Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

STUDI DESKRIPTIF PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG GIZI 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN DI PUSKESMAS SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS Trisnawati, Yuli; Purwanti, Sugi; Retnowati, Misrina
Jurnal Kebidanan VOLUME 08 No.02, DESEMBER 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v8i02.218

Abstract

ABSTRAKSeribu hari pertama kehidupan adalah periode seribu hari mulai sejak terjadinya konsepsi hingga anak berumur 2 tahun. Seribu hari terdiri dari, 270 hari selama kehamilan dan 730 hari kehidupan pertama sejak bayi dilahirkan. Periode ini disebut periode emas (golden periode) atau disebut juga sebagai waktu yang kritis, yang jika tidak dimanfaatkan dengan baik akan terjadi kerusakan yang bersifat permanen (window of opportunity). Ibu hamil, ibu menyusui, bayi baru lahir dan anak usia di bawah dua tahun (baduta) merupakan kelompok  sasaran untuk meningkatkan kualitas kehidupan 1000 hari pertama manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang gizi 1000 hari pertama kehidupan serta hubungan antara pengetahuan dan sikapnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan sampel sebanyak 30 ibu hamil. Hasil penelitian ini adalah sebagian besar pengetahuan responden tentang gizi 1000 hari pertama kehidupan adalah baik,  dan sebagian besar sikap responden terhadap gizzi 1000 haari pertama kehidupan adalah mendukung. Namun setelah diuji korelasikan tidak terhadap hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap gizi 1000 hari pertama kehidupan, yaitu hasil nilai fisher exact adalah 0,589.Kata Kunci: ibu hamil, pengetahuan, sikap, gizi 1000 hari pertama kehidupan DESCRIPTIVE STUDY OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN ON NUTRITION 1000 FIRST DAY OF LIFE IN HEALTH DISTRICT SOKARAJA BANYUMAS ABSTRACTThe first thousand days of life is a period of a thousand days from conception until a child since the age of 2 years. Consisting of one thousand days, 270 days and 730 days of pregnancy during the first life since birth. This period is called golden period (the golden period) or also called as a critical time, which if not used properly there will be permanent damage (window of opportunity). Pregnant women, nursing mothers, newborns and children under two years (baduta) a target group to improve the quality of life of mankind's first 1,000 days. The purpose of this study was to determine the knowledge and attitude of pregnant women about nutrition first 1,000 days of life and the relationship between knowledge and attitude. This study using cross sectional sample of 30 pregnant women. The results of this study are mostly of knowledge about nutrition first 1,000 days of life is good, and the majority of respondents attitude towards life gizzi 1000 haari first is support. But after being tested are not correlated to the relationship between knowledge and attitudes towards nutrition of pregnant women first 1,000 days of life, which results fisher exact value is 0.589.Keywords: pregnant women, Knowledge, attitude, nutrition first 1,000 days of life
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BOUNDING ATTACHMENT ORANG TUA DAN BAYI THE EFFECT OF BABY MASSAGE ON IMPROVEMENT BOUNDING ATTACHMENT OF PARENTS AND BABIES Purwanti, Sugi; Fitriyani, Tanti; Yohana, Beby
Jurnal Ayurveda Medistra Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Ayurveda Medistra
Publisher : STIKes Medistra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51690/medistra-jurnal123.v5i2.109

