikan protokol kesehatan. Selain itu kebijakan pemerintah untuk physical distancing atau sosial distancing membuat remaja merasa cemas dan jarak fisik telah menyebabkan individu memutuskan interaksi sosial secara tidak sengaja karena individu memiliki kecenderungan untuk menghindari percakapan, membatasi pertemuan, dan melakukan karantina dirumah. Kecemasan yang dialami remaja seperti sering berkeringat, nafsu makan menurun, sering merasa sedih sendiri, ketakutan tanpa alsan, sering gemetar, sering takut tertular, merasa panik jika ada yang terkonfirmasi positif atau ada tetangga yang meninggal akibat COVID-19. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menberikan pengetahuan tentang COVID-19 dan pelatihan tata cara pengelolahan kecemasan di masa pandemic COVID-19 dengan model BERAKSI: berpikir positif, expressive writing therapy, relaksasi, adapatasi kebiasaan baru dan selektif terhadap informasi. Model BERAKSI adalah tata cara yang mudah dilakukan remaja dan tidak memerlukan biaya. Kegiatan ini dilakukan melalui zoom meeting dengan remaja dalam jangka waktu 1 bulan (Mei-Juni 2021) dengan metode ceramah dan pelatihan. Dari kegiatan ini didapatkan hasil pre test peserta berpengetahuan baik sebesar 15(14.5%) dan setelah diberikan penyuluhan dan demonstrasi responden berpengetahuan baik menjadi 99(96.1%). Model ini sangat bagus dalam mengelola kecemasan remaja sehingga bisa digunakan sebagai tindakan nonfarmakologis perawat dalam menurunkan kecemasan remaja.
Pengaruh Bimbingan Berpusat Pada Klien Terhadap Kemandirian Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Faridatul Istibsaroh; Yunita Amilia; Ahmad Zaini Arif; Tintin Sukartini; Ima Nadatien
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 6, No 2 (2021): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v6i2.7916

Abstract

Background: Diabetes Mellitus is a disease characterized by an increase in blood glucose levels which has a risk of long-term or short-term complications. The inability of the community to carry out treatment independently is one of the causes that affect the ability of Diabetes Mellitus sufferers to carry out activities. Objective: This study aims to analyze the effect of client-centered guidance on independence in Diabetes Mellitus patients.Methods:This study used a quasy-experimental design with a pre-post test control group design approach, The sample in this study was 46 respondents divided into 23 interventions group and 23 control groups. The sampling technique is consecutive sampling. The intervention was given by providing client-centered guidance on day 1 with 4 stages, time duration ± 60 minutes, and evaluation for 7 days. Analysis of data using an independent t-test with a significance level of = 0.05.Results: The results of the t-test independent t-test with the value of P = 0.001, it means is an effect of client-centered guidance on the independence of Diabetes Mellitus patients.Conclusion: Providing client-centered guidance can increase independence and it can as part of nursing care interventions in the form of a support education system.
PENGARUH PELATIHAN SEPULUH FAKTOR CARATIVECARING TERHADAP PERILAKU CARINGDAN MOTIVASI PERAWAT (Di Instlasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Surabaya): Ten Carative Caring Training Effect Of CaringAgainst Caring Behavior And Nurse Motivation (in RSI Surabaya) Sulistyorini Sulistyorini; Tintin Sukartini; Ima Nadatien
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 4 No. 2 (2018): JIKep | September 2018
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.559 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v4i2.182

Abstract

Sepuluh faktor carative yang diperkenalkan Watson sebagai panduan inti dari praktek keperawatan. Ketidak tahuan perawat tentang perilaku caring yang benar dapat berpengaruh terhadap motivasi perawat dalam menerapkan perilaku caring. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pelatihan sepuluh faktor carative terhadap perilaku caring dan motivasi perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Surabaya. Desain penelitian ini menggunakan quasy experiment, denganmetodepre post testcontrol group design. Populasi adalah seluruh perawat bertugas di ruang rawat inap di Rumah Sakit Islam Surabaya sebesar 36 perawat , dibagimenjadiduakelompokyaitu 18 kelompokintervensidan 18 kelompokkontroldengan pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen penelitian penerapan caring perawat menggunakan lembar observasi dan kuisioner untuk mengukur motivasi perawat. Data dianalisis dengan menggunakan paired t- test dan independent t-test dengan nilai ? = 0,05. Hasilpenelitianmenunjukkanbahwa pelatihan sepuluh faktor carative caring berpengaruh terhadap perilaku caring(p = 0,000) dan motivasi perawat di Inslasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Surabaya dengan nilai (p = 0,000) Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pelatihan sepuluh faktor carative caring terhadap perilaku caring dan motivasi perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Surabaya. Hasil yang diharapkan pelatihan sepuluh faktor carative caring dilaksanakan secara rutin, update keilmuan caring dan monitoring penerapan perilaku caring perawat. Dengan pelatihan ini berupaya meningkatkan motivasi perawat secara timwork. Kata kunci: Pelatihan sepuluh factor carative caring, perilaku caring, motivasi perawat