Indah Purwantini
Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH MEDIA PADA PERTUMBUHAN FUNGI ENDOFIT IP-2 DAN PRODUKSI METABOLIT AKTIF INHIBITOR POLIMERISASI HEM Purwantini, Indah; Wahyono, Wahyono; Mustofa, Mustofa; Susidarti, Ratna Asmah
Majalah Obat Tradisional Vol 20, No 1 (2015)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.469 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ20iss1pp%p

Abstract

Endophytic fungus IP-2 is the endophytic fungus isolated from the plant Artemisia annua L. This fungus is known to have activity as an inhibitor of heme polymerization. The aim of this study is to examine the suitable medium for the growth and production of the active metabolite and to determine the appropriate time for harvesting the active metabolite. Endophytic fungus was fermented in 4 types of media for 14 days. Sampling was taken every day to obtain the weight of the dry cells which were used for analysis of growth. The media obtained is used to determine their activities as heme polymerization inhibitor. Tests were carried out using the method developed by Bassilico et al (1998). Data of dry cell weight and the percentage inhibition of heme polymerization were analyzed in order to obtain the curve of growth and metabolite production. Both curves will be used to determine the proper time to harvest the active metabolite. The results showed that the PDB was the best medium for endophytic fungus IP-2 growth and was able to produce the active metabolite higher than most other media. In the PDB media, at day-7 showed that active metabolite produced at most so that proper harvest time metabolite is on the 7th day of fermentation.
FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica) DENGAN KOMBINASI BAHAN PENGISIMANITOL – AMILUM MANIHOT Sulaiman, T. Nanda Saifullah; Purwantini, Indah; Haryanti, Farida
Majalah Obat Tradisional Vol 17, No 3 (2012)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.864 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ17iss3pp47-52

Abstract

Ekstrak hidroalkoholik kunyit direkomendasikan sebagai suplemen untuk prevensi atherosklerosis. Namun,penggunaannya dalam pengobatan tradisional dirasa kurang praktis dan kurang acceptable, sehingga perlu dibuat sediaan tablet hisap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi kombinasi bahan pengisi manitol-amilum manihot terhadap sifat fisik granul, tablet dan rasa tablet.Formula optimum diperoleh dengan menggunakan metode simplex lattice design. Ekstrak air dibuat menggunakan penyari berupa akuades suhu 80OC sedangkan ekstrak alkohol menggunakan penyari etanol 96%. Kedua ekstrak dicampur  sehingga diperoleh ekstrak hidroalkoholik kunyit, kemudian digranul dengan metode granulasi basah, dibuat menjadi lima formula dengan kombinasi bahan pengisi manitol-amilum manihot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi bahan pengisi manitol-amilum manihot mampu mempengaruhi kekerasan tablet, waktu larut dan penerimaan rasa. Formula optimum yang didapat adalah campuran bahan pengisi manitol-amilum manihot dengan perbandingan 80% : 20%.
Efek Kombinasi 2,4 D Dan Kinetin Pada Pembentukan Kalus Daun Catharanthus roseus (L.) G. Don Serta Deteksi Alkaloidnya Khoiriyah, Siti; Santosa, Djoko; Purwantini, Indah
Majalah Farmaseutik Vol 19, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v19i3.82593