Abstract

The relationship between parents and children begins from the beginning of the womb, at the time of infancy (early postpartum period), and from the age of toddlers to even children before adulthood. The existence of good and continuous interaction between parents and babies can increase bounding attachment. This interaction can be done through massage by parents to the baby. The objection of the study was to describe the frequency distribution of attachment bounding between parents and babies before and after the massage, knowing the effect of infant massage on the bounding attachment of parents and babies. This type of research is comparative descriptive research, a time approach using a cross-sectional approach. The variables of the study were infant massage and bounding attachment between parents and babies. The study population is all infants with a general 0–6 months total of 12 infants. The data collection method was carried out through a survey using a questionnaire. Sample determination using purposive sampling. Univariate analysis uses frequency distribution and bivariate analysis uses paired T tests. The results of the study were the frequency distribution of the bounding attachment before massage. The mean value was 47, the lowest score was 45, and the highest score was 49. The frequency distribution on the bounding attachment after massage had a mean value of 49, with the lowest score of 46 and the highest score of 52. The value of the correlation coefficient (correlation) is 0.687 with a significant value of 0.028 (sig value < 0.05), so the result of the study is that there is an influence between baby massage and the increase of bounding attachment of parents and babies
Pemijatan Untuk Mengurangi Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Fitriyani, Tanti; Purwanti, Sugi; Lestari, Tri Endah Widi
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 21 No 1 (2025): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wanita hamil sering kali mengalami masalah yang menimbulkan ketidaknyamanan selama trimester terakhir. Ketidaknyamanan punggung adalah salah satu dari beberapa penyebab hal ini. Di Indonesia, kehamilan trimester akhir menyumbang 75% kasus nyeri punggung. Ibu hamil sering mengalami sakit pinggang pada trimester ketiga. Tujuh (70%) dari 10 wanita hamil yang diwawancarai untuk studi pendahuluan melaporkan mengalami ketidaknyamanan punggung pada trimester ketiga. Pra-tes dan pasca-tes adalah metode yang digunakan. Tujuan dari asuhan kebidanan adalah dengan menggunakan pengobatan pijat punggung untuk membantu ibu hamil yang mengalami nyeri punggung agar tidak terlalu merasa tidak nyaman. Dalam hal ini, perawatan diberikan selama tiga kunjungan dan tujuh hari. Berdasarkan temuan dari kunjungan tujuh hari tersebut, ketidaknyamanan punggung ibu tidak seburuk biasanya. Selain itu, menurut (p) 0,000 < 0,05, nyeri punggung ibu hamil pada trimester ketiga berkurang secara signifikan ketika mereka melakukan pijat kehamilan. Praktisi kesehatan disarankan untuk menggunakan pijat punggung sebagai pengobatan untuk membantu wanita hamil mengurangi rasa tidak nyamannya sepanjang trimester ketiga kehamilannya.
Pengaruh Demonstrasi Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Ketrampilan Ibu Dalam Pijat Bayi Purwanti, Sugi
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 21 No 2 (2025): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan usia BALITA merupakan fase golden period yaitu pertumbuhan dan perkembangan dalam fase kecepatan paling tinggi jika dibandingkan pada periode usia lainnya. Orang tua memiliki kewajiban untuk memastikan setiap tahap petumbuhan dan perkembangan anaknya dalam kondisi optimal. Salah satu stimulus untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak adalah melalui pemijatan. Orang tua sebagai keluarga terdekat dengan anak harus mampu dan selalu memberikan stimulus untuk pencapaian tumbuh kembang yang optimal. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian adalah orang tua yang memiliki Balita kurang dari 3 tahun sejumlah 21 orang. Pengambilan data menggunakan ceklist ketrampilan pijat bayi, yang diukur secara 2 kali pengukuran sebelum dan setelah pelatihan metode demonstrasi. Analisis data univariate menggunakan distribusi frekuensi pada variabel ketrampilan sebelum dan sesudah pelatihan. Analisis bivariate menggunakan uji Paired T test. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai mean ketrampilan sebelum demonstrasi sebesar 64,14, nilai mean ketrampilan setelah demonstrasi sebesar 71,76. Hasil uji komparasi menunjukkan bahwa ada pengaruh demonstrasi dengan peningkatan ketrampilan ibu dalam pijat bayi yang nilai korelasi sebesar 0.458 dengan nilai signifikansi 0.000 (< 0.05).
Uric acid levels as a predictor of cognitive function in the elderly Yuniati, Nilasari Indah; Zerlinda, Visca; Purwanti, Sugi
Science Midwifery Vol 13 No 3 (2025): August: Health Sciences and related fields
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v13i3.2047

Abstract

This study aimed to examine the association between serum uric acid (SUA) levels and cognitive function among elderly individuals. An observational case-control study was conducted involving 37 elderly participants aged 60–75 years from As-Sakinah Elderly Integrated Health Post in Grendeng Sub-District, North Purwokerto, Indonesia. SUA levels were measured using a point-of-care testing (POCT) device, while cognitive function was assessed using the Montreal Cognitive Assessment–Indonesian version (MoCA-Ina). The mean SUA level was 5.52 ± 1.57 mg/dL, and the mean MoCA-Ina score was 19.05 ± 5.07, indicating that most participants demonstrated cognitive impairment. Pearson correlation revealed a non-significant negative association between SUA and cognitive scores (r = –0.225, p = 0.180). However, simple linear regression showed a significant inverse relationship (B = –0.214, p < 0.001), higher SUA levels were associated with lower cognitive performance. These findings suggest that while SUA may contribute to cognitive decline, it is not a standalone biomarker. Further longitudinal studies with larger samples are warranted to clarify its predictive value.