Abstract

Catharanthus roseus (L.) G. Don dikenal dengan tapak dara merupakan tanaman obat tradisional, yang telah dibudidayakan sebagai tanaman penghasil senyawa alkaloid vinkristin dan vinblastin sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi 2,4 D dan kinetin terhadap keberhasilan pembentukan dan pertumbuhan kalus serta mengetahui adanya kandungan senyawa alkaloid pada kalus. Eksplan diinokulasi dalam media Murashige-Skoog (MS) padat yang ditambahkan 2,4 D 1 mg/L dan kinetin 4 mg/L untuk menghasilkan kalus, kemudian kalus disubkultur dan dipanen setelah berumur 21 hari. Kalus dimaserasi dengan etanol p.a. Identifikasi senyawa dilakukan menggunakan KLT dengan fase diam silika gel 60 F254  dan fase gerak berupa kloroform:metanol (9:1). Bercak pada pelat KLT dideteksi dengan sinar UV 254 dan 366 nm serta pereaksi Dragendorff. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi 2,4 D 1 mg/L dan kinetin 4 mg/L berpengaruh dalam memacu keberhasilan pembentukan dan pertumbuhan kalus dengan rata-rata berat basah dan berat kering kalus masing-masing sebesar 2,359 dan 0,249 gram. Hasil identifikasi senyawa menunjukkan bahwa pada kalus dan tanaman asal mengandung alkaloid yang kemungkinan sama, yaitu senyawa dengan nilai Rf 0,89 dan 0,86.
Efektivitas Penggunaan Ozon Untuk Dekontaminasi Mikroba Pada Simplisia Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) di Pasar Bringharjo Dengan Pengujian Angka Lempeng Total (ALT) dan Angka Kapang Khamir (AKK) cempaka, agnesia; Bayumurti, Yosi; Purwantini, Indah
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 2 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i2.92732

Abstract

Indonesia secara geografis terletak pada daerah tropis yang memiliki kelembaban relatif tinggi. Kelembaban yang tinggi dapat meningkatkan risiko kontaminasi mikroba. Mikroba tumbuh subur pada lingkungan yang memiliki kadar air tinggi. Produk simplisia merupakan salah satu produk yang dapat terkontaminasi pada kondisi tersebut. Simplisia sebagai bahan baku obat tradisional/obat herbal biasanya disimpan dalam waktu yang cukup lama sebelum digunakan pada proses pembuatan obat. Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) merupakan tanaman yang sering digunakan untuk bahan baku obat herbal.Dekontaminasi menggunakan ozon merupakan metode untuk menghilangkan kontaminan mikroba. Dalam penelitian ini dilakukan perlakuan ozon pada 50 g sampel herba sambiloto dilakukan dengan kekuatan 10 g/h dengan interval 0; 30; 60; 90 dan 120 menit. Efektivitas ozon diukur dengan melakukan uji Angka Lempeng Total (ALT) dan Angka Kapang Khamir (AKK) pada sampel yang diberikan perlakuan dan tanpa perlakuan (kontrol).Dekontaminasi mikroba menggunakan ozon 30; 60; 90; dan 120 menit pada simplisia herba sambiloto dapat menurunkan persentase nilai ALT berturut-turut sebesar 88%; 99%; 99,6% dan 100%, sedangkan untuk persentase penurunan nilai AKK berturut-turut adalah 33%; 67%; 100% dan 100%.
Evaluasi Potensi Penghambatan Ekstrak Etil Asetat Isolat Fungi Indonesia terhadap Staphylocaccus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 25922 Pangeran, Paryany; Purwantini, Indah; Chrisnayanti, Evita
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 4 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v21i2.97584

Abstract

Indonesia dengan iklim tropis menjadi tempat ideal bagi pertumbuhan fungi yang diketahui menjadi salah satu sumber senyawa bioaktif, termasuk antibiotik. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memiliki koleksi fungi yang diisolasi dari berbagai daerah di Indonesia dari tahun 2015 hingga 2020 yang berpotensi besar sebagai sumber senyawa antibakteri baru. Skrining aktivitas penghambatan terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli telah dilakukan untuk ekstrak etil asetat isolat fungi tersebut dengan metode difusi cakram. Sepuluh dari 22 ekstrak menunjukkan penghambatan terhadap Staphylococcus aureus dan hambatan terbesar dihasilkan oleh ekstrak F4-20 dengan diameter zona penghambatan 14,773±1,387 mm. Satu ekstrak, yaitu F4-7 menunjukkan penghambatan terhadap Escherichia coli dengan diameter zona penghambatan 9,939±0,578 mm. KLT Bioautografi dilakukan terhadap ekstrak-ekstrak yang mampu menghambat pertumbuhan kedua bakteri uji. Berdasarkan hasil KLT bioautografi diperkirakan terdapat 6 senyawa antibakteri yaitu senyawa dengan Rf 0,63 dan 0,7 (F4-2), Rf 0,46 (F4-3), Rf 0,77 (F4-11), Rf 0,43 (F4-15), Rf 0,68 (F4-20). Senyawa dengan Rf 0,7 (F4-2) teridentifikasi sebagai senyawa diterpen berdasarkan visualisasi menggunakan reagen anisaldehid-asam sulfat.
Solubilization Inclusion Bodies from Synthetic Recombinant PGA Gene Expressed in E. coli BL21(DE3) by Denaturing and Non-denaturing Agents Purwanto, Purwanto; Sismindari, Sismindari; Purwantini, Indah; Rumiyati, Rumiyati; Rasyidah, Muthi'ah; Mulia, Muhammad Adi
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 11 No. 3 (2024): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfiki.v11i32024.325-334

Abstract

Background: With the rise in green chemistry, the synthesis of antibiotic compounds through enzymatic processes is a preferred option. Penicillin-G acylase (PGA) is an important enzyme for producing important antibiotics, such as penicillin and its derivatives. Therefore, studies on PGA have been conducted worldwide. In the penicillin biosynthetic pathway, PGA catalyzes the conversion of penicillin G into 6-amino penicillanic acid (6-APA), a precursor for the enzymatic synthesis of penicillin derivatives. Unfortunately, bacteria naturally produce PGA in small quantities. Objective: One strategy for producing this enzyme in large quantities is DNA recombination, which is expressed in Escherichia coli. The formation of inclusion bodies (IBs) is a common obstacle to protein overexpression in Escherichia coli. In this study, we discuss IBs solubilization methods for recombinant PGA derived from E. coli (rPGAEc) expressed in E. coli BL21 (DE3). Recombinant E. coli BL21 (DE3) cells harboring rPGAEc were induced with IPTG for enzyme expression. Induction was performed at 16 °C for 4 h and 24 h. The PGA enzyme expressed in the IBs form was then incubated in two solutions containing 8 M urea and 0.2% sarcosine to obtain a soluble enzyme. Results: Based on protein analysis by SDS-PAGE, a solution containing 8 M urea solubilized PGA more abundantly than 0,2% sarcosine. Conclusion: The solubilization technique of PGA expressed by E. coli proposed in this study is an alternative solution that can be considered for this purpose.
Efektivitas Ozon Untuk Dekontaminasi Simplisia Temu Mangga Terhadap Cemaran Mikroba Di Pasar Beringharjo Rahmawati, Arini Nur Yunia Puspitaningrum; Purwantini, Indah; Murti, Yosi Bayu
Majalah Farmaseutik Vol 21, No 1 (2025)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v21i1.92668

Abstract

Temu mangga (Curcuma mangga) merupakan tanaman obat Indonesia yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Namun, simplisia temu mangga sering tercemar mikroba selama proses penanganan dan penyimpanan yang akan berpengaruh terhadap mutu dan keamanannya. Salah satu metode yang sedang dikembangkan untuk dekontaminasi mikroba adalah penggunaan ozon dan telah terbukti efektif dalam mengurangi mikroba pada berbagai jenis bahan pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektifitas ozon dalam proses dekontaminasi simplisia temu mangga. Sampel temu mangga diambil dari Pasar Beringharjo dan diozonasi dengan dosis 10 g/h. Proses dekontaminasi ozon dilakukan pada rentang waktu 0-120 menit Perhitungan cemaran mikroba dilakukan dengan menghitung Angka Lempeng Total (ALT) dan Angka Kapang Kamir (AKK) sesuai persyaratan BPOM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ozon efektif dalam mengurangi jumlah mikroba pada temu mangga. Tanpa perlakuan ozon, ALT pada sampel mencapai 1,5 x 105 koloni/g. Setelah perlakuan ozon, ALT menurun menjadi 0,1-1 x 105 koloni/g. Selain itu, pada simplisia temu mangga setelah dilakukan ozonasi selama 30 menit tidak terdapat kapang dan kamir.